You are on page 1of 36

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Penerapan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Pada Ibu Hamil sangat diperlukan. Angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB) saat ini masih menjadi perbincangan di lapisan
masyarakat. Masih tingginya AKI dan AKB dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu kurang adekuat saat pelayanan antenatal akibat
kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, kurangnya informasi terkait
dengan kesehatan selama kehamilan.
Bertambahnya informasi dan pengetahuan pada ibu hamil dan
masyarakat umumnya diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan
dengan perubahan perilaku untuk hidup sehat, sehingga dapat membantu
pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) atau sekarang dikenal
dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Kualitas pelayanan saat ini telah diakui sebagai masalah yang
diabaikan dalam agenda kesehatan internasional, khususnya yang berkaitan
dengan kepedulian terhadap asuhan ibu hamil, ibu bersalin dan perawatan
bayi. Menurut Tamburlini, Siupsinskas, Bacci (2011), berdasarkan
kesepakatan pada konfrensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
pada tahun 2000 ditetapkan 8 tujuan pembangunan Millenium pada tahun
2015 ( Millenium Development Goals/ MDGs), dan diantara 8 tujuan tersebut
yaitu mengurangi angka kematian bayi (AKB) dan AKI yang terdapat pada
MDGs 4 dan 5. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong
tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.
Berdasarkan data Human Development Report 2010, AKB di Indonesia
mencapai 31 per 1.000 kelahiran.

1
Tingginya angka kematian bayi menunjukkan masih rendahnya status
kesehatan,rendahnya akses pelayanan kesehatan serta kurang adanya
kesadaran masyarakat yang tinggi dalam menjaga kesehatan pada saat hamil,
melahirkan, nifas dan perawatan bayi (Whitaker, et, al, 2012). Kesadaran
masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan baik pada ibu hamil
maupun janinnya, karena masyarakat khususnya ibu hamil akan terus mencari
tahu tentang hal-hal yang berkaitan tentang kesehatan selama kehamilannya.
Kehamilan merupakan suatu hal yang menantang terutama bagi para
ibu yang hamil pertama kalinya, sering kita ketahui dalam masyarakat banyak
ibu hamil mengandalkan informasi yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi selanjutnya, informasi tersebut mungkin tidak akurat karena
pengalaman setiap kehamilan berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh
budaya yang tabu (Maniam, Ken, Chenapiah, 2013).
Kesadaran akan pentingnya kesehatan pada masa kehamilan di
Indonesia saat ini masih belum optimal karena kurangnya penyuluhan,
fasilitas kesehatan, tenaga medis serta infrastruktur yang kurang memadai dari
pemerintah daerah ataupun pusat. Keadaan seperti ini sangat tidak kita
harapkan karena masyarakat kita membutuhkan pelayanan dan edukasi
kesehatan yang akhirnya menjadikan sebuah gaya hidup sehat dan dapat
didukung dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang
berkembang saat ini..
Pendekatan dan sentuhan teknologi informasi menjadikan salah satu
solusi alternatif yang dilakukan untuk mengeliminir kesenjangan tersebut
diatas, tanpa mengganggu pola dan gaya hidup dari masyarakat tersebut
(Cormick, et, al, 2012). Era globalisasi dan informasi yang akhir-akhir ini
mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan baru di segala sektor dalam
negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan. Era
globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia
kesehatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan
kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi.

2
Berdasarkan pola dan gaya hidup masyarakat inilah maka teknologi
informasi yang paling sesuai pada saat ini ada beberapa solusi alternative yang
dapat diterapkan dalam teknologi informasi dibidang kesehatan yaitu dengan
cara penggunaan alat bantu atau aplikasi maupun metode konseling edukasi.
Informasi dan edukasi kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil tanpa
dibatasi ruang dan waktu dan tanpa harus bertatap muka langsung dengan
tenaga kesehatan.
Beberapa solusi alternative yang dapat diterapkan untuk menigkatkan
kualitas pelayanan antenatal atau pelayanan pada masa kehamilan adalah
dengan Sistem Metode One Way Text Massaging Program (SMS), Mobile
Obstetri Monitoring (MOM), Antenatal Class, dan Pregnancy Exercise.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka


perumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana sistem penunjang
dalam kehamilan yang meliputi Metode one-way text-messaging program,
Mobile Obstetrik Monitoring, ANC Kelas, dan Pregnancy Exercise?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendapatkan nilai tugas dari dosen pengajar mata


kuliah Teknologi Tepat Guna.
Mengetahui apa saja tekhnologi yang dapat diterapkan pada
pelayanan antenatal dengan Sistem Metode One Way Text Massaging
Program (SMS), Mobile Obstetri Monitoring (MOM), Antenatal
Class, dan senam Ibu Hamil.

