You are on page 1of 31

TUGAS INDIVIDU

KIMIA BAHAN ALAM

OLEH :

ABDUL RAHIM

A1C4 14 055

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
1. STEROID

Steroid diklasifikasikan menjadi menjadi empat kelompok, yaitu: hormon

seks, steroid sintetis, steroid anabolik, dan steroid tanaman.Steroid adalah setiap

kelompok lipid yang berasal dari senyawa jenuh yang disebut

cyclopentanoperhydrophenanthrene. Steroid memiliki struktur molekul dasar 15

atom karbon disusun dalam empat cincin dan dibatasi oleh atom hidrogen hingga

28.Di antara turunan steroid yang paling penting adalah alkohol steroid, atau

sterol, seperti kolesterol. Steroid lainnya termasuk asam empedu, yang membantu

pencernaan lemak dalam usus; hormon seks (androgen dan estrogen); dan hormon

kortikosteroid, yang diproduksi oleh korteks adrenal.Vitamin D juga didasarkan

pada struktur steroid. Steroid sintetis yang banyak digunakan dalam pengobatan.

a. Pada manusia berfungsi sebagai hormon

Steroid dapat didefinisikan oleh struktur kimianya. Kita melihat bahwa

steroid adalah senyawa organik yang mengandung empat cincin atom karbon.

Secara khusus, kita melihat bahwa semua steroid memiliki tiga cincin karbon

6-sisi dan satu cincin karbon 5 sisi.


Struktur Fungsi Steroid. Steroid memiliki tiga cincin karbon 6 sisi dan satu sisi 5
cincin karbon

Steroid memiliki tiga cincin karbon 6 sisi dan satu sisi 5 cincin karbon.

Namun, steroid yang berbeda memiliki gugus fungsional yang terpasang

berbeda. Kita ingat bahwa gugus fungsional adalah kelompok atom yang sering

kita temukan bersama-sama yang memiliki perilaku tertentu. Ketika kita

menempelkan gugus fungsional yang berbeda dengan cincin steroid dasar, kita

mendapatkan steroid dengan fungsi yang berbeda. Kita akan berbicara tentang

fungsi yang berbeda dari steroid nanti dalam artikel ini.

Tapi pertama-tama, kita menyebutkan bahwa steroid adalah senyawa

organik, dan kita tahu bahwa senyawa organik harus mengandung karbon.

Oleh karena itu, senyawa organik adalah hal-hal seperti karbohidrat, protein

dan lipid. Bahkan, steroid diklasifikasikan dalam kelompok lipid. Ini agak

menarik karena kita melihat bahwa struktur dasar steroid berbeda sedikit dari

lemak yang lain seperti trigliserida atau fosfolipid. Namun, steroid masih
memenuhi kategori ini karena, seperti lemak lainnya, steroid dibuat sebagian

besar dari atom karbon dan hidrogen dan mereka tidak larut dalam air.

Fungsi Steroid

Kita melihat bahwa steroid dalam tubuh dapat bertindak sebagai hormon,

dan, karena itu, kehadiran mereka dapat mempengaruhi beberapa hal dari

pertumbuhan Anda ke perkembangan seksual Anda. Misalnya, hormon steroid

yang disekresi oleh testis dan ovarium. Dari testis, kita melihat testosteron,

yang merupakan hormon seks pria yang memandu perkembangan seksual laki-

laki. Dari ovarium, kita melihat estrogen, yang merupakan hormon seks

perempuan yang memandu perkembangan seksual perempuan.

