You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

HIPERTENSI

DOSEN : DWI YUNIAR R, M.Kep,Ns

DISUSUN OLEH : NUKE PUTRI R. (151166)

AKADEMI KEPERAWATAN ADI HUSADA


SURABAYA
Akademi Keperawatan Adi Husada
Jl. Kapasari No. 95 Surabaya

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat dan Telepon : Griya Benowo Indah Blok A/1
3. Komposisi Keluarga : Keluarga inti
Status Imunisasi
N Pekerja Pendidi
Nama JK Hub. dgn KK Umur Polio DPT Hepatitis Cam Ket
o an kan BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak
1 Wirasw
Tn. S L KK 45 SMA HT
. asta
2
Ny. M p Istri Tn. S 43 IRT SMA Sehat
.
3 Mahasis
An. N P Anak ke-1 20 D3 Sehat
. wi
4
An. S P Anak ke-2 16 Pelajar SMA Sehat
.

Genogram :

Tn. K(68)
Tn.A(70) Ny.B(65 Ny.D(63)
Sehat
HT ) Sehat

Ny.W(30) Ny.M Tn.A (32) Ny.v(29)


Ny W(50) Tn.S(45)
Sehat (43) Sehat Sehat
HT HT
Sehat

Nn.N(20 An.S(16

) )

Sehat Sehat
4. Tipe Keluarga : Keluarga Inti

5. Suku Bangsa : Jawa

6. Agama : Islam

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Mampu, Tn. S mendapat gaji tiap bulan sebesar
Rp 2.000.000, tunjangan Tn. S dibuat untuk berobat dan sisanya untuk kebutuhan
sehari-hari.
Ny. M sebagai ibu rumah tangga tetapi ia memiliki bisnis toko bangunan sebelum
menikah dengan Tn. S dengan penghasilan tiap bulan sebesar Rp 1.500.000.
Biaya pengeluaran keluarga tiap bulan :
Pengeluaran
Nama Penghasilan Pengeluaran Sisa
1 bulan
Tn. S dan 2juta + Bensin 300.000 3.200.000
Uang Saku An. N 10.000 300.000 2.900.000
Ny. M 1,5juta = 3,5
juta
Uang Saku An. S 5.000 150.000 2.750.000
Biaya listrik, air 500.000 2.250.000
dll
Makan Siang Tn. S 10.000 300.000 1.950.000
Belanja kebutuhan 30.000 900.000 1.050.000
pokok (makan)
Keb. Lain-lain 300.000 750.000

Keluarga mampu memenuhi kebutuhan pokok sandang, pangan, papan dengan baik.
Dan selain itu keluarga juga dapat mengadakan rekreasi setiap ada hari-hari libur untuk
menghilangkan kejenuhan.

8. Aktifitas Rekreasi Keluarga: Tn S mengatakan keluarganya tidak mempunyai


jadwal khusus untuk berekreasi, jika sedang jenuh Tn. S dan keluarganya cukup
berjalan-jalan disekitar rumah, menonton tv atau bekerja bakti dengan keluarga
sambil mengobrol dengan tetangga di sekitar rumah.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini (ditentukan dari anak tertua) :
Klien mengatakan bahwa anak pertama belum menikah, sedangkan kehidupannya
berkecukupan. Anak kedua belum menikah masih tinggal bersama klien.. Hal yang
membuat Tn.A stres dan kepikiran terus adalah karena biaya sekolah anak Tn.S

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah belum bisa memenuhi
kebutuhan nutrisi. Ibu Ny. U selalu memasak yang dominan dengan rasa asin, keluarga
sering mengkonsumsi makanan cepat saji seperti mie instan.

3. Riwayat Keluarga Inti :


Tn. M (kakek) mempunyai riwayat hipertensi. Saat ini Tn.S sering mengalami susah
tidur, penglihatan kabur, mual&muntah, tekanan darah meningkat 140/90, wajah, jari
tangan dan kaki bengkak

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya :


Keluarga Tn.A memiliki riwayat penyakit Hipertensi, di keluarga ini yang terkena
hipertensi adalah Tn.A yang sudah menderita hipertensi sejak berumur 50 tahun
meninggal di usia 70 tahun dikarenakan penyakit Hipertensi yang di derita sejak lama.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah :
(Denah rumah)
Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 25 m2 (panjang 11,25 meter dan
lebar 8 meter) terdiri 3 ruang kamar (kamar utama ditempati oleh Tn. S dan Ny. M.
kamar kedua ditempati oleh Nn. N dan kaar ketiga ditempati oleh An. S. 1 kamar
mandi, 1 ruang tamu, 1 dapur dan didepan teras terdapat sumur dan septic tank yang
jaraknya sekitar 7 m. Tn S dan keluarga tinggal dirumah yang memiliki 3 ventilasi
jendela dan tempat pembuangan sampah dibelakang rumah yang nantinya akan dibakar
dan rumah tampak bersih dan asri.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW :
Keluarga Tn S tinggal di kampung yang mempunyai rasa persaudaraan antar sesama
warga tinggi dengan kebiasaan setiap minggu di awal bulan selalu diadakan kerja bakti
dan pengajian.