1.3.2 Tujuan Khusus


Mengetahui apa saja tekhnologi yang dapat diterapkan pada
pelayanan antenatal melalui Sistem Metode One Way Text Massaging

3
Program (SMS), Mobile Obstetri Monitoring (MOM), Antenatal
Class, dan senam Ibu Hamil dengan menguraikan definisi, manfaat
atau kegunaan, alur sistem, dan kemungkinan pengembangan
tekhnologi.

1.4 Manfaat
Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa terutama kelompok dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai materi yang dibahas
dalam makalah ini yaitu teknologi tepat guna tentang sistem dalam kehamilan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Metode One Way Text Massaging Program


2.1.1 Definisi

Pesan text yang dikirimkan dalam frekuansi tertentu selama


satu minggu oleh server, sms yang dikirim berupa pesan-pesan terkait
kondisi adaptasi fisiologis dan psikologis dari ibu hamil (Jarrehtum,
Titapant, Tienthal, Vibonchart, Chuenwattana & Chatchainoppakhun,
2008).

Sistem ini hanya bersifat satu arah, artinya pengguna layanan


hanya dapat menerima informasi yang diberikan namun tidak dapat
mengirim sms balasan.

2.1.2 Manfaat/Kegunaan
Penggunaan pesan teks tidak membutuhkan biaya yang mahal
sehingga memudahkan pemberian informasi kesehatan kepada
pengguna ponsel. Selain itu penggunaan short message service (sms)
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lebih efektif dalam
meningkatkan kunjungan klien ke pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan penggunaan phone reminder (Chen, Fang, Chen, & Dai,
2008). Penelitian lain yang dilakukan oleh Costa, Salomao, Martha,
Pisa, Sigulem, (2009) menunjukkan bahwa pengiriman pengingat janji
kunjungan dengan menggunakan text messenger mampu
meningkatkan kunjungan klien ke klinik.

2.1.3 Subsistem yang terdapat pada layanan SMS


1. SME (Short Message Entity), merupakan tempat penyimpanan
dan pengiriman message yang akan dikirimkan ke MS tertentu.

5
2. SC (Service Centre), bertugas untuk menerima message dari SME
dan melakukan forwarding ke alamat MS yang dituju.
3. SMS-GMSC (Short Message Service Gateway SMC ),
melakukan penerimaan message dari SC dan memeriksa
parameter yang ada. Selain itu GMSC juga mencari alamat MS
yang dituju dengan bantuan HLR, dan mengirimkannya kembali
ke MSC yang dimaksud.
4. SMS IWMSC (Short Message Service Interworking MSC),
berperan dalam SMS Message Origiating , yaitu menerima pesan
dari MSC

Gamnbar 1 : Cara mendaftar layanan sms one way

6
Setiap jaringan telepon seluler memiliki satu atau lebih service
senter yang berfungsi untuk menyimpan dan meneruskan (store and
forward fashion) pesan dari pengirim ke pelanggan tujuan, sebagai
Interface antara PLMN (public land mobile network) GSM dengan
berbagai sistem lainnya, seperti : elektronic mall, faximile, atau suatu
content provider. SC tersambung ke PLMN melalui BSC.

2.1.4 Kemungkinan Pengembangan Tekhnologi

Kemajuan tekhnologi informasi saat ini menuntut tenaga


kesehatan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan yang mudah
dan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan
pelayanan kesehatan. Salah satu tekhnologi yang berkembang cepat
adalah telepon seluler atau ponsel, pengguna ponsel saat ini tidak
hanya kalangan menengah keatas namun kalangan menengah
kebawah saat ini juga memanfaatkan tehnologi ini. Sekitar 83% orang
dewasa menggunakan ponsel dan 72% diantaranya memanfaatkan
pesan teks untuk komunikasi dengan rata rata penggunaan 10 teks
per hari.

