You are on page 1of 1

ABSTRAK

TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP


PELAKSANAAN ARISAN SEMEN
(Studi Kasus Masyarakat Desa Mulyosari 16A Metro Barat)

YULIANA SAFITRI
NPM. 1297379

Penelitian ini berawal dari adanya praktek arisan sistem gugur berhadiah
oleh Kelompok Masyarakat Desa Mulyosari 16A Metro Barat. Tujuan utama
diadakan arisan sistem gugur adalah untuk menghimpun dan mengelola dana
untuk menyejahterakan masyarakat melalui pinjaman untuk kebutuhan ekonomi.
Permasalahan yang diteliti adalah pertama, Bagaimana pandangan hukum Islam
terhadap pelaksanaan arisan barang sistem gugur Kelompok Masyarakat Desa
Mulyosari 16A Metro Barat?. Kedua, Bagaimana pandangan hukum Islam
terhadap pemberian hadiah dalam arisan barang Kelompok Masyarakat Desa
Mulyosari 16A Metro Barat?.
Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu
mengumpulkan data secara langsung yang dilakukan dengan penelitian di tempat
terjadinya objek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode dan
dokumentasi untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Sedangkan metode
analisis data yang digunakan adalah metode diskriptif analisis.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertama, praktek arisan
sistem gugur berhadiah yang diselenggarakan oleh Kelompok Masyarakat Desa
Mulyosari 16A Metro Barat berdasarkan akad hutang piutang. Namun karena
arisan tersebut dengan sistem gugur, maka arisan yang diselenggarakan oleh
Kelompok Masyarakat Desa Mulyosari 16A Metro Barat tidak sah. Hal ini
dikarenakan dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan hukum ekonomi syariah
dan prinsip muamalah yaitu adanya nilai ketidakadilan yang mana muamalah
dilakukan atas dasar memelihara nilai keadilan, menghindari penganiayaan, dan
unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan.
Kedua, pemberian hadiah dalam arisan sistem gugur tidak diperbolehkan.
karena arisan sebagai hutang piutang tidak diperbolehkan untuk memberikan nilai
manfaat (bonus atau hadiah yang dipersyaratkan) diawal perjanjian. Hal ini juga
sesuai dengan kaidah bahwa setiap hutang piutang yang ada tambahan manfaat
adalah riba. Oleh karena itu, arisan dengan cara seperti itu tidak diperbolehkan
karena mengandung unsur riba.

Kata Kunci : Hhutang piutang (Al-Qardh), Arisan Sistem Gugur dan Berhadiah

You might also like