You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUANGAN IRINA

D ATAS RUPD Prof. Dr. R.D KANDOU MANADO

A. Pengkajian
I. Identitas pasien
Nama : Ny W.R
Alamat : Tumpaan jaga II
Umur : 67 Tahun
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Pekerjaan : IRT
Tanggal pengkajian : 08 Mei 2017
No RM : 47.33.50
DX : kanker serviks stadium II A

II. Keluhan Utama


Nyeri perut
III. Riwayat Kesehatan Saat ini
Pasien mengatakan datang ke RSUP.Prof.R.D KANDOU MANADO untuk kemoterapi tetapi
karena terjadi pendarahan di jalan lahir maka pasien harus di rawat untuk beberapa hari
IV. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah masuk RSUP.Prof.R.D KANDOU MANADO dengan keluhan
yang sama pendarahan di jalan lahir
V. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit yang sama.
VI. Riwayat Genekologi
1. Karakteristik menstruasi: pasien mengatakan sudah tidak bisa membedakan mana darah
menstruasi atau pendarahan
2. Pengalaman menstruasi: pasien mengatakan nyeri perut pada saat menstruasi
3. Kontrasepsi: pasien mengatakan tidak pernah memakai kontrasepsi
VII. Riwayat Obsterti
No Tahun Jenis Penolong Tempat BB PBL Jenis
kelahiran persalinan persalinan persalinan Kelamin
1. 1969 Normal Biang Rumah 4000g - P
2. 1917 Normal Biang Rumah 3000 g P
3. 1974 Normal Biang Rumah L
4. 1978 Abortus - - - -
5. 1982 Abortus - - - -

VIII. Pola Manajemen Kesehatan dan Presepsi Kesehatan


1. Pola metabolic Nutrisi

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


1. Selera makan Baik Baik
2. Menu makan Nasi ikan sayur Bubur dan telur
3. Frekuensi makan
3x sahari 3 kali sehari

2. Pola Elminasi

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Toilet Toilet
1. Tempat pembuangan
2. Frekuensi (waktu)
BAK 3-4 kali sehari 3-4 kali sehari
BAB
1 kali sehari 1 kali sehari
3. Kesulitan
- -
4. Obat pencahar

3. Pola Aktifitas Latihan

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Tidak pernah -
1. Program olah raga
olahraga
2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah
olahraga
4. Pola Istirahat Tidur

KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

1. Pola tidur
- Siang 2-3 jam 2 jam
- Malam 7-8 jam 4-6 jam

5. Pola Hubungan-Peran
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang tua dan saudara-saudara lainnya
6. Pola nilai atau kepercayaan
Pasien sering ke gereja untuk beribadah
IX. Riwayat Psikososial
1. Reaksi emosional setelah diagnose diketahui
a. Respon ibu: ibu nampak cemas dan takut dengan penyakitnya
b. Respon suami : cemas melihat keadaan istrinya
X. Aktifitas dan Latihan
No AKTIFITAS 0 1 2 3 4
1. Makan
2. Mandi
3. Berpakaian
4. Toilet
5. Bepindah
6. Kemampuan ROM
7. Berjalan

KET: 0 : Mandiri
1 : Menggunakan alat bantu
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang lain dan perawat
4 :Tidak mampu

