You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASA

POST PARTUM / NIFAS

Pengertian

Nifas / puerperium: periode waktu / masa dimana organ-organ reproduksi kembali ke keadaan
sebelum hamil.

Dimulai setelah kelahiran placenta, berakhir saat alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil.

Waktu sekitar 6 minggu

Involusi: proses perubahan organ repro.

Masa nifas normal: involusi uterus, pengeluaran lokia, pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh
termasuk keadaan psikologis normal.

Periode nifas, dibagi 3:

Immediate puerperium

Segera setelah persalinan sampai 24 jam setelah persalinan.

Early puerperium

1 hari 7 hari setelah melahirkan.

Later puerperium

Waktu 1 minggu 6 minggu setelah melahirkan.

Perubahan / adaptasi masa nifas

Involusi uterus dan pengeluaran lochea.

Perubahan fisik

Lactasi

Perubahan sistem tubuh

Perubahan psikologis
Perubahan fisik dan fisiologis

Uterus

Lochea

Serviks

Vulva dan vagina

Perineum

Kembalinya ovulasi dan menstruasi

Dinding perut dan peritonium

Laktasi

Sistem gastrointestinal

Traktus urinarius

Sistem kardiovaskuler

Tanda vital

Darah

Berat badan

Menggigil

Post partum

Diaphoresis

Afterpains

Involusi disebabkan oleh:

Iskemia : Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi terus-menerus kompresi pembuluh
darah dan anemia setempat.

Otolisis : Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri.

Atrofi : Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen jumlah besar atrofi karena
penghentian estrogen.
Bekas luka plasenta sembuh dalam 6 minggu

Perlambatan disebut sub involusio gejala :

Lochea menetap / merah segar

Penurunan fundus uteri lambat

Tonus uteri lembek

Tidak ada perasaan mules.

Segera setelah persalinan perlu pengawasan

Jam I : tiap 15 menit

Jam II : tiap 30 menit

Jam III IV : 2x

Selanjutnya : tiap 8 jam

Pengeluaran Lokia (Lochea)

Lochea : sekret yang berasal dari kavum uteru dan vagina dalam masa nifas

Jenis :

Lochea rubra / lochea kruenta :

o Keluar pada hari 1-3

o Warna merah, hitam

o T.a : darah bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, sisa verniks c, lanugo dan mekonium.

Lochea sanguinolenta :

o Keluar hari 3-7

o Darah bercampur lendir

Lochea serosa :

o Keluar hari 7-14

o Warna kekuningan
Loceha alba :

o Keluar setelah hari 14

o Warna putih

Bau lokia agak amis bau busuk : infeksi

Lokiostasis (lokia tidak lancar keluar)

Perubahan Fisik

Serviks : menutup

Segera setelah lahir tangan pemeriksa masih dapat masuk kavum uteri.

2 jam setelah bayi lahir : dapat dimasukkan 2-3 jari

1 minggu : masuk 1 jari

Setelah 1 minggu : serviks menutup.

Vulva dan vagina :

Mula-mula kendor, setelah 3 minggu kembali ke kondisi sebelum hamil dan rugae vagina mulai muncul,
labia lebih menonjol.

Himen ruptur karunkulae mirtiformis

Perineum :

Mula-mula kendor karena teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju saat persalinan.
Setelah 5 hari tonus mulai kembali tetapi tidak sekencang sebelum hamil.

Kembalinya ovulasi dan menstruasi :

Pada ibu yan menyusui : menstruasi akan terjadi sekitar minggu ke 6-8 pp.

Ibu menyusui : 45% menstruasi setelah 12 mg dan akan terjadi menstruasi anovulatory 1 x atau lebih
(80% ibu menyusui) terjadi infertilitas.

Dinding perut dan peritonium

Karena regangan menjadi kendor, termasuk ligamen-ligamen ligamen rotundum sehingga kadang-
kadang menyebabkan uterus jatuh kebelakang perlu latihan untuk mengembalikan tonus, dapat
dilakukan setelah hari II PP.
Payudara lactasi

Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi disupresi. Payudara lebih besar,
lebih kencang dan mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi terhadap eprubahan status hormonal dan
dimulainya lactasi.

Perubahan-perubahan payudara lactasi : hamil

Proliferasi jaringan untuk kelenjar-kelenjar dan alveolus mamma, lemak.

Pada ductus lactiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan berwarna kuning
(colostrum)

Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan dan bagian dalam mamma.

