Professional Documents
Culture Documents
D III FARMASI
Disusun
Oleh
HASYATILLAH (141550038)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Farmasi Analitik pada
JAKARTA
2015
A. PENGERTIAN
B. MEKANISME KERJA
C. Mekanisme resistensi
2. Sefalosporin
Sefalosporin berasal dari fungus Cephalosporium acremonium,
Sefalosporin resisten thd penisilinase, tetapi dirusak oleh sefalosporinase.
Bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan
enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam. Seperti antibiotik
Betalaktam lain, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan
menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi
transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding
sel.Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun garam negatif,
tetapi spektrum masing-masing derivat bervariasi.
Berdasarkan khasiat antimikroba dan resistensinya terhadap
betalakmase, sefalosporin lazimnya digolongkan sebagai berikut :
a. Generasi ke I, yang termasuk dalam golongan ini adalah Sefalotin dan
sefazolin, sefradin, sefaleksin dan sefadroxil. Zat-zat ini terutama aktif
terhadap cocci Gram positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H.
Influenza, Bacteroides dan Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan
terhadap laktamase.
b. Generasi ke II, terdiri dari sefaklor, sefamandol, sefmetazol, dan
sefuroksim lebih aktif terhadap kuman Gram-negatif, termasuk
H.influenza, Proteus, Klensiella, gonococci dan kuman-kuman yang
resisten untuk amoksisilin. Obat-obat ini agak kuat tahan-laktamase.
Khasiatnya terhadap kuman Gram-positif (Staph dan Strep) lebih kurang
sama
c. Generasi ke III, Sefoperazon,sefotaksim, seftizoksim, seftriaxon,
sefotiam, sefiksim, sefpodoksim, dan sefprozil. Aktivitasnya terhadap
kuman Gram-negatif lebih kuat dan lebih luas lagi dan meliputi
Pseudomonas dan Bacteroides, khususnya seftazidim. Resistensinya
terhadap laktamase juga lebih kuat, tetapi khasiatnya terhadap stafilokok
jauh lebih rendah.
d. Generasi ke IV, Sefepim dan sefpirom. Obat-obat baru ini (1993) sangat
resisten terhadap laktamase, sefepim juga aktif sekali terhadap
Pseudomonas.
3. Carbapenem
Hanya terdapat satu agen antibiotik dari golongan carbapenem yang
digunakan untuk perawatan klinis, yaitu imipenem yang memiliki
kemampuan antibakterial yang sangat baik untuk melawan bakteri gram
negatif-basil (termasuk P. aeruginosa, Staphylococcus, dan bacteroides.
Penggunaan imipenem harus dikombinasikan dengan inhibitor enzim
tertentu untuk melindunginya dari degragasi enzim dari liver di dalam
tubuh.
4. Monobactam
Golongan ini memiliki struktur cincin beta-laktam yang tidak terikat ke cincin kedua
dalam molekulnya. Salah satu antibiotik golongan ini yang umum digunakan adalah
aztreonam yang aktif melawan berbagai bakteri gram negatif, termasuk P. aeruginosa.
F. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA