You are on page 1of 12

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. T P10001 2 JAM POST PARTUM DENGAN NIFAS


FISIOLOGIS
DI RUANG KAMAR BERSALIN
PUSKESMAS PAJANG

LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawihardjo : 315)
Puerperium / masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai dan
berakhir kira-kira setelah 6 minggu. (Sarwono Prawihardjo : 237)
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat kandungan
kembali seperti pra hamil, berlangsung selama 6-8 minggu. (Rustam Mochtar, MPH : 115)
Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Sarwono
Prawihardjo)
B. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendekati masalah, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang prawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui,
pemberian imunisasi pada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4. Pemberian pelayanan KB (Sarwono Prawihardjo : 122)
C. TAHAPAN MASA NIFAS
1. Immediate Puerperium, waktunya dimulai segera persalinan sampai 24 jam post partum.
Setelah 2 jam PP dibimbing untuk mik (miring kanan) dan miki (miring kiri).
Setelah 4 jam PP ibu boleh duduk.
Setelah 6 jam PP jika ibu tidak pusing ibu boleh turun dari tempat tidur dan boleh berjalan.
2. Early Puerperium, waktunya setelah dimulai dari 24 jam PP sampai dengan 7 hari post
partum.
3. Laten Puerperium, waktunya setelah 1 minggu 6 minggu post partum.
D. INVOLUSI ALAT KANDUNGAN
1. Uterus, secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya seperti sebelum
hamil.
Berat Uterus menurut Masa Involusi
Involusi Berat Uterus
Bayi lahir 1000 gram
Uri lahir 750 gram
1 minggu 500 gram
2 minggu 350 gram
6 minggu 50 gram
Tinggi Fundus Masa Involusi
Involusi Tinggi Fundus
Setelah bayi lahir Setinggi pusat
Uri lahir 1 jari dibawah pusat
Hari ke- 1 3 2 jari dibawah pusat
Hari ke- 3 4 3 jari dibawah pusat
Hari ke- 5 6 pertengahan symphisis pusat
Hari ke- 7 8 2 3 jari diatas symphisis
Hari ke- 9 1 jari diatas symphisis
Hari ke- 15 tidak teraba