Perubahan Sistem Tubuh

Sistem Gastrointestinal :

Pada awal klien merasa lapar

Kadang diperlukan waktu 3-4 hari faat usus N

Rangsang BAB secara normal terjadi 2-3 hari karena kemampuan asupan makanan menurunkan
gerakan tubuh berkurang, pengosongan usus sebelum melahirkan (lavemen), rasa sakit di daerah
perineum.

Traktus Urinarius :

Pada 24 jam setelah lahir kadang terjadi kesulitan BAK karena spasme sfinkter dan edema pada VU
karena kompresi antara kepala janin dan os pubis selama persalinan

Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam PP pengaruh hormon estrogen
menurunkan diuresis

Sistem Kardiovaskuler :

Volume darah kembali ke keadaan tidak hamil

Jumlah sel darah merah dan kadar Hb kembali normal pada hari ke-5.

Terjadi penurunan cardiac output dan akan kembali normal dalam 2-3 minggu.

Perubahan Lain
Tanda Vital :

Suhu :

Suhu inpartu tidak lebih 37,2C

PP tidak naik 0,5C dari keadaan normal tapi tidak lebih dari 38,0C infeksi (>).

Normal setelah 12 jam PP

Nadi :

Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi bradikardi. Masa nifas umumnya nadi
lebih dari suhu

Kadang terjadi hipertensi post partum hilang setelah 2 bulan.

Berat badan

Segera setelah melahirkan BB turun 5-6 kg karena pengeluaran bayi, plasenta, air ketuban.

Masa nifas dini BB menurun 2,5 kg, karena puerpera diuresis.

6-8 mg PP BB akan normal

Afterpains (mules setelah persalinan)

terjadi selama 2-3 hari PP

karena kontraksi uterus, nyeri bertambah pada saat menyusui.

Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam
kavum uteri.

Perubahan Psikologis

Karena adanya perubahan hormonal, terkurasnya cadangan fisik untuk hamil dan melahirkan,
keadaan kurang tidur, lingkungan yang asing, kecemasan akan bayi, suami atau anak yang lain.

Setelah bayi lahir masa transisi bayi + orangtua untuk membin hubungan.

Masa transisi yang harus diperhatikan pada masa PP :

Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu ayah anak psikis
honeymoon masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.

Bonding and Attachment (ikatan kasih)

Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu ayah anak dan tetap dalam ikatan kasih.

Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih.

Phase pada masa nifas

Rubin (1963), mengidentifikasi 3 tahap perilaku ketika beradaptasi dengan perannya:

o Phase Taking In

o Phase Taking Hold

o Phase Letting Go

o Phase Taking In

Perhatikan ibu tempat terhadap kebutuhan dirinya minta diperhatikan pasif dan ketergantungan,
tidak ingin kontak dengan bayi tapi bukan berarti tidak memperhatikan. Menginginkan informasi
tentang bayi, mengenang pengalaman melahirkan.

Berlangsung 1-2 hari

Bufas perlu istirahat, makan, minum adekuat.

o Phase Taking Hold

Ibu berusaha mandiri berinisiatif, penyesuaian fungsi tubuh, mulai duduk, jalan, belajar tentang
perawatan dirinya dan bayi, timbul rasa kurang PD.

Berlangsung 10 hari.

o Phase Letting Go

Ibu merasakan bahwa bayinya terpisah dari dirinya, mempunyai peran dan tanggung jawab baru,
terjadi peningkatan dalam perawatan diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan keluarga.

Masalah kesehatan jika yang sering dialami pada ibu PP

Murung pasca melahirkan (post partum blues)


o Sering dimanifestasikan pada hari ketiga atau ke 4, memuncak pada hari ke 5 14 PP.

o Gejala meliputi : episode menangis, merasa sangat lelah, insomnia, mudah tersinggung, sulit
konsentrasi.

Depresi pasca melahirkan (post partum depression)

o 25% dialami ibu PP

o Gejala dini pada 3 bulan pertama PP sampai bayi berusia 1 tahun.

o Etiologi : belum pasti, penelitian : faktor biologis perubahan hormonal, faktor psikolgis, faktor sosial
seperti tidak mendapat dukungan suami, hubungan perkawinan tidak harmonis.

Psikosa pasca melahirkan (post partum psychosis)

o Jarang terjadi pada ibu dengan abortus, tubuh bayi dalam kandungan / lahir.

o Gejala terlihat dalam 3-4 minggu setelah melahirkan berupa: delusi, halusinasi dan perilaku yang tidak
wajar.

o Penyebab mungkin berhubungan: perubahan tingkat hormonal, stress psikologis dan fisik, sifat
pendukung tidak memadai

You might also like