You are on page 1of 37

i

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI AS DENGAN IMUNISASI COMBO I (DPT1, HB1)
DAN POLIO II
DI POLI BKIA RUMKITAL DR.RAMELAN SURABAYA

Disusun Oleh :
FIFIN BELIA IMANAH NURUL
NIM : GH 04004 SKL

AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA JALUR KHUSUS


DI SEKESAL SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2007

26
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk disyahkan sebagai laporan Asuhan


Kebidanan Pada Bayi Sehat AS Dengan Imunisasi Combo II dan Polio III di
Poli BKIA Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Hari : Selasa
Tanggal : 11 Mei 2007

Mengetahui

Pembimbing Lahan Praktek Pembimbing Pendidikan


Di Poli BKIA Akademi Kebidanan Griya Husada
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Jalur Khusus di Sekesal Surabaya

(BidanMarasi) (Muji Astutik, S.ST)


Penata Muda III/b Nip 140141417

26
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Klinik
dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Bayi AS Dengan Imunisasi Combo I
dan Polio II di Poli BKIA Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan penulisan laporan ini, penulis telah
banyak mendapatkan dukungan, kerjasama serta bantuan baik yang berupa moral,
material, waktu dan pikiran yang sangat besar dan bermakna dari berbagai pihak
yang terlibat. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis dengan rendah hati ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
1. Laksamana Pertama TNI Drg. Budi Siswanto, M.Kes., selaku Kepala Rumah
Sakit TNI AL dr. Ramelan Surabaya.
2. Kolonel Laut (K) dr. Supriyono, Sp.OG. K. Onk., selaku Kadep KIA Rumah
Sakit TNI AL dr. Ramelan Surabaya.
3. Letkol Laut (K) Drs. Fakhren, Apt., selaku Komandan Sekesal Surabaya.
4. Hermina Humune, S.Kp., selaku Direktur Akademi Kebidanan Griya Husada
Surabaya.
5. Muji Astusik, S.ST, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan dukungan semangat serta pengarahan yang penuh kebijaksanaan
dalam memberikan bimbingan.
6. Bidan Marasi S, selaku Pembimbing Praktek di Poli BKIA Rumkital
Dr.Ramelan Surabaya.
7. Lettu Laut (K) David Langgeng, AMK dan Yudhistira, SKM., selaku dosen
wali yang telah banyak membantu, membimbing serta tempat curahan hati
kami selama pendidikan.
8. Suamiku tercinta yang selalu memberikan semangat, dorongan dan dukungan
baik moril maupun spiritual kepada saya.

26
iv

9. Teristimewa Bunda dan suamiku tercinta, yang selama ini telah memberikan
cinta kasih terindah dalam kehidupan yang ananda titi sehingga kebersamaan
yang terbina adalah indah, serta untaian doa yang tiada henti dipanjatkan
demi keberhasilan ananda. I Love You All Together.
10. Rekan-rekan Akademi Kebidanan Griya Husada Jalur Khusus seperjuangan
dan seangkatan. Thanks atas dorongan dan bantuannya sehingga
terselesaikannya proses penulisan Asuhan Kebidanan ini.
11. Seluruh Pengajar dan Staf Akademi Kebidanan Griya Husada Jalur Khusus di
Sekesal Surabaya yang banyak membantu penulis.
12. Berbagai pihak yang terlibat dan membantu dalam proses penulisan laporan
ini.
Akhir kata semoga Asuhan Kebidanan ini dapat berguna dan membantu
khususnya bagi penulis sendiri dalam menerapkan Asuhan Kebidanan dan semua
pihak yang membaca dan bermanfaat bagi kita semua, Amin dan atas perhatian
serta tanggapan yang baik dari pembaca, penulis ucapkan terima kasih.

Surabaya, 11 Mei 2007

Penulis

26
v

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................ 1
1.2.1 Tujuan Umum......................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................ 1
1.3 Batasan Masalah................................................................ 2
1.4 Metode Penulisan............................................................... 2
1.4.1 Study Kepustakaan................................................. 2
1.4.2 Study Dokumenter... 2
1.4.3 Praktek Langsung................................................... 2
1.4.4 Bimbingan dan Konsultasi..................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan........................................................ 3
BAB 2 LANDASAN TEORI.................................................................. 5
2.1 Imunisasi............................................................................ 5
2.2.1 Pengertian Imunisasi.............................................. 5
2.2.2 Jenis Kekebalan...................................................... 5
2.2 Vaksin ... 7
2.2.1 Pengertian Vaksin . 7
2.2.2 Komposisi Vaksin . 7
2.2.3 Penyimpanan Vaksin 7
2.2.4 Jenis-jenis Vaksin .. 8
2.2.5 Syarat Pemberian Vaksin .. 12
2.2.6 Jadwal Pemberian Vaksin... 13

26
vi

BAB 3 TINJAUAN KASUS................................................................... 15


3.1 Pengkajian.......................................................................... 15
3.2 Idnetifikasi Diagnosa/Masalah........................................... 21
3.3 Antisipasi Masalah Potensial............................................. 21
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera........................................... 22
3.5 Pengembangan Rencana.................................................... 23
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................... 27
BAB 5 PENUTUP................................................................................... 29
5.1 Simpulan............................................................................ 29
5.2 Saran................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 30