3. Mobilitas Geografis Keluarga:


Keluarga Tn. S sudah menempati rumah sejak 2 tahun sampai saat ini dan tidak pernah
berpindah-pindah.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :


Keluarga besar dari Tn. S dan Ny.M mempunyai kebiasaan berkumpul 2 bulan sekali
bergantian di rumah salah satu keluarga. Tn. S dan Ny.M selalu mengikuti perkumpulan
ibu ibu dan bapak bapak pengajian, berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti
pengajian atau lebaran

5. Sistem Pendukung Keluarga :


Keluarga mempunyai fasilitas kesehatan berupa BPJS, setiap anggota keluarga Tn. S
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, pihak keluarga hanya menyuruh
anggota keluarga untuk langsung menemui tenaga kesehatan seperti langsung pergi ke
puskesmas. Hal itu dilakukan karena keluarga kurang mengetahui apa yang menjadi
penyebab dari sakitnya salah satu anggota keluarga. Keluarga takut untuk membeli obat
yang cocok untuk TN. S Karena letak puskesmas dengan rumah Tn. S dekat, sekitar
250 meter. Tn.S pergi ke puskesmas hanya dengan berjalan kaki yang kadang-kadang
ditemani oleh anak yang pertama yang berusia 20 tahun.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Berkomunikasi menggunakan Bhs Indonesia. Menurut Tn. S dirinya juga cepat akrab
dengan keluarga istrinya.

2. Struktur Kekuatan Keluarga :


Klien mengatakan bahwa diantara kedua anak perempuannya yang tinggal bersamanya,
yang sangat peduli terhadap kesehatan adalah anak yang pertama. Anak pertama
terkadang mengingatkan Tn.S untuk minum obat

3. Struktur Peran (Formal dan Informal) :


Dalam keluarga Tn S sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarga dan
dibantu oleh Ny M. sebagai Ibu rumah tangga sekaligus membantu suami mencari
nafkah dengan bisnis Toko Bangunan. Ny M turut bekerja membantu suaminya. Tetapi
tetap melakukan perannya sebagai istri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya dirumah.
a. Tn. S:
- Peran Informal: Tuan S sebagai pencari nafkah, orang yang dihormati dan sebagai
pengambil keputusan, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman sebagai
kepala keluarga.
- Peran Formal: menjadi kepala keluarga, Bapak, Suami.
b. Ny. M:
- Peran Informal: Nyonya M berperan mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh
dan pendidik anak dan adik-adiknya, juga berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
- Peran Formal: menjadi Ibu, istri, pengurus rumah tangga, kakak pertama
c. Nn N. :
- Peran Informal: sebagai anak pertama. berperan sebagai pengasuh dan pendidik
bagi adiknya
- Peran Formal: menjadi anak pertama
d. An. S:
- Peran Informal: Berperan sebagai anak dan pelajar
- Peran Formal: menjadi anak ke dua

4. Nilai dan Norma Keluarga :


Nilai yang dianut dalam keluarga berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu Islam.
Keluarga memiliki kebiasaan membersihkan setiap sudut ruangan agar selalu bersih
karena jika tidak dibersihkan setiap saat ruangan akan cepat kotor dan menjadi sarang
penyakit.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Menurut Tn S dan Ny M mereka selalu memberikan dukungan satu sama lain, selalu
menumbuhkan sikap saling menghargai. hubungan antara Tn S dan istrinya sampai
sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga besarnya juga baik.