Hormon steroid juga diproduksi oleh korteks adrenal, yang merupakan bagian

terluar dari kelenjar adrenal Anda yang dapat Anda temukan duduk di atas

ginjal Anda. Kortisol adalah salah satu yang penting dari korteks adrenal

hormon steroid, dan mengatur metabolisme karbohidrat dan memiliki efek

anti-inflamasi pada tubuh. Aldosteron adalah hormon steroid lain yang berasal

dari korteks adrenal. Ini membantu menjaga tekanan darah dan mengatur

keseimbangan garam dan air dalam tubuh Anda. Kolesterol

Jadi, kita melihat bahwa hormon steroid mengontrol banyak fungsi vital dalam

tubuh Anda. Tentu saja, kita tidak akan memiliki ini atau steroid jika kita tidak

memiliki kolesterol. Bisa dikatakan bahwa molekul steroid yang paling penting

dalam tubuh Anda adalah kolesterol, karena kolesterol adalah senyawa induk

dari mana steroid berasal. Hal ini pada dasarnya adalah prekursor untuk
hormon steroid dan steroid lainnya. Kita melihat, dengan melihat struktur

kolesterol bahwa itu adalah steroid, karena memiliki empat cincin atom

karbon. Melekat pada cincin, kita melihat ekor hidrokarbon dan gugus

hidroksil. Kolesterol adalah steroid 27-karbon dan memiliki rumus molekul

C27H45OH.

b. Steroid pada tanaman

Berikut ini adalah beberapa kategori umum steroid. Pada eukariota, steroid

ditemukan pada jamur, hewan, dan tumbuhan. Steroid jamur termasuk

ergosterol.Steroid hewan termasuk senyawa vertebrata dan berasal dari

serangga, dalam kasus terakhir termasuk ecdysteroids seperti ecdysterone,

yang terlibat dalam pengendalian molting pada beberapa spesies.

Contoh vertebrata termasuk hormon steroid dan kolesterol, yang terakhir yang

merupakan komponen struktural membran sel yang terlibat dalam menentukan

fluiditas membran sel dan merupakan konstituen utama plak terlibat dalam

aterosklerosis.
klasifikasi hormon steroid meliputi:

Hormon seks yang mempengaruhi perbedaan jenis kelamin dan dukungan

reproduksi; ini termasuk androgen, estrogen, dan progestagens;

Kortikosteroid, termasuk obat steroid sintetis yang dominan, dengan kelas

produk alami menjadi glukokortikoid yang mengatur berbagai aspek

metabolisme dan fungsi kekebalan tubuh, dan mineralokortikoid yang

membantu mempertahankan volume darah dan mengontrol ekskresi ginjal

elektrolit; dan

Steroid anabolik, alami dan sintetis, yang berinteraksi dengan reseptor

androgen untuk meningkatkan otot dan tulang sintesis, di mana dalam ekspresi

populer, penggunaan istilah steroid bisa merujuk ke steroid anabolik.

Steroid tanaman meliputi alkaloid steroid ditemukan di Solanaceae, adalah

pitosterol, dan brassinosteroid (yang meliputi beberapa hormon tanaman).

Pada prokariota, jalur biosintesis ada baik untuk memproduksi kerangka

steroid tetracyclic (misalnya, dalam mycobacteria).


2. MONOTERPEN, SESKUITERPEN, DITERPEN DAN TRITERPEN

a). Monoterpen

Monoterpen adalah komponen utama dari minyak menguap atau

minyak atsiri. Minyak menguap ini diperoleh dari daun atau jaringan-jaringan

tertentu dari tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan. Monoterpen

mempunyai sifat-sifat berupa cairan tidak berwarna, tidak larut dalam air,

dapat disuling dengan uap air, dapat berinteraksi dengan lemak/minyak

berbau harum. Minyak bunga dan biji banyak mengandung monoterpen

(Robinson., 1995).

Monoterpen seperti limonen dan -pinene, juga alkohol terpen seperti

linalool, geraniol dan sitronellol merupakan komponen-komponen utama

dalam minyak atsiri dari bunga dan tumbuhan (Abraham., 1995).

Struktur monoterpen dapat berupa senyawa dengan rantai terbuka

seperti geraniol, nerol, linalol, sitral, sitronella, cis-o-simena, mirsena.

Monoterpen bentuk siklik dapat digolongkan menjadi 7 (tujuh) golongan

berdasarkan kerangka karbon dan dapat mempunyai gugus fungsi berupa

alkohol, aldehid, keton dan ester. (Robinson, 1995; Manito., 1992). Struktur

kimia monoterpen dapat dilihat pada gambar 2.2.


