You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sampah pelastik merupakan sebuah kendala terbesar didunia pada saat

ini, dan di Indonesia pada khususnya. Sampah plastik banyak tardapat di kota

kota besar di Indonesia maupun di kota kecil dan didaerah perkampungan

sekalipun. Hal ini disebabkan oleh budaya konsumtif masyarakat Indonesia

akan produk plastik semakin meningkat namun upaya untuk menangani

limbah plastik tersebut sangatlah minim sebagai tambahan, plastik baru bisa

terurai setelah 100 tahun dalam tanah, bisa juga lebih, tergantung dalam jenis

plastiknya. Oleh karena masalah tersebut upaya yang harus dilakukan adalah

menciptakan sumber energi alternatif yang terbarukan dari limbah plastik.

Mengingat kandungan energi utama yang terdapat pada bahan plastik yaitu

karbon dan hidrogen (Kumar, dkk., 2011).

Saat ini ada beberapa penerapan teknologi yang bisa digunakan untuk

mengkonversikan limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif salah satunya

dikonversikan menjadi bahan bakar cair dengan menggunakan metode

pirolisis. Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui

pemanasan tanpa atau sedikit oksigen dimana, limbah plastik dipanaskan pada

suhu diatas 400C sehingga fasenya akan berubah menjadi gas dan kemudian

akan terjadi proses perengkahan. Setelah itu didinginkan kembali untuk

mendapatkan bahan bakar cair dari limbah plastik. Adapun alat utama untuk
mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar cair terdiri dari dua komponen,

yaitu raector sebagai tempat terjadinya pemanasan sampah plastik menjadi

uap polimer tanpa udara atau dengan udara yang terbatas (pirolisis) dan

kondensor yaitu tempat terjadinya proses pengembunan dari uap menjadi cair

(kondensasi). Selain proses pemanasan, proses pengembunan juga sangat

penting untuk menghasilkan kualitas bahan bakar yang baik. Kondensasi

merupakan proses yang terjadi ketika uap jenuh bersentuhan dengan satu

permukaan yang suhunya lebih rendah (Keith, 1991: 524).

I.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh laju pendinginan kondensor dengan sistem sirkulasi

dan sistem non sirkulasi.

2. Berapakah tingkat penurunan temperatur uap cair yang terjadi pada

kondensor.

3. Berapakah nilai efisiensi pendinginan yang terjadi pada kondensor.

I.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh laju pendinginan kondensor dengan sistem

sirkulasi dan sistem non sirkulasi.

2. Untuk mengetahui tingkat penurunan temperatur uap cair yanfg terjadi

pada kondensor.

3. Untuk mengetahui nilai efisiensi pendinginan yang terjadi pada

kondensor.

I.4. Batasan Masalah


1.

You might also like