Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara umum insektisida nabati diartikan sebagi suatu insektisida yang bahan
dasarnya berasal dari tumbuhan .Insektisida nabati relatif mudah dibuat dengan
kemampuan dan pengetahuan terbatas.oleh karena itu terbuat dari bahan alami /nabati
maka jenis insektida ini bersifat mudah terurai (biodegrudable) dialam.sehingga tidak
mencemarilingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak pilihan karna
sebaiknya dapat digunakan dalam bentuk utuh ekstraksi (dengan air atau senyawa
Pestisida juga didefinisikan sebagai zat atau senyawa kimia, zat pengatur
tubuh atau perangsang tumbuh, bahan lain, serta mikroorganisme atau virus yang
pestisida sebagai zat atau campuran zat yang digunakan untuk mencegah,
memusnahkan, menolak, atau memusuhi hama dalam bentuk hewan, tanaman, dan
sirsak (Annona muricata L.) telah mulai banayak diteliti keefektifannya dalam
L.) telah mulai banyak diteliti keefektifannya dalam mengendaliakn berbagai jenis
hama oleh berbagai institusi penelitian dan perguruan tinggi. Pada tanaman hias
hasil penelitian tersebut dapat menambah alternatif pengendalian yang sesuai dengan
sintetik.insektisida botani yang paling efektif adalah ekstrak biji srikaya dan biji
sirsak sebaiknya ekstrak miindi dan culan justru kurang baik hasilnya jika
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui efektifitas berbagai
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Pestisida yang dibuat dari daun dan biji tanaman nimba yang dapat
digunakan untuk mengendaliakn hama yang bisa menyerang tanaman panagan dan
menghambat serangan hama, pestisida ini mampu mengendalikan hama seperti ulat
digunakan untuk mengendaliakn hama dan penyakit adalah daun dan bijinya,daun
dan biji ini diformulasikan dalam bentuk minyak atau serbuk (adayana ,2010)
untuk bumbu masak. Namun tanman ini dapat juga digunakan sebagai bahan untuk
pestisida nabati.tanaman sesuai memiliki aroma yang khas dan tidak disukai oleh
tikus .oleh karena itu serai yang ditanam dipinggiran sawwah dapat dipergunakan
sebagai tanaman yang menghambat serangan tikus.larutan yang diekstrak dari daun
serai bisa langsunga diaplikasikan untuk mengendalikan hama ulat dan kutu daun
(Kardianan 2002)
Tembakau merupakan salah satu tanaman yang juga dapat digunakan sebagai
tanaman.bagian yang dapat dimanfaatkan untuk insektisida nabati adalah dauun dan
(supriyanto,2000)
4
peluang baru dalam pemanfaatan limbah cengkeh sebagai pestisida nabati yang
ramah terhadap lingkungan.senyawa euganol dapat diperoleh dari daun kering gagang
nabati,stoples sebagai wadah hama yang akan diuji coba.kain 1meter sebagai pemers
ekstrak tumbuhan pestisida nabati ,tissu makan sebagai alat pemindah hama ,gunting
Adapun bahan yang digunakan adalah daun nimbs ,dsun serai ,daun
cengkeh ,daun tembakau , sebagai bahan yang dijadikan pestisida nabati, air 1 liter
xylostella dan crocodomia sebagai hama sasaran daun kol segar 1 buah sebagai nutrisi
makanan hama.