Monoterpen merupakan senyawa folatil yang terdapat pada tanaman. Monoterpen

yang terkenal adalah menthol (peppermint), carvon dan limonen. Monoterpen

dapat menghambat pertumbuhan kanker, khususnya payudara.

Penetapan struktur selanjutnya adalah melalui penetapan gugus fungsi dari

senyawa yang bersangkutan. Monoterpen bentuk siklik dapat digolongkan

menjadi 7 (tujuh) berdasarkan kerangka karbon (Mirsen, Limonen, p-simen,

Bisabolena, dan Pinena, Kariopilen dan dapat mempunyai gugus fungsi

alkohol, aldehid, keton dan ester). (Robinson, 1995; Manito., 1992). Struktur

kimia monoterpen dapat dilihat pada gambar berikutmerupakan salah satu

kandungan aktif tanaman yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di


dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila

memang mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena

panas dan teroksidasi udara).

Sumber Monoterpen

Sumber monoterpenoid yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri dapat

diperoleh melalui ekstraksi tumbuh-tumbuhan yakni dari daun, bunga, akar,

dan kulit kayu. Biasanya tumbuhan penghasil minyak atsiri tumbuh liar atau

dibudidayakan dan biasanya tumbuhan itu beraroma wangi. Minyak atsiri

merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami

dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), beraroma wangi sesuai


dengan aroma tumbuhan penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik

dan tidak larut dalam air ( Guenther, 1987 ).

Contoh tumbuhan yang terdapat monoterpen dari minyak atsiri

diantaranya yaitu kamfer (Cinnamomun camphora) dengan contoh

senyawanya yaitu champor, kayu putih (Melaleuca leucadendra) dengan

contoh senyawanya yitu sineol, dan thymus (Thymus vulgaris) dengan contoh

senyawanya yaitu thymol.

b). Seskuiterpen

Seskui terpenoid adalah senyawa (C 15 ) yang tersusun dari

tiga satuan isoprena. Seskuiterpen berperan penting dalam memberi

aroma pada bunga dan buah. (Robinson., 1995).

Struktur seskuiterpen dapat dilihat pada gambar

dibawah ini

Gambar. Struktur Seskui terpen


c). Diterpen

Senyawa diterpenoid adalah senyawa C20 yang bila diamati secara

seksama,dapat terlihat bahwa tersususn dari empat unit isoperana C5 (2-

metil-1,3-butadiena) yang terikat satu sama lain dalam pola kepala-ekor

secara simetris. Konfigurasi ini,yang dalam alam akan membentuk dasar

dari aturan biogenetik isoperana, mengantarkan pada pendapat bahwa

diterpenoid asiklik geranil-geraniol adalah dalam bentuk

pirofosfatnya,merupakan prazat dari sejumlah diterpenoid yang kompleks.

Tetapi baru sekarang, geranil-geraniol ditemukan dalam alam dan konversi

biologiknya menjadi diterpenoid yang kompleks diteliti dengan studi

biogenetik ini dan catatan dari struktur dari sejumlah diterpenoid.

Sejumlah besar diterpenoid berasal dari siklisasi terinduksi proton

dari all-trans geranilgeraniol pirofosfat yang terlipat menjadi konformasi

all chair, siklisasi ini dimulai dengan suatu pola trans-anti-trans dan

sterokimiawi rantai samping sis. Modifikasi selanjutnya dari kation ini

menghasilkan produk yang berupa sedikitnya 30 kerangka diterpenoid

Sebaliknya, hanya dua golongan dari diterpenoid lautan, yaitu golongan

bromolabdana dan turunan asam isoagatat yang berasal dari lautan yang dapat

dirasionalisasikan sebagai produk dari skema biogenetik umum yang sama,

diterpenoid lautan adalah modifikasi asiklik atau turunannya.

