You are on page 1of 7

PORTOFOLIO

Topik : Dehidrasi Ringan Sedang ec GEA


Tanggal (kasus) : 27 November 16 Presenter : dr. Amanda Samurti Pertiwi
Tanggal presentasi : 27 November 16 Pendamping : dr. Nia Andra Sita
Tempat presentasi : Aula RS Bhayangkara Polda Bandar Lampung
Obyektif presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi :
Tujuan : Mengetahui cara mendiagnosis dan penatalaksanaan Dehidrasi Ringan
Sedang ec GEA
Bahan bahasan : Tinjauan Riset Kasus Audit
Pusaka
Cara membahas : Diskusi Presentasi Email Pos
dan diskusi

Data pasien : 1,5 th Nama : An. A No. registrasi : -


Nama klinik : Telp : - Terdaftar sejak : 27 November 16
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Pasien anak laki-laki usia 1,5 tahun, datang diantar
keluarga dengan keluhan BAB encer sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
2. Riwayat Pengobatan : belum pernah berobat sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : pasien belum pernah mengalami diare sebelumnya.
4. Riwayat Keluarga/ Masyarakat : tidak ada anggota keluarga yang mengalami diare
saat ini
5. Riwayat Pekerjaan : -
6. Lain-lain : -
Daftar Pustaka :

1. Sugianto S, 2002. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Edi.


Jakarta: Salemba Medika, hlm: 73-91.
2. Depkes RI Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman, 1999. Buku Ajar Diare Pegangan Mahasiswa. Jakarta. Depkes RI
Ditjen PPM dan PLP, hlm 4-8.
3. Markum AH. Penyakit Radang Usus. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak jilid
1. Ed 1. Jakrata: FKUI, 2002. 448-462.
4. Mansjoer dkk, 2002. Diare Akut. Dalam Kapita Selekta Kedokteran, jilid 2, Ed 3.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI, hlm 470-478.
5. Staf Pengajar Ilmu kesehatan Anak FKUI, 2002. Diare pada Anak dan Anak.
Dalam Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, jilid 2. Jakarta: Percetakan Infomedika.
Jakarta, hlm 283-294.
6. Sub Bag Ilmu kesehatan Anak FK UNPAD, 2005. Diare Akut Dalam Buku
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 3. Bandung, hal 271-
278
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis diare akut dehidrasi ringan-sedang.
2. Identifikasi etiologi dari diare akut.
3. Mekanisme perjalanan penyakit diare akut.
4. Penanganan diare akut dehidrasi ringan-sedang di Rumah Sakit.

Subjektif :
- BAB encer sejak kurang lebih 2 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi 6
kali sehari, jumlah + 1/4 gelas perkali, konsistensi cair dan tidak berampas,
berlendir, tidak berdarah
- Demam sejak 3 hari sebelum masuk RS, demam naik turun, tidak menggigil,
dan tidak kejang
- Muntah sejak 1 hari yang lalu, frekuensi sering, isi apa yang dimakan dan
diminum
- Pasien masih mau menyusu sejak mencret, masih mau minum air dan lebih
rewel dari biasanya, dan nafsu makan turun sejak sakit
- Batuk dan pilek tidak ada, sesak nafas tidak ada
- BAK jumlah dan warna biasa

Objektif :
Status Generalisata :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang dan rewel
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 92 x/mnt
Nafas : 32 x/mnt
Suhu : 36,50C
BB : 10 Kg
Kulit : Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kembali
lambat
Kepala : Bentuk simetris, rambut hitam tidak mudah dicabut, ubun-ubun besar
normal dan sudah menuutup
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, pupil isokhor, diameter pupil
2 mm, refleks cahaya +/+, mata cekung +/+
Mulut : Mukosa mulut dan bibir kering
Abdomen I : datar
Pa : supel, turgor kembali lambat
Pe : timpani
A : Bising Usus (+) Normal
Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik
Leukosit : 12.600 /mm3

Assesment :
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga
kali atau lebih) dalam satu hari.
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu
infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi,
keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di
lapangan ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Pada
pasien ini diare kemungkinan disebabkan oleh infeksi enteral oleh bakteri. Hal ini
didukung oleh adanya demam dan adanya peningkatan leukosit pada pemeriksaaan
laboratorium darah.
Derajat dehidrasi menurut WHO:
1. Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 4-5% berat badan atau sekitar 40-50 ml/kg BB.
2. Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 6-9% berat badan atau sekitar 60-90 ml/kg
BB.
3. Dehidrasi berat: kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan atau sekitar 100-110
ml/kg BB.
Penilaian derajat dehidrasi ringan-sedang pada pasien ini ditetapkan berdasarkan
keadaan klinis pasien yaitu mata cekung, mukosa dan bibir kering, dan turgor kembali
lambat.