26
vii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pembangunan Nasional dibidang kesehatan terutama
ditujukan untuk :
1. Menurunkan angka kematian bayi dan perinatal
2. Menurunkan angka kematian anak balita
3. Menurunkan angka kesakitan anak usia sekolah dan remaja
4. Meninngkatkan derajat kesehatan anak secara keseluruhan yang akan
menjamin proses tumbuh kembang anak secara optimal menuju generasi
muda yang sehatsehnbagai sumber daya pembangunan.
Pediatri pencegahan inilah yang menjadi pembahsan pada makalah
ini karena pediatric ini sengaja memberikan kekebalan atau imunitas pada
anak, sehingga anak itu waalaupun kemudian mendapatkan infeksi tidak
aktif maupun pasif yang diambil akan meninggal atau cacat (Squale).
Dimana kekeblan yang didapatkan bias dari racun atau toksoid virus, bakteri
atau kuman yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan bahkahn ada juga
yang dimatikan, yang semata-mata agar tubuh mampu membuat zat anti
bodi terhadap kuman, virus atau bakteri tersebut. Sehingga denga demikian
pencapaian derajat kesehatan pada bayi, balita, anak sampai dengan orang
dewasa dapat meningkat sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa
Indonesia. (Suyitno H, 2005)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

26
viii

Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada


bayi sehat dan mempunyai pengetahuan yang nyata dalam mengasah
skill/ketrampilan dalam memberiak imunisasi combo dan polio.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan setiap mahasiswa mampu melakukan :
1. Pengkajian data pada anak dengan imunisasi Combo dan polio.
2. Identifikasi masalah/diagnosa pada bayi dengan imunisasi
Combo dan polio.
3. Antisipasi masalah potensial pada bayi dengan imunisasi Combo
dan polio.
4. Tindakan segera pada bayi dengan imunisasi Combo dan polio.
5. Intervensi tindakan yang akan dilakukan pada anak dengan
imunisasi Combo dan polio.
6. Implementasi tindakan sesuai dengan rencana pada bayi dengan
imunisasi Combo dan polio.
7. Evaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah
diberikab pada bayi dengan imunisasi Combo dan polio.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas, maka penulis
membatasi penulisan Asuhan Kebidanan pada bayi AS dengan imunisasi
Combo I dan Polio II di Poli BKIA Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Studi Kepustakaan
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini sebagai pedoman maka
penulis membekali diri dengan membaca literatur-literatur yang
berhubungan dengan imunisasi Combo dan polio

1.4.2 Studi Dokumeter


Untuk mendapatkan data yang akurat dan asuhan kebidanan yang
baik dan berhasil mencapai tujuan maka penyususn mempelajari
status pasia/ RM
1.4.3 Praktek Langsung

26
ix

Melakukan asuhan kebidanan pada anak sehat secara langsung dan


melakukan komunikasi, informasi dan edukasi pada keluarga pasien.

1.4.4 Bimbingan dan Konsultasi


Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan konsultasi baik
dengan pembimbing ruangan Puskesmas Jagir Surabaya maupun
pembimbing Akademi Kabidanan Griya Husada Surabaya.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Study Kepustakaan
1.4.2 Studi Dokumenter
1.4.3 Praktek Langsung
1.4.4 Bimbingan dan Konsultasi
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Imunisasi
2.2.1 Pengertian Imunisasi
2.2.2 Jenis Kekebalan
2.2.3 Sejarah Imunisasi Di Indonesia
2.2.4 Tujuan Program
2.2.5 Strategi Kebijakan
2.2.6 Sasaran dan Target
2.2.7 Tujuan Pemberian Imunisasi
2.2.8 Jadwal Pemberian Imunisasi

26
x

2.3 Vaksin
2.3.1 Pengertian Vaksin
2.3.2 Komposisi Vaksin
2.3.3 Penyimpanan Vaksin
2.3.4 Jenis-jenis Vaksin
2.3.5 Syarat Pemberian Vaksin
2.4 Konsep Manajemen Kebidanan Pada Anak Sehat
2.4.1 Pengertian
2.4.2 Prinsip Proses Manajemen Menurut Helen Varney
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa/Masalah
3.3 Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan dan tindakan Segera
3.5 Pengembangan Rencana
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

26
xi

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Imunisasi
2.1.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah:

Suatu usaha pemberian kekebalan pada tubuh seseorang dengan


harapan agar dapat tercegah dari suatu penyakit tertentu. (Asuhan
Kesehatan Anak Dalam Kontek Keluarga, 1993; 47)
Memasukkan antigan atau kuman, bakteri, virus, parasit, racun
kuman kedalam tubuh sehingga tubuh membuat zat anti berbubah
menjadi anti bodi atau anti toksin untuk mencegah penyakit tertentu.
(FKUI, 1998; 17)

2.1.2 .Jenis Kekebalan


1. Imunisasi aktif
Adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk
menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat
tetapi dapat bertahan lama.

