You are on page 1of 4

PEMERIKSAAN DENYUT NADI

A. Tujuan
1. Mengetauhi denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular
B. Alat dan bahan
1. Jam atau stop-watch
2. Buku catatan nadi
3. pena
C. Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangan dan atur posisi pasien.
3. Letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh.
4. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan di hitung).
5. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan
irama, dan kekuatan denyutan.
6. Catat hasil dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

PEMERIKSAAN PERNAFASAN
A. Tujuan
1. Mengetauhi frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan
2. Menilai kemampuan fungsi pernafasan
B. Alat dan bahan
1. Jam atau stop-watch
2. Buku catatan
3. pena
C. Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangan, dan atur posisi pasien.
3. Hitung frekuensi dan irama pernafasan.
4. Catat hasil, dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
KATETERISASI PERKEMIHAN
A. Tujuan
1. Menghilngkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
2. Mendapatkan urine steril untuk spesimen
3. Pengkajian residu urine
4. Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medulla spinalis,
gangguan neuromuscular, atau inkompeten kandung kemih, serta pascaoperasi
besar.
5. Mengatasi obstruksi aliran urine
6. Mengatasi retensi perkemihan
B. Alat dan bahan
1. Sarung tangan steril
2. Kateter steril (sesuai dengan ukuran dan jenis)
3. Duk steril
4. Minyak pelumas/jeli
5. Larutan pembersih antiseptic (kapas sublimat)
6. Spuit yang berisi cairan atau udara
7. Perlak
8. Pinset anatomi
9. Bengkok
10. Kantung penampung urine
11. sampiran
C. Prosedur kerja
Pemasangan kateter pria
1. Jelaskan prosedur, cuci tangan, pasang sampiran dan pasang perlak.
2. Gunakan sarung tangan steril, dan pasang duk steril.
3. Tangan kiri memegang penis lalu prepusium ditarik sedikit ke pangkalnya dan
bersihkan dengan kapas sublimat.
4. Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (kurang lebih12,5-17,5
cm) lalu masukkan perlahan kurang lebih (17,5-20 cm) dan sambil anjurkan
pasien menarik napas dalam. Jika tertahan jangan dipaksa.
5. Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya untuk
kateter menetap, dan bila intermiten tarik kembali sambil pasien di minta
menarik napas dalam.
6. Sambung kateter dengan kantung penampung dan fiksasi kea rah atas
paha/abdomen.
7. Rapikan alat, dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
8. Catat prosedur dan respons pasien.
Pemasangan kateter wanita
1. Jelaskan prosedur, cuci tangan, pasang sampiran, dan pasang perlak.
2. Gunakan srung tangan steril.
3. Pasang duk steril disekitar alat genital..
4. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dengan arah dari atas ke bawah
(kurang lebih 3 kali hingga bersih).
5. Buka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dan bersihkan
bagian dalam.
6. Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (kurang lebih 2,5-5
cm) lalu masukkan perlahan dan minta pasien menarik napas dalam,
masukkam (2,5-5 cm) atau hingga urine keluar.
7. Setelah selesai isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya dengan
menggunakan spuit untuk kateter menetap dan bila iintermitan tarik kembali
sambil pasien menarik napas dalam.
8. Sambung kateter dengan kantong penampung urine dan fiksasi ke arah
samping.
9. Rapikan alat, dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
10. Catat hasil dan respons pasien.

You might also like