Professional Documents
Culture Documents
TARIF RASIONAL BERDASARKAN BIAYA SATUAN (UNIT COST), ABILITY TO PAY (ATP),
WILLINGNESS TO PAY (WTP) DAN FORCED TO PAY ( FTP) DI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU
RATIONAL TARIFF BASED ON THE UNIT COST, ABILITY TO PAY (ATP), WILLINGNESS TO PAY
(WTP) AND FORCED TO PAY (FTP) IN THE IN-PATIENT WARD OF
GENERAL HOSPITAL ANUTAPURA PALU
ABSTRACT
The cost applied in Anutapura hospital since 2007 has not changed even with the inflation and
the rising prices of medical supplies and drugs. This study aimed to determine the rational tariff based
on the Unit cost, Ability To Pay (ATP), Willingness To Pay (WTP), Force To Pay (FTP) at the in-
patient ward of Anutapura hospital Palu in 2013. The research was conducted at the inpatient ward of
Anutapura Hospital Palu from March to April 2013. This study was an observational study based on
real cost. The sample was all transaction costs from 100 hospitalized patients. Data were collected by
using questionnaires and collection of annual reports of financial department, administration, and
medical records. Data in 2012 were analyzed based on allocation of cost, fixed cost, semi-variable
costs and variable cost. Data were analyzed using a computerized unit cost analysis and chi square
analysis. The results of this study shows that the unit cost assumption III per treatment for one year is
: the VVIP Class is Rp.410.000, -; the VIP Class is Rp 290.000.-; the first Class I is Rp 160.000.-;
the second Class is Rp. 115.000.- and the third Class is Rp. 55.000.-. The conclusion of this study
shows that the ATP and WTP is Rp.405.000, - per day care, followed by a VIP class with Rp.260.000,
- per day care, the 1st class with Rp 155,000 per day care, the 2nd class with Rp . 110.000, - per day
care and the third class with Rp 55,000 per day care.
Correspondence : Cahaya Nasri, RSU Anutapura Palu Sulawesi Tengah, Jl. BTP Blok M No. 563 Makassar,
HP : 081245512148, Email: cahaya_nasri@yahoo.com
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 1-7
Makan Pasien Di Instalasi Gizi RSUD Prof. Dr. Populasi pada penelitian ini adalah
Margono Soekarjo Purwokerto diperoleh semua transaksi biaya dan semua pasien
bahwa biaya setahun dari hasil analisa biaya rawat inap dalam satu bulan terakhir yang
makan didapatkan hasil untuk makan pasien bukan peserta Askes dan Jaminan kesehatan
kelas utama Rp 15.404,-; kelas I Rp 11.262,-; lain dimana sampel sebanyak 100 pasien
kelas II Rp 10.053,- dan kelas III Rp 8.449,- umum rawat inap. Instrumen dalam penelitian
dari hasil perhitungan analisa biaya ini adalah kuesioner tentang transaksi
dibandingkan dengan harga makan pasien keuangan rumah sakit dan kuesioner ATP,
yang telah ditenderkan dan dianggap sebagai WTP, dan FTP pasien rawat inap.
tarip harga makanan pasien, pihak Rumah Metode Pengumpulan Data dan Variabel
Sakit masih harus menutup selisih biaya untuk Penelitian
kelas perawatan, dengan tingkat kerugian Pengambilan data dilakukan dengan
Rumah Sakit sebesar Rp 24.150.272,- dalam 1 menggunakan kuesioner. Data yang diambil
bulan dengan kata lain dengan adanya selisih adalah data primer dan data sekunder. Data
biaya ini maka rumah sakit mengalami primer adalah data yang diperoleh langsung
pelayanan yang tidak optimal bahkan dari responden dengan menggunakan
mengakibatkan deficit/ kerugian pada rumah kuesioner untuk memperoleh data ATP, WTP,
sakit. dan FTP. Data sekunder diperoleh dari hasil
Harga atau tarif dalam pelayanan pencatatan dan telaah dokumen yakni laporan
kesehatan sangat berperan dalam tahunan bagian keuangan, bagian
menentukan permintaan (demand) dari administrasi, rekam medik, tentang data dasar
kelompok yang berpendapatan rendah alokasi biaya, data biaya tetap, biaya semi
dibanding dengan kelompok yang variabel dan biaya variabel yang diteliti selama
berpendapatan tinggi. Untuk itu tarif pelayanan tahun 2012. Variabel independent dalam
perlu ditetapkan secara rasional dengan penelitian ini adalah unit cost, ATP, WTP, dan
memperhatikan biaya per unit dan harga layak FTP sedangkan variabel dependentnya adalah
diterima masyarakat pengguna jasa pelayanan tarif rasional (rawat inap).