Manfaat diterpenoid diantaranya yaitu :

1. Sebagai pengatur pertumbuhan (seskuiterpenoid absisin dan diterpenoid

giberellin)
2. Sebagai hormon pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan

tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti

fouling dan anti karsinogen (diterpenoid)

3. Sebagai antibakteri pada herba meniran.

a. Golongan Senyawa Diterpenoid

Senyawa diterpenoid merupakan senyawa yang beraneka ragam yang

mempunyai kerangka karbon C20 yang berasal dari 4 unit isopren. Barangkali,

satu-satunya diterpenoid yang tersebar di semesta ialah senyawa induk asiklik dari

deret senyawa tersebut, yaitu fitol, yang terdapat sebagai bentuk ester dalam

molekul klorofil. Ada 3 kelas diterpenoid : diterpena damar, diterpena racun, dan

giberelin. (Harborne, 1987)

CH2OH

Struktur fitol

Diterpena damar, meliputi senyawa seperti asam abietat dan asam agatat

yang terdapat dalam damar tumbuhan mutakhir dan tumbuhan fosil (Thomas,

1970). Di alam senyawa damar ini berfungsi sebagai pelindung ketika dikeluarkan

sebagai eksudat dari kayu pepohonan atau sebagai getah tumbuhan herba. Asam

abietat terdapat luas dalam damar gimnospermae, terutama dalam pinus. Berbagai

damar kopal pada tumbuhan kacang-kacangan mengandung sederetan diterpena

yang berlainan, salah satu contoh adalah asam hardwikat.


O

COOH

Asam hardwikat

Sekelompok diterpena racun ialah grayanatoksin, contohnya

grayanatoksin-1 yang terdapat dalam daun kebanyakan jenis Rhododendron dan

Kalmia. Daun tersebut beracun oleh adanya senyawa tersebut.

Kelas diterpenoid yang ketiga adalah giberelin, segolongan hormon yang

merangsang pertumbuhan secara umum dan diketahui sangat tersebar luas pada

tumbuhan. Asam giberalat adalah giberelin paling dikenal, tetapi sebenarnya lebih

dari 60 senyawa dalam deret ini sekarang telah dikenal. Secara kimia mereka

sangat erat berkaitan, jadi sukar dipisahkan dan dibedakan. Satu-satunya cara

penentuan yang memuaskan adalah KGC-SM. (Harborne, 1987)

Senyawa diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom

karbon dan dibangun oleh 4 unit isopren. senyawa ini mempunyai bioaktifitas

yang cukup luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman, podolakton

inhibitor pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa

pemanis, anti fouling dan anti karsinogen.

Senyawa diterpenoid dapat berbentuk asiklik, bisiklik, trisiklik dan

tetrasiklik dan tatanama yang digunakan lebih banyak adalah nama trivial.
1) Diterpen Alisiklis

Fitol, adalah diterpen alkohol C20H40O, yang dikembangkan oleh

Willstatter menjadi fragmen alkohol dari molekul-molekul klorofil dan

kebanyakan di isolasi dari tumbuhan jelatang. Fitol merupakan alkohol primer tak

jenuh mengandung 1 ikatan rangkap dan merupakan senyawa alisiklis. Pada

ozonolisis akan menghasilkan aldehid glikolat dan keton jenuh C18H36O, yang

mengandung gugus CH3CO- (reaksi haloform). Keton ini dapat ditulis

C16H33COCH3, dan fitol dapat dituliskan dengan struktur parsial:

C16H33 C C CH2OH
H

CH3

Tumbuhan Jelatang

1.

2. Diterpen Monosiklik

Vitamin A1, dikenal dalam lemak alam dan minyak (misalnya, mentega,

minyak hati ikan, minyak ikan pecak) merupakan senyawa penting yang

dibutuhkan oleh hewan untuk pertumbuhan. Pada tahun 1942 vitamin A1 dalam

kondisi kristalin dari minyak ikan pecak dengan menggunakan metode

kromatografi dan destilasi molekuler. Vitamin A1, C20H30O adalah alkohol primer
dengan oksidasi akan menghasilkan aldehid bersesuaian, C20H28O. Molekul ini

memiliki 5 ikatan rangkap.