Tenaga kesehatan di Indonesia diharapkan mampu


meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan
pengembangan teknologi informasi. Penggunaan program SMS untuk
prenatal care mampu memudahkan pemberian informasi dan edukasi
bagi ibu hamil. Edukasi yang diberikan pada ibu hamil dapat berupa
perubahan perubahan yang dialami selama hamil, serta perencanaan
untuk persalinan, perawatan bayi, dan persiapan kontrasepsi untuk
pasca persalinan. Prenatal care dengan SMS dapat diterapkan di
Indonesia karena mudah dan tidak memerlukan banyak biaya, serta
dengan gaya hidup masyarakat yang mayoritas memiliki telepon
seluler. Program ini sangat tepat diterapkan pada rumah sakit
pemerintah sehingga memudahkan dalam pemberian pendidikan

7
kesehatan dan perencanaan perawatan kehamilan dan paska
melahirkan.

Kemungkinan tekhnologi yang dapat berkembang setelah


Sistem Metode One Way Text Massaging Program adalah suatu
sistem yang dapat bersifat 2 arah, artinya sipenerima layanan juga
dapat berkomunikasi 2 arah atau membalas informasi dari penyedia
layanan agar lebih efektif. Selain itu tekhnologi kedepannya dapat
dikembangkan dengan saling terkoordinasinya antara si penerima
layanan, petugas kesehatan, dan layanan kesehatan/fasilitas kesehatan
(RS, Puskesmas, klinik, BPM, dll).

2.2 Mobile Obstetri Monitoring


2.2.1 Definisi

Sampai saat ini, tidak ada definisi standar yang telah


ditetapkan. Untuk keperluan survei, Observatorium Global untuk
eHealth (GOE) didefinisikan sebagai praktek kesehatan medis dan
masyarakat yang didukung oleh perangkat mobile, seperti ponsel,
pasien perangkat monitoring, personal digital assistant (PDA), dan
perangkat nirkabel lainnya. MOM melibatkan penggunaan dan
kapitalisasi pada utilitas inti ponsel untuk suara dan pesan singkat
layanan (SMS) serta lebih fungsi kompleks dan aplikasi termasuk
general packet radio layanan (GPRS), ketiga dan generasi keempat
telekomunikasi selular (sistem 3G dan 4G), global yang positioning
system (GPS), dan teknologi Bluetooth (WHO, 2011).
Definisi lain MOM adalah sebuah platform prototupe
telehealth yang bisa diadaptasi sesuai dengan kebutuhan spesifik
daerah pedesaan maupun perkotaan dengan mamanfaatkan aplikasi
ponsel. MoM bisa memantau wanita hamil dengan jarak jauh, untuk
mengidentifikasikan bila ditemukan kehamilan berisiko tinggi.

8
Gambar 2 : peluncuran MOM di Indonesia

9
2.2.2 Manfaat/Kegunaan
Dengan menggunakan aplikasi ponsel (mobile phone), bidan
dapat dengan mudah mengumpulkan data dari pemeriksaan fisik dan
tes di klinik lokal atau bahkan di rumah ibu hamil tersebut. Dokter
kandungan di lokasi berbeda kemudian bisa menentukan apakah
kehamilan bisa berisiko tinggi, kapan pun di mana pun. Dengan
demikian, ibu dengan kehamilan berisiko bisa segera mendapatkan
pertolongan. Bagi kebanyakan ibu hamil yang tinggal di daerah
terpencil, pemeriksaan kandungan umumnya hanya dilakukan oleh
bidan. Masalahnya, bidan tak bisa menolong ibu dengan kehamilan
berisiko, sehingga dibutuhkan bantuan dokter kandungan. Dengan
adanya teknologi, pemeriksaan ke dokter kandungan pun bisa
dilakukan hanya dengan menggunakan ponsel.
Program ini menerapkan sebuah solusi telehealth baru untuk
memantau kondisi ibu hamil dari jarak jauh, sehingga dapat
mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi. "Dengan aplikasi ini,
seorang bidan bisa membuat profil kesehatan ibu hamil yang relevan
melalui pengumpulan data yang didapat dari pemeriksaan fisik, serta
tes yang dilakukan di Puskesmas setempat atau di rumah ibu hamil
tersebut.
Dengan memadukan panduan lokal angka risiko dalam solusi
ini, spesialis kebidanan atau dokter kandungan bisa menentukan
apakah sebuah kehamilan berisiko tinggi, sehingga bisa segera
memberikan pertolongan memadai. Dengan MOM maka para dokter
dan bidan dapat mengidentifikasi kehamilan berisiko jauh lebih cepat,
sehingga dapat memberikan saran terhadap penanganan yang tepat
dan pada waktunya. "Solusi MOM dapat mengatasi keterbatasan
sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi layanan
kesehatan jarak jauh."
Seorang bidan yang berpartisipasi dalam MOM, kini bisa
berinteraksi dengan lebih banyak pasien. Dia pun mendapatkan

