You are on page 1of 10

Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih

yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di
daerahdaerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatu sistem. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis
ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan
rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan
demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa
ketidakberdayaan manusia, misalnya angin topan di wilayah tak berpenghuni.
Konsekuensinya, pemakaian

istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada
bentuk bahayanya sendiri, mulai dari angin yang mengancam bangunan individual yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Namun demikian pada daerah yang
memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability)
yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan
demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar
jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh / dampak angin topan.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi bencana angin topan.
3. Untuk mengetahui terjadinya angin topan.
4. Untuk mengetahui dampak dari angin topan.
5. Untuk mengetahui cara mengatasi angin topan.

C. Permasalahan
1. Apa angin topan itu?
2. Apa penyebab terjadinya angin topan?
3. Apa saja tanda-tanda angin topan?
4. Bagaimana terjadinya angin topan?
5. Apa dampak dari angin topan?
6. Bagaimana cara mengatasi musibah angin topan?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Angin Topan


Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali
di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan
oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di
daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah
sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di Indonesia
dikenal dengan sebutan angin badai.

B. Tanda-tanda Angin Topan

Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut
terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui
satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga
cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem
cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

Gejala awal terjadinya angin topan

a. suhu udara terasa meningkat


b. awan menggumpal putih, menjulang tinggi
c. terjadi guntur/ petir yang keras
d. awan putih agak gelap
e. burung-burung mengumpul atau terbang menjauhi pantai dan daerah terbuka
f. angin terasa kencang dan panas, serta tubuh terasa tidak nyaman

C. Proses Terjadinya Angin Topan

Terjadinya Angin Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau
perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan
udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah
lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada
wilayah tersebut.

Setiap kali memasuki musim panas, datang angin topan yang menyebabkan pohonpohon
tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah. Yang paling parah angin topan
mampu membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa angin topan yang mengerikan itu bisa
terjadi? Angin topan terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 LU. Di sana
suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 C. Jika suhunya memanas, udara akan
mengalir naik ke atas. Karena udara banyak naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan
tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun,
sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan
hangat ini terjadi berulangulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan
suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar
yang sangat membahayakan. Gumpalan udara inilah yang disebut angin topan.

D. Dampak Angin Topan

Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal.
Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin :

a. Bidang Perhubungan Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur


penerbangan. Selain kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam
bidang perhubungan terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi
kelancaran jalur penerbangan, kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada
transportasi laut.
b. Bidang Telekomunikasi Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga
berpengaruh pada bidang telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan
akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa
mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung partikelpartikel ionisasi dan
bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa
mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
c. Bidang Pariwisata Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah,
serta udara yang sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata,
baik wisata darat maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta
kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati
d. Bidang Pertanian Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada
keadaan kecepatan angin yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif
membantu terjadinya persarian bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin
kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan
berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih.

Akibat yang timbul pada bangunan:

1) Bangunan terangkat
2) Bangunan bergeser dari pondasinya
3) Robohnya bangunan
4) Atap terangkat
5) Bangunan rusak

E. Cara Mengatasi Angin Topan


Peringatan Dini : Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana

1. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan
terhadap gaya angin.
2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin
khususnya di daerah yang rawan angin topan
3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang
terlindung dari serangan angin topan.
4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin
topan.
6. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat
membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.
7. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara
penyelamatan diri.
8. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat
sehingga tidak diterbangkan angin
9. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.

Tindakan Persiapan dan Pencegahan

Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan
beberapa tindakan persiapan dan pencegahan, seperti:

- Menyadari risiko dan membuat rencana pengungsian


- mengetahui risiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari
tindakan persiapan dan pencegahan ini.
- Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian akan mempercepat
dan memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti.
- Mengembangkan rencana tindakan, kapan harus bersiap untuk menghadapi badai
dan angin topan?
- Apabila diperlukan, berapa lama dibutuhkan untuk mengungsi?
- Apakah jalur pengungsian perlu diubah karena terlalu sulit?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk melengkapi rencana


persiapan dan pencegahan. Menyelamatkan kebutuhan yang diperlukan pada saat
peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan baterainya, dan makanan
paling sedikit untuk tiga hari. Pencegahan di rumah-rumah dengan menutup jendela dan
pintu kaca dengan papan. Menurut penelitian terhadap angin disimpulkan bahwa bangunan
akan lebih bisa bertahan apabila tidak ada angin yang masuk. Persediaan penerangan dan
makanan juga sangat penting karena dalam bencana badai dan angin topan sering terjadi
jaringan listrik terganggu atau sama sekali rusak. Karena tidak memungkinkan untuk
melakukan perbaikan dengan cepat, maka perlu persediaan lilin atau lampu senter dengan
cadangan baterainya di dalam rumah. Persediaan makanan bagi setiap anggota keluarga
untuk sedikit-dikitnya tiga hari adalah suatu keharusan. Pada saat badai dan angin topan
kita mesti tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi.
Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi. Apabila
dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah:

- Bawa semua persediaan yang sudah disiapkan


- Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah
- Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi Setelah Badai
Berlalu
- Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak
kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini.
Untuk memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang
masuk.
- Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik
sebelum dinyatakan aman.
- Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan
yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.
- Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau
gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan
aliran dengan mencabut sekeringnya.
- Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi
sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus
diutamakan.
- Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.

