You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. S (51 TAHUN) DENGAN WAHAM DI RUANG 7 ( HUDOWO)

RSJ AMINO GONDO HUTOMO SEMARANG

Oleh :
Nurul Dini Hanifa
22020112110118

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
Asuhan Keperawatan
Pada Klien Tn. S di Ruang 7/ R. Hudowo
RSJ Amino Gondo Hutomo

A. IDENTITAS
KLIEN
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 51 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Semarang
8. Tgl Masuk RS : 19 April 2016 (21.00 WIB)
9. Tgl Pengkajian : 25 April 2016 (09.00 WIB)
10. Dx Medis : Skizoafren tidak terinci
11. No CM : 00011xxx
12. Sumber Data : Pasien, CM, dan keluarga

PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. R
Umur :
Alamat : Norowito RT 02/5 Ketanjung - Demak
Pekerjaan : Swasta (Buruh)
Hubungan : Menantu

B. ALASAN MASUK
Keluarga mengatakan klien dibawa ke rumah sakit karena marah- marah tanpa sebab, bicara
kacau, sering mondar mandir, sulit tidur dan sering menebangi pohon pisang tetangga.
Menantunya membawa klien ke RSJ. Klien tidak mau minum obat selama 2 bulan terakhir.
.
C. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
1. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Pernah
Klien pernah masuk rumah sakit jiwa sebanyak 10x dan menjalani rawat jalan di RSJ
Amino Gondo Hutomo Semarang.
b. Pengobatan sebelumnya
Klien merupakan pasien RSJ sejak tahun 2014, klien sudah tidak minum obat sejak 2
bulan terakhir sebelum dibawa ke RSJD
c. Trauma
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, seksual, dan
kekerasan dari keluarga, klien mengatakan dibawa ke RSJ karena stress bukan gila.
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? tidak ada
Klien dan kelurga mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang menderita gangguan
jiwa, sehingga hanya klien yang dirawat di RSJ.
e. Penglaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pengalaman yang paling tidak menyenangkan adalah ketika klien
dibawa oleh keluarga ke RSJ tanpa persetujuannya. Klien mengatakan kecewa
dengan keluarganya namun klien tidak membenci ataupun memusuhi keluarganya.
2. Faktor Presipitasi
Klien sudah tidak minum obat selama 2 bulan. Klien menebanngi pohon pisang
tetangganya, dan menganggap pohon pisang tersebut adalah miliknya. Klien merasa
sangat marah jika ada orang yang menyebutnya gila.

D. FISIK
1. Kesadaran : kesadaran klien composmentis
2. Tanda-tanda vital
a. TD : 130/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,50C
d. RR : 20x/menit
e. TB/BB : 165 cm / 37 kg
3. Riwayat makan/minum di rumah
Klien mengatakan dapat makan dan minum secara mandiri. Klien makan dengan porsi
sedikit
4. Riwayat penyakit fisik
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit fisik
5. Keluhan fisik
Klien mengatakan kadang-kadang merasa pusing dan sulit tidur

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Klien tinggal bersama dengan istri, 1 anak perempuannya dan menantunya. Pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah klien dan istri klien. Pola komunikasi keluarga baik-
baik saja klien mengatakan dekat dengan kedua anak perempuannya.

Keterangan :