10
supervisi dari ahli kandungan untuk mengidentifikasi kehamilan
berisiko secara cepat, sehingga dapat membantu para ibu mencapai
kehamilan sempurna dan melahirkan secara normal.
Tujuan proyek MoM adalah untuk pengumpulan dan
pemantauan data kebidanan secara menyeluruh guna mengidentifikasi
sejak dini kehamilan beresiko tinggi. Sebagai solusi Mobile
Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah terpencil , proyek ini
menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi ibu dengan
kehamilan resiko tinggi di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses
ke dokter ahli kebidanan.
Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah
terpencil ini memungkinkan para tenaga kesehatan untuk
memasukkan data klinis dan rekam medis pasien. MoM juga
memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memasukkan data
dari hasil diagnosa kebidanan dan alat pemantau lainnya seperti
ultrasound, Doppler, dan fetal monitor.
Di area pedesaan,dengan solusi Mobile Obstetrical Monitoring
(MoM) untuk wilayah terpencil ini para bidan dapat memasukkan data
melalui SMS kepada dokter spesialis yang bisa memberikan saran
medis kapan pun dan dari mana pun juga. Sistem ini akan membantu
tenaga kesehatan seperti bidan untuk membuat keputusan yang tepat
dengan stratifikasi resiko berdasarkan panduan standar klinis yang
berlaku. Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah
terpencil ini diharapkan dapat mengidentifikasi kehamilan beresiko
tinggi sejakdini.

11
Gambar 3 : Kunci keberhasilan MOM

12
Gambar 4 : kunci intervensi MOM

2.2.3 Subsistem yang terdapat pada layanan MOM

Melalui MOM, data kehamilan bisa diunggah secara online


atau melalui SMS, yang kemudian dihubungkan ke pusat data utama.
Selanjutnya ahli kandungan memonitor laporan-laporan tersebut.
Laporan yang masuk lantas diidentifikasi untuk diketahui mana yang
termasuk kehamilan berisiko tinggi. Penanganan lanjutan akan
diberikan sesuai kebutuhan.

13
Skema 1 : skema alur pelayanan MOM

Gambar 5 : contoh tampilan aplikasi MOM

2.2.4 Kemungkinan Pengembangan Tekhnologi

MoM cocok diterapkan di daerah-daerah terpencil di Indonesia


yang jarang memiliki dokter kandungan. Dengan sebagian besar
masyarakat memiliki akses dengan ponsel, MoM telah disesuaikan

14
agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pedesaan dan
perkotaan yang spesifik. Indonesia memiliki kemampuan
penyelenggaraan pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
Pemerintah juga memberi dukungan.

Dengan adanya aplikasi ini, dapat diharapkan bisa membantu


Indonesia untuk menurunkan angka kematian ibu dengan
meningkatkan akses perawatan ibu hamil di daerah-daerah terpencil
dengan pemantauan jarak jauh. "MoM memberikan kesempatan untuk
memanfaatkan teknologi inovatif dalam membantu memperbaiki AKI
selama kehamilan berlangsung,"

2.3 Antenatal Class


2.3.1 Definisi
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 4 minggu - 36 minggu (menjelang persalinan)
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu akan
belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu
dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ini di fasilitasi oleh
bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu hamil
yaitu buku KIA, flipchart (lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas
ibu hamil, pegangan fasilitator dan buku senam ibu hamil.

15
Gambar 6 : buku paduan kelas ibu hamil

2.3.2 Manfaat/Kegunaan Antenatal Class


1. Meningkatkan pengetahuan/pemahaman, merubah sikap dan
perilaku ibu tentang:
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan
dan cara mengatasinya, pengaturan gizi termasuk pemberian
tablet tambah darah.
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis, hubungan suami
istri, tanda bahaya kehamilan, perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan
dan proses persalinan).
d. Perawatan nifas (ASI Ekslusif, tanda bahaya dan penyakit
dalam nifas, bagaimana menjaga kesehatan dalam nifas).
e. KB pasca persalinan
f. Perawatan bayi baru lahir (pemberian K1 dan imunisasi HB0
pada bayi baru lahir, tanda bahaya dan penyakit bayi baru lahir,
perawatan tali pusat).

