You are on page 1of 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Tafrina Br Ginting


Tanggal : 08/10/2016
Waktu : Pkl. 08.00-08.15
Tempat : Ruang Gelatik RSJ Prov Jawa Barat Bandung
Inisial Klien : Ny. D
Interaksi ke : II (fase kerja)
Lingkungan : Ruang istirahat pasien/ kamar pasien, berhadapan dengan klien, suasana tenang, perawat dan klien bicara di
Deskripsi pasien kamar klien
: Penampilan tampak rapi, pakaian kaos tangan panjang warna pink, klien duduk di tempat tidur, rambut klien
tampak tidak rapi dan sering menggaruk-garuk kepala
Tujuan komunikasi : Hubungan saling percaya antara klien dan perawat dapat dipertahankan
Klien mampu mengenal halusinasinya dan mengetahui cara untu mengontrol halusinasi
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Bu D, masih P: Berdiri memandang K dan P : Penuh percaya diri dan K: Tampak mencoba
kenal nama suster? tersenyum sambil berharap K mengingat mengingat nama P Salam merupakan kalimat
mengulurkan tangan ke K nama P serta sapaan P pembuka untuk memulai suatu
K: Tersenyum dan dapat diterima oleh K percakapan sehingga dapat
mengulurkan tangan terjalin rasa percaya.

K : Iya, selamat pagi sus, saya K: Ekspresi klien tampak P : Merasa senang ada K : Melihat K dengan
masih kenal lah nama suster, tersenyum tanggapan balik dari K tatapan bersahabat
namanya suster Tafrina kan? P: Memandang K dan atas salam dari P
tersenyum
P : Bagaimana perasaan Ibu hari P : Memandang K dan P ingin memulai percakapan K memberikan respon dan Pertanyaan terbuka akan
ini? tersenyum dengan pertanyaan terbuka mengungkapkan perasaan memudahkan interaksi lebih
kepada perawat lanjut
K : Saya tidak betah disini saya K : Kontak mata klien ada
mau pulang saja sus.
P : Ibu, seperti janji saya yang P : Tenang, rileks dan P merasa senang karena K memberikan respon yang Menjelaskan maksud dan
kemarin kalau hari ini saya mempertahankan kontak ekspresi K sangat bersahabat baik terhadap P tujuan pertemuan
akan datang lagi untuk kita mata terhadap klien dengan P
mengobrol ya bu. K : Memandang P

K: Memandang P dengan
K : Iya sus. senyuman
P: Memandang K dengan
tersenyum

P : Ibu D, bagaimana kalau hari P : Memandang K dan P berharap K mau diajak K mulai menjawab Menyatakan topik
ini kita mengobrol tentang mempertahankan kontak untuk mengobrol tentang pertanyaan P pembicaraan untuk
bayangan atau wujud yang mata halusinasi K mengarahkan arah
tidak nyata seperti yang K : Memandang P dengan pembicaraan yang lebih
kemarin ibu pernah lihat? ekspresi tenang spesifik

K : oh, Boleh sus. K: Kontak mata klien ada P senang karena K mau K mau menerima P untuk
P : Memandang dengan diajak untuk mengobrol mengobrol sesuai topik
senyuman sesuai topik yang yang disampaikan
disampaikan kepada K

P : Ibu, sewaktu kita pertama P : Tenang rileks, P memulai mengkaji K mulai percaya kepada P Memvalidasi dan
kali bertemu, saya dengar ibu mempertahankan kontak halusinasi klien untuk menceritakan mengindentifikasi halusinasi
mengatakan disana ada orang mata dengan K halusinasinya klien
pakai baju putih sedang K : Memandang P dengan
menari-nari, apakah ibu tatapan serius
memang sering melihat
bayangan atau wujud yang
tidak nyata bu? Biasanya
muncul waktu kapan aja bu?

K : Oh, yang kemarin itu saya K : Pandangan K tampak P berharap K mau K berusaha
memang melihat sus, tapi tidak fokus pada P meneruskan cerita mengungkapkan
sekarang nggak lagi kok sus. P : Memperhatikan K halusinasinya
Saya melihat bayangan kalau
lagi sedang melamun

P : Oh, Jadi bayangan itu muncul P : Mengangguk dan P mencoba mengerti maksud K : berusaha memahami Mengidentifikasi kegiatan atau
jika ibu sedang melamun ya. mempertahankan kontak mata penjelasan K dan mencoba pertanyaan P hal-hal yang dilakukan oleh K
Apa yang ibu rasakan saat K : Memandang kearah P mengkaji lebih dalam lagi ketika terjadi halusinasi
bayangan itu muncul? Dan
biasanya dengan cara apa ibu
mengatasinya?