(Razak, 2002). Metode Analisis Data
Salah satu upaya yang harus dilakukan Data yang diperoleh kemudian diolah
dalam kondisi saat ini adalah dengan analisis secara komputerisasi dengan menggunakan
biaya satuan (analisis unit cost) atas aplikasi Windows Microsoft Excel dan SPSS
pelayanan rumah sakit sehingga dapat for Windows versi 18.
diketahui total cost yang dibutuhkan oleh
rumah sakit dalam rangka memberikan HASIL
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Fixed Cost
Sehingga tujuan penelitian ini untuk untuk Tabel 1 menunjukkan besarnya biaya
mengetahui besarnya tarif rasional tetap (fixed cost) pada RSU Anutapura Palu.
berdasarkan Unit cost, Ability To Pay (ATP), Biaya tetap (fixed cost) yang terbesar untuk
Willingness To Pay (WTP), dan Force To Pay ruang rawat inap mulai dari VVIP sebesar 5%
(FTP). (Rp.114.691.231.-) dari total keseluruhan
biaya tetap rumah sakit dilanjutkan dengan
BAHAN DAN METODE ruang Kelas III sebesar 4% (Rp.104.071.872,-
Desain Penelitian ), VIP sebesar 4% (Rp.100.516.563,-), Ruang
Jenis penelitian yang digunakan adalah kelas I sebesar 4% (Rp.87.189.799,-)
penelitian observasional berdasarkan real cost kemudian yang terkecil adalah Ruang Kelas II
dimana penelitian dilakukan di RSU Anutapura sebesar 3% (Rp.70.704.855,-).
Palu khususnya pada bagian rawat inap dari
bulan Maret sampai April 2013.
2
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 1-7
3
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 1-7
sebesar Rp. 110.000,- per hari rawat dan kelas pertimbangan diusulkan penentuan tarif untuk
III sebesar Rp 55.000/ hari rawat. klas VVIP sebesar Rp 240.000,dan VIP
sebesar Rp 180.000.
PEMBAHASAN Penelitian lainnya yang juga sejalan
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada adalah yang dilakukan oleh Rianti (2010) yang
bagian rawat inap RSU Anutapura Palu meneliti tentang Kemampuan Dan Kemauan
diperoleh unit cost yang tertinggi pada Kelas Membayar Pasien Terhadap Pelayanan Rawat
VVIP untuk unit cost III Rp.362.154,- dan Inap RSUD Dr. Rasidin Padang diperoleh
terendah pada kelas III untuk unit cost III bahwa dalam ruang VIP dengan biaya satuan
Rp.52.050,- dengan selisih tarif perda Rp (- Rp. 688,800, -, kemampuan untuk membayar
17.050,-). Kemampuan membayar (ATP) Rp. 876,000, -, dan kemauan untuk membayar
masyarakat untuk untuk 1 hari perawatan Rp.126.650, -. Di kelas I kamar dengan biaya
kelas III kisaran Rp. 81.696 Rp 139.468-, satuan Rp. 121,746, -, kemampuan untuk
Kemauan membayar (WTP) masyarakat untuk membayar Rp. 352,220, -, dan kemauan untuk
1 hari perawatan kelas VVIP berada pada membayar Rp. 89,856, -. Dalam kelas II
kisaran antara Rp. 477.976,-Rp.684.896, dengan biaya satuan Rp. 72,534, -,
Kelas VIP berada pada kisaran Rp. 468.398, - kemampuan untuk membayar Rp. 265,740, -,
Rp.638.302, di kelas I berada pada kisaran dan kemauan untuk membayar Rp. 66,661, -.