Penilaian derajat dehidrasi:


Penilaian A B C
Lihatlah keadaan Baik/sadar Gelisah atau lekas Lesu/ lunglai/ tidak sadar
umum marah, rewel
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut/lidah Basah Kering Sangat kering
Haus Minum biasa Haus Tidak mau minum
Periksalah turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat
kulit
Kesimpulan Tidak Dehidrasi ringan/sedang
Dehidrasi berat
dehidrasi (bila terdapat 2 tanda
atau lebih)
(bila terdapat 2 tanda atau lebih)
Terapi Rencana A Rencana B Rencana C

Prinsip pengobatan diare:


1. Rehidrasi
A. Terapi rencana A adalah memberikan oralit, cairan rumah tangga dan ASI
semaunya. oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah
dengan dosis 10cc/kgBB/BAB encer, atau jika BB tidak diketahui :
- kurang dari 1 tahun : 50-100 cc
- 1-5 tahun :100-200 cc
- Lebih dari 5 tahun : semaunya
B. Terapi rencana B diberikan apabila pasien jatuh pada keadaan dehidrasi
ringan-sedang, dengan pemberian oralit atau cairan intravena sebanyak 75 cc/kg
BB dalam 3-4 jam pertama, dilanjutkan pemberian cairan sesuai umur seperti
rencana A diatas setiap kali buang air besar. Setelah 3 jam, nilai kembali
keadaan anak dan lanjutkan terapi sesuai derajat dehidrasinya.
C. Terapi rencana C merupakan untuk pasien dengan dehidrasi berat dengan
cairan RL atau NaCl 0.9% 100 cc/kgBB. Cara pemberiannya:
Umur kurang dari 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama kemudian
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya.
Umur lebih 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 30 menit pertama kemudian
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 21/2 jam berikutnya.
Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB selama proses
rehidrasi. Setiap15-30 menit nilai kembali derajat dehidrasi anak.
D. Pengobatan dietetic
Makanan harus terus ditingkatkan selama diare untuk menghindarkan efek
buruk pada status gizi
a. Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan
kurang dari 7 kg, jenis makanan:
Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung laktosa rendah
dan asam lemak tak jenuh)
Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (nasi tim)
bila anak tidak mau minum susu.
Susu khusus yaitu susu yang tidak mengandung laktosa atau susu
dengan asam lemak berantai sedang/tak jenuh sesuai dengan
kelaiann yang ditemukan.
b. Untuk anak di atas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 7 kg, jenis
makanan: makanan padat ataumakanan cair atau susu sesuai dengan
kebiasaan makan di rumah.
2. Obat-obatan
a. Zinc
Beri zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti. Dapat
diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam 1 sendik air matang
atau ASI
Umur < 6 Bulan diberi 10 mg (1/2 tablet) per hari
Umur > 6 Bulan diberi 20 mg (1 tablet) per hari
b. Pengobatan simptomatik
Parasetamol (anti piretik) dengan 10mg/kgBB/kali
Klorpromazin (anti emetic) 0,5-1 mg/kg BB/hr
c. Antibiotika, pada umumnya tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut
keculai penyebabnya jelas, seperti:
Diare disentri, diberikan Kotrimoksazol 50mg/kgBB/hari, dibagi
dalam 2 dosis selama 5 hari, atau Kloramfenikol/tiamfenikol
50mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kg BB/hari diberikan dalam
4 dosis selama 2-3 hari
Amoeba, Giardia, Kriptosporidium : Metronidazol 30-50
mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5 hari (10 hari untuk kasus
berat)
Campylobacter, diberikan eritromisin 40-50 mg/kg BB/hari

Plan :
Diagnosis : Diare Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
Pengobatan :
- IVFD RL gtt/i (makro) Terapi B 75cc/kgBB = 750cc dalam 3 jam
- Oralit 100 cc/ BAB encer
- Paracetamol 3 x 1 cth
- Lacto B 2 x1 sac
- Zink 1 X 20mg
- Rawat Anak

Follow up
28 November 2016
S/ - Berak-berak encer (+), ampas (-)
- Demam (-)
- Muntah (-)
O/ Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
BB : 10 kg
Nadi : 100 x / menit
Napas : 32 x /menit
Suhu : 36,1 C
Mata : mata cekung (-/-)
Abdomen : timpani, Bising Usus (+) normal, trugor baik
Pengobatan :
- IVFD RL 10 ml/jam
- Oralit 100 cc/ BAB encer
- Paracetamol 3 x 1 cth
- Lacto B 2 x1 sac
- Zink 1 X 20mg

29 November 2016
S/ - Berak-berak encer (-)
-Demam (-), Muntah (-)
O/ Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
BB : 10 kg
Nadi : 97 x / menit
Napas : 28 x /menit
Suhu : 36,5 C
Mata : mata tidak cekung
Abdomen : timpani, Bising Usus (+) normal,trugor kembali cepat
Pengobatan :
- Lacto B 2 x1 sach
- Zink 1 X 20mg (dilanjutkan sampai hari ke-10)
- Os diperbolehkan pulang dalam kondisi sehat

Pendidikan :
- Memberikan edukasi khususnya kepada keluarga mengenai faktor penyebab diare
pada anak, dan penatalaksanaan awal yang tepat.
- Memberikan edukasi tentang pola makan yang bergizi seimbang untuk
meningkatkan daya tahan tubuh serta memacu tumbuh kembang pasien.
- Teruskan pemberian ASI sesuai keinginan anak.
- Menjelaskan pentingnya hygiene dan sanitasi dalam pencegahan diare.
Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan spesialis penyakit anak untuk penatalaksanaan selanjutnya.

Rujukan
Saat ini pasien belum perlu dirujuk.

You might also like