H
C C C C C C C C CH2OH
H H H H H
CH3
CH3

Vitamin A1

Vitamin A2, dengan rumus C20H28O, merupakan alkohol primer dan

memiliki sifat kimia yang mirip dengan vitamin A1.

H
C C C C C C C C CH2OH
H H H H H
CH3
CH3

Vitamin A2

Kamforen dengan rumus C20H32, merupakan diterpen hidrokarbon yang

ditemukan dalam fraksi didih yang lebih tinggi dari minyak kamfor. Diperoleh

dengan destilasi fraksinasi, mengandung 4 ikatan rangkap tidak terkonyugasi.

komforen

1. Diterpen Disiklik
Sclareol, dengan rumus C20H36O2, merupakan diterpen disiklik dengan

bentuk kristal, yang ditemukan dalam Salvia sclarea L. Di isolasi dengan

ekstraksi pelarut dari daun.

OH

OH

Schlareol

Salvia sclarea L.

Manool, memiliki rumus C20H34O, merupakan diterpenoid bisiklik

alkohol tersier yang terkandung dalam minyak esensial yang berasal dari kayu

pohon cemara.
OH

manool

Asam Agatendikarboksilat diterpen ini berupa asam, dijumpai dalam

berbagai jenis damar. Merupakan asam dikarboksilat, C20H30O4, mengandung 2

ikatan etilen, salah satunya dalam keadaan berkonyugasi dengan satu grup

karboksil.

COOH

COOH

Asam Agentedikarboksilat

2. Diterpen Trisiklik

Asam Abietat, dengan rumus C20H30O2, merupakan asam tak jenuh,

memiliki 2 ikatan rangkap, yang berkonyugasi.


HO2C CH3

Asam Dekstropimarat, dengan rumus C20H30O2.

HO2C

Asam dekstropiramat

Fikhtelit, merupakan hidrokarbon diterpen trisiklik jenuh, terdapat dalam

fossil resin. Merupakan kristal padat, dengan titik lebur 46C.

Fikhtelit
c). Triterpen

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam

satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik

yaitu skualen. ) triterpen berfungsi sebagai tumbuhan obat untuk penyakit

diabetes,gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan

malaria (triterpenoid).Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan

berupa alcohol, aldehid atau asam karboksilat. Uji yang banyak digunakan adalah

reaksi Lieberman-Buchard (anhidrida asetat-H2SO4 pekat) yang dengan

kebanyakan triterpen dan sterol memberikan warna hijau-biru (Harborne, 1987).

Triterpen sekurang-kurangnya dapat dibagi menjadi empat golongan

senyawa: triterpena sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung. Kedua

golongan yang terakhir sebenarnya triterpen atau steroid yang terutama terdapat

pada glokosida. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya, terutama

kepahitannya. Contohnya limonin, suatu senyawa pahit yang larut dalam lemak

dan terdapat dalam buah jeruk, Citrus nobilis. Sterol adalah triterpen yang

kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana perhidrofenantrena. Dahulu sterol

dianggap sebagai senyawa satwa (sebagai hormon kelamin, asam empedu, dan

lain-lain), tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin banyak senyawa tersebut

yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan. Sterol tertentu hanya terdapat dalam

tumbuhan rendah, contohnya ergosterol yang terdapat pada kamir dan sejumlah

jamur. Sterol lainnya terutama terdapat juga dalam tumbuhan rendah, tetapi

kadang-kadang terdapat juga dalam berbagai tumbuhan tinggi, misalnya


fukosterol, yaitu steroid utama pada alga coklat dan juga terdeteksi pada kelapa.

(Rustaman, et al.2000).

Berdasarkan jumlah cincin yang terdapat dalam struktur molekulnya

triterpen sebenarnya dapat dibagi atas:

1. Triterpen asiklik yaitu triterpen yang tidak mempunyai cincin tertutup,

misalnya skualena.

2. Triterpen trisiklik adalah triterpen yang mempunyai tiga cincin tertutup pada

struktur molekulnya, misalnya: ambrein.

3. Triterpen tetrasiklik adalah triterpen yang mempunyai empat cincin tertutup

pada struktur molekulnya, misalnya:lanosterol.

