Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
terjadi pada dorsum lidah. Kelainan ini bersifat asimtomatik tetapi dapat
membentuk lapisan proteksi yang disebut keratin sebagai bentuk dari rangsangan
mekanis atau kimiawi. Dalam keadaan normal lapisan ini akan terdeskuamasi
ketika terjadi friksi dengan makanan, palatum, dan gigi geligi anterior rahang atas.
Lapisan ini akan diganti dengan sel epitelial yang baru dari bawahnya. Ketika
pergerakan lidah terbatas karena suatu penyakit atau kondisi rongga mulut yang
tidak seimbang, proses deskuamasi epitel menjadi tidak seimbang dan dapat
menjadi tempat retensi debris dan pigmentasi oleh makanan, rokok dan permen
buruk, atau pada yang sedang berpuasa. Gambaran klinis coated tongue berupa
selaput berwarna putih atau kuning. Selaput ini dapat merupakan debris epithelial,
makanan, dan microbial, yang terakumulasi karena tidak hilang secara mekanis.
(Scully, 2008).
Pada makalah laporan kasus ini dibahas mengenai seorang pasien wanita
usia 25 tahun yang datang ke Instalansi Penyakit Mulut Rumah Sakit Gigi dan
1
2
2015 dengan keluhan lidah terasa pahit dan dari hasil pemeriksaan klinis terdapat
LAPORAN KASUS
Nama Pasien :G
Usia : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
2.1.2 Anamnesa
minggu yang lalu. Sejak 2 minggu yang lalu juga pasien mengalami batuk dan
pilek sampai sekarang. Pasien sempat mengalami demam pada 1 minggu yang
lalu, dan pasien telah mengkonsumsi antibiotik selama 3 hari. Pasien saat ini
sedang mengkonsumsi obat batuk OBH. Konsumsi air putih kurang dari 8 gelas
sehari, juga jarang mengkonsumsi sayur sehingga lidah terasa kotor, dan frekuensi
buang air besar tidak lancar (2 hari sekali). Pasien ingin lidahnya dibersihkan.
3
4
Hipertensi : YA / TIDAK
Asma/Alergi : YA / TIDAK
Hamil : YA / TIDAK
Kontrasepsi : YA / TIDAK
Lain-lain : YA / TIDAK
Disangkal.
Suhu : Afebris
Pernafasan : 16 x / menit
Nadi : 77 x / menit
5
Kelenjar Limfe
Bibir t.a.k
Lain-lain -
Kalkulus + / - stain + / -
sepanjang mukosa bukal kiri dan kanan dari regio 34-37 dan
44-47
Frenulum t.a.k
Keterangan: : karies
: tambalan non logam
Radiologi TDL
Darah TDL
Mikrobiologi TDL
2.1.10 Diagnosa
D/ : Susp. TMD
Pro OHI: penggunaan tongue scraper setiap habis sikat gigi 2 kali sehari
berserat buah dan sayur, konsumsi yoghurt 2 kali sehari, konsumsi air
2.2.1 Anamnesa
Pengecapan pasien sudah membaik dan tidak terasa pahit lagi sejak 5 hari dari
kunjungan pertama seperti menyikat lidah dengan tongue scraper 2 kali sehari
setelah sikat gigi, memperbaiki asupan cairan, makan makanan berserat buah dan
sayur, dan mengkonsumsi yoghurt. Lapisan putih kekuningan pada lidah sudah
hilang. Frekuensi buang air besar pasien pun sudah membaik. Pasien memiliki
9
kebiasaan bruxism sampai sekarang sehingga terdengar bunyi kliking pada TMJ
sebelah kanan.
Kelenjar Limfe
Bibir t.a.k
Wajah Simetri/Asimetri
Lain-lain t.a.k
Kebersihan Mulut
Mukosa Bukal Terdapat papula memanjang berwarna putih a/r 34-37, 44-
47
Lidah t.ak
2.2.4 Diagnosis
D/ : Susp. TMD
- Pro OHI lanjutan sikat lidah menggunakan tongue scraper 1 kali sehari
- Pro anjuran makan makanan sehat, diet serat sayur dan buah
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
klinis dari lidah berselaput yang terjadi pada dorsum lidah. Selaput pada lidah
tersebut dapat terjadi karena adanya sel-sel deskuamasi dan debris (Cawson dan
bau mulut, dan sensasi rasa pada lidah kurang peka (Quirynen et al, 2004).
