Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
I. Identitas pasien
Nama : Ny W.R
Alamat : Tumpaan jaga II
Umur : 67 Tahun
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Pekerjaan : IRT
Tanggal pengkajian : 08 Mei 2017
No RM : 47.33.50
DX : kanker serviks stadium II A
2. Pola Elminasi
Toilet Toilet
1. Tempat pembuangan
2. Frekuensi (waktu)
BAK 3-4 kali sehari 3-4 kali sehari
BAB
1 kali sehari 1 kali sehari
3. Kesulitan
- -
4. Obat pencahar
Tidak pernah -
1. Program olah raga
olahraga
2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah
olahraga
4. Pola Istirahat Tidur
1. Pola tidur
- Siang 2-3 jam 2 jam
- Malam 7-8 jam 4-6 jam
5. Pola Hubungan-Peran
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang tua dan saudara-saudara lainnya
6. Pola nilai atau kepercayaan
Pasien sering ke gereja untuk beribadah
IX. Riwayat Psikososial
1. Reaksi emosional setelah diagnose diketahui
a. Respon ibu: ibu nampak cemas dan takut dengan penyakitnya
b. Respon suami : cemas melihat keadaan istrinya
X. Aktifitas dan Latihan
No AKTIFITAS 0 1 2 3 4
1. Makan
2. Mandi
3. Berpakaian
4. Toilet
5. Bepindah
6. Kemampuan ROM
7. Berjalan
KET: 0 : Mandiri
1 : Menggunakan alat bantu
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang lain dan perawat
4 :Tidak mampu
Cara deteksi kanker serviks stadium 2 hampir sama seperti umumnya berbagai
stadium kanker serviks. Wanita umumnya sering mengalami berbagai gejala penyakit
pada organ kewanitaan seperti keputihan dan gatal. Namun semua gejala tersebut
belum tentu bisa dinyatakan sebagai kanker serviks. Metode untuk pengujian atau
deteksi dini kanker serviks bisa dilakukan dengan pap smear.
Pap Smear merupkan salah satu cara untuk mengambil sampel cairan di daerah leher
rahim. Pap smear bisa dilakukan di klinik bersalin atau rumah sakit. Dokter yang
menangani Pap Smear biasanya adalah ahli ginekologi atau ahli kebidanan dan
kandungan. Tes Pap Smear dilakukan dengan cara memasukkan peralatan khusus
yang bernama speculum. Perlengkapan ini akan membuat liang vagina terbuka
sehingga sampel cairan pada leher rahim bisa di ambil. Metode pengetesan ini sama
sekali tidak menimbulkan rasa sakit.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari tes Pap Smear dilakukan dalam waktu yang
berbeda-beda. Namun lebih baik jika Anda melakukan tes ini 11 hari setelah haid.
Selain itu biasanya rumah sakit akan memberi tahu kepada calon wanita yang akan
menjalani Pap Smear untuk tidak memakai bahan-bahan kimia yang bisa masuk ke
vagina seperti cairan pembersih kewanitaan atau krim untuk hubungan suami istri.
B. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Klien mengatakan Ca serviks Resiko
sesak nafas saat diberi ketidakseimbangan
tranfusi darah dank perfusi jaringan
lien merasa lemas Kelemahan jaringan/dinding
menjadi rapuh
DO: hb menurun
Hasil laboratorium:
HB: 6.3g/Dl Perdarahan massif
Terpasang IVFD
cairan 0,9% Anemia
Ansietas
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakseimbangan perfusi jaringan (anemia) ditandai dengan badan terasa lemas
2. Ansietas berhubungan dengan penyakit yang sedang dialami
D. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA NOC NIC
1. Resiko Vital Sign Status - Monitor tanda-tanda
ketidakseimbangan vital
perfusi jaringan ditandai Criteria hasil - Monitor elektrolit
dengan - Tekanan systole dan - Catat intake output
DS: Badan terasa lemas diastole dalam secara akurat
- Hb menurun rentag yang - Posisikan pasien dalam
diharapkan posisi semifowler
DO: - Intakeoutput - Kolaborasi pemberian
HB: 6.3g/DL seimbang antibiotic
Terpasang IVFD - Memberan mukosa
lembab
- Hematokrit dalam
batas normal
2. ansietas berhubungan Anxiety self control Anxiety Reduction
dengan penyakit yang - Gunakan pendekatan
sedang dialami Criteria hasil yang menenangkan
- Klien mampu - Temani pasien untuk
Di tandai dengan: mengidentifikasi memberikan keamanan
DS: Klien bertanya dan dan mengurangi takut
tentang proses mengungkapkan - Instruksikan pasien
penyakitnya gejala cemas menggunakan tekhnik
- Vital sign dalam relaksasi
DO: Ekspresi wajah batas normal
murung - Postur tubuh
Pendidikan : SMA ekspresi wajah dan
tingkat aktifitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasan
E. Implementasi dan Evaluasi
12.00 P: Intervensi
Dilanjutkan
2. 09 Mei ansietas S: klien bertanya Tanya
2017 berhubungan tentang penyakitnya
Jam: dengan penyakit 1. Mengobservasi KU
yang sedang Pasien O: ekspresi wajah
11.00 dialami 2. TTD murung
TD : 160/80
N : 98 A: Masalah belum
RR : 20 teratasi
3. Memberikan therapy
ASAMTRANEXAMAT P:Lanjutkan intervensi
F. Catatan Perkembangan
Perawatan hari ke 2
No Jam Implementasi Evaluasi
DX
1. 08.00 - mengobservasi KU S: orang tua mengatakan anaknya
pasien demam
KU: tampak sakit
O: KU: Tampak sakit
SB: 36,00c
10.00 N: x/menit
- memberikan tranfusi darah R: x/menit
P: Lanjutkan intervensi
2. S: -
12.00 - menganjurkan klien untuk
berdoa : klien pasrah pada O: KU: Tampak sakit
tuhan SB: 36,00c
- N: x/menit
R: x/menit
P: lanjutkan intervensi
Perawatan hari ke 3
P: Lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
Perawatan hari k 4
P: Lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
Perawatan hari ke 5
P: lanjutkan intervensi