K : Saya terkadang merasa takut K : Melihat kearah P, kontak P : merasa senang dengan K : berusaha mengingat apa
sus, tapi saya biarkan aja tidak mata ada penjelasan K. Dan berharap yang dilakukan untuk
ada saya apa-apain. P : Memperhatikan K K meneruskan cerita mengatasi halusinasi K

P : Ibu, jadi jika bayangn itu P : Menatap K dengan penuh P : berharap dengan K mau K : Menyetujui topik Mengulang kembali
muncul ibu biarkan saja dan empati dan mempertahankan menyetujui topik pembicaraan yang akan pernyataan K untuk
tidak melakukan sesuatu. kontak mata pembicaraan yang akan dibicarakan mengklarifikasi pernyataan K
Apakah ibu ingin untuk K : Memandang kearah P dibicarakan yang sebelumnya disampaikan
menghilangkan bayangan atau sambil mengangguk
wujud tersebut?
Sebelumnya suster ingin
menjelaskan bahwa bayangan Memberikan informasi untuk
ataupun wujud tidak nyata itu meningkatkan pengetahuan K
namnya halusinasi. Dan untuk dalam mengontrol
mengatasinya Ibu bisa halusinasinya
melakukan cara menghardik.
Caranya dengan ibu tutup mata,
tutup telinga dan ibu bisa
katakan pergi-pergi jangan
ganggu saya. Kamu tidak nyata-
kamu tidak nyata
Nah, sekarang coba ibu
praktikkan cara yang telah suster
ajarkan tadi.

K : Oh, begitu ya sus. Saya baru K : Menatap P sambil P: Merasa senang karena K K : berusaha
tahu cara seperti itu. memperagakan cara yang mau memperagakan ulang memperhatikan P dan
Jadi itu namanya halusinasi ya. telah disampaikan cara yang telah diperagakan mengikuti P
Cara yang harus saya lakukan sebelumnya memperagakan cara yang
tutup mata, tutup telinga dan P : Menatap K dengan penuh disampaikan
katakan pergi-pergi, jangan perhatian sambil
ganggu saya, kamu tidak nyata. mengancungkan kedua jempol

P : Bagus, Ibu. Sekarang ibu P : Menatap K dan P : Berharap klien K : Merasa diperhatikan Dengan memberikan pujian
udah bisa melakukan cara untuk mempertahankan kontak mata menyetujui untuk pertemua dengan kehadiran P terhadap K, maka akan
mengontrol halusinasi. K : menatap P sambil selanjutnya meningkatkan rasa percaya diri
Ibu, berhubung waktu kita menganggukan kepala K, serta menunjukkan rasa
berbicara saat ini sudah selesai, percaya antar P dan K telah
bagaimana kalau kita bertemu terbina
lagi besok untuk mengulang
kembali apa yang sudah kita
latihankan hari ini? waktunaya
sama seperti sekarang yaitu 15
menit dari jam 09.00-09.15
ditempat yang sama.
Bagaimana Bu, Ibu setuju ?

K : Iya sus, besok kita ketemu K : Mengangguk sambil P : Merasa senang karena K K : Merasa senang dengan
lagi ya. menatap P sudah bisa diajak bekerja cara yang telah
P : Memandang K sambil sama diperagakan dari P
tersenyum

Kesan Perawat :
Interaksi yang dilakukan saat ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat kooperatif selama pembicaraan berlangsung. Interaksi mencapai tujuan yaitu hubungan saling
percaya dapat dipertahankan selama proses interaksi dan klien mampu mengenali dan memahami cara untuk mengontrol halusinasinya. Secara umum, proses interaksi dapat
dilanjutkan dipertemuan selanjutnya dengan melakukan evaluasi latihan yang telah diperagakan sebelumnya. Kemudian melanjutkan dengan topik selanjutnya dengan melatih
kemampuan klien yang kedua.

You might also like