Professional Documents
Culture Documents
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena ridho dan
kehendak-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan
Judul Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Rheumatoid Artritis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik
diampu oleh Dosen Ns. Ratna Dewi, M. Kep pada pendidikan program Keperawatan
Khusus di STIKes Fort De Kock Bukittinggi.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan beberapa kesulitan dalam
penulisan dan keterbatasan dalam memperoleh literatur, Namun berkat bantuan dari
berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini,
karena itu kami mohon arahan, saran dan kritik yang sifatnya menyempurnakan makalah
ini. Kami berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya
Rabbal Alamin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada
semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem
muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya
beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai
usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah reumatoid artritis.
Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia
manusia.
Menguntip pendapat Sjamsuhidajat (1997), artritis reumatoid merupakan penyakit
autoimun dari jaringan ikat terutama sinovial dan kausanya multifaktor. Penyakit ini
ditemukan pada semua sendi dan sarung sendi tendon, tetapi paling sering di tangan. Selain
menyerang sendi tangan, dapat pula menyerang sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut.
Artritis kronik yang terjadi pada anak yang menyerang satu sendi atau lebih, dikenal dengan
artitis reumatoid juvenil.
Biasanya reumatoid artritis timbul secara sistemik. Gejala yang timbul berupa nodul
subkutan yang terlihat pada 30% penderita. Nodul sering terdapat di ekstremitas atas dan
tampak sebagai vaskulitis reumatoid, yang merupakan manisfestasi ekstraartikuler. Bila
penyakit ini terjadi bukan pada sendi, seperti bursa, sarung tendon, dan lokasi lainnya
dinamakan reumatoid ektraarikuler.
Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan
golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun
semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang
rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan atau tanda. Dari kesepakatan,
dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa
kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi.,
kelemahan otot, dan gangguan gerak. ( Soenarto, 1982).
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak kanak sampai usia lanjut, atau
sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Pucak dari reumatoid artritis terjadi pada umur
dekade keempat, dan penyakit ini terdapat pada wanita 3 kali lebih sering dari pada laki-
laki. Terdapat insiden familial ( HLA DR-4 ditemukan pada 70% pasien ). Untuk itu akan
dibahas lebih lanjut pada makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan reumatoid
artritis.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana konsep dasar reumatoid artritis dan asuhan keperawatan pada klien
dengan reumatoid artritis ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian reumatoid artritis.
2. Untuk mengetahui etiologi reumatoid artritis.
3. Untuk mengetahui manisfestasi klinis reumatoid artritis.
4. Untuk mengetahui patofisiologi reumatoid artritis.
5. Untuk mengetahui komplikasi reumatoid artritis.
6. Untuk mengetahui prognosis reumatoid artritis.
7. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang reumatoid artritis.
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan/pengobatan reumatoid artritis.
9. Untuk menjabarkan asuhan keperawatan pada klien dengan reumatoid artritis.
D. MANFAAT PENULISAN
Dengan makalah ini diharapkan supaya para pembaca bisa lebih mengenal terhadap tanda
dan gejala yang berhubungan dengan reumatoid artritis. Dan menyampaikan kepada para
pembaca tentang asuhan keperawatan reumatoid artritis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
f. Organ-organ Visea
Kelainan artritis reumatoid juga dapat terjadi pada organ visera seperti jantung dimana
adanya demam reumatik kemungkinan akan menyebabkan gangguan pada katub
jantung. (Muttaqin, Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskletal, 2006).
MK: Pengeluaran
Kerusakan enzim lisosom
Penatalaksanaan
lingkungan
Kerusakan matrik
Kurang
kemampuan kartilago
mengingat
Kesalahan Penebalan tulang Perubahan fungsi
interpretasi
sendi sendi
Distensi Cairan
Pada pemeriksaan rotgen, semua sendi dapat terkena, tapi yang tersering adalah sendi
metatarsofalang dan biasanya simetris. Sendi sakroiliaka jugasering terkena. Pada awalnya
terjadi pembengkakan jaringan lunak dan demineralisasi juksta artikular. Kemudian terjadi
penyempitan ruang sendi dan erosi. (Mansjoer, 2001).
BAB. III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. PENGKAJIAN
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena pergerakan, nyeri tekan, yang memburuk dengan
stress pada sendi; kekakuan sendi pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral
dan simetris. Keterbatasan fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, aktivitas
istirahat, dan pekerjaan. Gejala lain adalah keletihan dan kelelahan yang hebat.
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit;
kontraktur/kelainan pada sendi dan otot.
b. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/kaki, misal pucat intermitten, sianotik,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.
c. Integritas Ego
Gejala : Faktor-faktor stress akut/kronis, misal finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan sosial. Keputusasaan dan ketidak
berdayaan. Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas diri misal
ketergantungan pada orang lain, dan perubahan bentuk anggota tubuh.
d. Makanan/Cairan
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/mengkonsumsi makan/cairan
adekuat; mual, anoreksia, dan kesulitan untuk mengunyah.
Tanda : Penurunan berat badan, dan membran mukosa kering.
e. Hiegiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi
secara mandiri. Ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensori
Gejala : Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi simetris.
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri (disertai/tidak disertai pembengkakan jaringan
lunak pada sendi). Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari).
h. Keamanan
Gejala : Kulit mengilat, tegang; nodus subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki,
kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan
menetap, kekeringan pada mata, dan membran mukosa.
i. Interaksi sosial
Gejala : Kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran,
isolasi.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya
data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:
1. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
2. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok,
deformitas.
3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
4. Intoleransi aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.
3. RENCANA KEPERAWATAN
Mencegah Jatuh :
4. EVALUASI
1. Prilaku yang adaptif sehubungan dengan adanya masalah konsep diri
2. Nyeri dapat berkurang
3. Mampu untuk melakukan aktifitas sehari-hari
4. Komplikasi dapat dihindari
5. Meningkatkan mobilitas
6. memahami cara perawatan di rumah
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Artritis reumatoid adalah penyakit inflamasi non-bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.
Artritis reumatoid adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ. Penyakit
ini adalah salah satu dan sekelompok penyakit jaringan penyambung difus yang diperantai
oleh imunitas dan tidak diketahui sebab-sebabnya. Biasanya terjadi destrukti sendi progesif,
walaupun episode peradangan sendi dapat mengalami masa remisi.
Artritis reumatoid merupakan inflamasi kronik yang paling sering ditemukan pada
sendi. Insiden puncak adalah antara usia 40 hingga 60 tahun, lebih sering pada wanita
daripada pria dengan perbandingan 3 : 1. Penyakit ini menyerang sendi-sendi kecil pada
tangan, pergelangan kaki dan sendi-sendi besar dilutut, panggul serta pergelangan
tangan. (Muttaqin , 2006).
Tujuan pengobatan adalah menghasilkan dan mempertahankan remisi atau sedapat
mungkin berusaha menekan aktivitas penyakit tersebut.Tujuan utama dari program terapi
adalah meringankan rasa nyeri dan peradangan, mempertahankan fungsi sendi dan
mencegah dan/atau memeperbaiki deformitas.
DAFTAR PUSTAKA
Bilotta, Kimberly A.J. 2011. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC.
Kusuma, Hardhi dan Amin Huda N. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2 2013. Yogyakarta: Media hardy.
Lukman dan Nurna Ningsih. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Muskuloskletal. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, arif. 2005. Ringkasan Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Banjarmasin: Unpublished.
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
BedahEdisi 8. Jakarta: EGC.
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Rheumatoidarthritis