26
xii

Adalah kekebalan yang diperoleh dimana tubuh tersebut aktif


membuat zat antibody sendiri.
Imunisasi aktif dapat dibagi dalam 2 jenis :
a. Kekebalan aktif alamiah
Dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah
mengalami/sembuh dari suatu penyakit.
Adalah orang menjadi kebal setelah menderita penyakitnya
atau kekebalan yang timbul setelah sembuh dari penyakitnya
b. Kekebalan aktif buatan
Adalah kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat
vaksin/imunisasi.
Adalah kekebalan yang diperoleh setelah orang mendapat
vaksinasi atau antigennya sengaja dimasukan ketubuh seseorang
dengan maksud merangsang pembentukan antibody.
Misalnya : seseorang menjadi kebal terhadap cacar setelah
mendapatkan vaksinasi cacar.
2. Imunisasi pasif
Adalah tubuh anak tidak membuat zat antibodi sendiri tetapi
kekebalan tersebut diperoleh dari luar tubuh setelah memperoleh
zat penolak dimana prosesnya capat tetapi tidak tahan lama.
Kekebalan yang diperoleh karena orang tersebut telah
mendapatkan antibody dari luar.
Imunisasi pasif dibagi dalam 2 jenis :
a. Kekebalan pasif alami (kongenital imunity)
Adalah kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari
ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama kira-kira hanya
sekitar 5 bulan setelah bayi lahir.
Adalah kekebalan yang diperoleh bayi karena
mendapatkan zat antibody yang ditimbulkan dari ibunya ketika
masih dalam kandungan.
Macam kekebalan yang diturunkan antara lain :

26
xiii

Terhadap penyakit tetanus, thypus, diptheria, pertusis,


kekebalan ini bisanya berlangsung sampai umur 3 5 bulan,
karena saat ini makin berkurang, sedang ia sendiri tidak
membuatnya.
b. Kekebalan pasif buatan atau disengaja (artificially indocend
pasive immunity)
Kekebalan yang diperoleh seseorang karena orang itu
diberi zat anti dari luar, penberian zat dari luar dapat berupa
pengobatan maupun usaha pencegahan. Kekebalan ini
diperoleh setelah mendapat suntikan zat penolak.

2.2 Vaksin
2.2.1 Pengertian Vaksin
Adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman
atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan.

1)Contoh vaksin yang dibuat dari kuman hidup yang dilemahkan :


vaksin batuk rejan (DPT).
2)Contoh vaksin yang terbuat dari kuman hidup yang dimatikan :
vaksin campak, vaksin BCG.
3)Contoh vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman : vaksin
hepatitis B.
4)Contoh vaksin yang dibuat dari racun/toksin kuman yang
dilemahkan (disebut pula toksoid) : toksoid tetanus, toksoid difteri.

2.2.2 Komposisi Vaksin


Nama Vaksin Kandungan Bentuk Cara
Pemberian
Difteri Toxoid Cair I.M
Tetanus Toxoid Cair I.M
Pertusis Kuman dimatikan Cair I.M
Polio Virus dilemahkan Cair Oral

26
xiv

Campak Virus dilemahkan Cair SC


BCG Bakteri dilemahkan Kristal IC
Hepatitis B HBSAg Cair I.M

2.2.3 Penyimpanan Vaksin


Nama Vaksin Waktu dalam suhu 08 C Waktu dalam suhu 35-37 C
DT 3 7 hari 6 minggu

Pertusis 18 24 hari Dibawah 50% & 1 minggu


BCG -
~ Kristal 1 tahun Dibawah 20% 3-14 hari
~ Cair Di pakai satu kali kerja Di pakai satu kali kerja
Campak
~ Kristal 2 kali 1 minggu
~ Cair Di pakai satu kali kerja Di pakai satu kali kerja
Polio 6 12 bulan 1 3 hari

2.2.4 Jenis-jenis Vaksin


1. Vaksin BCG
a. Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit
tubercolusis
b. Susunannya : Mengandung BCG (Bacillus Calmette
Guering) yang masih hidup
c.Penyimpanannya : Dalam lemari es pada suhu 2-8 oC
d. Kadaluwarsa : 1 tahun sesudah pengeluaran yang dapat
dilihat pada tabel
e.Dosis : Bayi kurang dari 1 tahun (biasanya diberikan
secara dini setelah lahir) 0,05 ml
f. Kemasan : Ampul dengan 4 ml bahan pelarut (NaCl
Fodi) dosis efektif per ampul 36 dosis
g. Cara pemberian : Intra cutan pada insersio muskulus
deltoideus kanan, membersihkan lokasi suntik dengan kapas air
matang, jangan menggunakan kapas alkohol karena dapat

26
xv

merusak vaksin, penyuntikan berhasil bila menimbulkan scar


dengan garis tengah 3-7 mm
h. Kontra indikasi : Sakit kulit yang berat dan luas
i. Efek samping : Lympadenitis supurative dan osteo myelitis
2. Vaksin DPT (Diptheri, Pertusis, Tetanus)
a.Gunanya : Memberikan kekebalan secara stimultan
terhadap penyakit diptheri pertusis dan tetanus
b. Susunannya : Tiap ml mengandung 40 IV diptheri 15 IV
tetanus 49 yang telah dimurnikan
c.Penyimpanan : Dalam lemari es pada suhu 2-8oC
d. Kadaluwarsa : 2 tahun setelah tanggal pengeluaran
e.Dosis : 0,5 ml untuk setiap suntikan dan diberikan
3 x interval 4 minggu
f. Kemasan : Flakon 5 ml dosis efektif per flakon 8 dosis
g. Kontra indikasi :
h. Anak diatas usia 7 tahun
i. Panas tinggi diatas 38oC
j. Riwayat reaksi berat pada pemberian imunisasi DPT sebelumnya
k. Cara pemberian : Intra musculer di paha bagian luar
l. Efek samping :
1) Yang mungkin disebabkan oleh komponen pertusis berupa
demam lebih dari 39oC
2) Bengkak lokal, abses steril
3. Vaksin TT (Vaksin Serap Tetanus)
a.Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit tetanus
b. Susunannya : Tiap ml mengandung 20 IV toxoid tetanus,
toxoid yang dimurnikan 3 mg, aluminium phospat dan 0,1 mg
mertiolet sebagai bahan pengawet
c.Penyimpanan : Dalam lemari es pada suhu 2-8oC
d. Kadaluwarsa : 2 tahun sesudah tanggal pengeluaran