XI. Pemeriksaan Fisik


a. Kepala
- Bentuk : simetris tidak ada benjolan , rambut bersih
- Mata : conjungtiva anemis,
- Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada secret
- Telinga : simetris kiri dan kanan, serumen tidak ada, pendengaran baik
b. Leher : tidak ada kelenjar tyroid
c. Dada
- Inspeksi : simetris kiri kanan
- Auskultasi : tidak ada ronkhi, weezing pada saat inspirasi dan ekspirasi
- Palpasi : tidak terba adanya massa
d. Abdomen
- Inspeksi : simetris kiri kanan
- Auskultasi : terdapat bising usus
- Perkusi :
- Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran hepar
e. Genetalia
Tidak terlihat pendarahan
XII. Status Ekonomi
Pasien mengatakan pendapatan suaminya perbulan Rp 3.000000
XIII. Hasil Laboratorium
HEMATOLOGI
Leukosit 4000 -10000 /uL 10300 / uL
Eritrosit 4.70 6.10 10^/uL 2.55 10^/6uL
Hemoglobin 11.5 16.5 g/dL 7.4 g/dL
Hematokrit 37.0 47.0 % 22.8 %
Trombosit 150 - 450 10^3/uL 296 10^3/uL
MCH 27.0 35.0 Pg 29.0 Pg
MCHC 30.0 40.0 g/dL 32.5 g/dL
MCV 80.0 - 100.0 fL 89.4 fL
KIMIA KLINIK
SGOT <33 U/L 13 U/L
SGPT <43 U/L 7 U/L
Ureum Darah 10-40 mg/dL 14 mg/dL
Creatinin Darah 0.5 1.5 mg/dL 0.7 mg/dL
GDS 70 125 mg/dL 133 mg/dL
Chlorida Darah 98.0 109.0 mEq/L 107.0 mEq/L
Kalium Darah 3.50 5,30 mEq/L 3,2 mEq/L
Natrium Darah 135 - 153 mEq/L 140 mEq/L
XIV. Pemeriksaan Radiologi

Cara deteksi kanker serviks stadium 2 hampir sama seperti umumnya berbagai
stadium kanker serviks. Wanita umumnya sering mengalami berbagai gejala penyakit
pada organ kewanitaan seperti keputihan dan gatal. Namun semua gejala tersebut
belum tentu bisa dinyatakan sebagai kanker serviks. Metode untuk pengujian atau
deteksi dini kanker serviks bisa dilakukan dengan pap smear.

Pap Smear merupkan salah satu cara untuk mengambil sampel cairan di daerah leher
rahim. Pap smear bisa dilakukan di klinik bersalin atau rumah sakit. Dokter yang
menangani Pap Smear biasanya adalah ahli ginekologi atau ahli kebidanan dan
kandungan. Tes Pap Smear dilakukan dengan cara memasukkan peralatan khusus
yang bernama speculum. Perlengkapan ini akan membuat liang vagina terbuka
sehingga sampel cairan pada leher rahim bisa di ambil. Metode pengetesan ini sama
sekali tidak menimbulkan rasa sakit.

Untuk mendapatkan hasil terbaik dari tes Pap Smear dilakukan dalam waktu yang
berbeda-beda. Namun lebih baik jika Anda melakukan tes ini 11 hari setelah haid.
Selain itu biasanya rumah sakit akan memberi tahu kepada calon wanita yang akan
menjalani Pap Smear untuk tidak memakai bahan-bahan kimia yang bisa masuk ke
vagina seperti cairan pembersih kewanitaan atau krim untuk hubungan suami istri.

XV. Pengelompokan Data


No DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Klien mengatakan sesak nafas Alergi darah
saat diberi tranfusi darah dan Hasil laboratorium:
pasien merasakan lemas HB: 6.3g/Dl
Terpasang IVFD cairan 0,9%
ADL dibantu
2.
Klien bertanya tentang proses Ekspresi wajah murung
penyakitnya

B. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Klien mengatakan Ca serviks Resiko
sesak nafas saat diberi ketidakseimbangan
tranfusi darah dank perfusi jaringan
lien merasa lemas Kelemahan jaringan/dinding
menjadi rapuh
DO: hb menurun
Hasil laboratorium:
HB: 6.3g/Dl Perdarahan massif
Terpasang IVFD
cairan 0,9% Anemia