Lidah dalam kondisi normal dilapisi selaput yang terdiri dari mukus,
deskuamasi sel epitel, dan derbis. Pergerakan lidah dan adanya aliran saliva dapat
penebalan pada lapisan lidah sehingga terjadi coated tongue. Warna dari coating
lain lesi pada rongga mulut, dehidrasi, penggunaan obat antibiotik seperti penisilin
12
13
dan steroid, agen-agen pengoksida yang terdapat pada obat kumur, diet lunak, dan
penurunan jumlah aliran saliva akan menyebabkan akumulasi dari debris oral
(Greenberg & Glick, 2003; Laskaris, 2006). Aktifitas saraf simpatis meningkat
banyak darah dan panas yang mengalir ke permukaan tubuh melalui penguapan,
radiasi, dan konduksi kulit. Aktifitas saraf simpatis dapat meningkatkan protein
2 Terdapat lapisan tipis <2/3 atau lapisan tebal di >1/3 pada dorsum lidah
3 >2/3 dorsum lidah terdapat lapisan tipis atau <2/3 dorsum lidah terdapat
lapisan tebal
iritasi setiap harinya. Iritasi tersebut dapat disebabkan oleh minuman panas atau
makanan yang keras atau kasar. Hal tersebut menyebabkan dorsum lidah yang
memproduksi lapisan sel-sel mati protektif yang disebut keratin (AOMP, 2005).
tertelan pada saat makan. Pada keadaan normal, jumlah keratin yang diproduksi
terganggu, dan kondisi ini dapat menyebabkan coated tongue. Hal ini dapat
dikarenakan keratin tidak segera terdeskuamasi, seperti terlihat salah satunya pada
penderita dengan diet makanan lunak terutama pada pemakai gigi tiruan (AOMP,
2005).
Tampilan klinis coated tongue tampak lapisan berwarna putih atau putih
papilla filiform tidak lebih dari 3-4 mm disertai akumulasi debris dan bakteri
(Laskaris, 2006)
Gambar 3.1. Coated tongue pada lidah (Sumber gambar: Laskaris, 2006)
berambut. Berbeda dengan coated tongue, pada hairy tongue tingkat akumulasi
keratin lebih tebal, pemanjangan papila filiform melebihi beberapa mm, dan
warna lidah tampak putih, coklat, hingga hitam (Gambar 3.7). (AOMP, 2005;
Laskaris, 2006)
15
Gambar 3.2. Hairy tongue pada lidah (Sumber gambar: Laskaris, 2006)
Coated tongue Hairy tongue Candidiasis
pseudomembranosa
Karakteristik Lapisan putih atau Lidah tampak Lapisan putih pada lidah
putih kekuningan berambut, meninggalkan
pada dorsum lidah berwarna putih, permukaan eritem yang
Dapat dikerok coklat, hingga sakit jika dikerok
tanpa hitam
meninggalkan Pemanjangan
permukaan eritem papila filiform
Pemanjangan > 4mm, bahkan
papila filiform <3- hingga 15mm
4 mm
Etiologi - - Candida albicans
candidiasis merupakan jenis penyakit ini yang sering ditemukan. Lesi tampak
putih, dan dapat diangkat dengan meninggalkan daerah kemerahaan (Gambar 3.8).
Lokasi paling sering ditemukan di mukosa bukal, palatum lunak, lidah dan bibir.
Lesi ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada lidah, terasa seperti terbakar, dan
2008).
3.1.4 Terapi
kebiasaan buruk yang dapat mengiritasi lidah, dapat mengurangi coated tongue
(AOMP, 2005; Laskaris, 2006). Obat kumur yang mengandung asam askorbat
Linea alba merupakan lapisan putih horizontal pada mukosa bukal yang
sejajar dengan bidang oklusal yang meluas dari komisura bibir hingga gigi
posterior (Gambar 3.9). Lesi ini disebabkan trauma gigitan, gesekan, atau
17
beberapa orang garis putih ini akan hilang secara spontan. Diagnosis banding
untuk lesi ini yaitu cheek bitting. Cheek bitting memiliki karakteristik lesi tampak
berwarna putih disertai area eritem, dengan area tebal dan tipis terlihat berdekatan.
