Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelompok I
2010
LAPORAN PENDAHULUAN RUBELLA
A. PENGERTIAN
Rubella adalah penyakit saluran nafas (ringan) yang biasanya disertai ruam,
namun mempunyai akibat serius bagi bayi yang belum lahir.
Rubella atau campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan suatu virus
RNA dari golongan Togavirus. Penyakit ini relatif tidak berbahaya dengan
morbiditas dan mortalitas yang rendah pada manusia normal. Tetapi jika infeksi
didapat saat kehamilan, dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan organ
dan dapat mengakibatkan kecacatan.
Rubella - yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau campak
3 hari - adalah sebuah infeksi yang menyerang, terutama, kulit dan kelenjar getah
bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella (virus yang berbeda dari virus
yang menyebabkan penyakit campak), yang biasanya ditularkan melalui cairan
yang keluar dari hidung atau tenggorokan. Penyakit ini juga dapat ditularkan
melalui aliran darah seorang wanita yang sedang hamil kepada janin yang
dikandungnya. Karena penyakit ini tergolong penyakit ringan pada anak-anak,
bahaya medis yang utama dari penyakit ini adalah infeksi pada wanita hamil, yang
dapat menyebabkan sindrom cacat bawaan pada janin tersebut. Sebelum vaksin
untuk melawan Rubella tersedia pada tahun 1969, epidemi rubella terjadi setiap 6
s.d. 9 tahun. Anak-anak dengan usia 5 - 9 menjadi korban utama dan muncul
banyak kasus rubella bawaan. Sekarang, dengan adanya program imunisasi pada
anak-anak dan remaja usia dini, hanya muncul sedikit kasus rubella bawaan.
B. ETIOLOGI
Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah penderita atau karena kontak
dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang
berada di dalam kandungannya. Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat
1 minggu sebelum munculnya ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang.
Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan, selama
beberapa bulan setelah lahir, bisa menularkan penyakit ini.
Virus campak berada dalam lendir di hidung dan tenggorokan orang yang
terinfeksi. Penularan campak dapat terjadi ketika bersin atau batuk. Lendir yang
terinfeksi dapat mendarat di hidung orang lain atau tenggorokan ketika mereka
bernapas atau memasukkan jari-jari mereka di dalam mulut atau hidung setelah
menyentuh permukaan yang terinfeksi. Virus tetap aktif dan menular pada
permukaan yang terinfeksi sampai 2 jam. Transmisi campak terjadi begitu mudah
kepada siapa pun yang tidak di imunisasi campak.
C. PATOFISIOLOGI
Penularan terjadi melalui oral droplet, dari nasofaring, atau rute pernafasan.
Selanjutnya virus rubella memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi dikulit
belum diketahui patogenesisnya. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum
timbul erupsi di kulit. Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah
timbulnya erupsi dan kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan sekret
nasofaring, virus rubella telah diisolasi dari kelenjer getah bening, urin, cairan
serebrospinal, ASI, cairan sinovial dan paru.
Penularan dapat terjadi biasanya sejak 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah
timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir inkubasi, kemudian
menurun dengan cepat. Dan berlangsung hingga menghilangnya erupsi.
D. MENIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda dan gejala rubella, terutama pada anak-anak, sering begitu ringan
sehingga sulit untuk dilihat. Jika tanda-tanda dan gejala yang terjadi, mereka
biasanya muncul antara dua dan tiga minggu setelah terpapar virus. Rubella
biasanya berlangsung sekitar dua sampai tiga hari dan gejalanya sebagai berikut:
Demam ringan dengan suhu 38,5 derajat Celcius atau lebih rendah
Sakit kepala
Ruam merah muda yang diawali pada wajah dengan cepat menyebar ke
punggung dan kemudian lengan dan kaki
Masa inkubasi berkisar antara 14-21 hari. Dalam beberapa laporan lain waktu
inkubasi minimum 12 hari dan maksimum 17-21 hari.
Masa Prodromal
Pada anak biasanya erupsi timbul tanpa keluhan sebelumnya, jarang disertai gejala
dan tanda pada masa prodromal. Namun pada remaja dan dewasa muda masa
prodromal berlangsung 1-5 hari dan terdiri dari demam ringan, sakit kepala dan
nyeri tenggorokan, kemerahan pada konjugtiva, rinitis, batuk dan limfodenopati.