2. Fungsi Sosial:
hubungan antara Ny. M dan suaminya sampai sejauh ini baik. Hubungan keluarga
dengan tetangga pun baik. Anggota keluarga yang paling dominan dalam mengambil
keputusan adalah Tn. S. keluarga memiliki kegiatan dalam mengisi waktu senggang
adalah dengan memasak, makan atau sekedar berkumpul menonton tv bersama.
a. Kerukunan dalam keluarga: hubungan antara Ny. M dan suaminya sampai sejauh ini
baik. Hubungan keluarga dengan tetangga pun baik.
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi dan hubungan dalam keluarga
baik-baik saja
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Tn S
d. Kegiatan keluarga dalam waktu senggang: memasak bersama, makan bersama serta
berkumpul menonton tv bersama

3. Fungsi Perawatan Kesehatan :


a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga dari Tn.S tidak memiliki pengetahuan tentang penyakit yang diderita oleh
Tn.S Hal demikian dikarenakan kesibukan anak-anak dari Tn.S, sehingga mereka
menganggap sakit kepala yang sering dikeluhkan oleh Tn.A adalah sakit kepala
yang biasa menyerang pada
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Tn. S tidak mengerti tentang penyakit yang di derita oleh Tn.S dan mereka
tidak mengerti cara menangani Tn. S dengan baik saat di rumah. Keluarga Tn. S
hanya mengingatkan Tn. S untuk cek kesehatan setiap bulannya ke puskesmas
terdekat tetapi keluarga pasrah terhadap penyakit yang di derita oleh Tn.S.
c. Memberi perawatan terhadap anggota yang sakit
Keluarga Tn. S tidak dapat merawat anggota keluarga yang sakit. Hal tersebut
dilatarbelakangi oleh kesibukan dari anak-anaknya. Selain itu keluarga tidak
memiliki pengetahuan mengenai tanda dan gejala dari hipertensi.
d. Memodifikasi lingkungan / menciptakan suasana rumah yang sehat
Keluarga Tn S mengatakan jika lingkungan yang bersih dan sehat dapat
meningkatkan kesehatan keluarganya. Dengan lingkungan yang bersih penyakit pun
jarang datang
e. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat
Rumah Tn.S dekat dengan puskesmas sehingga Tn.S mudah untuk mengecek
kesehatannya. Tn.S dan keluarga sangat mempercayai tenaga kesehatan, Tn. S dan
keluarga tidak mempunyai pengalaman yang buruk, Tn.S mengatakan bahwa tenaga
kesehatan tempat Tn. S kontrol sangat baik dan ramah.

4. Fungsi Reproduksi :
Tn S mengatakan ia dan keluarganya merencanakan ingin memiliki anak berapa. Ny M
dan Tn S ingin memiliki 2 orang anak saja, dua anak perempuan. Setelah itu Ny M
mengatakan akan menggunakan KB jenis PIL.
5. Fungsi Ekonomi:
Ny M mengatakan penghasilannya dan suaminya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan keluarga inti beserta ayah, Ibu dan adik Ny M.

F. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang :
a. Jangka Pendek :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering mengeluh pusing, badannya
lemas, sesak nafas, merasa gelisah dan mual muntah.

b. Jangka Panjang :
Ny. M mengatakan bahwa tekanan darah Tn. S selalu tinggi dan Tn. S susah
untuk minum obat sehingga mengakibatkan tekanan darah sering tidak stabil.
Keadaan Tn.S seperti itu dikarenakan keluarga kurang memeperhatikan Tn.S

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor :


Disaat Tn. S kambuh perhatian keluarga kurang, sehingga Tn. S malas untuk minum
obat dan tekanan darah tidak bisa menurun atau stabil kembali. Dan jika keadaan
semakin memburuk maka meminta untuk merujuk ke Rumah Sakit.

3. Strategi Koping Yang Digunakan :


Strategi yang digunakan oleh keluarga adalah strategi maladaptif.