Rp. 122.502, - Rp.237.984, di kelas II berada Dalam kelas III dengan biaya satuan
pada kisaran Rp. 113.540, - Rp.215.790, dan Rp.51.261, -, kemampuan untuk membayar
di kelas III berada pada kisaran Rp. 74.854 Rp. 209,220, -, dan kemauan untuk membayar
Rp.127.788,-. Keterpaksaan membayar (FTP) Rp. 22,947, -. Kemampuan dan kemauan
pasien pengguna layanan kesehatan di membayar pasien berada di atas tarif yang
Rumah Sakit Umum Anutapura Palu berlaku dari rawat inap, di mana ruang VIP tarif
perawatan VIP, perawatan kelas I, perawatan Rp. 110.000, -, Pertama Kelas kamar
kelas II dan perawatan kelas III dikategorikan Rp.78.000, -, Kedua Kelas kamar Rp. 58.000, -
terpaksa membayar biaya perawatan , Ketiga Kelas kamar Rp.20.000, -.
kesehatan karena dibantu dari keluarga dan Penelitian lainnya yang menyangkut
perusahaan. Asumsi tarif rasional berdasarkan unit cost seperti yang dilakukan oleh Subirman
UC III, ATP, dan WTP yaitu Rp.405.000,- per (2011) dengan penelitian Pembiayaan
hari rawat, diikuti oleh kelas VIP sebesar Jaminan Kesehatan Daerah Berdasarkan
Rp.260.000,- per hari rawat, kelas I sebesar Biaya Satuan, Kemampuan Membayar, Dan
Rp 155.000 /hari rawat, kelas II sebesar Rp. Kemauan Membayar Masyarakat Di Kota
110.000,- per hari rawat dan kelas III sebesar Samarinda menunjukkan bahwa unit cost
Rp 55.000/ hari rawat. rawat jalan di Puskemas di Kota Samarinda
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil sebesar Rp 8.338 Rp 24.708, sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Farida Widayati kemampuan masyarakat untuk membayar
(2005) yang melakukan penelitian tentang biaya pelayanan kesehatan di Kota Samarinda
Analisis Penentuan Tarif Kelas VVIP Dan VIP sebesar Rp 20.001 - 40.000 (43,6%) serta
Ruang Pavilliun Wijaya Kusuma, Studi Kasus kemauan masyarakat untuk membayar biaya
Di BPRSUD Kota Salatiga Tahun 2005 dimana pelayanan kesehatan adalah sebesar Rp
diperoleh hasil bahwa dua versi perhitungan 15.001 - 30.000 (42,1%).
analisis biaya secara lengkap dengan hasil Penetapan tarif yang tidak sesuai
unit cost estimasi Rp 538.043,61 untuk VVIP dengan unit cost akan berdampak pada
dan Rp 492.388,07 untuk VIP. Sedang bila sulitnya rumah sakit memenuhi biaya
tanpa gaji dan investasi, maka unit cost operasionalnya sehingga subsidi antar ruang
estimasinya Rp 145.500,10 untuk VVIP dan rawat inap pun dilakukan. Hasil ini sejalan
Rp 132.427,64 untuk VIP. Dengan berbagai dengan penelitian yang dilakukan oleh
5
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 1-7
Widianingsih (2009) mahasiswa Fakultas ATP umum dengan alokasi budget 5% dan
Ekonomi Universitas Gunadarma yang 20% menunjukkan bahwa tarif yang berlaku
melakukan penelitian tentang Peranan Biaya saat ini tidal seluruhnya pengguna mempunyai
Untuk Menetapkan Tarif Sewa Kamar Rawat kemampuan membayar tarif tersebut. Dengan
Inap Pada Rumah Sakit Persahabatan besar tarif yang berlaku saat yaitu 50 rupiah
diperoleh hasil bahwa metode Time and per kilometernya terdapat lebih dari 70%
Material Pricing faktor yang mempengaruhi pengguna mempunyai WTP yang lebih besar
tarif sewa kamar rawat inap adalah kebijakan dari tarif tersebut, 2.82%-12.39% berdasarkan
rumah sakit pada subsidi silang bagi ATP5%, 68.10%-76.80% berdasarkan ATP
masyarakat kurang mampu atau berdasarkan 20% dan Iebih dari 80 % berdasarkan
tarif persaingan. Dan penelitian oleh Yusuf pengeluaran riil.
