Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
dr. DWI SEPTIADI BADRI
PENDAMPING :
dr. NURUL FAJRI KURNIATI
dr. MOH HERMAN SYAHRUDIN
Obyektif Presentasi:
Deskripsi:
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan pada dada sebelah kiri terasa seperti ditindih benda berat dan
diremas-remas, nyeri menjalar ke leher dan punggung belakang. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas yang dirasakan bersamaan dengan
nyerinya. Sesak tidak berkurang dengan perubahan posisi. Sesak dirasakan tiba-tiba saat pasien tidak melakukan suatu aktivitas berat, sesak
juga tidak hilang dengan istirahat. Hal seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien Pasien juga mengeluh berkeringat dingin
Menegakkan diagnosis kerja, melakukan penanganan awal dan konsultasi dengan spesialis jantung dan spesialis penyakit dalam untuk
penanganan lebih lanjut.
Nama klinik: RST dr. Asmir Salatiga Telp: - Terdaftar sejak: 3 April 2017
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan pada dada sebelah kiri terasa seperti ditindih benda berat dan diremas-
remas, nyeri menjalar ke leher dan punggung belakang. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas yang dirasakan bersamaan dengan nyerinya. Sesak
tidak berkurang dengan perubahan posisi. Sesak dirasakan tiba-tiba saat pasien tidak melakukan suatu aktivitas berat, sesak juga tidak hilang dengan
istirahat. Hal seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien. Pasien juga mengeluh berkeringat dingin setelah nyeri dada yang
dirasakanya. Sesak napas dan nyeri dada tidak disertai mual dan muntah. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien memiliki kebiasaan merokok
1-2 bungkus perhari.
2. Riwayat Pengobatan: Riwayat sakit serupa (-)
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal bersama Istri dan anaknya. Pasien berobat dengan biaya sendiri
7. Pemeriksaan fisik
P: Supel, nyeri tekan (-) epigastrium, lien dan hepar tak teraba
m. Genitourinaria : BAK normal, BAK darah (-), BAK nanah (-), nyeri BAK (-)
n. Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik, edema (-)
Daftar Pustaka:
1. Karo, Santoso Karo. Rahajoe, Anna Ulfah. Sulistyo, Sigit. Kosasih, Adrianus. 2013. Buku Panduan Adnvanced Cardiac Life Support (ACLS).
Perki. Jakarta: penerbit Perki.
2. Sudoyo, W Aru. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: 1615-1625
3. Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi AMI dalam Patofisiologi konsep-konsep klinis proses penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
4. Hamm CW, Bertrand M, Braunwald E. Acute coronary syndrome without ST elevation : implementation of new guidelines. Lancet 2001;
358: 1533-8
Hasil Pembelajaran:
1. Subjektif :
Keluhan Utama : : nyeri dada kiri sejak 3 jam SMRS.
2. Objektif :
a. GEJALA KLINIS
nyeri dada sejak 3 jam yang lalu, nyeri dada sebelah kiri menjalar ke leher dan punggung belakang, nyeri dirasakan terus-menerus
dan tidak membaik dengan istirahat
sesak nafas (+)
keringat dingin setelah merasakan nyeri dada (+)
Pasien memiliki kebiasaan merokok 1-2 bungkus perhari rutin. Riwayat DM (+)
b. VITAL SIGN
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : Compos mentis, E4V5M6
Tekanan Darah : 119/75 mmHg
Nadi : 115x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 25x/menit
Suhu : 36,8C
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan EKG : didapatkan gambaran T inverted pada lead II, III, dan aVF
3. Assesment :
Pada infark miokard Ustable Angina Pektoris (UAP)/Non ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) disamping nyeri dada dan
perubahan EKG (ST elevasi pada STEMI dan ST depresi,T inversi atau normal pada NSTEMI) disertai tes cardiac status (kualitatif) atau tes
cardiac reader (kuantitatif). Pada angina biasa tidak ada perubahan dengan EKG dan tidak terdapat kenaikan enzim jantung.
Nyeri dada pada pasien dengan SKA disebut juga nyeri dada tipikal. Pasien biasanya akan mengeluh nyeri dada di daerah substernal
dengan sifat nyeri seperti ditekan benda berat, terbakar, ditusuk, atau diperas. Nyeri yang dirasa biasanya akan menjalar ke leher, lengan kiri,
punggung atau dapat juga ke lengan kanan, kadang juga disertai dengan gejala lain seperti mual-muntah, keringat dingin, serta lemas. Pada
UAP biasanya pasien mengeluhkan nyeri dada untuk pertama kali atau keluhan angina yang bertambah dari biasa. Nyeri dada seperti pada
angina biasa tapi lebih berat dan lebih lama, mungkin timbul pada waktu istirahat, atau timbul karena aktivitas yang minimal. Pasien pada
kasus merasa nyeri dada kurang lebih sekitar 3 jam SMRS dan nyeri dada ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien, nyeri dada yang dirasa
pasien sifatnya menjalar ke leher dan punggung dan tidak berhubungan dengan aktivitas, pasien juga mengeluh berkeringat dingin setelah nyeri
dada yang dirasa.
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada pasien karena pada serangan angina biasanya memang tidak akan menunjukan
suatu kelainan pada pemeriksaan fisik, namun pada auskultasi dapat terdengar derap atrial atau ventrikel dan murmur sistolik di daerah apeks.
Frekuensi denyut jantung dapat menurun, menetap, atau meningkat pada waktu serangan angina.
4. Plan :
a. Diagnosis
- UAP dd NSTEMI
b. Penatalaksanaan
Terapi (IGD):
c. Observasi
Pemeriksaan KU, tanda-tanda vital, klinis pasien, dan evaluasi pengobatan.
d. Edukasi
Pasien diberikan edukasi mengenai penyakitnya, terutama penyebab dan komplikasi yang dapat timbul, serta pola pencegahan
penyakit yang dapat diterapkan di rumah.
e. Konsultasi
Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan bagian spesialis penyakit dalam serta spesialis jantung untuk penangana n
utama dan pencegahan komplikasinya.