: Menikah : Klien Tn. S, 51 th

: Laki-laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Menunjukkan klien

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan sangat menyukai jari tangannya karena bisa dipakaikan cincin batu
hitam dan permata di kedua jari kelingkingnya
b. Identitas
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki berumur 51 tahun seorang
ayah dari 3 anak, seorang suami dan seorang kakek dari 5 orang cucu. Klien
mengatakan dirinya adalah orang pintar yang memiliki indra keenam yang
mengetahui waktu kiamat akan datang. Klien mengatakan juga merupakan pacar dari
istri gubernur yang bernama Bu Endang dan sudah pacaran selama 7 tahun.
c. Peran diri
Klien mengatakan dirinya sebagai seorang suami yang harus bertanggung jawab atas
istrinya. Klien merasa harus memenuhi semua kebutuhan keluarga dengan bertani.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang dan bertani kembali
e. Harga diri
Klien mengatakan tidak merasa malu berada di RSJ, karena di RSJ banyak teman
yang mengalami hal yang sama. Klien merasa sedikit malu dan marah jika sudah
pulang ke rumah takut orang-orang menganggap klien masih sakit jiwa.
3. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang berarti bagi dirinya adalah keluarga, terutama anak-
anaknya dan istrinya. Selama dirumah sakit klien jarang berinteraksi dengan pasien lain.
Klien mengatakan malas berinteraksi pada teman temanya. Klien terlihat diam kecuali
jika perawat mengajaknya mengobrol.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan sebagai orang islam wajib sholat 5 waktu, rajin ibadah dan
sholawatan. Klien meyakini ada pedang yang menyatu dengan jiwanya. Klien
mendapatkan pedang itu dari kyai Irsyad Markup Hambali yang merupakan guru dari
kemampuan indra keenamnya. Klien mengatakan bisa melihat makhluk gaib.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan dirumah selalu mengerjakan sholat lima waktu. Dan di RSJ klien
jarang melakukan sholat, kalaupun sholat dirangkap hingga 17 rakaat pada satu
waktu.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien terlihat rapi menggunakan seragam pasien. Telapak tangan dan kuku
klien terlihat kotor dan pada jari manis kuku berwarna kuning. Klien terkadang memakai
sandal, rambut klien sedikit berantakan, klien jarang menyisir rambutnya. Potongan
rambut klien pendek. Tercium bau yang tidak enak pada aroma badan klien.
2. Pembicaraan
Saat pengkajian klien kesulitan berbicara, dan perkataan klien sulit dimengerti karena
pengucapannya tidak jelas. Suara klien pelan. Klien mampu berkenalan, dan
menceritakan semua dengan beberapa kata yang dipancing. Klien sangat kooperatif saat
diajak berkomunikasi. Klien menjawab semua pertanyaan dengan baik. Klien berbicara
dengan gagap.
3. Aktivitas motorik
Sepanjang hari, hanya menonton TV, jika lelah klien pergi ke kamar untuk tidur dan
klien bangun saat makan siang datang, setelah makan masuk kamar kembali. Klien lebih
suka duduk diam dan melamun.
4. Alam perasaan
Klien merasa sedih dan marah ketika seseorang membahas tentang perilaku kekerasan
yang dia lakukan dan ketika seseorang menganggap dirinya gila. Klien merasa gembira
jika bertemu dengan salah satu praktikkan yang dianggapnya sebagai Bu Endang
pacarnya.
5. Afek
Afek klien sesuai
6. Interaksi selama wawancara
Saat wawancara klien terlihat kooperatif dan kontak mata tidak fokus ke mahasiswa.
Klien terkadang terlihat kesal dengan dirinya sendiri karena sulit mengucapakan kata
kata (berbicara). Saat seseorang duduk disebelahnya klien tidak memberi reaksi dan
hanya diam
7. Persepsi
Klien tidak mengalami halusinasi
8. Proses pikir
Klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, namun pembicaraan klien berbelit
belit tetapi samapai pada tujuan pembicaraan (Sirkumtansial). Klien dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan.
9. Isi pikir
Klien mengalami waham kebesaran. Klien mengatakan memiliki kemampuan indra
keenam yang dapat membuatnya melihat makhluk ghaib. Klien tidak dapat
menyebutkan lokasi makhluk ghaib muncul. Klien mengatakan ada pedang yang
menyatu dengan jiwanya yang membuat klien menjadi orang pinter dengan kemampuan
indera keenam. Klien mengatakan mendapatkan pedang dan ilmu itu dari seorang kyai
bernama Irsyad Markup Hambali. Klien mengatakan lokasi belajar ilmu tersebut hanya
bisa ditempuh di dalam pikirannya, dan
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien composmentis : sadar penuh dan klien dapat menjawab semua
pertanyaan.
11. Memori
Klien dapat mengingat aktivitas yang baru saja dilakukan. Klien mengingat sudah 10x
dibawa ke RSJD. Klien tidak mampu mengingat usia anak dan cucu nya. Klien
mengingat peristiwa penebangan pohon yang dilakukaknnya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung dari 1 sampai 10 tetapi kadangkala konsenterasi klien kurang
dapat dipertahankan. Klien tidak mampu menyebutkan jumlah benar dari 10 + 5, klien
menyebutkan penjumlahan tersebut 12.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana sendiri seperti, mandi dahulu baru makan
14. Daya tilik diri
Klien merasa kecewa dengan keluarganya yang membawa ke RSJD. Klien mengatakan
bahwa dirinya tidak gila, hanya mengalami stress saja.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mengatakan makan 3 kali sehari kecuali jika diminta puasa oleh perawat. Klein
mengatakan makan walaupun sedikit. Klien terlihat tidak pernah menghabiskan porsi
makanannya meskipun pada pagi hari puasa.
2. BAK / BAB
Klien mengatakan BAB dan BAK mandiri, mampu membersihkan dirinya sendiri
sehabis BAB dan BAK. Klien tidak pernah membersihkan WC.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 3x sehari yaitu pagi, siang dan sore, menggosak gigi 2 x sehari,
keramas tidak tentu. Klien mampu membersihkan diri tanpa bantuan. Tubuh klien
tampak kotor pada telapak tangan dan kaki. Badan klien berbau aroma tidak sedap..
Kuku klien tampak kotor dan pendek. Saat pengkajian klien tidak terlihat mandi pada
siang hari.
4. Berpakaian
Klien mampu meggunakan pakaian sendiri serta selalu menggunakan sandal. Klien
selalu berpakaian bersih dan rapi. Pakaian selalu diganti setiap 2 x sehari.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan sulit tidur, tidak tentu waktu tidurnya. Klien selalu menghabiskan
waktu di siang hari untuk nonton TV atau sekedar duduk di ruang tengah. Klien tidak
bisa tidur, ketika disuruh untuk berbaring di tempat tidur setelah dilakukan ECT, klien
akan berbaring sesaat dan kemudian kembali ke ruang tengah untuk duduk.
6. Penggunaan obat
Klien mengatakan obat membuatnya pusing dan sulit bicara. Kalau tidak minum obat
klien merasa lebih sehat dan rileks. Klien selalu meminum obat ketika perawat
memberikan obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Selama klien dirawat di RSJ klien tidak menolak saat diberikan terapi ECT, puasa
sebelum ECT ataupun meminum obat. Selama klien dirawat tidak terlihat keluarganya
menjenguk klien.
8. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan selama didalam rumah klien gunakan untuk beristirahat,
makan/minum atau melakukan kegiatan yang bisa dilakukan di rumah.
9. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah adalah dengan bertani dan
berkebun.

H. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan jika mempunyai masalah dirinya selalu berusaha muntuk
menyelesaikannya, tetapi jika masalah yang dimiliki klien sudah tidak mampu diselesaikan
dan dipikirkan klien melampiaskan dengan marah- marah tanpa sebab.

I. MASALAH PSIKOLOGIS DAN LINGKUNGAN


Klien merupakan orang yang pendiam dan hanya berinteraksi dengan orang yang
mengajaknya berkomunikasi duluan. Jika klien ingin menyampaikan sesuatu kepada orang
lain, maka klien akan mendekatinya terlebih dahulu tetapi tidak dapat memulai interaksi.
Klien merasa marah jika bertemu orang orang di lingkungannya yang menyebutnya orang
gila. Klien sempat melakukan percobaan untuk melarikan diri. Klien ingin setelah keluar
dari RSJ focus untuk bekerja dan tidak mau memikirkan yang lain. Klien sedikit takut jika
dibawa ke RSJ lagi oleh keluarganya.

J. PENGETAHUAN
Klien mengatakan dibawa ke RSJ oleh keluarga karena gila, klien merasa dirinya hanya
mengalami stres. Menurut klien, orang lain yang salah jika klien melakukan kesalahan.
Klien mengetahui RSJD yang ditempatinya sekarang adalah tempat orang dengan gangguan
jiwa. Klien tidak mengetahui pasti apa yang menyebabkan klien mengalami stres. Klien
mengetahui setiap obat yang diminum adalah obat yang membuat klien pusing dan sulit
bicara, klien memahami obat itu untuk menyembuhkannya. Tetapi klien tidak mengerti klien
menderita penyakit jenis apa.

K. ANALISA DATA
Nama : Tn. S Diagnosa Medis : Skizofren tidak terinci
Ruang : Hudowo No. CM : 00011xxx
No Data Masalah Ttd
1 Subjektif Gangguan Proses PIkir :
- Klien mengatakan dirinya Waham
adalah orang pintar yang
memiliki indra keenam
yang mengetahui waktu
kiamat akan datang.
- Klien mengatakan juga
merupakan pacar dari istri
gubernur yang bernama Bu
Endang dan sudah pacaran
selama 7 tahun.
- Klien mengatakan terdapat
pedang yang menyatu
dengan jiwanya, pedang
terseut dari salah seorang
kyai dari pikirannya.
- Klien mengatakan
mempelajari ilmu indera
keenam dalam pikirannnya
- Klien mengatakan bertemu
bu ending pertama kali saat
kampanye

Objektif
- Klien menunjukkan salah
satu pratikan sebagai Bu
Endang
- Klien mendekati Praktikan
tersebut dan tersenyum
senyum
- Salah satu perawat ada yang
bernama Bu Endang
2 Subjektif Resiko Prilaku Kekerasan
1. Klien mengatakan merasa
marah jika seseorang
menyebutnya gila
2. Klien mengatakan tidak
melakukan perilaku
kekerasan
3. Keluarga mengatakan klien
sering marah tanpa sebab,
mondar mandir, sulit tidur
dan sering menebangi
pohon pisang tetangganya.
Objektif
1. Klien tampak kadang melamun
2. Ekspresi klien tampak
menunjukkan rasa marah saat
klien disinggung tentang
perilaku kekerasannya