4. Triterpen pentasiklik adalah triterpen yang mempunyai lima cincin tertutup

pada struktur molekulnya, misalnya -amirin.

Skualena
Ambein

Lanosterol
3. FLAVONOID

a). Struktur Dan Klasifikasi Flavonoid

Senyawa flavonoid termsuk kedalam senyawa fenol yang merupakan benzena

tersubtitusi dengan gugus OH, senyawa flavonoid ini banyak diperoleh dari

tumbuhan, zan ini biasanya berwarna merah, ungu, dan biru tetapi juga ada yang

berwarna kuning.

Jika dilihat dari struktur dasarnya flavonoid terdiri dari dua cincin benzen yang

terikat dengan 3 atom carbon (propana). Dari kerangka ini flavonoid dapat di

bagi menjadi 3

struktur dasar yaitu Flavonoid, isoflavonoid, dan neoflafonoid.


Nama flavonoid sendiri berasal dari kata Flavon yang merupan

senyawa fenol yang banyak terdapat dialam dan merupakan. Senyawa

flavon ini memiliki struktur yang mirip dengan struktur dasar falvonoid

tetapi pada jembatan propana terdapat oksigen yang membentuk siklik

sehingga memiliki 3 cincin heterosiklik.

Senyawa flavon ini dapat dioksidasi sehingga memiliki bentuk

yang bervariasi bergantuk pada tingkat oksidasinya. Senyawa dasar

flavon yang tidak teroksidai disebut

flavan. Berikut contoh dari flavon yang teroksidasi membentuk gugus OH.
Berikut struktur salah satu jenis flavonoid yang banyak di jumpai di alam.

Sumber :

http://www.solvobiotech.com/Literature/Scienceletter/2/Scienceletter2.html
Secara rinci flavonoid dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas besar

yaitu flavon, flavonol, flavanone, dan flavanonol (Sudarma, 2009).

2.1. Flavon.

Senyawa flavonoid ini memiliki kerangka dasar :

Beberpa contoh senyawa ini adalah apigenin, luteolin, dan tangeritin. Semua

senyawa ini memiliki peran hampir sama yaitu sbagai antioksidan, atau

penangkap radikal bebas. Selain itu senyawa ini juga dapat digunakan sebagai

peningkat daya than tubuh karena memiliki sifat memperkuat diding sel sehingga

tubuh dapat lebih bertahan ari serangan agen penyebab penyakit.


2.2 Flavonol

Senyawa jenis ini paling banyak terdapat di alam daripada jenis flavonoid yang

lain.

Senyawa-senyawa ini beragam sebagai akibat perbedaan pada posisi

Gugus OH pada phenolnya. Contoh senyawa yang sering kita konsumsi

sebagai minuman adalah quarcetin yang terdapat di buah apel sebagai

antioksidan dan antiaging. Selain itu ada juga senyawa myricetin yang terdapat

di anggur dan syuran senyawa ini juga sebagai antioksidan (Sudarma, 2009).
2.3. Flavanone

Jenis flavonoid ini mirip dengan jenis falvonoid flavon tetapi pada

flavanol tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C.

Bebepara senyawa yang termasuk kedalam jenis ini adalah hespertin yang

terdapat pada buah jeruk yang diperoleh dalam bnetuk glikosidanya, senyawa ini

merupakan suatu aglikon. Senyawa ini juga memiliki efek sebagai antioksidan

dan anti inflamantory pada tubuh manusia.

2.4 Falfanonol

Sama halnya dengan flavonoid flavonone, jenis ini mirip dengan flavonol tetapi

dengan struktur dasar flavan yang tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C.
B. Sumber Flavonoid

Natori (1981 dalam Matsjeh 2004). Flavonoid adalah salah satu kelompok

metabolit sekunder dan merupakan salah satu golongan senyawa fenol terbesar

yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan. Diperkirakan sekitar 2%

dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan (atau kira-kira 1 x

109 ton /tahun) diubah menjadi flavonoid dan turunannya. Flavonoid terdapat di

dalam semua tumbuhan darat, tetapi tidak ditemukan pada tumbuhan laut (Alga),

mikroorganisme, bakteri, jamur dan lumut. Scheuer (1987 dalam Handayani

2013). Kebanyakan warna tumbuhan disebabkan oleh flavonoid, mulai dari zat

warna fungus sampai angiospermae. Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat

baik dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga.