26
xvi

e.Dosis : 0,5 ml untuk tiap suntikan


f. Cara pemberian : Intra muskuler/subcutan dalam
g. Kemasan : Flakon 5 ml dosis efektif tiap flakon 8 dosis
h. Kontra indikasi : Tidak ada
i. Efek samping : Reaksi lokal berupa kemerahan, bengkak
dan rasa sakit pada tempat suntikan
4. Vaksin DT (Diptheri, Tetanus)
a.Gunanya : Memberikan kekebalan secara stimultan
terhadap penyakit diptheri dan tetanus
b. Susunannya : Tiap ml mengandung 40 IV diptheri dan 15
IV tetanus toxoid yang telah dimurnikan
c.Penyimpanan : Dalam lemari es pada suhu 2-8oC
d. Kadaluwarsa : 2 tahun sesudah tanggal pengeluaran
e.Dosis : 0,5 untuk tiap suntikan
f. Cara pemberian : Intra muskuler
g. Kemasan : Flakon 25 ml dan isi efektif tiap flakon 40
dosis
h. Kontra indikasi : Tidak ada
i. Efek samping : Indikasi 3-4 % dari anak yang menderita
diptheri tetanus
j. Perhatian :
1) Vaksin DPT, TT, DT jangan sampai beku dan menjadi rusak
selamanya
2) Hangatkan vaksin dengan tangan dan kocok dahulu untuk
menghindari abses steril
5. Vaksin Polio Oral Tri Valen
a.Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit
poliomyelitis
b.Terdapat 2 jenis vaksin dalam peredaran yang masingmasing
mengandung virus polio tipe I, II, III, yaitu :

26
xvii

1) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, III,


yang sudah dimatikan (vaksin salk), cara pemberiannya
dengan penyuntikan
2) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, III,
yang masih hidup tetapi telah dilemahkan (vaksin sabin) cara
pemberiannya melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan
c. Susunannya : Tiap 2 tetes mengandung virus polio hidup
yang dilemahkan
d.Kekebalan : Daya proteksi polio sangat baik,
yaitu sebesar 95 100 %
e. Penyimpanan : Dalam lemari es pada suhu 2-8oC
f.Kadaluarsa : 2 tahun sesudah tanggal pengeluaran
g.Dosis : 2 tetes setiap kali pemberian
h.Cara pemberian : Diteteskan langsung ke dalam mulut.
Bila anak sakit dosis tetap diberikan
i. Di Indonesia yang lazim diberikan ialah vaksin jenis sabin.
Kedua vaksin tersebut mempunyai kebaikan dan kekurangan.
Kekebalan yang diperoleh sama baiknya. Karena cara
pemberiannya lebih mudah melalui mulut maka lebih sering
dipakai jenis sabin. Dibeberapa negara dikenal retravaccine yang
mengandung 4 jenis vaksin, yaitu kombinasi DPT dan Polio dan
cara pemberiannya dengan suntikan.

Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersama dengan


BCG, vaksin hepatitis B dan DPT. Bagi bayi yang sedang
menetek maka ASI dapat diberikan seperti biasa karena ASI tidak
berpengaruh terhadap vaksin polio. Imunisasi ulangan diberikan
bersama dengan imunisasi ulang DPT.
Masalah lain yang sering dipertanyakan adalah tentang
perlunya pemberian imunisasi ulang sendainya seorang anak
pernah terjangkit polio, hal itu masih perlu diberikan.

26
xviii

Alasannya adalah mungkin anak yang menderita polio itu


hanya terjangkit oleh virus polio tipes, artinya bila penyakitnya
telah sembuh, ia mempunyai kekebalan terhadap virus polio tipe
I, tetapi mempunyai kekebalan terhadap jenis virus polio tipe II
dan III, karena itu virus tersebut perlu diberikan imunisasi ulang
polio

1. Kemasan : Vial dosis 10 disertai 1 buah pipet dan vial 20


dosis disertai 1 buah pipet
2. Reaksi : Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan
terdapat bercak bercak ringan
3. Kontra indikasi : Pada anak dengan diare berat atau
yang sedang sakit parah. Sebaiknya imunisasi polio
ditangguhkan. Demikian pula anak yang menderita penyakit
gangguan kekebalan (deficienci imun) tidak diberikan
imunisasi polio. Alasan untuk tidak memberiakn vaksin polio
pada keadaan diare berat ialah kemungkinan terjadinya diare
yang lebih parah. Pada anak batuk, pilek, demam, atau diare
ringan, imunisasi polio dapat diberikan seperti biasa.

4. Efek samping :
a. Kelumpuhan anggota gerak karena mendapat imunisasi
seperti pada penyakit polio sebenarnya
b. Tertular kasus polio dewasa walaupun telah diberi
imunisasi
c. Kejang-kejang
6. Vaksin hepatitis B
a.Gunanya : Memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit hepatitis
b. Penyimpanan : Dalam lemari
es pada suhu 2-8oC
c.Kadaluwarsa : 2 tahun sesudah tanggal pengeluaran

26
xix

d. Dosis : 0,5 ml untuk tiap


penyuntikan
e.Cara pemberian : Intra musculer
f. Kemasan : Berbeda untuk tiap pabrik
g. Kontra indikasi : Tidak ada
h. Efek samping : Umumnya
tidak ada

2.2.5 Syarat Pemberian Vaksin


1. Pada bayi atau anak yang sehat.
2. Pada bayi yang sedang sakit keras, dalam masa tunas suatu
penyakit dan defisiensi imunologi.
3. Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa
berlakunya.
4. Pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat.
5. Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis
imunisasi yang didapat.
6. Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan.
7. Memperlihatkan dosis yang akan diberikan.