2. Bekas Implantasi Uri, plasenta mengecil karena kontraksi dan menonjol kekavum uteri
dengan diameter 7,5 cm sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm pada minggu ke-6 2,4 cm dan
akhirnya pulih.
3. Luka (Laserasi), pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan pulih dalam waktu 6 7 hari.
4. Rasa Sakit, disebabkan karena kontraksi biasanya berlangsung 2 - 4 hari pasca persalinan.
5. Lochea, hasil pengeluaran jaringan desisua yang terus-menerus menimbulkan secret vagina
yang berbeda-beda.
Lochea dibagi menjadi :
Lochea Rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix
caseosa, lanugo dan mekonium, terdapat selama 3 hari pasca persalinan.
Lochea Sanguinolenta : berwarna merah kekuningan, berisi darah dan lendir, terjadi pada hari
ke- 3 7 pasca persalinan.
Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidah berdarah lagi, terjadi pada hari ke- 7 14 pasca
persalinan.
Lochea Alba : berwarna putih terjadi setelah 2 minggu.
Lochea Purulenta : jika terjadi infeksi cairan seperti nanah dan berbau.
Lochiostatis : lochea yang keluarnya tidak lancar.
6. Serviks, setelah persalinan bentuk seperti corong, menggangah berwarna kehitaman,
konsistensinya lunak, kadng terdapat perlukaan kecil.
7. Ligament, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi menciut dan kembali pulih
sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum
rotundum menjadi kendor.
E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
Pada masa nifas merupakan waktu untuk terjadi stress. Periode itu dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu :
1. Taking In
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat tergantung, fokus
perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan
yang dialami, kebutuhan tidur meningkat, nafsu makan meningkat
2. Taking Hold
Berlangsung 3-4 hari setelah post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada kemampuannya
menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi. Pada mas ini ibu menjadi
sangat sensitif, sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi
kritikan yang dialami ibu.
3. Letting Go
Ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi
yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.
F. GAMBARAN KLINIS MASA PUERPERIUM
Segera setelah persalinan dapat terjadi peninngkatan suhu badan, tetapi tidak melebihi
38C berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi.
Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya akan menjadi keras karena kontraksinya,
sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Kontraksinya uterus yang mengikutinya his
pengirim menimbulkan rasa nyeri yang disebut Nyeri Ikutan (after pain) terutama pada
multipara, masa puerpurium diikuti pengeluaranh cairan sisa lapisan endometrium dan sisa
dari tempat implantasi plasenta disebut lochea. ( Ida Bagus Gede Manuaba:192)
G. PENATALAKSANAAN
Perawatan post partum dimulai sejak kala uri dengan menghadirkan adanya kemungkinan
perdarahan post partum. Dilanjutkan dengan pemantauan kala IV, yaitu :
Observasi TTV, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.
H. KEBUTUHAN DASAR MASA NIFAS
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan yaitu waktu pada
keadaan tidak hamil.untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas
,maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat
yang cukup dan sebagainya
Kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain :
a. Nutrisi dan Cairan
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan
bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dbanding selama hamil. Rata-rata kandungan air
susu yag dihasilkan oleh ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan kira-kira 85 kal
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui.(Nanny vivian, 2011; h. 71)
b. Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijakan agar secepat mungkin bidan
membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat
mungkin untuk berjalan.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu post partum terlentang ditempat tidur selama 7-14
hari setelah melahirkan,ibu postpartum sudah diperbolehkan untuk berjalan-jalan dalam 24-
28 jam postpartum.
Keuntungannya
o Ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation
o Faal usus dan kandun kemih lebih baik
o Early ambulation memungkinkan kita mengajarkan ibu cara mearawat anaknya selama ibu
masih dirumah sakit misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makanan
o Lebih sesuai dengan keadaan indonesia (sosial ekonomi) menurut penelitian yang saksama
early ambulation tidak mempunyai pengaruh yang buruk, tidak menyebabkan perdarahan
yang abnormal, tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka jahitan, serta
tidak memperbesar kemungkinan prolapsus uteri.(Saleha Sitti, 2009; h.72)
c. Eliminasi
Buang Air Kecil
1. Dalam 6 jam pertama postpartum pasien sudah harus dapat buang air kecil
2. Jika semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih, dapat mengakibatkan kesulitan pada
organ perkemihan. Misalnya infeksi.
3. Bidan harus dapat meyakinkan pasien bahwa kencing sesegera mungkin setelah melahirkan
akan mengurangi komplikasi postpartum
4. Berikan dukungan mental pada pasien bahwa ia pasti mampu menahan sakit pada luka jalan
lahir akibat terkena air kencing karena ia pun sudah berhasil berjuang untuk melahirkan bayi
Buang Air Besar
1. Dalam 24 jam pertama postpartum pasien harus sudah dapat buang air besar karena semakin
lama feses tertahan dalam usus ,semakin sulit baginya untuk buang air besar secara lancar
2. Semakin lama feses didalam usus, feses semakin mengeras karena cairan yang terkandung
dalam feses akan selalu terserap oleh usus
3. Anjurkan pasien untuk makan tinggi serat dan banyak minum air putih.(Jannah Nurul, 2011;
h. 90 - 91)
d. Kebersihan
Beberapa langkah penting dalam perawatan kebersihan diri ibu postpartum:
1. Jaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi
2. Bersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.pastikan ibu mengerti cara membersihkan
diri dari daerah vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang baru kemudian membersihkan
daerah anus
3. Ganti pembalut setiap kali darah penuh atau minimal 2 kali dalam sehari.apabila dibiarkan
dan tidak diganti akan menyebabkan luka pada daerah vagina menjadi infeksi
4. Cuci tangan dengan sabun dan air setiap kali selesai membersihkan daerah kemaluan.(Jannah
Nurul, 2011; h. 91 - 92)
e. Istirahat dan Tidur
Anjurkan ibu untuk:
1. Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan
2. Tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur
3. Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan lahan
4. Mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang
kira kira 2 jam dan malam 7 8 jam.(Suherni dkk, 2008; h.104)
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
b. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
(Saifudin, 2009; h. 127)
f. Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu nifas harus memenuhi syarat berikut ini:
1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu datah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam vagina tampa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
2. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu
tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan, keputusan ini bergantung
pada pasangan yang bersangkutan.(Saleha, 2009; h. 75).
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. T P10001 2 JAM POST PARTUM DENGAN NIFAS FISIOLOGIS
DI RUANG KAMAR BERSALIN RSUD Dr. SLAMET MARTODIRDJO
PAMEKASAN

Tanggal : 07 Januari 2017


Jam : 20.00 WIB
Tempat : Ruang Kamar Puskesmas Pajang
No. Register :
Oleh : Dewi Arianti