Bayu (2009 dalam Handayani 2013). Selain itu tanaman mangrove juga

banyak mengandung senyawa flavonoid, karena tanaman mangrove merupakan

tanaman sejati yang memiliki daun, akar, batang sejati. Flavonoid yang ditemukan

pada tanaman mangrove berperan sebagai antioksidan dengan menghambat

peroksidasi dari lipid dan berpotensi menginaktifkan oksigen triplet. Simamora


(2011 dalam Handayani 2013). Pada tanaman, flavonoid memiliki beragam

fungsi, diantaranya dapat berfungsi sebagai antioksidan, antimikrobial,

fotoreseptor, dan skrining cahaya. Flavonoid terutama dalam bentuk turunan

glikosilat bertanggung jawab atas pemberian warna pada daun, bunga, dan buah.

Markham (1988 dalam Silaban 2010). Flavonoid merupakan kandungan khas

tumbuhan hijau yang terdapat pada bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu,

kulit, tepung sari, bunga, buah dan biji. Flavonoid bersifat polar karena

mengandung sejumlah hidroksil yang tidak terikat bebas atau suatu gula.

Flavonoid umumnya terdapat pada tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida

dan aglikon flavonoid yang mana pun, mungkin saja terdapat dalam satu

tumbuhan dengan beberapa bentuk kombinasi glikosida. Menurut strukturnya,

semua flavonoid merupakan turunan senyawa induk flavon yang terdapat pada

tumbuhan berupa tepung putih dan mempunyai sejumlah sifat yang sama.

Harborne (1967 dalam Handayani 2013). Flavonoid terdapat dalam semua

tumbuhan berpembuluh misalnya isoflavon dan biflavonol yang hanya terdapat

pada beberapa suku tumbuhan, tetapi beberapa kelas, yakni flavon dan flavonol

tersebar di semua tumbuhan. Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai

campuran, jarang sekali ditemukan dalam bentuk tunggal dalam jaringan. Selain

itu, sering pula ditemukan campuran flavonoid dengan berbeda kelas.

Silalahi (2006 dalam Handayani 2013).

C. Kegunaan Flavonoid

Kumar et al. (2011b dalam Handayani 2013). Flavonoid dalam tumbuhan

memberikan manfaat yang besar bagi tumbuhan tersebut. Flavonoid pada daun
mengatur fungsi fisiologis agar dapat bertahan dari gangguan hewan pemakan

tumbuhan, infeksi bakteri, dan melindungi dari sinar UV serta membantu dalam

proses fotosintesis, transfer energi, respirasi. Pigmen seperti antosianin juga

memberikan warna pada daun. Selain bagi tumbuhan, manusia pun dapat ikut

merasakan manfaat adanya flavonoid dalam makanan yang mereka konsumsi.

Harborne (1987). Flavonoid memiliki kemampuan antioksidan yang

mampu mentransfer sebuah elektron ke senyawa radikal bebas dan membentuk

kompleks dengan logam. Kedua mekanisme itu membuat flavonoid memiliki

beberapa efek, diantaranya menghambat peroksidasi lipid, menekan kerusakan

jaringan oleh radikal bebas dan menghambat beberapa enzim. Erukainure (2011

dalam Handayani 2013). Hubungan antara total fenol dan senyawa flavonoid

dengan aktivitas antioksidan pada tumbuhan terutama buah-buahan adalah

semakin meningkatnya konsentrasi total fenol atau senyawa flavonoid, maka

semakin tinggi pula tingkat aktivitas antioksidan dari tumbuhan tersebut.

Flavonoid melakukan aktivitas antioksidan dengan cara menekan pembentukan

spesies oksigen reaktif, baik dengan cara menghambat kerja enzim maupun

dengan mengikat logam yang terlibat dalam produksi radikal bebas.