16
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS,
pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
2. Terjadi interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan tenaga
kesehatan/bidan tentang kehamilan, keluhan selama hamil,
persalinan, perwatan nifas, KB pasca melahirkan, bayi baru lahir,
adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

2.3.3 Sasaran Antenatal Class

Peserta kelas ibu hamil sebaiknya pada umur kehamilan 4 36


minggu karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak
takut terjadi keguguran, efektif melakukan senam hamil. Suami /
keluarga ikut serta minimal 1X pertemuan sehingga dapat mengikuti
materi yang penting, misalnya tentang persiapan persalinan atau yang
lainnya.

2.3.4 Skema Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Skema 2 : skema pelaksanaan kelas ibu hamil

17
2.3.5 Jadwal Pertemuan dan Materi

Dalam perkembangan tekhnologinya Pertemuan kelas ibu


hamil menurut buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil KemenKes
RI tahun 2014 direvisi menjadi 4 kali pertemuan

Skema 3 : penyajian materi kelas ibu hamil


Contoh jadwal pertemuan, materi, metode, waktu dan alat
bantu kelas ibu hamil

Tabel 1 : pertemuan pertama

18
Tabel 2 : pertemuan kedua

19
Tabel 3 : pertemuan ketiga

20
Tabel 4 : pertemuan keempat

21
Gambar 7 : pelaksanaan kelas ibu hamil

22
2.4 Pregnancy Exercise (Senam Hamil)
2.4.1 Definisi

Senam hamil adalah bagian dari olah raga yang gunanya untuk
menjaga kebugaran ibu hamil. Jenis gerakan senam hamil dan
seberapa lama durasinya tentu saja tergantung pada kondisi kesehatan
ibu, kondisi kehamilannya dan aktivitas sehari-hari ibu hamil.

2.4.2 Manfaat Senam Hamil (Pregnancy Exercise)

Manfaat senam hamil adalah :

1. Memperbaiki sirkulasi darah.


2. Mengurangi bengkak terutama pada kaki.
3. Meningkatkan keseimbangan otot-otot.
4. Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal/ pencernaan lebih
baik.
5. Mengurangi kejang kaki/kram.
6. Menguatkan otot perut.
7. Mempercepat penyembuhan setelah kehamilan.
8. Memperbaiki posisi janin.
9. Tidur menjadi lebih nyenyak.

2.4.3 Senam Hamil per Trimester dalam Kehamilan Trimester I

Latihan pernafasan adalah olah raga yang cocok untuk ibu


hamil pada usia kehamilan trimester pertama. Ketika merasa capek
gunakan latihan pernafasan untuk berelaksasi dan berpikirlah positif.

Latihan pernafasan bisa dilakukan sambil duduk, bersila,


maupun berbaring. Poinnya adalah ibu hamil merasa nyaman, relaks
dan positif. Prinsip dasar senam hamil untuk ibu hamil muda adalah
fokus terhadap latihan pernafasan. Hal ini dikarenakan Ibu hamil

23
membutuhkan oksigen (O2) 20% lebih banyak dibandingkan saat
sebelum hamil. Kebutuhan oksigen tersebut tidak hanya untuk ibu,
namun oksigen juga dibutuhkan oleh janin di dalam kandungan. Bagi
janin oksigen berguna untuk memaksimalkan perkembangan otak dan
syaraf janin. Karena pada awal kehamilan, perkembangan otak dan
syaraf janin mulai berkembang secara cepat.

Lama waktu yang baik untuk latihan senam hamil dilakukan


dalam waktu 30 menit hingga 60 menit. Latihan senam hamil muda ini
juga bisa dilakukan 3 hingga 5 kali dalam satu minggu. Latihan senam
hamil boleh dilakukan karena harus memperhatikan beberapa
persyaratan, seperti memperhatikan kondisi fisik ibu dan kehamilan.
Kehamilan sebaiknya dalam keadaan normal tanpa indikasi gangguan
penyakit seperti hipertensi dan kehamilan dengan plasenta privea.
Indikasi kehamilan kembar juga harus seijin dokter yang merawat.
Dan gerakan senam hamil juga harus disesuaikan dengan usia
kehamilan.

Gambaran gerakan yang bisa dijadikan panduan pada senam


hamil trimester I adalah:

1. Persiapkan matras sebagai alas duduk.


2. Ambil posisi duduk tegak dengan kaki bersilang.
3. Awali dengan mengambil napas panjang dari hidup, tahan
beberapa detik, lalu hembuskan melalui mulut. Ulangi
setidaknya 2 kali. Tujuannya untuk menciptakan suasana santai
dan rileks.
4. Gerakkan tangan membuka ke atas kepala sembari menarik
napas dari hidung, tahan posisi tangan dan napas sebentar, lalu
gerakkan tangan turun sembari hembuskan napas. Ulangi
setidaknya 2 kali.