4. Strategi Adaptasi Disfungsional :


Strategi maladaptif. Karena anak dari Tn.S kurang memperhatikan kondisi kesehatan
Tn. S.
G. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Tn.S Ny.M Nn.N An.S
1 Kepala -rambut -rambut -rambut -rambut
berwarna berwarna berwarna berwarna
hitam hitam hitam hitam
-tidak ada
sebagian sehat sehat
lesi -tidak ada -tidak ada
warna
-tidak ada
lesi lesi
putih
kutu -tidak ada -tidak ada
-ada lesi
-tidak kutu kutu
ada kutu
-ada
ketombe
2 TTV TD: TD: TD: TD:
180/120 120/80 110/70 110/70
S: 38C S: 36C S: 36C S: 35C
N: N: N: N:
99/mnt 98/mnt 96/mnt 97/mnt
RR: RR: RR: RR:
22/mnt 21/mnt 21/mnt 20/mnt
3 BB, TB 60kg/ 68kg/ 148cm/ 140cm/
165cm 168cm 45kg 40kg
4 Mata - - - -
konjungt konjungti konjungti konjungti
iva pucat va merah va merah va merah
-terdapat
muda muda muda
kantung -tidak ada -tidak ada -tidak ada
mata kantung kantung kantung
mata mata mata
5 Hidung -tdk ada -tdk ada -tdk ada -tdk ada
polip polip polip polip
-tdk ada -tdk ada -tdk ada
atau
kotoran kotoran kotoran
pembeng
-tidak -tidak -tidak
kakan
sedang sedang sedang
-tdk ada
pilek pilek pilek
kotoran
6 Mulut -mukosa -mukosa -mukosa -mukosa
bibir bibir bibir bibir
kering lembab lembab lembab
-tidak -tidak ada -tidak ada -tidak ada
ada sariawan sariawan sariawan
sariawan
7 Leher -kulit -kulit -kulit -kulit
sekitar sekitar sekitar sekitar
leher leher leher leher
bersih bersih bersih bersih
-tdk ada -tdk ada -tdk ada -tdk ada
pembeng pembeng pembeng pembeng
kakan kakan kakan kakan
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tyroid tyroid tyroid tyroid
8 Dada -kulit -kulit -kulit -kulit
sekitar sekitar sekitar sekitar
dada dada dada dada
bersih bersih bersih bersih
-tidak -tidak ada -tidak ada -tidak ada
ada lesi lesi lesi lesi
-dada -dada -dada -dada
simetris simetris simetris simetris
-tidak -tidak ada -tidak ada -tidak ada
ada nyeri nyeri nyeri nyeri
tekan tekan tekan tekan
9 Perut -perut -perut -perut -perut
buncit buncit tidak buncit
-bising -bising -bising
buncit
usus usus - bising usus
15x/mnt 15x/mnt usus 15x/mnt
18x/mnt
10 Tangan -tidak -tidak ada -tidak ada -tidak ada
ada lesi lesi lesi lesi
-jari -jari -jari -jari
tangan tangan tangan tangan
lengkap lengkap lengkap lengkap
11 Kaki -tidak -tidak ada -tidak ada -tidak ada
ada lesi lesi lesi lesi
-jari -jari kaki -jari kaki -jari kaki
kaki lengkap lengkap lengkap
lengkap

H. Harapan Keluarga
a. Harapan terhadap keluarga yg sakit:
Semoga Tn. S cepat sembuh dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga

b. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan:


Keluarga berharap agar petugas kesehatan merawat Tn.S cepat sembuh
Surabaya,........................................

(...............................................)
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Keluarga tidak Nyeri Akut
1. Klien mengatakan sering mengeluh mampu merawat
sakit kepala anggota keluarga
2. klien mengatakan nyeri skala 3
3. keluarga mengatakan kurang
memahami cara merawat

DO :
1. klien terlihat memegangi kepala
bagian belakang
2. wajah klien kadang-kadang terlihat
menyeringai
3. TD : 180/140
N : 88x/menit
RR : 20x/menit

2 DS : Keluaga tidak mampu Gangguan rasa aman


1. klien merasa khawatir tensinya memodifikasi (cemas)
semakin tinggi dan akan memperparah lingkungan
keadaan
2. klien mengatakan porsi tidurnya
berkurang karena sering terjaga di
tengah malam

DO :
1. TD : 180/140 mmHg
N : 87x/menit
RR: 20x/menit
2. mata klien terlihat sayu
3 DS : Keluarga tidak Ketidakmampuan
1. klien mengatakan selalu kontrol setiap mampu mengambil koping keluarga
hari ke puskesmas di sekitar rumahnya keputusan mengenai
2. klien mengatakan jika anak-anaknya tindakan kesehatan
jarang mengantarnya ke puskesmas,
mereka hanya menanyakan jika
setelah kembali dari puskesmas di cek
obat-obatnya dan mengingatkannya
untuk diminum
3. klien mengatakan bahwa keluarga
tidak terlihat khawatir dengan
tensinya,
4. klien mengatakan badannya lemas dan
tidak dapat beraktivitas jika nyeri
kepalanya kambuh

DO :
1. TD : 180/140mmHg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
4 DS : keluarga kurang Ketidakseimbangan
1. Klien mengatakan jarang memahami masalah nutrisi lebih dari
mengkonsumsi sayur kesehatan kebutuhan tubuh
2. klien mengatakan bahwa saat sarapan
dan makan siang klien selalu membeli
makanan dari luar, dan saat malam
kadang-kadang klien makan masakan
sendiri.
3. keluarga mengatakan sibuk saat di
pagi dan siang hari jadi keluarga
sama-sama sarapan dan makan siang
di luar
4. klien makan buah-buahan secara
teratur