Misalnya : seseorang yang luka karena menginjak paku, karena


takut menderita tetanus, maka ia disuntik ATS sebagai usaha
pencegahan.

2.2.6 Jadwal Pemberian Imunisasi


1) Secara umum

Selang waktu
Vaksin Pemberian Umur
pemberian imunisasi

26
xx

BCG 1x - 0 11 bulan
DPT 3x 4 minggu 2 11 bulan
Campak 1x - 9 11 bulan
Polio 4x 4 minggu 0 11 bulan
TT Bumil 2x 4 minggu Selama hamil
DT 2x 4 minggu SD kelas 1
TT 2x 4 minggu SD kelas VI
TT CPW 2x 4 minggu Wanita pra nikah
Hepatitis B 3x 1 bulan dan 5 bulan 0 11 bulan

2) Untuk bayi
Vaksin Pemberian Interval Umur
BCG 0,05 cc 1 kali - 0-11 bulan
DPT 0,5 cc 3 kali 4 minggu 2-11 bulan
POLIO 2 Tetes 4 kali 4 minggu 0-11 bulan
CAMPAK 0,5 cc 1 kali - 9-11 bulan
HEPATITIS B 0,5 cc 3 kali 1 bulan 0-11 bulan
5 bulan

3) Jadwal pemberian imunisasi bayi yang lahir di rumah sakit


Umur Antigen
0 bulan HB1 BCG POLIO1
2 bulan HB2 DPT1 POLIO2
3 bulan DPT2 POLIO3
4 bulan DPT3 POLIO4
9 bulan HB3 CAMPAK

4) Jadwal pemberian imunisasi bagi bayi yang lahir di rumah


Umur Antigen
2 bulan BCG DPT1 POLIO 1

26
xxi

3 bulan HB1 DPT2 POLIO 2


4 bulan HB2 DPT3 POLIO 3
9 bulan HB3 CAMPAK POLIO 4

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian/pengumpulan data


Tanggal 08 Juli Pukul : 05.00 Wib
1. Data Subyektif
1.1 Identitas Pasien
Nama anak : By Hasanah
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 08 Juli 2009 jam : 05.00 Wib
Umur : 0 bulan

26
xxii

Status : Anak Kandung


Anak Ke- :2
Identitas orang tua
Nama ibu : Ny. Hasanah
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kesambirampak
Pendidikan : SMP(lulus)
Pekerjaan : IRT
Nama ayah : Tn. AM
Umur : 27 tahun
Alamat : Kesambirampak
Agama : Islam
Pendidikan : SMA(lulus)
Pekerjaan : PNS
1.2 Status Kesehatan
1. Alasan utama
Ibu mengatakan bayinya berusia 2 bulan saat ini waktunya untuk
mendapatkan imunisasi Combo I dan Polio II.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


a. Ibu mengatakan anaknya berusia 2 balan, sudah diberikan
iminisasi BCG, dan Polio I
b. Ibu mengatakan bayinya sehat, tidak ada keluhan seperti
batuk, pilek dan panas, saat ini bayi diberikan minum ASI
dan PASI.
3. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dari dia dan keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular penyakit menurun seperti kencing
manis, hipertensi dan jantung.

26
xxiii

4. Riwayat kehamilan, persalinan, post natal


a. Pre Ante natal
- Ibu mengatakan selama hamil, rutin memeriksakan
kehamilannya di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya sebanyak 11x
- Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2x
saat TT CPW, selang 3 bulan ibu hamil
1). Trimester I
- Kunjungan sebanyak 2x di Poli Hamil Rumkital Dr.
Ramelan.
- Ibu mengatakan terkadang mual dan muntah dipagi
hari sehingga nafsu makan agak menurun
- Terapi : Tab. B6 1x1/hari,Tab. Kalk 1x1/hari, Tab.
Bcomplek 1x1/hari
- Penyuluhan :
Makan dengan porsi kecil tapi sering, makan dengan
menu seimbang, banyak minum air putih dan hindari
jamu-jamuan, menjaga kebersihan diri, dan kurangi
kegiatan yang berdampak melelahkan tubuh
2). Trimester II
- Kunjungan 3x di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan.
- Ibu sering kencing dan nyeri perut bagian bawah
- Terapi : Tab. Fe 1x1/hari,Tab. Kalk 1x1/hari, Tab. Vit.
C 1x1/hari
- Penyuluhan :
Istirahat cukup, jelaskan tanda-tanda persalinan, dan
senam hamil
3). Trimester III
- Kunjungan 6x di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan.
- Ibu mengeluh nyeri pinggang yang menjalar keperut
bagian bawah