24
5. Gerakkan kedua lengan memutar ke arah depan beberapa kali,
sambung dengan gerakan memutar ke arah belakang beberapa
kali supaya tubuh lebih rileks.
6. Miringkan tubuh dan tangan kanan ke arah kiri, gunakan siku
kiri sebagai tumpuan, lakukan berbarengan dengan mengambil
napas dari hidung. Tahan beberapa detik lalu tegakkan posisi
duduk kembali berbarengan dengan waktu membuang napas.
Lakukan untuk sisi yang lain.
7. Buka kaki. Posisikan kedua tangan anda seolah ingin menggapai
lutut kiri. Lalu perlahan gerakkan kedua tangan seolah ingin
menggapai ujung kaki. Rasakan tarikan pada bagian tubuh
sebelah kanan. Tahan beberapa detik lalu kembali ke posisi
tegak. Lakukan gerakan yang sama untuk sisi yang lain.
8. Gerakan selanjutnya dengan mengambil posisi seperti kuda.
Kedua tangan dan lutut dijadikan tumpuan. Tarik napas
kemudian lepaskan sembari menggerakkan perut ke sisi atas.
9. Gerakan latihan masih boleh dilanjutkan bila tidak ada
perubahan pada kondisi ibu hamil. Akan tetapi bila didapati
bercak sebaiknya latihan segera dihentikan.

25
Gambar 8 : senam hamil trimester 1

26
Trimester II dan Trimester III

Senam hamil (Pregnancy Exercise) pada TM II dan TM III


terdiri atas 4 bagian yaitu :

a) Latihan Umum. Boleh dilakukan oleh ibu hamil dengan usia


kehamilan lebih dari 22 minggu dan diijinkan oleh dokter
kandungan untuk senam hamil.
b) Latihan Khusus untuk usia kehamilan 22-30 minggu.
c) Latihan Khusus untuk usia kehamilan 30-36 minggu.
d) Latihan Khusus untuk usia kehamilan 36-40 minggu.

Perlu diingat hentikan senam hamil jika terjadi kram perut,


perdarahan, demam, dan tidak enak badan. Bagi ibu yang mempunyai
riwayat abortus atau kelahiran premature bias konsultasi dulu dengan
dokter sebelum melakukan senam hamil. Bidan hendaknya
menyarankan agar ibu hamil melakukan masing-masing gerakan
sebanyak 2X pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan
frekuensi menurut kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal
5X tiap gerakan. Senam hamil dilakukan minimal 1X seminggu
secara rutin.

Gambar 9 : senam hamil trimester 2 dan trimester 3

27
Latihan Umum

1) Latihan pernapasan dada


Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada.
Tiupkan nafas dari mulut sepanjang mungkin sambil kedua
tangan menekan dada pada hitungan 5-6-7-8. Kemudian tarik
napas dalam dengan menggembungkan dada pada hitungan 1-2-3-
4. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
2) Latihan pernapasan diafragma
Posisi sperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal yang
sama dan dimulai pada hitungan yang sama. Ulangi sampai 8X8
hitungan.
3) Latihan penguatan dan pelemasan otot dasar panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan.
Kerutkan otot-otot yang ada di kedua paha hingga dengan
sendirinya pantat terlepas dari alas tidur. Kemudian lepaskan
kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembeli menyentuh alas tidur
(1-2). Ulangi sampai 8X8 hitungan.
4) Latihan penguatan dan pelemasan otot dasar tungkai
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dengan tungkai kanan
lurus, tangan disamping badan. Angkat lurus tungkai kanan
kemudian gerakkan pergelangan kaki ke depan dank e belakang
kemudian luruskan kembali dalam hitungan 1-2-
3-4. Ulangi sampai 8X8 hitungan. Lakukan hal yang sama pada
tungkai kiri dengan lutut kanan ditekuk.
5) Latihan penguluran dan perlemasan otot pinggang, perut, dan
paha
Gerakan 1 :
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dan tungkai kanan lurus,
tangan disamping badan. Gerakkan tungkai secara rata dengan
alas tidur, kea rah pantat (sehingga tungkai pendek) dank e arah