DO :
1. klien terlihat saat pagi dan siang
membeli makanan di sekitar rumahnya
2. tersedia buah-buahan di kulkas tetapi
tidak dengan sayuran.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga ditandai dengan sakit
kepala bagian belakang, nyeri skala 3, TD = 180/140mmHg, N = 88x/menit, RR =
20x/menit

2. Gangguan rasa aman (cemas) b/d keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan
ditandai dengan porsi tidur yang kurang dan sering terjaga malam, mata sayup. TD =
180/140mmHg, N = 87x/menit, RR = 20x/menit

3. Ketidakmampuan koping keluarga b/d keluarga tidak mampu mengambil keputusan


mengenai tindakan kesehatan ditandai dengan klien mengatakan selalu kontrol setiap hari
ke puskesmas di sekitar rumahnya, klien mengatakan jika anak-anaknya jarang
mengantarnya ke puskesmas, mereka hanya menanyakan jika setelah kembali dari
puskesmas di cek obat-obatnya dan mengingatkannya untuk diminum, klien mengatakan
bahwa keluarga tidak terlihat khawatir dengan tensinya, klien mengatakan badannya
lemas dan tidak dapat beraktivitas jika nyeri kepalanya kambuh, keluarga mengatakan
pasrah dengan keadaan klien karena umur klien yang sudah lansia, TD : 180/140mmHg,
N : 88x/menit, RR : 20x/menit

4. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d keluarga kurang mampu
mengenal masalah kesehatan ditandai dengan klien mengatakan jarang mengkonsumsi
sayur, klien mengatakan bahwa saat sarapan dan makan siang klien selalu membeli
makanan dari luar, dan saat malam kadang-kadang klien makan masakan dari
menantunya, keluarga mengatakan sibuk saat di pagi dan siang hari jadi keluarga sama-
sama sarapan dan makan siang di luar, klien makan buah-buahan secara teratur, klien
terlihat saat pagi dan siang membeli makanan di sekitar rumahnya,
FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Dx. Kep Klg Tujuan Intervensi Rasional Ttd


Nyeri akut b/d keluarga tidak Tujuan jangka pendek : 1. Berikan penjelasan pada keluarga 1. Memulihkan pengawasan keefektifan
mampu merawat anggota 1. Diharapkan sakit kepala tentang cara mengurangi atau intervensi, tingkat ansietas dapat
keluarga Tn.S berkurang mencegah terjadinya nyeri mempengaruhi persepsi atau reaksi
2. Skala nyeri Tn.S bisa 2. Demonstrasikan pada keluarga terhadap nyeri.
turun menjadi 1-2 tentang cara mengurangi nyeri 2. Keluarga mampu mengurangi /
Tujuan jangka panjang : 3. Berikan penjelasan pada keluarga menanggulangi nyeri.
1. Setelah dilakukan tentang diet yang sesuai dengan 3. Keluarga mampu melaksanakan cara
kunjungan rumah 3x penderita hipertensi, yaitu : diet pengaturan diet untuk klien hipertensi
diharapkan keluarga rendah garam, rendah lemak dan 4. Keluarga mengetahui jenis makanan
mampu memberikan kolesterol. untuk penderita hipertensi
keperawatan pada Tn.S 4. Anjurkan pada keluarga untuk 5. Mengatur dan mengontrol tekanan darah
dengan nyeri akut mengkonsumsi makanan dengan yang dimiliki oleh klien
hipertensi diet hipertesi. 6. Membuat klien lebih tenang dan
2. Keluarga dapat 5. Anjurkan pada keluarga membantu menurunkan tekanan darah
mendemonstrasikan cara memeriksakan Tn. S secara yang dimiliki klien
mengurangi dan teratur. 7. Dukungan sangat diperlukan ketika nyeri
mencegah terjadinya 6. Anjurkan pada keluarga untuk sedang berlangsung dan untuk
nyeri dengan benar meningkatkan istirahat bagi Tn.S penanganan.
dengan teknik relaksasi, 7. Berikan penjelasan pada keluarga
kompres dingin pada untuk kontrol lingkungan yang
kepala bagian belakang dapat mempengaruhi nyeri,
dan menghindari seperti suhu ruangan,
perubahan posisi secara pencahayaan dan kebisingan.
mendadak dan pengobata
secara teratur