26
xxiv

- Penyuluhan :
Persiapan melahirkan dan perawatan payudara
b. Natal
Bayi lahir pada tanggal 26 Oktober 2006 pukul 15.05 Wib
telah melahirkan di pavilion E I Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya secara normal, spontan belakang kepala, dengan
usia kehamilan 39-40 Minggu, jenis kelamin laki-laki, BB
lahir 2600 gr, PB lahir 48 cm, bayi langsung menangis kuat
tidak ada cacat. Riwayat post natal
c. Post Natal
- Ibu mengatakan dalam waktu 1x24 jam bayi dapat BAB
dab BAK
- Masa nifas baik, perdarahan seperti orang mens ganti kotek
2x/hari
- Ibu mengatakan ASI sudah keluar tidak banyak sehingga
ditanbah dengan PASI
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a.Nutrisi
Ibu mengatakan anak minum ASI + PASI karena ASI ibu
tidak begitu banyak : ASI saat bayinya menangis karena haus
atau lapar, PASI : 8x125cc/hari

b. Aktivitas
Bayi menangis saaat lapar atau haus, BAK/BAB, gerakan
ekstermitas bebas
c.Istirahat/tidur
Anak tidur hamper hari (18 jam/hari)
d. Eliminasi
Anak BAB : 1x/hari,konsistensi lembek, warna kuning
BAK : 8x/hari, teratur, warna kekuningan

26
xxv

e.Hubungan dan Peran


Hubungan antara ibu dan anaknya baik-baik saja dan
keluarganya menyayangi anaknya
Ibu mengatakan anaknya tidur pagi sekitar jam 09.00-
f. Kepercayaan dan tata nilai
Ibu dan ayahnya menganut agama Islam dan tata budayu
adalah adat Jawa

2. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : Baik, bayi lincah tidak sakit
Suhu : 36,7C
Nadi : 115x/mnt
Rr : 34x/mnt
BB : 4350 gram
PB : 54 cm
2. Pemeriksaan anthopometri
Lingkar kepala : C.F.Sub Occipito Bregmatika : 37cm
C.F. Mento Occipito : 45cm
C.F. Fronto Occipito : 38cm
Lingkar lengan : 11,5 cm
Lingkar dada : 38 cm

3. Pemeriksan Fisik
a) Inspeksi
Kepala : Fontanel minor sudah menutup, fontanel mayor
belum menutup satu jari
Muka : Tidak pucat
Mata : Simetris, bening, sklera mata tidak kuning,
conjungtivitis tidak ada, bintik bitot tidak ada,

26
xxvi

selaput lendir mata tidak pucat, tidak juling,


kebersihan cukup
Hidung : Bersih, bentuk normal, tidak pilek, tidak ada
pernafasan cuping hidung, tidak mimisan, tidak
ada polip, tidak ada kotoran, kebersihan cukup
Telinga : Simetris, bersih, tidak mengeluarkan cairan, tidak
ada cerumen, tidak ada kelainan
Mulut : Bersih, bibir tidak pucat, tidak kering, lidah
bersih, tanda rhagaden tidak ada, stomatitis tidak
ada, pada palatum tidak ada labio skizis, tidak ada
labio palato skizis, gusi berwarna merah muda,
pertumbuhan gigi belum ada,
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe,
pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembendungan vena jugularis tidak ada
Tangan : Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada polidaktili
dan syndaktili
Ketiak : Kebersihan cukup, pembesaran kelenjar lymfe
tidak ada
Dada : Simetris, tidak dada burung
Perut : Perut tidak membuncit, tidak kembung, tanda
hernia umbilikus tidak ada, pusar bersih tidak ada
infeksi
Pelipatan paha: Bersih, pembesaran kelenjar lymfe tidak ada,
hernia inguinalis tidak ada
Punggung : Simetris, normal, tidak ada benjolan, tidak ada
spina bifida, tidak ada skoliosis
Kaki : Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada polidaktili
dan syndaktili
Genetalia : Kebersihan cukup, tidak ada kelainan, testis
sudah turun ke dalam scrotum

26
xxvii

Anus : Baik, kebersihan cukup, normal, tidak ada atresia


ani
b) Palpasi : Perut : Hepar : Tidak ada pembesaran hepar
Lien : Tidak ada pembesaran lien
c) Perkusi : Perut : Tidak kembung
d) Auskultasi : Dada : Tidak terdengar bunyi wheezing dan
Bunyi ronchi
Perut : Bising usus (+)
4. Pemeriksaan Refleks
- Rooting reflek : Baik
- Sucking reflek : Baik
- Grasping reflek : Berkurang
- Moro reflek : Baik
- Tonick neck reflek : Baik
- Babynski reflek : Baik / baik
- Stapping reflek : Baik
3. Kesimpulan
Bayi sehat usia 2 bulan, keadaan anak baik (sehat), dengan BB :
4350 gr, PB : 54 cm, pertumbuhan baik, minum ASI + PASI dengan
iminisasi Cumbo I dan Polio II

3.2 Identifikasi Masalah/Diagnosa

Tgl Diagnosa Data Dasar


26-12-2006 Bayi sehat usiaDS : - Ibu mengatakan bahwa bayinya berusia 2
2 bulan dengan bulan
imunisasi - - Ibu mengatakan bahwa bayinya sudah perrnah

26
xxviii

Combo I dan diimunisasi BCG, dan Polio


Polio II I - Ibu mengatakan bahwa bayinya saat ini dalam
keadaan sehat tidak batuk, pilek ataupun
panas
Kebutuhan :
1. Berikan KIE DO : - Keadaan umum : Baik
2.Inform - Kesadaran : Composmentis
Concent - Observasi TTV :
3. Obs. TTV - Suhu : 36,7oC
4. Persiapan alat - Nadi : 115 x/menit
5. Persiapan - Pernapasan : 34 x/menit
vaksin - BB : 4350 gr
- PB : 54 cm

