You are on page 1of 6

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI B

DENGAN INFEKSI NEONATORUM


YANG DISEBABKAN KARENA MENINGITIS

Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Astri Aulia Fitri (P07124114003)
2. Ayu Putu Supadmiwati (P07124114004)
3. Baiq Nurul Hikmah (P07124114006)
4. Ice Nismawati (P07124114016)
5. Mira Lestari (P07124114021)
6. Novilia Pahlawati P.D. (P07124114026)
7. Riska Anggraeni (P07124114036)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI D-IV KEBIDANAN
2016
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI B
DENGAN INFEKSI NEONATORUM
YANG DISEBABKAN KARENA MENINGITIS

Tempat : Puskesmas Mataram


Tanggal Pengkajian : 4 April 2016
Pukul : 15.00 WITA

A. Data Subyektif (S)


1. Identitas
Nama Bayi : By. B
Umur : 3 Hari
Tgl./Jam Lahir : 2 April 2016 / 21.25 WITA
Jenis Kelamin : Perempuan
BB Lahir : 2300 gr
Panjang Badan : 39 cm

Nama Ibu : Ny. Wiwik Nama Ayah : Tn. Soib


Umur : 24 tahun Umur : 26 tahun
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kampung Rawa RT 06/RW 07 No.10, Mataram

2. Anamnesa
a. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi kesadaran menurun, gerakan kaki seperti mengayuh
sepeda, mata berkedip-kedip
b. Riwayat Kehamilan
Pada kehamilan yang ke 2 ini ibu lebih berhati-hati terhadap kesehatan
diri dan janinnya. Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya di bidan
Praktek Swasta sebanyak TMI = 1 kali, TMII = 2 kali, TMIII = 3 kali.
Pada saat hamil ibu tidak pernah mengalami pendarahan, tekanan darah
tinggi atau sakit yang lain, ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selain
yang diberikan pada saat periksa. Selama kehamilan ibu tidak memperoleh
Imunisasi TT sama sekali.
c. Riwayat Obstetri :
No UK Penolong Jenis Tempat Jk/BB Komplikasi
persalinan persalinan persalinan (gr)
1 7 mg Dokter Curatage RS - Abortus
2 32 mg Dukun Spontan Rumah P/ 2300 Tidak ada

d. Riwayat persalinan
Bayi lahir pada tanggal , UK 32 minggu, di Rumah, ditolong oleh dukun,
secara spontan, bayi lahir tunggal, keadaan bayi baru lahir menangis
spontan, tonus otot kurang kuat, warna kulit bayi kemerahan da ketuba keruh.
Lama Persalinan Jam Menit
Kala I 8
Kala II 30
Kala III 15
Kala IV 2
Jumlah 10 45

e. Riwayat apgar score


Apgar Score 1 menit 5 menit
Denyut jantung 2 2
Pernapasan 2 2
Refleks 1 2
Tonus otot 1 2
Warna kulit 1 2
Jumlah 7 9

f. Riwayat Kesehatan Pasien (RS)


KU cukup, bayi menangis kuat, reflek menghisap kurang kuat terutama pada
hari I, turgor kulit elastis, tonus otot normal, abdomen normal, tali pusar
kering, pernafasan normal, tidak terdapat suara ronchi, kesadaran menurun,
gerakan kaki seperti mengayuh sepeda, mata berkedip-kedip.
g. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menurun yaitu hipertensi pada ibu (nenek bayi dari pihak ibu) dan ada yang
menderita DM (diabetes militus) pada ayah (kakek dari pihak ibu), serta tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
h. Pola Kebiasaan Pasien
a) Pola Nutrisi
Jenis nutrisi yang diberikan adalah ASI eksklusif sebanyak 7,5cc setiap 3
jam sekali melalui OGT.
b) Pola Eliminasi
Pasien BAK rata-rata 5-7 kali dalam sehari , warna jernih, bau tidak
berbau dan BAB 4-5 kali sehari warna kuning kehijauan, bau khas feses.
c) Pola Aktifitas
Gerakan pasien kurang aktif.
d) Pola Kebersihan Diri
Pasien dimandikan dengan air hangat sebanyak 1 kali sehari pada pagi
hari dengan cara mandi cemplung.
i. Pola Istirahat
Pasien tidur dalam sehari rata-rata 19 jam yaitu tidur malam 10 jam dan
tidur siang 9 jam.
j. Riwayat imunisasi :
a) Vit K
b) Hep Bo