Gejala ini sering menghilang pada waktu erupsi timbul. Gejala dan prodromal
biasanya mendahului erupsi dikulit 1-5 hari sebelumnya.
Masa Eksantema
Seperti pada rubeola, eksentema mulai muncul pada muka dan dengan cepat
meluas kebagian lain dari tubuh. Mula-mula berupa makula yang berbatas tegas
dan kadang-kadang dengan cepat meluas dan menyatu, memberikan bentuk
morbilliform. Pada hari kedua ekstensema di muka menghilang, diikuti hari ketiga
di tubuh dan hari keempat di anggota gerak.
Pada remaja dan dewasa dapat terjadi artiritis dan artralgia dari sendi kecil tangan,
kaki, lutut, dan bahu yang berupa pembengkakan dan nyeri. Khususnya artralgia
pada tangan timbul setelah erupsi pada penderita dewasa.
Robella Kongenital
Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menimbulkan infeksi pda janin dengan
kelainan teratogenesis yang bergantungdari umur kehamilan. Pada waktu
mengalami infeksi Rubella ibu hamil tidak menunjukkan gejala atau tanda klinis.
Meskipun demikian virus dapat menimbulkan infeksi pada plasenta dab
diteruskan ke janin, yang mana virus itu itu banyak menyerang ke organ dan
jaringan.
Bayi yang lahir dari ibu hamil menderita infeksi Rubella pada trimester
pertama bisa terkena sindrom rubella kongenital, yaitu trias anomali kongenital
pada mata ( katarak, mikroftalmia, glaukoma, retinopati), telinga ( ketulian), dan
defek jantung (stenosis arteri pulmonalis, patent ductus arteriosus, ventrikal septal
defect). Kerusakan jantung dan mata terjadi karena infeksi embrio yang berumur
kurang dari 6 minggu, sedangkan ketulian defek mental terjadi pada semua
embrio yang berumur kira-kira 16 minggu.
E. KOMPLIKASI
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Namun komplikasi dapat terjadi karena penurunan kekebalan tubuh
sebagai akibat penyakit Campak. Beberapa komplikasi yang bisa
menyertai campak:
Ensefalitis:
Perdarahan:
9. PROGNOSIS
10. PENGOBATAN
Penanganan di rumah
Pertimbangan khusus
Membuat pasien dengan rubella aktif senyaman mungkin. Berikan buku
anak-anak untuk membaca atau permainan untuk bermain untuk
menyibukkan mereka.
Jelaskan mengapa isolasi pernapasan diperlukan. Pastikan pasien mengerti
betapa pentingnya adalah untuk menghindari mengekspos wanita hamil
untuk penyakit ini.
11. PENCEGAHAN
Vaksin rubella dapat diberikan bagi orang dewasa terutama wanita yang
tidak hamil. Vaksin rubella tidak boleh diberikan pada wanita yang hamil atau
akan hamil dalam 3 bulan setelah pemberian vaksin. Hal ini karena vaksin berupa
virus rubella hidup yang dilemahkan dapat berisiko menyebabkan kecacatan
meskipun sangat jarang. Tidak ada preparat kimiawi atau antibiotik yang dapat
mencegah viremia pada orang-orang yang tidak kebal dan terpapar rubella. Bila
didapatkan infeksi rubella dalam uterus, sebaiknya ibu diterangkan tentang risiko
dari infeksi rubella kongenital. Dengan adanya kemungkinan terjadi defek yang
berat dari infeksi pada trimester I, pasien dapat memilih untuk mengakhiri
kehamilan, bila diagnosis dibuat secara tepat.
Pusdiknakes. 1984. Perawatan Bayi dan Anak. Depkes RI : Jakarta
Mahdiyat, Iskandar, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. FK UI.
http://irfan-cadaas.blogspot.com/2009/10/rubela.html
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://www.nlm.nih.gov/medlin
eplus/ency/article/001574.htm&usg=ALkJrhj4rWIAYIqonOhzLfueX32B5
-mkkw.