(2012) tentang Analisis Biaya Rata-Rata Biaya satuan pada ruang rawat inap
Rumah Sakit Terhadap Pasien Rawat Inap dengan pertimbangan analisis biaya makan
Kelas I Dan Kaitannya Dengan Standar dilakukan oleh Widya (2004) yang meneliti
Pelayanan Minimal (SPM) Pada Rumah Sakit tentang Analisis Biaya Satuan Makan Pasien
Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang Rawat Inap Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta
disimpulkan bahwa hasil dari perhitungan Tahun 2004 dimana diperoleh biaya satuan
biaya rata-rata rumah sakit umum perpasien actual dan normative yang dihitung dengan
adalah sebesar Rp. 158.403,31,-, sedangkan menyertakan nilai investasi dan tanpa
tarif yang diberlakukan rumah sakit sesuai investasi. Pada hasil tanpa investasi UC actual
dengan peraturan daerah kabupaten Pinrang kelas I sebesar Rp.44,361,- kelas II sebesar
sebesar Rp. 100.000,-. Rp. 35,422,- dan kelas III sebesar Rp. 30.838,-
Penelitian lain yang menambahkan sebesar Rp. 10.838,- , dimana unit cost actual
pertimbangan CRR pada penelitiannya adalah kelas III dikurangi dengan tarif rawat inap kelas
seperti yang dilakukan oleh Setiaji (2008) yang III.
melakukan penelitian tentang Analisis Biaya
Pelayanan Rawat Inap Di Ruang VIP KESIMPULAN DAN SARAN
Cendrawasih RSUD Dr. Soeselo Kabupaten Asumsi tarif rasional berdasarkan UC
Tegal Tahun 2006 dengan hasil penelitian III, ATP, dan WTP yaitu Rp.405.000,- per hari
bahwa dengan menggunakan metode Real rawat, diikuti oleh kelas VIP sebesar
Cost biaya pelayanan rawat inap sebesar Rp Rp.260.000,- per hari rawat, kelas I sebesar
795.790.311,-. unit cost aktual sebesar Rp Rp 155.000 /hari rawat, kelas II sebesar Rp.
128.936,-, penerapan tarif saat ini sebesar Rp 110.000,- per hari rawat dan kelas III sebesar
117.250,- baru mencapai CRR 90,93%. Rp 55.000/ hari rawat.
Mengenai ATP, WTP, dan FTP Saran yang dapat diberikan peneliti
penelitian yang dilakukan oleh Dina (2007) kepada rumah sakit agar agar asumsi tarif
yang meneliti tentang Analisis Ability To Pay berdasarkan unit cost yang
Dan Willingness To Pay Tarif Angkutan Kota mempertimbangkan ATP, WTP, dan FTP
(Studi Kasus : Kotamadya Medan) diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan secara
WTP per satuan kilometer pengguna yang ilmiah untuk menetapkan tarif rasional yang
paling dominan adalah pada interval 50.01 - berimbang antara kepentingan rumah sakit
100 rupiah, berdasarkan ATP dengan alokasi dan kebutuhan serta kemampuan masyarakat
budget 5% untuk transport pada interval 0-50 Kota Palu oleh rumah sakit dan Pemda Kota
rupiah, ATP 20% interval 50.01-100 rupiah, Palu.
dan berdasarkan pengeluaran riil responden
sebagai Profesional prosentase terbesarnya DAFTAR PUSTAKA
adalah 100.01-150 rupiah dan responden lain Dina. (2007). Analisis Ability To Pay Dan
Willingness To Pay Tarif Angkutan Kota
pada interval 50.01-100 rupiah. Berdasarkan
(Studi Kasus : Kotamadya Medan).
6
Jurnal AKK, Vol 2 No 3, September 2013, hal 1-7