You are on page 1of 3

PENGARUH PENYULUHAN VIDEO EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD di


PUSKESMAS OPI PALEMBANG
Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Oleh:
Febri Rusdi

Dosen Pembimbing:
Dr. Fitri Noviadi, S.Pd., M.Kes.

PROGRAM STUDI S-2 KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KADER BANGSA
PALEMBANG
2017

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara umum serta
berpengaruh terhadap kesejahteraan. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk berdampak pada
terganggunya kualitas hidup indiviidu. Rongga mulut dan gigi yang sehat menjadi hal yang
sangat penting dan hanya dapat dicapai apabila rongga mulut senantiasa bersih. Rongga
mulut dan gigi yang bersih membuat orang merasa lebih percaya diri untuk berbicara, makan,
dan bersosialisasi tanpa rasa sakit, tidak nyaman ataupun rasa malu.1

Menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap hari dengan benar merupakan tindakan
pencegahan paling utama terhadap kerusakan permanen yang berkaitan dengan karies gigi
dan penyakit periodontal.2 Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, tindakan yang paling
banyak dianjurkan dan dilaksanakan adalah menyikat gigi. Menyikat gigi secara teratur
merupakan metode utama untuk menghilangkan plak serta mengontrol penyakit akibat plak,
seperti karies dan periodontitis.

Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam
pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia
sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk memberikan
pembelajaran bagi terwujudnya manusia berkualitas dan peduli kesehatan yang merupakan
faktor penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia.3

Berdasarkan hasil studi Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan angka
kejadian masalah kesehatan gigi dan mulut rata-rata masyarakat Indonesia berada pada angka
yang cukup tinggi yaitu dengan rata-rata skor DMFT 4,64

Anak usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun merupakan kelompok yang rentan
terhadap karies gigi dan memerlukan perhatian khusus. Pada anak sekolah, karies gigi
merupakan masalah yang penting karena tidak saja menyebabkan keluhan rasa sakit, tetapi
juga menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya sehingga mengakibatkan menurunnya
produktivitas anak.5

Karies yang terjadi pada anak-anak terjadi salah satunya akibat kebiasaan menyikat
gigi yang belum benar. Anak-anak biasanya mempunyai kecenderungan untuk membersihkan
gigi (menyikat gigi) hanya pada bagian-bagian tertentu saja yang disukai, yaitu permukaan
labial gigi anterior dan permukaan oklusal gigi molar bawah.6 Perilaku menyikat gigi anak
terbentuk melalui proses belajar, baik mencontoh maupun bimbingan orang tua atau
pengasuhnya.7
Pendidikan cara-cara penyikatan gigi bagi anak-anak perlu diberikan contoh suatu
model yang baik serta dengan teknik yang sederhana mungkin. Penyampaian pendidikan
kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak harus dibuat semenarik mungkin, antara lain
melalui penyuluhan yang atraktif tanpa mengurangi isi pendidikan, demonstrasi secara
langsung, program audio visual, atau melalui sikat gigi massal yang terkontrol.8

Oleh karena latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penyuluhan
mengenai menyikat gigi dan kesehatan gigi dan mulut di Sekolah Dasar OPI dengan
menggunakan metode penyuluhan audio visual yaitu melalui video edukasi.

1.2. Rumusan Masalah


Kebersihan gigi dan mulut berdampak pada kualitas hidup seseorang. Pengetahuan

mengenai kebersihan gigi dan mulut dapat disampaikan melalui penyuluhan yang atraktif.

Pengaruh video edukasi kesehatan gigi dan mulut sebagai alat penyuluhan atraktif terhadap

pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak kelas VI SD binaan Puksesmas OPI tahun

2017 hingga saat ini belum diketahui.

You might also like