Dalam setiap kejadian bencana di Indonesia ada beberapa pihak yang bekerja sama
dalam melakukan usaha-usaha penanganannya. Adalah hak masyarakat untuk
menghubungi instansi terkait ini karena keberadaan pihak-pihak ini adalah untuk
mendampingi masyarakat dalam usaha penanggulangan bencana. Hubungan di antara
pihak-pihak ini sebaiknya dirintis dalam tahap persiapan sebelum bencana. Untuk
memperkuat kesiap-siagaan, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan dari
instansi terkait.

F. Daerah Potensi Terkena Angin Topan

PURBALINGGA - Memasuki musim penghujan, warga di sejumlah kecamatan diimbau


waspada terhadap terjadinya bencana angin ribut. Seorang warga Desa Bojanegara,
Kecamatan Padamara, Yudhia Patriana menuturkan, tahun lalu, angin kencang yang
melanda desanya merobohkan beberapa pohon. Atap rumah warga yang mempergunakan
seng juga terbang. "Pada hujan pertama, angin sudah mulai terasa. Listrik juga sempat mati
sampai malam. Namun, peristiwa tersebut belum menimbulkan kerusakan," kata Yudhia,
kemarin (23/10). Dijelaskan, desanya merupakan kawasan rawan bencana angin ribut.
Namun hingga saat ini belum ada upaya untuk melakukan pencegahan bencana tersebut.
"Sampai sekarang belum terlihat aktivitas pengeprasan ranting pohon," katanya. Terkait hal
itu, Kepala Bidang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purbalingga, Muhsoni
mengatakan, pada peralihan musim kemarau dan penghujan ini, sejumlah daerah di
Purbalinngga rawan terjadi angin ribut. "Pada sejumlah titik cukup rawan, dan terjadi hampir
setiap tahun," ujar Muhsoni, kemarin.

Dia menuturkan, hujan yang disertai angin kencang sempat terjadi pada Jumat (21/10)
sore di Desa Bojanegara, Kecamatan Padamara. Masyarakat diimbau untuk
mewaspadainya. (ps-78)

JEMBER| SURYA Online- Sebanyak 18 dari 31 kecamatan di Jember, Jatim masuk


katagori daerah rawan bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan tsunami.
Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Jember, Widi Prasetyo
mengatakan, pihaknya sudah memetakan daerah rawan. Di awal Januari 2012, bencana
banjir dan angin puting beliung sudah terjadi di Jember yakni banjir di Desa Suci Kecamatan
Panti dan Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo, sedangkan puting beliung terjadi di
Kecamatan Rambipuji, tuturnya. Ia menjelaskan, beberapa daerah rawan bencana banjir
bandang yang berada di daerah aliran sungai (DAS) besar seperti Kalijompo dan Sungai
Mayang yakni Kecamatan Panti, Sukorambi, Rambipuji, Balung, Silo, Mayang, Tempurejo,
Jenggawah, Sumberbaru, Kencong dan Jombang. Daerah rawan angin puting beliung
mulai bergeser ke Kecamatan Rambipuji karena Januari ini tercatat sebanyak tiga kali terjadi
angin puting beliung di sana, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi angin puting beliung
di Rambipuji, katanya menjelaskan.

BMKG: Angin Kencang Berpotensi Landa Yogyakarta Jumat, 30 Desember 2011


08:00 WIB REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Angin kencang dalam beberapa hari
mendatang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian
kata staf Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun
Geofisika Yogyakarta, Indah Retno Wulan. "Angin kencang diperkirakan melanda sejumlah
wilayah yang vegetasinya kurang," katanya. Dalam beberapa hari mendatang, angin
kencang di daratan yang bertiup dari barat daya itu kecepatannya lima hingga 18 kilometer
per jam. Sementara itu, angin kencang di laut yang bertiup dari barat daya kecepatannya 30
km per jam. Indah mengatakan angin kencang dengan kecepatan 30 km per jam
berhubungan dengan gelombang laut yang ketinggiannya mencapai dua hingga tiga meter.
Menurut dia, wilayah yang patut diwaspadai dilanda angin kencang adalah wilayah yang
vegetasinya kurang dan pertumbuhan bangunan gedungnya pesat.

Ia mengatakan Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul merupakan daerah yang rawan
dilanda angin kencang. "Catatan BMKG tahun ini menunjukkan wilayah Wonosari,
Kabupaten Gunung Kidul, mengalami angin kencang tiga kali," kata dia. Untuk Kabupaten
Bantul, angin kencang patut diwaspadai terjadi di kawasan perumahan. Masyarakat
hendaknya berhati-hati dengan kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan. Karena,
wilayah DIY memasuki puncak musim hujan pada Januari 2012. ''Hujan yang terjadi di DIY
saat ini telah merata di semua wilayah. Hujan turun dengan intensitas ringan hingga
sedang,'' katanya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Angin Topanadalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
ataulebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan dengankhatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatusistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah
tropis iniumumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerahsistem
tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indonesia dikenal
dengan sebutan angin badai. Gejala dan Peringatan DiniAngin topan tropis dapat terjadi
secara mendadak, tetapi sebagianbesar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses
selama beberapa jamatau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring
dengansatelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktuuntuk
memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistemcuaca sangat kompleks
sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

B. SARAN
Di akhir tulisan ini penulis mengajak kita semua agar menjaga lingkungan yang kita
tempati dan selalu waspada akan musibah angin topan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/327871601/Makalah-Tentang-Angin-Topan

You might also like