B. Data Objektif (O)


a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Lemah
2) Kesadaran : Letargi
3) Tanda Vital
a) Suhu : 38 C
b) Pernafasan : 44 kali/mnt
c) Nadi : 132 kali/mnt
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Ubun-ubun besar membonjol, sutura tidak teraba penyusupan, tidak
ada caput succedaneum dan tidak ada cepal hematoma.
2) Rambut : Bersih, hitam, tidak mudah rontok.
3) Mata : simetris, Mata tidak cekung, adanya sekret, sklera tidak pucat,
konjungtiva merah muda, mata berkedip-kedip.
4) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, kanan dan kiri simetris, Masih ada
lanugo.
5) Hidung : Bersih, tidak terdapat secret, simetris..
6) Mulut : Bibir warna tidak pucat, tidak ada labioskisis dan labiopalatoskisis,
tidak ada stomatitis.
7) Kulit : Bersih, kering, turgor masih bagus.
8) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe serta vena
jugularis.
9) Dada :Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada suara
ronchi dan wheezing.
10) Abdomen : Tidak teraba benjolan, tidak ada perdarahan tali pusat, talipusat
sudah kering, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, serta perut berwarna
kemerahan.
11) Ekstremitas : Gerak tidak terlalu aktif, jari kaki dan tangan lengkap, dan tidak
terjadi fraktur pada ekstremitas, kaki seperti mengayuh sepeda.
12) Genetalia : labia mayora kanan dan kiri tidak menutupi labia minora kanan
dan kiri, terdapat 1 lubang uretra dan 1 lubang vagina
13) Anus : berlubang
14) Reflek
a) moro (+)
b) Sucking reflek (+)
c) Grasping reflek (+)
d) Tonick neck reflek (+)
e) Babinski reflek (+)
c. Pemeriksaan penunjang :
Tanggal : 4 April 2016 Pukul : 20.16 WITA
Hasil :
leukosit darah tepi = 3000/mm3
kadar gula darah sewaktu = 70 mg/dl

C. Analisa(A)
Diagnosa : By. R umur 3 hari dengan Infeksi Neonatorum karena meningitis.
D. Penatalaksanaan (P)
Tanggal : 4 April 2016 Pukul : 15.00 WITA
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya mengalami infeksi
pada selaput otaknya.
(ibu telah mengetahui tentang keadaan bayinya dan merasa khawatir. )
2. Mengatasi kejang dengan memberikan diazepam dengan dosis IV 0,2 mg/kg
berat badan atau dosis perectal 0,5 mg/ kg berat badan.
(telah diberikan diazepam sesuai dosis kepada bayi B)
3. Setelah kejang bayi teratasi, stabilkan kondisi bayi dengan cara menjaga suhu
tubuh bayi agar tetap hangat dan memastikan bayi memperoleh kecukupan
cairan. (kehangatan suhu tubuh bayi telah terjaga dan ibu tetap memberikan asi
kepada bayinya)
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa kondisi bayi perlu di rujuk ke rumah sakit
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut serta memberikan keluarga informed
consent. ( keluarga telah mengerti tentang kondisi bayi dan bersedia
menandatangani informed consent untuk perujukan bayi)
5. Mempersiapkan rujukan dan memastikan kestabilan kondisi bayi ketika di rujuk.
(persiapan rujukan telah siap dan kondisi bayi stabil)
6. Merujuk bayi B dengan B (Bidan), A (Alat), K (Keluarga), S (Surat), O (Obat), P
(Posisi), dan N (Nutrisi). (Bayi telah di rujuk sesuai dengan ketetapan dan telah
tertangani di tempat rujukan)

You might also like