Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Nifas / puerperium: periode waktu / masa dimana organ-organ reproduksi kembali ke keadaan
sebelum hamil.
Dimulai setelah kelahiran placenta, berakhir saat alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil.
Masa nifas normal: involusi uterus, pengeluaran lokia, pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh
termasuk keadaan psikologis normal.
Immediate puerperium
Early puerperium
Later puerperium
Perubahan fisik
Lactasi
Perubahan psikologis
Perubahan fisik dan fisiologis
Uterus
Lochea
Serviks
Perineum
Laktasi
Sistem gastrointestinal
Traktus urinarius
Sistem kardiovaskuler
Tanda vital
Darah
Berat badan
Menggigil
Post partum
Diaphoresis
Afterpains
Iskemia : Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi terus-menerus kompresi pembuluh
darah dan anemia setempat.
Atrofi : Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen jumlah besar atrofi karena
penghentian estrogen.
Bekas luka plasenta sembuh dalam 6 minggu
Jam III IV : 2x
Lochea : sekret yang berasal dari kavum uteru dan vagina dalam masa nifas
Jenis :
o T.a : darah bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, sisa verniks c, lanugo dan mekonium.
Lochea sanguinolenta :
Lochea serosa :
o Warna kekuningan
Loceha alba :
o Warna putih
Perubahan Fisik
Serviks : menutup
Segera setelah lahir tangan pemeriksa masih dapat masuk kavum uteri.
Mula-mula kendor, setelah 3 minggu kembali ke kondisi sebelum hamil dan rugae vagina mulai muncul,
labia lebih menonjol.
Perineum :
Mula-mula kendor karena teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju saat persalinan.
Setelah 5 hari tonus mulai kembali tetapi tidak sekencang sebelum hamil.
Pada ibu yan menyusui : menstruasi akan terjadi sekitar minggu ke 6-8 pp.
Ibu menyusui : 45% menstruasi setelah 12 mg dan akan terjadi menstruasi anovulatory 1 x atau lebih
(80% ibu menyusui) terjadi infertilitas.
Karena regangan menjadi kendor, termasuk ligamen-ligamen ligamen rotundum sehingga kadang-
kadang menyebabkan uterus jatuh kebelakang perlu latihan untuk mengembalikan tonus, dapat
dilakukan setelah hari II PP.
Payudara lactasi
Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi disupresi. Payudara lebih besar,
lebih kencang dan mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi terhadap eprubahan status hormonal dan
dimulainya lactasi.
Pada ductus lactiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan berwarna kuning
(colostrum)
Sistem Gastrointestinal :
Rangsang BAB secara normal terjadi 2-3 hari karena kemampuan asupan makanan menurunkan
gerakan tubuh berkurang, pengosongan usus sebelum melahirkan (lavemen), rasa sakit di daerah
perineum.
Traktus Urinarius :
Pada 24 jam setelah lahir kadang terjadi kesulitan BAK karena spasme sfinkter dan edema pada VU
karena kompresi antara kepala janin dan os pubis selama persalinan
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam PP pengaruh hormon estrogen
menurunkan diuresis
Sistem Kardiovaskuler :
Jumlah sel darah merah dan kadar Hb kembali normal pada hari ke-5.
Terjadi penurunan cardiac output dan akan kembali normal dalam 2-3 minggu.
Perubahan Lain
Tanda Vital :
Suhu :
PP tidak naik 0,5C dari keadaan normal tapi tidak lebih dari 38,0C infeksi (>).
Nadi :
Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi bradikardi. Masa nifas umumnya nadi
lebih dari suhu
Berat badan
Segera setelah melahirkan BB turun 5-6 kg karena pengeluaran bayi, plasenta, air ketuban.
Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam
kavum uteri.
Perubahan Psikologis
Karena adanya perubahan hormonal, terkurasnya cadangan fisik untuk hamil dan melahirkan,
keadaan kurang tidur, lingkungan yang asing, kecemasan akan bayi, suami atau anak yang lain.
Setelah bayi lahir masa transisi bayi + orangtua untuk membin hubungan.
Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu ayah anak psikis
honeymoon masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu ayah anak dan tetap dalam ikatan kasih.
Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih.
o Phase Taking In
o Phase Letting Go
o Phase Taking In
Perhatikan ibu tempat terhadap kebutuhan dirinya minta diperhatikan pasif dan ketergantungan,
tidak ingin kontak dengan bayi tapi bukan berarti tidak memperhatikan. Menginginkan informasi
tentang bayi, mengenang pengalaman melahirkan.
Ibu berusaha mandiri berinisiatif, penyesuaian fungsi tubuh, mulai duduk, jalan, belajar tentang
perawatan dirinya dan bayi, timbul rasa kurang PD.
Berlangsung 10 hari.
o Phase Letting Go
Ibu merasakan bahwa bayinya terpisah dari dirinya, mempunyai peran dan tanggung jawab baru,
terjadi peningkatan dalam perawatan diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan keluarga.
o Gejala meliputi : episode menangis, merasa sangat lelah, insomnia, mudah tersinggung, sulit
konsentrasi.
o Etiologi : belum pasti, penelitian : faktor biologis perubahan hormonal, faktor psikolgis, faktor sosial
seperti tidak mendapat dukungan suami, hubungan perkawinan tidak harmonis.
o Jarang terjadi pada ibu dengan abortus, tubuh bayi dalam kandungan / lahir.
o Gejala terlihat dalam 3-4 minggu setelah melahirkan berupa: delusi, halusinasi dan perilaku yang tidak
wajar.
o Penyebab mungkin berhubungan: perubahan tingkat hormonal, stress psikologis dan fisik, sifat
pendukung tidak memadai