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. T Nama suami : Tn. H
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa Suku / bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan :SI
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kr. Asem 2/III Alamat : Kr Asem 2/III
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri pada jalan lahirnya setelah melahirkan.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan melahirkan anak laki-laki jam 17.10 wib secara normal dan ibu mengeluh
nyeri pada jalan lahirnya setelah melahirkan .
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan ia tidak pernah menderita penyakit menular (HIV, Hepatitis, TBC) penyakit
menurun (DM, Asma) Penyakit kronis (Jantung) dan tidak memiliki riwayat alerdi obat.
Riwatat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular (HIV, Hepatitis,
TBC) penyakit menurun (DM, Asma) Penyakit kronis (Jantung) dan tidak memiliki
keturunan kembar.
4. Status Pernikahan
Status : Menikah sah
Umur : 24 tahun
Lama menikah : 2 tahun
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus / Lama : 28 hari / 5-6 hari
Warna / Bau : Merah segar di hari 1-3 / khas
b. Riwayat Kehamilan/Persalinan :
Sekarang : G1P00000 UK 39 Minggu dengan kehamilan fisiologis
Tempat persalinan : Puskesmas Pajang
Jenis persalinan : Spontan
Komplikasi persalianan : Tidak ada
Keadaan plasenta dan tali pusat : Plasenta lahir intake, tebal 2.5 cm, kotiledon 18 buah,
insersi talpus marginal, panjang talpus 50cm.
Lama persalianan :
- Kala I : 3 jam
- Kala II : 40 menit
- Kala III : 10 menit
- Kala IV : 2 jam
Jumlah perdarahan : 50 cc
Keadaan bayi : Segera menangis
Ditolong oleh : Bidan
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal/jam lahir: 7 JanuarI 2017
BB = 2500 gram, PB = 48 cm, LK = 32 cm, LD = 10 cm
APGAR SCORE : 8/9/10
Kelainan bawaan : tidak ada
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
No UK Jns. Penolong Penyu BB / PB Jns. Hidup KB
Pers . -lit Kel / mati