Trauma yang terus menerus dapan menimbulkan ulserasi (Greenberg & Glick,
2008).
tulang alveolar dan mengelilingi. Margin gingiva dan gingiva cekat berwarna
merah muda (coral pink) tergantung dari vaskularisasi, ketebalan epitel, dan
berperan sebagai zat warna kulit, mukosa rongga mulut, dan gingiva (Newman et
al, 2002). Hiperpigmentasi gusi disebabkan oleh deposisi melanin yang berlebih
pada lapisan basal dan suprabasal epithelium, melanin ini diproduksi oleh
melanosit. Secara klinis pigmentasi melanin pada gusi tidak menggangu masalah
penampilan terutama jika pewarnaan gusi ini terlihat ketika berbicara atau
muskular atau parafungsi, infeksi bakteri, dan perubahan degeneratif primer atau
radiologi. Pemeriksaan sendi TMJ yang dilakukan seperti auskultasi dan palpasi.
Gangguan sendi TMJ yang sering ditemukan dokter gigi adalah kliking.
Kliking dapat disertai rasa nyeri dan keterbatasan pembukaan mulut. Kliking
biasanya berhubungan dengan daya atau beban berlebih yang diterima sendi TMJ,
terjadi pada seseorang yang memiliki kebiasaan clenching dan bruxism. Nyeri dan
19
trismus bergantung pada tingkat kekakuan otot pengunyahan, serta frekuensi dan
bergesekan yang terdapat di antara fossa dan kondilus. Diskus dapat mengalami
dapat menurun, yang akan mengakibatkan terjadinya ruptur atau inflamasi diskus
yang timbul. Kebiasaan buruk seperti bruxism perlu dihilangkan jika menjadi
etiologi timbulnya gangguan sendi TMJ. Occlusal splint dapat menjadi terapi
PEMBAHASAN
keluhan lidah terasa pahit sejak 2 minggu yang lalu. Sejak 2 minggu yang lalu
juga pasien mengalami batuk dan pilek sampai sekarang. Pasien sempat
mengalami demam pada 1 minggu yang lalu, dan pasien telah mengkonsumsi
antibiotik selama 3 hari. Pasien saat ini sedang mengkonsumsi obat batuk OBH.
Konsumsi air putih kurang dari 8 gelas sehari, juga jarang mengkonsumsi sayur.
kekuningan pada 2/3 dorsum lidah posterior, disertai dengan keluhan pasien
berupa rasa pahit pada lidah sejak 2 minggu yang lalu. Selaput putih tersebut
dapat dikerok tanpa meninggalkan daerah eritem. Cawson dan Odell (2002)
penampakan klinis dari lidah berselaput yang terjadi pada dorsum lidah. Selaput
pada lidah tersebut dapat terjadi karena adanya sel-sel deskuamasi dan debris.
Laskaris (2006) juga menyebutkan tampilan klins coated tongue berupa lapisan
putih atau putih kekuningan pada permukaan dorsum lidah. Coated tongue akan
menyebabkan terjadinya penumpukan bakteri, bau mulut, dan sensasi rasa pada
berdasarkan luasnya permukaan lidah yang terlibat, dan ketebalan lapisan selaput
pada lidah (Panov & Assya, 2012). Tampilan klinis coated tongue yang
ditemukan pada lidah pasien yaitu terdapat lapisan tebal pada 1/3 dorsum lidah
20
21
posterior dan <2/3 dorsum lidah terdapat lapisan tipis (Gambar 2.1). Klasifikasi
indeks kojima pada pasien termasuk kedalam skor ke-2 berdasarkan tampilan
tertelan pada saat makan. Pada keadaan normal, jumlah keratin yang diproduksi
terganggu, dan kondisi ini dapat menyebabkan coated tongue (AOMP, 2005;
Fields & Lesley, 2003). Kurangnya pergerakan lidah yang dapat disebabkan oleh
lesi minor, diet lunak, penggunaan antibiotik seperti penisilin dan steroid,
gangguan aliran saliva, dehidrasi, konsumsi tembakau dan alkohol yang berlebih,
mengakibatkan timbulnya selaput pada lidah yang dapat menimbulkan plak putih
atau berwarna (Field & Lesley, 2003; Greenberg & Glick, 2003; Laskaris, 2006) .