Ketidak mampuan koping Tujuan jangka panjang: 1. Bantu keluarga dalam 1. mekaanisme adaptif perlu untuk
keluarga b/d Setelah dilakukan perawatan mengenal masalah mengubah pola hidup seseorang dan
2. dorong keluarga untuk
kelemahan,ketidakseimbangan selama 3x tatap muka mengintergrasikan terapi yang
memperlihatkan
suplai dan kebutuhan oksigen. diharapkan keluarga dapat diharuskan ke dalam kehidupan sehari-
kekhawatiran dan untuk
membantu kesembuhan pasien hari
membantu merencanakan
2. memberikan contoh tehnik relaksasi
perawatan
Tujuan jangka pendek: dan tehnik distraksi untuk mengurangi
1. Kekhawatiran klien berkurang 3. bantu memotivasi keluarga kekhawatiran
Emosi pasien stabil untuk berubah 3. sehinggan kelurga mengetahui apa
yang sedang dibutuhkan klien, dan
4. dukungan emosi : klien juga membutuhkan keluarganya
memberikan penenangan, agar tidak dibiarkan sakit sendiri.
penerimaan, dan dorongan 4. Keterlibatan memberikan pasien
selama periode stress perasaan kontrol diri yang
5. memfasilitasi partisipasi
berkelanjutan , memperbaiki
keluarga dalam perawatan
keterampilan koping
emosi dan fisik pasien 5. Perubahan yang perlu harus
diprioritaskan secara realistik dan
menenangkan
Ketidakseimbangan nutrisi Tujuan jangka panjang: 1. Berikan penjelasan pada 1. Kelebihan masukan garam meperbanyak
lebih dari kebutuhan tubuh b/d Setelah dilakukan perawatan keluarga tentang cara volume cairan intravaskuler dan dapat
keluarga kurang mampu selama 3x tatap muka pentingnya menurunkan merusak ginjal, yang lebih memperburuk
mengenal masalah kesehatan diharapkan keluarga dapat masukan kalori dan batasi hipertensi
memahami dan mengenal masukan lemak, garam dan
kebutuhan nutrisi. gula sesuai indikasi
2. Anjurkan pada keluarga 2. Menghindari akanan tinggi lemak jenuh
Tujuan jangka pendek: bantu memilih makanan yang dan kolestrol penting dalam mencegah
1. Menunjukkan pola tapat, dan hindari makanan perkembangan aterogenesis
makan dengan kejenuhan lemak
tinggi dan kolestrol
3. Dorong pasien untuk 3. Memberikan data dasar tentang
mempertahankan masukan keadekuatan nutrisi yang dimakan dan
makanan harian kondisi saat makan
FORMAT CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Dx Kep. Klg Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi Ttd


jam jam
1. Nyeri akut b/d keluarga 1. Berikan penjelasan pada S : P = Nyeri dikepala
tidak mampu merawat keluarga tentang cara Q = Cekot-cekot
anggota keluarga mengurangi atau mencegah R = Di kepala
terjadinya nyeri S = Skala nyeri 2
2. Demonstrasikan pada T = Setiap gerak
keluarga tentang cara
mengurangi nyeri O : TD =150/80
3. Berikan penjelasan pada N = 70
keluarga tentang diet yang RR = 20
sesuai dengan penderita S = 36 c
hipertensi, yaitu : diet - Nyeri kepala skala 2
rendah garam, rendah - Wajah meringis
lemak dan kolesterol. - Pasien lebih nyaman
- Mampu mengontrol nyeri

A : Tujuan tercapai sebagian


P : - melakukan pengkajian nyeri secara
komperehensif
- Mengajarkan tehnik relaksasi dan
distraksi
- Terapi pengobatan dilanjutkan
2. Ketidak mampuan koping 1. Bantu keluarga dalam S : klien tidak bisa tertidur pulas, sering
keluarga b/d mengenal masalah sakit kepala atau leher
kelemahan,ketidakseimbang 2. dorong keluarga untuk O : TD =150/80
an suplai dan kebutuhan memperlihatkan N = 70
oksigen. RR = 20
kekhawatiran dan untuk
S = 36 c
membantu merencanakan A : tujuan tercapai sebagian
perawatan P : - mengidentifikasi perilaku koping
3. bantu memotivasi keluarga efektif dan konsekuensinya,
untuk berubah - menyatakan kesadaran
kemampuang koping

You might also like