You are on page 1of 5

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI LOW BACK PAIN

A. Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan Utama:
Tanyakan pada klien tentang keluhan yang paling dirasakan
apakah itu nyeri pinggang, boyok
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Tanyakan pada klien sejak kapan keluhan dirasakan? Kapan
timbulnya keluhan(apakah menetap, hilang timbul)? Hal apa yang
menyebabkan terjadinya keluhan? Apa saja yang dilakukan untuk
mengurangi keluhan yang dirasakan?Tanyakan pada klien apakah klien
sering mengkonsumsi obat tertentu? Bagaimana dengan nutrisi klien
selama ini?
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Tanyakan pada klien apakah klien dulu pernah menderita
penyakit yang sama sebelumnya? Apakah klien pernah mengalami
kecelakaan atau trauma? Apakah klien pernah menderita penyakit
gangguan tulang atau otot sebelumnya?
d. Riwayat Penyakit Keluarga:
Tanyakan pada keluarga, apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama seperti klien? Apakah ada anggota
keluarga yang pernah mengalami kecelakaan? Apakah ada anggota
keluarga yang menderita penyakit gangguan tulang dan otot?
e. Riwayat Alergi:
Tanyakan pada klien apakah klien alergi terhadap obat, makanan,
ataukah cuaca?
f. Riwayat Pekerjaan:
Tanyakan pada klien tentang jenis pekerjaannya. Apakah
pekerjaan klien membutuhkan waktu duduk yang terlalu lama? Apakah
pekerjaanya membutuhkan waktu berdiri yang lama? Apakah klien
sering melakukan angkat beban?

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : tampak sakit dengan wajah pucat
Kesadaran : kompos mentis
Gizi : cukup
Tanda vital : TD 120/70mmHg, N 92x/menit, RR 24 x/menit,
b. Kulit : didapatkan kulit bersih (tidak ada kotoran yang
menempel), warna kulit sawo matang, tekstur kulit halus, tidak ada odema,
turgor baik.
c. Kepala
Struktur kepala tampak simetris, tidak ada nyeri atau trauma
kepala, tidak ada lesi, warna rambut hitam beruban, distribusi rambut
merat
d. Mata
Mata klien tampak simetris, tidak ada kotoran atau secret, klien
dapat melihat dengan baik bola mata dapat digerakkan kesegala arah.
Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, sklera mata tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis
e. Telinga
Struktur telinga simetris, tampak bersih tidak ada secret atau
cairan, tidak ada perdarahan atau peradangan, fungsi pendengaran baik,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
f. Hidung
Struktur hidung simetris, tampak bersih tidak ada secret, atau
kotoran, tidak ada pendarahan atau epistaksis, tidak ada peradangan
atau nyeri hidung, fungsi penciuman baik dapat membedakan bau
alkohol dan minyak kayu putih, tidak terdapat massa (polip).
g. Mulut
Warna mokusa bibir merah muda, mulut dan lidah besih, tidak
ada perdarahan dan lesi, gigi ada yang tunggal, fungsi menguyah baik,
tidak menggunakan gigi palsu.
h. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid atau
vena lugularis.
i. Paru
1.Inspeksi
gerakan dinding dada simetris kanan = kiri
bentuk rongga dada simetris antara kiri dan kanan
tidak terlihat penggunaan otot bantu pernapasan.
pernapasan melalui hidung
2.Palpasi
stem fremitus kanan > kiri
frekuensi nafas 24 x/menit
irama teratur dan dalam
tidak ada nyeri
3.Perkusi
sonor kiri = kanan
tidak ada nyeri
4.Auskultasi
suara pernapasan bronkovesikuler, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan, rhonki -/-, Wheezing -/-
j. Jantung
Denyut jantung : iktus cordis tidak tampak
Batas kiri jantung : linea midclavicula sinistra
Batas kanan jantung : linea parasternalis dekstra
Bunyi jantung : bising (-)
k. Abdomen :
Inspeksi
Bentuk abdomen simetris antara kiri dan kanan, distensi abdomen
tidak ada,
Auskultasi :terdengar bising usus 6 x/menit,
Palpasi :klien mengalami nyeri punggung belakang
l. Genitalia : laki-laki normal
tidak ada peradangan pada genetalia bagian luar dan dalam,
tidak ada kesulitan saat ereksi dan ejakulasi, tidak terdapat nyeri saat
BAK, kebersihan genetalia bersih tidak terdapat lesi, kutu, kemerahan
dan ekskoriasi.
m. Ekstremitas
Struktur ekstremitas kiri dan kanan simetris, nyeri pinggang
tambah parah bila ekstremitas bawah digerakkan, disertai kesemutan
dan kelemahan pada kedua tungkai,
n. Tulang : nyeri tekan paravertebralis
o. Otot : spasme otot pada bagian tubuh yang terkena, gangguan
dalam berjalan.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d masalah musculoskeletal


2. Kerusakan mobilitas fisik b.dnyeri spasme otot dan berkurangnya kelenturan
3. Perubahan peran b.d keterbatasan mobilitas dan nyeri kronik

C. Intervensi

1. Nyeri b.d masalah musculoskeletal


NOC :
Pain level
Pain control
Comfort level
Kriteria hasil :
Mampu mengontrol nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang
Mampu mengenali nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurabg
NIC :
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi abnormal dari ketidaknyamanan
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan teknik non farmakologi
Tingkatkan istirahat
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

2. Kerusakan mobilitas fisik b.nyeri spasme otot dan berkurangnya kelenturan


NOC :
Joint movement active
Mobility level
Self care/ADLs
Transfer performance
Kriteria Hasil :
Klien meningkat dalam aktivitas fisik
Mengerti tujuan dan peningkatan aktivitas
Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah
Memperagakan penggunaan alat bantu mobilisasi
NIC :
Monitor TT V sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi
Latih pasien dalam latihan pemenuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan
Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi ADLs pasien
Berikan alat bantu jika diperlukan

You might also like