28
mata kaki (sehingga tungkai seperti panjang) dalam hitungan 8X8
hitungan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri dengan
menekuk lutut kanan.
Gerakan 2 :
Ibu telentang dengan lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri lurus
serta tangan di samping badan. Dengan menjijitkan telapak kaki
kanan, gerakan lutut ke arah
kaki (sehingga paha seperti memanjang) kemudian tapakkan lagi
kaki kanan dan lutut tetap lurus. Dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 3 :
Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan
membuka di samping badan (seperti sayap pesawat terbang)
kemudian gulingkan kedua lutut kekenan dengan menjaga badan
tetap pada posisinya, kemudian gulingkan kekiri dalam hitungan
1-2. Ulangi 8X8 hitungan.
Gerakan 4 :
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan, kedua
tungkai lurus terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki ke
depan dank e belakang bergantian, dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 5 :
Pada posisi ibu seperti di atas tetapi hanya menggerakkan
pergelangan kaki ke samping luar dank e dalam. Dalam hitungan
1-2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
6) Latihan sendi bahu dan payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memegang bahu sisi yang sama.
Gerakan bahu memutar kea rah dalam lengan dengan
mempertemukan kedua siku ke depan
dada dan dengan menekankan lengan atas ke payudara dan bahu
di putar dengan putaran penuh (sampai ketiak terbuka). Satu kali

29
putaran penuh dalam satu hitungan. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Kemudian lakukan hal yang sama dengan memutar bahu ke luar.
7) Latihan koreksi sikap
Tujuan untuk mengurangi beban yang disangga pinggang selama
kehamilan. Ibu berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks.
Agar posisi ibu tidak terlalu tegak, maka aturlah agar dada dan
perut agak terdorong ke belakang dan pantat agak terdorong ke
depan. Pertahankanlah posisi ini semampi mungkin setiap saat.
8) Latihan relaksasi umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang dengan kepala disangga bantal dan kedua tungkai
disangga guling hamper kea rah pantat.
Gerakan 2 :
Tidur miring dengan kepala disangga bantal, tungkai yang sisi
atas disangga bantal (baik tertumpang diatas tungkai sebelah
bawah maupun yang bertumpu pada alas tidur). Bila perut sudah
cukup besar pada sisi antar perut dan alas tidur diganjal bantal
tipis atau selimut yang terrlipat.
Gerakan 3 :
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya, namun
wajah menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua tungkai ada di
samping-samping kursi, kedua lengan terlipat di atas puncak
sandaran kursi untuk tempat menyandarkan kepala.

Latihan Khusus (usia kehamilan 22-30 minggu)

1. Latihan umum diulang.


2. Latihan-latihan untuk penguatan, perlemasan otot tungkai,
pinggang dan perut.
Gerakan 1 :

30
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus
dengan lantai. Cembungkan punggung bawah sambil
menundukkan kepala, kemudian cekungkan punggung bawah
sambil menengadahkan kepala dengan hitungan 1 dan 2.
Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 2 :
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus
dengan lantai. Angkat lengan kiri, kemudian belokkan tubuh ke
kanan dan kembali lagi ke posisi semula. Hitungan 1 dan 2.
Lakukan hal yang sama pada lengan kanan, dengan hitungan 3
dan 4.. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 3 :
Posisi ibu berdiri atau duduk ( di kursi atau di tempat tidur),
kedua tangan di pinggang, angkat lengan kiri ke atas, belokkan
badan ke kanan, kembali lagi ke posisi semula. Hitungan 1 dan
2. Lakukan hal yang sama pada lengan kanan, dengan hitungan
3 dan 4.. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
3. Latihan otot pinggang (pelvic tilting laterally)
Posisi ibu berdiri dengan lengan lurus di samping badan dan
tangan membuka ke samping. Gerakan panggul kanan ke atas
dengan tungkai tetap lurus sehingga telapak kaki kanan lebih
tinggi dari telapak kaki kiri, kemudian kembali ke posisi
semula. Hitungan 1 dan 2. Lakukan hal yang sama untuk
panggul kiri, dengan hitungan 3 dan 4.. Ulangi sampai 8X8
hitungan.
4. Latihan otot perut, otot dasar panggul, otot punggung dan
penguluran otot paha bagian dalam serta peningkatan gerakan
sendi pangkal paha (pelvic fordward and backward).
Ibu berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit di
tekuk. Letakkan tangan memegang tulang panggul (SIAS)
dengan jari-jari di sisi depan dan ibu jari di sisi belakang.