Gangguan perfusi jaringan


2. DS: Klien bertanya Ca Serviks Ansietas
tentang proses
penyakitnya Perubahan status kesehatan

DO: Ekspresi wajah Kurang pengetahuan


murung
Pendidikan : SMA
Beban psikologis meningkat

Ansietas

C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakseimbangan perfusi jaringan (anemia) ditandai dengan badan terasa lemas
2. Ansietas berhubungan dengan penyakit yang sedang dialami
D. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA NOC NIC
1. Resiko Vital Sign Status - Monitor tanda-tanda
ketidakseimbangan vital
perfusi jaringan ditandai Criteria hasil - Monitor elektrolit
dengan - Tekanan systole dan - Catat intake output
DS: Badan terasa lemas diastole dalam secara akurat
- Hb menurun rentag yang - Posisikan pasien dalam
diharapkan posisi semifowler
DO: - Intakeoutput - Kolaborasi pemberian
HB: 6.3g/DL seimbang antibiotic
Terpasang IVFD - Memberan mukosa
lembab
- Hematokrit dalam
batas normal
2. ansietas berhubungan Anxiety self control Anxiety Reduction
dengan penyakit yang - Gunakan pendekatan
sedang dialami Criteria hasil yang menenangkan
- Klien mampu - Temani pasien untuk
Di tandai dengan: mengidentifikasi memberikan keamanan
DS: Klien bertanya dan dan mengurangi takut
tentang proses mengungkapkan - Instruksikan pasien
penyakitnya gejala cemas menggunakan tekhnik
- Vital sign dalam relaksasi
DO: Ekspresi wajah batas normal
murung - Postur tubuh
Pendidikan : SMA ekspresi wajah dan
tingkat aktifitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasan
E. Implementasi dan Evaluasi

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


dan Jam
1. 08 Mei Resiko S: pasien mengatakan
2017 ketidakseimbangan 1. memberikan tranfusi badan terasa lemas
jaringan perifer di Darah
tandai dengan hb 2. membantu ADL O: hb menurun
Jam: menurun 3. Mengobservasi KU
10.00 Pasien A: Masalah belum
4. Teratasi

12.00 P: Intervensi
Dilanjutkan
2. 09 Mei ansietas S: klien bertanya Tanya
2017 berhubungan tentang penyakitnya
Jam: dengan penyakit 1. Mengobservasi KU
yang sedang Pasien O: ekspresi wajah
11.00 dialami 2. TTD murung
TD : 160/80
N : 98 A: Masalah belum
RR : 20 teratasi
3. Memberikan therapy
ASAMTRANEXAMAT P:Lanjutkan intervensi

F. Catatan Perkembangan
Perawatan hari ke 2
No Jam Implementasi Evaluasi
DX
1. 08.00 - mengobservasi KU S: orang tua mengatakan anaknya
pasien demam
KU: tampak sakit
O: KU: Tampak sakit
SB: 36,00c
10.00 N: x/menit
- memberikan tranfusi darah R: x/menit

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

2. S: -
12.00 - menganjurkan klien untuk
berdoa : klien pasrah pada O: KU: Tampak sakit
tuhan SB: 36,00c
- N: x/menit
R: x/menit

A: maslah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Perawatan hari ke 3

No Jam Implementasi Evaluasi


DX
1. 08.00 - mengobservasi KU S:
pasien
KU: tampak sakit O: KU: sedang
SB: 36,00c
N: x/menit
R: x/menit

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

2. 14.00 - memberikan kesempatan S: -


pada klien untuk
mengungkapkan O: KU: Tampak sakit
perasaannya: klien SB: 36,00c
mengatakan ingin sembuh N: x/menit
dari penyakitnya dan
R: x/menit
menerima terapi yang
dianjurkan
A: maslah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Perawatan hari k 4

No Jam Implementasi Evaluasi


DX
1. 08.00 - mengobservasi KU S: orang tua mengatakan anaknya
pasien demam
KU: sedang
O: KU: Tampak sakit
SB: 36,00c
10.00 - N: x/menit
R: x/menit

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

2. 12.00 - Observasi Vital sign S: -


TD: 160/80
N: 98x/menit O: KU: Tampak sakit
RR: 20x/menit SB: 36,00c
N: x/menit
R: x/menit

A: maslah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Perawatan hari ke 5

No Jam Implementasi Evaluasi


DX
1. 08.00 - mengobservasi KU S:
pasien
KU: tampak sakit O: KU: Tampak sakit
SB: 36,00c
N: x/menit
12.00 - Anjurkan keluarga R: x/menit
pasien untuk menjaga
kebersihan: tidak A: masalah belum teratasi
menaruh barang-barang
di atas tempat tidur P: Lanjutkan intervensi

2. 14.00 - Anjurkan klien untuk S: -


rutin melakukan
kemoterapi sesuai O: KU: Tampak sakit
instruksi dokter SB: 36,00c
- N: x/menit
R: x/menit

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

You might also like