d. Riwayat KB
Jenis Kontrasepsi : Tidak ada
Lama : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
e. Pola Kehidupan Sehari-Hari Masa Nifas
Pola Nutrisi
Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil makan 3x1 porsi kecil (nasi, sayur dan
buah) tidak ada pantangan makanan apapun dan minum 8 gelas / hari
lama di RS : Selama dalam 2 jam PP ibu makan nasi 1 bungkus dengan lauk dan sayur, minum 2 gelas
air dan 1 cangkir teh
Pola Eliminasi
lama Hamil : Ibu mengatakan BAK 6-7x / hr warna kuning jernih, tidak ada keluhan dan BAB 1x / hr
konsistensi lunak tidak ada keluhan
lama di RS : Selama dalam 2 jam PP ibu BAK 400 cc warna kuning jernih merasa tidak nyaman karena
harus dipasang kateter, Ibu tidak BAB selama Post Partum
Pola Istirahat
lama Hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam/hr dan tidur malam 8 jam / hr
lama di RS : Selama dalam 2 jam PP ibu tidak dapat tidur hanya berbaring di bed
Personal Hygiene
lama Hamil : Ibu mengatakan mandi 2x/hr dengan sabun, ganti baju dan CD 2x/hr, keramas 1x/hr
lama di RS : Selama dalam 2 jam PP ibu tidak mandi namun di seka daerah bokongnya
Aktivitas
lama Hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga dibantu oleh keluarga
lama di RS : Selama dalam 2 jam PP ibu tidak melakukan aktivitas apapun hanya mulai belajar mika-
miki
Kebiasaan merokok, minum obat dan jamu
lama Hamil : Ibu mengatakan tidak merokok maupun minum jamu apapun hanya minum obat penambah
darah yang didapat dari bidan saat periksa
lama di RS : Selama dalam 2 jam ibu tidak merokok dan tidak minum jamu namun di suntukkan obat-
obatan sesuai advis dokter
f. Data Psikososial
Ibu, suami dan keluarga hubungannya baik dan memang mengharapkan kehadiran bayi yg
dilahirkan ibu.
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
S : 36.7C
RR : 18x/menit
Antropometri :
BB : 54kg
TB : 147cm
Bayi :
Lahir Jam : 21.30 WIB
JK :
BB lahir : 2500 gr
PB : 48 cm
Lila : 10 cm
Lika : 32 cm
Lida : 32 cm
A/S : 7/8
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut bersih, hitam, lebat, tidak ada lesi
Muka : Simetris, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema, tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus
Mulut dan gigi : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak epulis
Leher : Tidak ada pembesaran kel.tyroid, kel.limfe, dan bendungan vena jugularis
Payudara :
- Bentuk : Simetris
- Areola : Kehitaman / Hyperpigmentasi
- Puting susu : Menonjol
- Keluaran : Kolostrum
Abdomen
- Luka bekas SC : Tidak ada
- TFU : 2 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus : Baik
- Kandung Kemih : kosong
Pengeluaran Pervaginam
- Perdarahan : 25cc
- Warna : merah kental
- Bau : tidak berbau
Perineum
- Bekas jahitan : tidak ada
- Kebersihan : bersih
- Odema : tidak ada
Ekstremitas atas dan bawah :
- Odema : tidak
- Varices : tidak
3. Data Penunjang
: Gula darah sesaat = 96, Hb = 11gr/dl
2.Data kehamilan dan persalinan sekarang :
- UK : 39 minggu
- Keadaan Bayi : segera menangis
Ditolong oleh : Bidan
Jenis kelamin :
Tanggal / jam lahir : 05 Agustus 2015
BB / PB : 2500 gr / 48 cm
Kelainan bawaan : tidak ada
II. INTERPRETASI DATA
Dx : Ny. T P10001 2 jam PP dengan nifas fisiologis
Ds : Ibu mengeluh jalan lahirnya masih nyeri setelah melahirkan 2 jam yang lalu
Do :
Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
BB / TB : 54 kg / 147 cm
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
S : 36.8C
RR : 18x/menit
Perut : - TFU : 2 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus : baik
- Kandung Kemih : kosong
Payudara : Keluar Kolostrum dan ada hyperpigmentasi pada aerolla
Luka jahitan : Tidak ada
Masalah : Ibu cemas dengan jalan lahir yang masih terasa nyeri
Kebutuhan : HE tentang perubahan fisiologis & psikologis masa nifas
III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal : 05 Agustus 2015
Jam : 22.00 WIB
Dx : Ny. T P10001 2 jam post partum dengan nifas fisiologis
Tujuan : Setelah dilakuakn asuhan kebidanan selama 2jam diharap kondisi ibu semakin membaik
Kriteria :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Perdarahan : < 500 cc
TFU : dibawah pusat
TTV : TD : diastole 110-120 mmHg. Sistole 70-80 mmHg
N : 60-100 x/menit
S : 36.5C s/d 37.5C
RR : 16-20 x/menit
Intervensi :
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ Agar ibu mengetahui tentang kondisinya
2. Jelaskan tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas
R/ agar ibu tidak khawatir dengan perubahan yang terjadi pada dirinya
3. Jelaskan tentang perubahan psikologis yang terjadi pada masa nifas
R/ agar ibu tidak khawatir dengan perubahan yang terjadi pada dirinya
4. Observasi perdarahan, waspada HPP
R/ Agar kondisi tetap bagus
5. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
R/ Agar kondisi ibu segera pulih kembali
6. Anjurkan ibu untuk makan makanan gizi seimbang dan minum air putih.
R/ agar ibu sehat dan menghasilkan ASI yang cukup
7. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
R/ agar kebersihan terjaga
8. Anjurkan ibu untuk melakukan perwatan payudara
R/ agar pengeluaran ASI lancar
9. Kolaborasi dengan Dr.Sp.OG
R/ agar therapy dan penanganan yang diberikan tepat dan sesuai

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 05 Agustus 2015
Jam : 22.30 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan (TD:110/70 mmHg, N:84 x/menit, S: 36,8C,
RR:18x/menit).
2. Menjelaskan tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas yaitu vulva dan
vagina masih terasa nyeri karena mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi.
3. Menjelaskan tentang perubahan psikologis yang terjadi pada masa nifas dimana ibu masih
memasuki periode talking in yaitu ibu masih pasif dan sangat tergantung, fokus perhatiannya
terhadap tubuhnya.
4. Mengobservasi perdarahan, waspada HPP
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti miring kanan & miring kiri.
6. Menganjurkan ibu untuk makan makanan gizi seimbang seperti nasi, ikan, sayur, buah dan
minum air putih.
7. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene seperti ganti pembalut setiap kali ketika
basah tanpa menunggu penuh.
8. Berkolaborasi dengan Dr.Sp.OG
- Dengan memberikan injeksi ceftriaxone 1gr
VII. EVALUASI
Tanggal : 05 Agustus 2015
Jam : 23.30 WIB
S : Ibu mengatakan sudah berkurang rasa cemasnya setelah mengetahui perubahan yang terjadi
pada masa nifas.
O :
Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37C
RR : 17x/menit
Perut : - TFU : 3 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus : baik
- Kandung Kemih : kosong
- Perdarahan : 10 cc
A : Ny. T P10001 2 jam post partum dengan nifas fisiologis
P : Dilanjutkan dengan intervensi no.8 yaitu perawatan payudara yang belum dijelaskan
kepada pasien.

You might also like