31
Gerakan [panggul ke depan dan ke belakang dengan hitungan 1
dan 2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
5. Latihan rotasi tubuh.
Ibu berdiri dan tungkai dibuka selebar bahu, tangan di
pinggang. Putar badan ke kanan dan pandangan tetap lurus ke
depan, serta tungkai tetap lurus. Kemudian kembali ke posisi
semula dengan hitungan 1 dan 2. Lakukan gerakan yang sama
kea rah kiri dengan hitungan 3 dan 4. Ulangi sampai 8X8
hitungan.
6. Latihan pernapasan.
Gerakan 1 :
Latihan pernapasan pada saat latihan umum diulang.
Gerakan 2 (panting quik breathing) :
Tiupkan napas dengan cepat dank eras lewat mulut kemudian
tari napas dalam lewat hidung dengan mulut terkatup pada
hitungan 1 dan 2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.

Latihan Khusus (Usia Kehamilan 30-36 Minggu)

1. Latihan umum diulang.


2. Gerakan pada usia 22-30 minggu diulang sampai 4X8
hitungan.
3. Mengatasi keluhan.
Nyeri punggung bawah :
a. Infra merah
b. Meratakan kurva tulang belakang 4X5.

Bengkak kedua tungkai :

a. Penguluran otot betis


b. Meninggikan kedua tungkai pada saat istirahat.

32
Latihan Khusus (Usia Kehamilan 36-40 Minggu)

1. Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan


selangkangan.
Dengan bantuan berat badan tekan kedua lutut dengan telapak
tangan 4X8 hitungan.
2. Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja, dll) kemudian
berjongkok sampai tumit tanpa mengangkat tumit kemudian
kembali ke posisi berdiri.
Lakukan 4X8 hitungan.
3. Latihan napas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulas-
mulas).
Ulangi lagi (panting quik breathing) 4X8 hitungan.
4. Latihan meneran/mengejan (valsava).
Ibu tidur telentang dengan bantal agar tinggi. Sebelum
melakukan gerakan mengejan tarik napas dulu, ditahan di
daerah dada, diikuti lutut ditekuk dibuka
ke samping dan kedua tangan memegang pergelangan kaki,
angkat kepala dengan mendorong kepala kea rah jalan lahir.
Gerakan ini dipertahankan sampai tidak kuat lagi. Kemudian
napas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-tiba.
5. Masase payudara 1Xsehari.
6. Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat.

33
Gambar 10 : gerakan senam hamil trimester 2 dan trimester 3

34
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah mengenai tekhnologi tepat guna dalam
pelayanan antenatal, maka kelompok dapat mengambil kesimpulan bahwa
perkembangan tekhnologi dalam sistem penunjang pelayanan antenatal
saat ini sangat berguna untuk menurunkan AKI dan AKB, mempermudah
pengguna layanan (pasien) dan pemberi pelayanan (Bidan dan Dokter),
jangkauan pelayanan informasi menyeluruh bahkan hingga ke daerah
terpencil.

3.2 Saran
Penerapan tekhnologi tepat guna dalam pelayanan masih harus
tetap dikembangkan lagi guna untuk membenahi pelayanan maupun
fasilitas yang sudah ada saat ini karena hingga tahun 2015 target MDGS
untuk indonesia masih belum tercapai.

35
DAFTAR PUSTAKA

Astutiyuni. 2013. Penggunaan short message service sms dalam prenatal care
pada kehamilan http://www.kompasiana.com diakses tanggal 15
september 2016.

Astutiyuni. 2013 https://www.google.co.id diakses tanggal 15 september 2016.

Fenieldafitri. 2014. Penerapan teknologi informasi mobile health mhealth


dalam peningkatan pelayanan kesehatan pada ibu hamil
http://www.kompasiana.com diakses tanggal 15 september 2016.

___________. 2014. Zaman serba mobile periksa ke dokter kandungan cukup


dengan ponsel http://m.detik.com diakses tanggal 15 september 2016.

___________. 2014. Solusi mobile obstetrical monitoring mom untuk wilayah


terpencil http://ajang-berita.blogspot.co.id diakses tanggal 15 september
2016.

___________. 2014. https://www.google.co.id diakses tanggal 15 september 2016.

___________. 2014. http://sesiliathe.blogspot.co.id diakses tanggal 15 september


2016.

___________. 2014. Tips senam hamil untuk usia kehamilan trimester 1


https://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.co.id

___________. 2015. Andalkan teknologi angka kematian ibu ditekan melalui


aplikasi ponsel http://m.detik.com diakses tanggal 15 september 2016.

___________. 2015. Contoh gerakan senam untuk ibu hamil muda


http://www.tipshamilmudah.com.html diakses tanggal 1 oktober 2016.

36

You might also like