Mekanisme kerja flavonoid sebagai antioksidan sebagai berikut:

1. Flavonoid menghambat kerja enzim yang terlibat dalam reaksi produksi

anion superoksida, misalnya xanthin oksidase dan protein kinase.

Flavonoid juga menghambat kerja siklooksigenase, lipooksigenase,

mikrosomal monooksigenase, glutation-S-transferase, mitokondrial

suksinoksidase, dan NADH oksidase.


2. Sejumlah senyawa flavonoid efisien dalam mengikat logam, diantaranya

logam besi bebas dan tembaga bebas yang dapat meningkatkan

pembentukan spesies oksigen reaktif. Flavonoid mempunyai nilai

potensial reduksi yang rendah, sehingga mudah mereduksi radikal

superoksida, peroksil, alkoksil, dan hidroksil.

You might also like

  • Makalah Kimia
    Makalah Kimia
    Document7 pages
    Makalah Kimia
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Soal Latihan I Xi
    Soal Latihan I Xi
    Document1 page
    Soal Latihan I Xi
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • UNSMAIPA2017KIM999
    UNSMAIPA2017KIM999
    Document8 pages
    UNSMAIPA2017KIM999
    Aris Ibnu Basyaruddin
    No ratings yet
  • Jurnal XRD3
    Jurnal XRD3
    Document10 pages
    Jurnal XRD3
    YUNITA S
    No ratings yet
  • Ipi 60491
    Ipi 60491
    Document8 pages
    Ipi 60491
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Sejarah Wajib
    Sejarah Wajib
    Document7 pages
    Sejarah Wajib
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Lampiran Teknik Dan Instrumen Penilaian
    Lampiran Teknik Dan Instrumen Penilaian
    Document21 pages
    Lampiran Teknik Dan Instrumen Penilaian
    dairyplasma2163
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document20 pages
    Bab Ii
    Alit Juliani
    No ratings yet
  • 113 683 1 PB
    113 683 1 PB
    Document6 pages
    113 683 1 PB
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Analisis Minggu Efektif
    Analisis Minggu Efektif
    Document1 page
    Analisis Minggu Efektif
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • LABEL Proposal
    LABEL Proposal
    Document1 page
    LABEL Proposal
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Dapus Masrukan
    Dapus Masrukan
    Document8 pages
    Dapus Masrukan
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document1 page
    Daftar Isi
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Label Map Proposal
    Label Map Proposal
    Document1 page
    Label Map Proposal
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Enzim Widya
    Enzim Widya
    Document19 pages
    Enzim Widya
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • 488 887 1 SM PDF
    488 887 1 SM PDF
    Document4 pages
    488 887 1 SM PDF
    ahmad_zueni
    No ratings yet
  • METANOL
    METANOL
    Document7 pages
    METANOL
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Asam Asetat Glasial
    Asam Asetat Glasial
    Document8 pages
    Asam Asetat Glasial
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Silabus Kimia Sma
    Silabus Kimia Sma
    Document32 pages
    Silabus Kimia Sma
    nerisa nb
    No ratings yet
  • ANALITIK
    ANALITIK
    Document10 pages
    ANALITIK
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    100% (1)
  • Asam Asetat Glasial
    Asam Asetat Glasial
    Document8 pages
    Asam Asetat Glasial
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Web 1
    Web 1
    Document1 page
    Web 1
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Pembahasan Viskositas
    Pembahasan Viskositas
    Document5 pages
    Pembahasan Viskositas
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Enzim
    Enzim
    Document14 pages
    Enzim
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Hormon Steroid
    Hormon Steroid
    Document7 pages
    Hormon Steroid
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Document1 page
    Diagram Alir
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Daftar Isi Enzim
    Daftar Isi Enzim
    Document4 pages
    Daftar Isi Enzim
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet
  • Daftar Isi Enzim
    Daftar Isi Enzim
    Document4 pages
    Daftar Isi Enzim
    Gizwa Aiichaicchapratiwie
    No ratings yet