3.3 Antisipasi Masalah Potensial


1. Panas
DS : - Ibu mengatakan bahwa bayinya telah diiminisasi Combo I dan
Polio II
DO : - Keadaan umum bayi baik
- Obs. TTV : Suhu : 36,7oC, Nadi : 115 x/menit, Pernapasan :
34 x/menit
2. Kejang
DS : - Ibu mengatakan bahwa bayinya telah diiminisasi Combo I dan
Polio II
- Ibu mengatakan bahwa bayinya akan menangis bila dipegang
pada paha
DO : - Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Observasi TTV : Suhu : 36,7oC, Nadi :115 x/menit, Pernapasan :
34 x/menit
- Ada bekas lika injeksinsebelah kiri

26
xxix

3. Bengkak pada tempat injeksi


DS : - Ibu mengatakan bahwa bayinya telah diiminisasi Combo I dan
Polio II
- Ibu mengatakan bahwa bayinya akan menangis bila dipegang
pada paha
DO : - Ibu mengatakan bengkak pada daerah tempat suntikan
- Obs.TTV : Suhu : 36,7oC, Nadi :115 x/menit, Pernapasan :
34 x/menit

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


1. Berikan KIE tentang :
a. Efek samping pemberian imunisasi Co,bo dan Polio
b. Ajarkan pada ibu cara mengatasi efevk samping pemberian iminisasi
Combo

26
31

3.5 Pengembangan Inervensi, Impliementasi dan Evaluasi

Tgl/Jam Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi Jam Implementasi Evaluasi


26-12-06 Bayi sehat usia Jangka pendek : 1. Lakukan pende- 1. Menjalin hubungan 08.00 1. Melakukan pendekatan Tanggal 26-12-
Jam 08.00 2 bulan Setelah dilakukan katan pada ibu dan saling percaya Wib pada ibu dan bayinya 2006
Wib dengan asuhan kebidanan bayinya sehingga ibu dapat dengan cara : Jam : 08.30 Wib
imunisasi selama + 30 menit lebih kooperatif - Menyapa dan S:
Combo I dan diharapkan ibu da- dengan petugas memberi salam - Ibu
Polio II pat mengerti ten- kesehatan - Bersikap ramah dan mengatakan
tang pentingnya sopan bahwa ia telah
imunisasi Combo I - Memperkenalkan diri paham atas
dan Polio II bagi - Menjelaskan tentang penjelasan
bayinya maksud dan tujuan yang diberikan
Dengan kriteria: tindakan yaitu oleh petugas
- Ibu dapat pembe-rian imunisasi kesehatan
mengumlang Combo I dan Polio II - Ibu merasa
kembali apa lega karena
yang telah 2. Jelaskan pada ibu 2. Meningkatkan 08.05 Menjelaskan hasil bayinya telah
dijelaskan oleh tentang hasil pengetahuan ibu Wib pemeriksaan yang telah diimunisasi
bidan pemeriksaan tentang bayinya dilakukan yaitu bahwa combo I dan
- Ibu merasa saat ini bayinya dalam keadaan sehat polio II
lebih tenang Menjelaskan manfaat O:
dalam 3. Berikan 3. Meningkatkan 08.10 imunisasi combo adalah - Ibu dapat
26
32

menhghadapi penjelasan tentang pengertian ibu untuk mendapatkan mengulang


kemungkinan manfaat dan efek tentang imunisasi kekebalan aktyif terhadap kembali
komplikasi samping imunisasi dan ibu mau penyakit difteri, pertusis, penjelasan
- Ibu dapat combo I dan Polio mengim,unisasikan tetanus, hepatitis sedangkan yang diberikan
melaksanakan II bayinya dajn ibu imunissasi polio untuk oleh petugs
apa yang telah lebih tenang mencegah penyakit polio. - Keadaan umum
dijelaskan oleh daalam menangani Dari kedua vaksin tsb hanya bayi baik
bidan efefvk samping vaksin combo yang - Obs.N :
yang akan timbul emberikan efek samping 120x/mnt, Rr :
yang tidak begitu 36x/mnt
Jangka panjang : mengkhawatirkan yaitu - Bayi sudah
Setelah dilakukan kenaikan suhu tubuh 38C dibetikan
asuhan kebidanan imunisasi
diharapkan tidak 4. Lakukan inform 4. Dapat merupakaj 08.15 Melakukan inform concent combo I dan
terjadi komplikasi concent sebagai tanggung yaitu suatu tindakan PolioII
Dengan kriteria: jawab dan tangguh persetujuan dari
- Bayi dalam gugat orangtua/wali dari klien atas A:Bayi sehat usia 2
keadaan sehat tindakan yang hendak bulan sudah
- Imunisasi dilakukan yang memberikan mendapatkan
dapat diberikan tanda-tangan yang dilakukan imunisasi
Ibu mau dating lagi oleh ibu klien Combo I dan
untuk imunisasi Polio II
26
33

berikutnya 5. Berikahn 5. Pemberian 08.20 Memberikan imunisasi P:


imunisasi combo I imunisasi yang tept combo I dan Polio II - Beritahu ibu
dan Polio II dapat memberikan untuk tidak
hasil yang optimal diberi minum
untuk kekebalan dulu selama
tubuh terhadap 15 menit
penyaki difteri, setelah
pertusis, tetanus, pemberian
hepatitis dan polio imunisasi
polio
6. Berikan terapi 6. Mencegah 08.25 Memberikan terapi puyer - Anjurkan
puyer parasetamol peningkatan suhu paracetamol 3x1/6 tablet/hari ibu tidak
3x1/6 tablet badab akibat reaksi serta menganjurkan ibu untuk perlu untuk
imunisasi mencegah kenaikan suhu melakukan
tubuh akibat reaksi imunisasi massage/peng
ompresan
pada tempat
bekas
pemberian
vaksin
- Anjurkan
ibu untuk
26
34

kem-bali
kontrol pada
tgl 26-01-
2007

26
1

BAB 4
PEMBAHASAN

Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu atau memasukkan antigen/kuman, bakteti, vbirus,
parasit, racun kuman kedalam tubuh, sehingga tubuh membuat zat anti, berubah
antibody/anti toksin yang berfungsi untuk mencegah penyakit tertentu. Untuk
mencaapi hal-hal rtersevbut diperlukan keahlian, ilmu pengetahuan serta
ketrampilan. Aduhan kebidanan yang diberikan tidak akan mencapai hasil jika
prosedur dalm pemberian iminisasi dilanggar

Dosis yang tepat, tempat, cara dan yang terpenting teknik membergikan
vaksin dan vaksin itu sendir. Bila diketahui kualitas vaksin yang kurang bagus,
teknik pemberian vaksin yang kurang steril sangata besar pengaruhnya terhadap
tujuam akan dicapai. Efek samping yang timbul bukan hanya panas, nyeri befkas
tempat pemberian vaksinasi, peradangan bias juga hingga kejangdan komplikasim
yang lain.

Pada kasus didaapatkanb bayi AS datng bersama dengan ibunya dengan


keluhan ingin mengimunisasikan bayinya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bayi
dalam keadaaan sehat dengan BB : 4350 gr, PB : 54 cm, pertumbuhan dan
perkembangan baik sehingga bayi AS dapat mendapatkan iminisasi Combo I
dan Polio II, sehingga berdasarka data-data yang ada tidak diketemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.

Setelah diberikan penanganan dan tindakan dengan benar dan tepat maka
diharapkan tidak terjadi komplikasi pada klien tersebut, maka jhakl inilah yang
emnjadi perhatian khusus serta menuntut adanya penilaian dari tenaga kesehatan.
Dalam asuhan kebidanan ini dapat berjalan dengan baik karena tidak adanya
factor hambatan, akan teftapi selalu didukung oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Adanya kerja sama yang baik antara bidan dengan


ibu klien

30
2

2. Ibu kooperatif dalam prosedur tindakan yang


dijalankan petugas

3. Ibu klien mengerti tentang makna imunisasi dan


mengerti tujuan dari asuhan yang diberikan

4. Adanya sarana adan prasarana yang memadai

30
3

BAB 5
PENUTUP

5.1 Simpulan
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan
mencegah atau memberantas beberapa penyakit, sasaran imunisasi adalah
bayiu usia 0-11 bulan dengan jangka waktu pemberian yang berbeda-beda.
Dalam pemberian imunisasi perlu banyak hal yang diperhatikan antara
lai jenis imunisasi, usia bayi, jadwal, efek samping, dosis dan cara. Prosedur
pemberian imunisasi harus sesuia dengan jadwal pemberian sesuai dengan
penjelasan diatas.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usia
merupakan hal yang perlu diperhatikan juga karena hal tersebut sangat
berkaitan dengan keberhasilan dalam pemberian asuahn kebidanan pada
anak sehat.

5.2 Saran
Sasaran yang diperlukan bagi petugas maupun keluarga demi
kelancaran dan keberhasilan imunisasi antara lain :
5.2.1 Petugas Kesehatan diharapkan :
1. Memperhatikan keadaan klien dalam setiap pemberian pelayanan
kesehatan
2. Menggunakan komunikasi terapeutik dalam memberikan
informasi yang tepat tentang imunisasi
3. Memberikan kesempatan bertanya pada klien dan memberikan
jawaban yang tepat
5.2.2 Ibu dan Keluarga diharapkan :
1. Selalu kooperatif denganpetugas dalam proses pelayanan
kesehatan

30
4

2. Mematuhi segala ketentuan yang ada dan memberikan jadwal


kunjungan berikutnya
3. Melaksanakn sran dan petunjuk petugas dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1993, Asuhan Kesehatan Anak Dalm Keluarga, Depkes RI, Jakarta.

Dick, George, 1995, Practical Immunization, Alih Bahasa Petrus Adriyanto,


Jonathan Oswar, Imunisasi dalam Praktek, Hipocrates, Jakarta.

Effendi, Nasrul. 2002. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Kapita Selekta Kedokteran, 2002, Edisi III Jilid 2, Media Aesculapius FKUI,
Jakarta.

Mansjoer, A. 2000.,Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius.

Markum, AH. 1997. Imunisasi. FKUI, Jakarta.

Pedoman Diagnosa dan Terapi, 1994, Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Sutomo,
Surabaya.

Prihadi Riza, 1998, Imunisasi polio Bagian SMF Ilmu Kedokteran Anak RSHS,
Jakarta.

Ranuh, IGN dkk, 2005, Pedoman Imunisasi di Indonesia Adisi II, Satgas
Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.

Soetjiningsih. 2003. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta

Suryanah. 1998, Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK, EGC. Jakarta.

Suyitno, Hariyono, 2005,Buku Panduan Imunisasidi Indonesi Edisi II, Jakarta

30

You might also like