Pasien memiliki riwayat demam 1 minggu yang lalu dan telah mengkonsumsi
antibiotik selama 3 hari. Pasien sedang mengkonsumsi obat batuk hitam (OBH)
sejak 2 minggu yang lalu. Demam dan konsumsi obat batuk hitam dapat menjadi
konsumsi air putih < 8 gelas per hari, jarang mengkonsumsi sayur, serta jarang
Namun, pasien tidak mengetahui jenis antibiotik yang dikonsumsi selama 3 hari
ketika demam, sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti apakah antibiotik yang
dikonsumsi pasien menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
coated tongue. Demam dapat menstimulus aktifitas saraf simpatis, stimulus saraf
22
protein yang tinggi. Warna dari coating tergantung berbagai faktor, seperti
kebiasaan menggunakan tembakau dan kebiasaan diet (Field & Lesley, 2003).
Warna selaput putih kekuningan yang terlihat pada lidah pasien dapat disebabkan
kebiasaan diet lunak pasien dan konsumsi obat batuk hitam yang sedang rutin
dan sayur, konsumsi yoghurt 2 kali sehari, konsumsi air putih 8 gelas per hari,
konsumsi chewing gum. Terapi untuk coated tongue yaitu dengan meningkatkan
2005; Laskaris, 2006). Konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah dapat
sehingga lidah akan lebih bersih. Pasien juga diinstruksikan untuk mengkonsumsi
air minum 8 gelas sehari agar tidak mengalami dehidrasi serta menjaga agar
kondisi aliran saliva dalam keadaan normal. Coated tongue dapat muncul hilang
timbul dalam waktu yang singkat, dan lapisan ketebalan pseudomembran dapat
dianjurkan karena dapat menstimulasi saliva, yang dapat bekerja sebagai self
rongga mulut yang menjadi penyebab coated tongue dan halitosis. Produk bakteri
Lactobacillus dan Bifidobacterium dalam yogurt berupa asam organik yakni asam
23
2010; Sutula et al, 2013). Terapi tersebut bertujuan untuk menghilangkan coated
kekambuhan.
pasien. Kandungan asam laktat hasil produk bakteri dalam yogurt dapat
dorsal pasien sudah hilang, dan pasien merasakan lidahnya sudah tidak terasa
tebal dan kotor lagi. Instruksi yang diberikan sudah dilaksanakan oleh pasien
antara lain menyikat lidah 2 kali sehari dengan menggunakan tongue scraper,
mengkonsumsi air putih 8 gelas per hari, mengkonsumsi sayur dan buah-buahan
yang berserat untuk membantu proses deskuamasi lapisan keratin pada lidah, dan
konsumsi chewing gum 2 kali sehari, instruksi yang diberikan bertujuan untuk
self cleansing. Frekuensi buang air besar pasien sudah membaik, hal tersebut
menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat lidah dengan tongue scraper
24
1 kali sehari setelah menyikat gigi, menjaga asupan cairan serta makanan
sistemik, dapat disimpulkan diagnosis untuk pasien ini adalah coated tongue,
mempengaruhi terjadinya coated tongue pada pasien ini yaitu demam, konsumsi
konsumsi air putih 8 gelas per hari, dan kurangnya konsumsi makanan berserat
penyembuhan coated tongue. Terapi yang diberikan yaitu oral hygiene instruction
menyikat lidah dengan tongue scraper dua kali sehari setelah sikat gigi,
memperbanyak makanan berserat seperti buah dan sayur, konsumsi air putih 8
gelas per hari, konsumsi yogurt 2 kali sehari, dan konsumsi chewing gum. Pada
kunjungan ke-2 saat kontrol lapisan putih pada lidah dan keluhan yang dirasakan
sudah hilang. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap menjalankan instruksi agar
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27
Panov, Vladimir E., & Assya Krasteva. 2012. Tongue Coating in Patients With
Gastrointestinal and Liver Disease. Journal of IMAB - Annual
Proceeding (Scientific Papers) 2012, vol. 18, book 2
Scully, C & Richard Welbury. 2008. Oral and Maxillofacial Medicine: The Basis
of Diagnosis and Treatment. 2nd edition. USA: Elsevier
Sutula J , et al. 2013. The Effect of a Commercial Probiotic Drink Containing
Lactobacillus casei Strain Shirota on Oral Health in Healthy Dental
People. Microbial Ecology in Health & Disease (diakses dari
www.ncbi.nlm.gov)
Quirynen M, et al. 2004. Impact of Tongue Cleansers on Microbial Load and
Taste. J Clin Periodontal, 2004 Jul; 31(7);506-10 (diakses dari
www.ncbi.nlm.gov)
Yilzid, Fatih. 2010. Development and Manufacture of Yogurt and Other
Functional Dairy Products. Taylor & Francis Group: New York