Prosedur Percobaan
2.dimasukkan daun kol dan spodotera litura sebanyak 5 ekor kemudian insektisida
3.dimasukkan daun kol yang terlebih dahulu direndam dengan insektisida botani
4.dimsakukan perlakuan yang sama pada hama plutella xylosstella dan crocodomia
binotalis
5.diamati dan diambil data jumlah hama yang mati gejala kematian dan jumlah hama
Asal
Jenis Hari
Pestisida Mortalitas Gejala Gambar
Pestisida Kematian
Nabati
Ulat
3/3 x 100%=
Sistemik 1,2 100% menghita
m
Tembakau
Ulat
3/3 x 100%=
Kontak 1,2 100% menjadi
kaku
Ulat
menghita
3/3 x 100%=
Sistemik 1,2 100% m dan
menjadi
kaku
Sirih
Ulat
3/3 x 100%=
Kontak 1,2 100% menjadi
kaku
Pergerakan
3/3 x 100%=
Sistemik 1,2 100%
ulat
melambat
Mimba
Ulat
3/3 x 100%=
Kontak 2,3 100%
menjadi
kaku
Asal
Jenis Hari
Pestisida Mortalitas Gejala Gambar
Pestisida Kematian
Nabati
Ulat
2/2 x 100%=
Sistemik 2,3 100% menjadi
kaku
Tembakau
Ulat
2/2 x 100%= menjadi
Kontak 2,3 100% coklat
kehitaman
Ulat
0/2 x 100%=
Sistemik 0% menjadi
kepompong
Sirih
Ulat
0/2 x 100%=
Kontak 0%
menjadi
kepompong
Ulat
0/2 x 100%=
Kontak 0% menjadi
kepompong
Ulat
2/2 x 100%=
Sistemik 1,2 100%
menjadi
kaku
Serai
Ulat
2/2 x 100%=
Kontak 2,3 100%
menjadi
hitam
Pembahasan
hsilnya 100% pada setiap perlakuan pestsida nabati daun tembakau, begitu pula
menjadi berwarna coklat kehitaman serta menjadi kaku pada ulat dan menyebabkan
kematian. Hal ini karena pestisida nabati memiliki ekstrak bersifat racun. Hal ini
sesuai dengan literatur Untung ( 2013) yang menyatakan bahwa pestisida nabati yang
bahan aktinya berasal dari daun memiliki bahan ekstrak atau racun yang digunakan
sebagai pestisida.
hsilnya 100% pada setiap perlakuan pestsida nabati daun sirih, namun dengan hama
menandakan bahwa daun sirih bekerja efektif sebagai alternatif untuk mengendalikan
10
hama. Hal ini sesuai dengan literatur Kardianan (2002) yang menyatakan bahwa
hsilnya 100% pada setiap perlakuan pestsida nabati daun mimba, namun dengan
hama penggulung daun hasilnya 0 % dan ulat berubah menjadi kepompong. Hal ini
racun. Hal ini sesuai dengan literatur Adayana (2010) yang menyatakan bahwa
hsilnya 100% pada setiap perlakuan pestsida nabati daun serai, begitu pula dengan
hama penggulung daun. Tubuh ulat menjadi kaku dan warna kulit berubah menjadi
hitam. Hal ini dikarenakan daun serai bersifat racun yang menyebabkan hama
kehilangan cairan. Hal ini sesuai dengan literatur Kardianan(2002) yang menyatakan
bahwa serai wangi mengandung senyawa sitroneral yang bersifat racun dehidrasi saat
kontak dengan hama dan mati akibat kehilangan cairan terus menerus.
Pestisida nabati yang diberikan kepada hama ulat penggulung daun dan ulat
grayak bekerja secara efektif, yaitu dengan menghambat kemampuan makan serangga
dan menolak makan serta mengurangi nafsu makan. Hal ini sesuai dengan literatur
Setiawati (2008) yang menyatakan bahwa cara kerja pestisida nabati sangat spesifik
serangga.
KESIMPULAN
1. Pada perlakuan pestisida nabati daun tembakau, mortalitas hama ulat grayak dan
3. Pada perlakuan pestisida nabati daun tembakau, mortalitas hama ulat grayak
DAFTAR PUSTAKA
Adayana 2010. Efiksaksi Pestisida Nabati Minyak Astiri Tanaman Tropis Terhadap
Adayana 2012. Pestisida nabati dari berbagai tanaman jurnal agroekologi tropika 2.
tropika 3- (3-4) 14 .
914.
Untung, 2013. Potensi pemanfaatan pestisida nabati dan agent hayati untuk
pengendalian penyakit busuk jamur ap pada jambu mete buletin lithu (1)17 :
118 123.
Nabati.Erlangga. Jakarta.