Professional Documents
Culture Documents
Tind akan main hakim sendiri oleh AM ini karena PM A telah mengg
unggah status di Facebook yang menurutnya menyindir pentolan FPI
Rizieq Shihab. Malah menurut juru bicara FPI, anak itu juga menghina
dan menantang umat Islam. Sebelum kasus PMA ini, ada juga kejadian
yang mirip terhadap seorang dokter perempuan berusia 40 tahun di Solok,
Sumatera Barat. Kasus ini, menurut korban dalam surat terbukanya , ber
mula dari beberapa unggahannya di Facebook antara tanggal 19 sampai
21 Mei 2017.
Dalam Facebooknya, ia menuliskan beberapa hal seperti Kalau tidak
salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacaran 7 juta ummat yg siap
mendampingimu, jg nurun away lg dunk bib, juga Kadang fanatisme
sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur
lg, masih dipuja & dibela. Apa pun alasannya, tindakan main hakim
sendiri dengan melakukan intimidasi terhadap orang yang dinilai
menyinggung perasaan, termasuk di med sos, tidak dapat diterima.
Namun apakah ketika terjadi argumentasi yang tidak sesuai, lantas lawan
kita harus diculik, dianiaya? Masyarakat di negara demokratis sudah
maklum dengan jawabannya . Tindakan main hakim sendiri terhadap
pengguna medsos jelas salah. Namun pertanyaannya , apakah tepat
meng guna kan istilah persekusi? Atau lebih tepat menggunakan isti lah
lain seperti penganiayaan atau intimidasi? Pemahaman ini penting agar
kita tidak dinilai aneh dalam menggunakan istilah yang jauh berbeda
dengan istilah yang dimaksud dalam dunia global.
Rujukan Hukum Persekusi
Statuta Roma tentang ICC mengakui tiga jenis kejahatan luar biasa yang
dapat diadili di ICC, yaitu genosida, kejahatan atas kemanusiaan, dan
kejahatan perang. Saya ingin menegaskan bahwa dalam Statuta Roma
tentang Pengadilan Pidana Internasional tersebut, kejahatan persekusi
setara dengan kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against
humanity) se bagaimana diatur dalam Pasal 7(h). Untuk masuk kategori
tindak pidana ini, perbuatan penyerangan itu dilakukan secara tersebar
luas atau sistematis terhadap kelompok sipil dengan kesadaran oleh
pelaku.
Ini artinya suatu kejahatan untuk dapat dikategorikan sebagai persekusi
apabila memenuhi enam unsur kejahatan. Keenam unsur tersebut ada lah
sebagai ber ikut.
Ketiga, orang atau kelompok yang disasar atas dasar politik, ras,
kewarganegaraan, etnik, budaya, agama, gender atau atas alasan lain
yang secara universal dilarang dalam hukum internasional.
Ketiga, sebag ian orang hukum mestinya berkerut keningnya ketika ada
seseorang yang mengintimidasi orang lain lantas dikategorikan sebagai
kejahatan persekusi. Padahal syaratnya kejahatan itu sangat-sangat
serius untuk dikategorikan sebagai kejahatan persekusi. Oleh karena itu
pelaku jenis kejahatan ini dapat diadili di Pengadilan Pidana Inter nasional
(International Criminal Court).