Aspek Medis
Diagnosa Medis : Skizofrenia tidak terinci
Terapi medis :
Nama Wakt Kontra Efek
Jenis Dosis Rute Indikasi
obat u indikasi samping
Cloza antipsik 2x 25 Oral 08.00 Penderita Wanita Pusing saat
pine otik mg Dan skizofrenia merencanak sedang
17.00 yang tidak an duduk atau
bereaksi kehamilan, berdiri.
pada obat atau sedang Mual.
psikotik lain hamil. Merasa
Wanita panas dan
menyusui. berkeringat.
Penyakit Nafsu
jantung, makan
penderita berkurang.
gangguan Mulut
usus, kering
epilepsi, disertai
glaukoma meningkatn
ya produksi
air liur.
Sulit buang
air.
Hexy 2 x 1 Oral 08.00 Perkinson. penyakit Mulut
mer mg Dan Gangguan jantung hati kering,
Trihe 17.00 ekstrapirami dan ginjal penglihatan
xphen dal yang hipertensi, kabur
idyl disebabkan glaucoma, cemas,
HCl) obat SSP pria deawa konstipasi,
dengan retensi urin
kemungkina takikardi,
n hipertrofi dilatasi
prostat pupil, sakit
kepala
ECT Depresi Gangguan Gangguan
berat, nafas K.P daya ingat :
obsesif Duplex, 75% kasus,
compulsif, Infark tapi dapat
gangguan miocard, pulih
bipolar Hipertensi setelah 1
Schizoprena berat,Penya 6 bulan
(Katatonia, kit tulang kemudian /
stupor, dan fraktur berikutnya,
paranoid, vertebralis Kematian
kegaduhan & Cervical angka
akut ), Sulit mortalitas
makan dan 0,002%,
minum obat Fluksasio
Keinginan tulang,
bunuh diri Bingung,
Aritmia
Cordis
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan proses piker : Waham
2. Risiko Prilaku Kekerasan

M. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. S Diagnosa Medis : Skizoif


Ruang : Hudowo No. CM :

No DX. Tujuan Intervensi Rasional Paraf


. Keperawat
an
1. Gangguan a. Tujuan 1. Bina hubungan
Proses saling percaya
- Pasien dapat
Pikir : dengan cara :
Waham berorientasi - Mengucapka
n salam
kepada realitas
- Berkenalan,
secara berjabat
tangan
bertahap
- Menjelaskan
- Pasien dapat tujuan
interaksi
memenuhi
- Membuat
kebutuhan kontrak
topik, waktu
dasar
dan tempat
- Pasien 2. Bantu orientasi
realita
mampu
- Tidak
berinteraksi mendukung
dengan orang atau
membantah
lain dan waham
lingkungan pasien
- Yakinkan
- Pasien pasien
menggunakan berada dalam
keadaan
obat dengan aman
prinsip 5 benar - Observasi
pengaruh
waham
terhadap
aktivitas
sehari
sehari
- Jika pasien
2. Resiko Tujuan umum: 3. Bina hubungan 1. Hubungan
perilaku klien tidak saling percaya saling percaya
kekerasan melakukan dengan cara : sebagai dasar
perilaku - Mengucapka interaksi dengan
kekereasan n salam klien
Tujuan khusus: - Berkenalan,
Setelah dilakukan berjabat 2. Penyebab PK
tindakan tangan menjadi dasar
keperawatan - Menjelaskan intervensi
selama 3 x 15 tujuan
menit: interaksi 3. pengetahuan
1. BHSP dengan - Membuat klien tentang
klien kontrak PK
2. Klien dapat topik, waktu meningkatkan
mengidentifik dan tempat kesadaran klien
asi penyebab 4. Diskusikan
tindakan bersama klien 4. Mengidentifikas
kekerasan penyebab PK i jenis PK
3. Klien dapat
mengidentifik 5. Diskusikan
asi tanda- perasaan klien 5. Menentukan
tanda PK jika terjadi PK: kontrol PK
4. Klien dapat - Tanda gejala
menyebutkan secara fisik
jenis PK yang - Tanda gejala 6. Melatih kontrol
pernah secar psikis PK
dilakukan - Tanda gejala
5. Klien dapat secara sosial
menyebutkan - Tanda gejala
akibat dari PK secara
6. Klien dapat spiritual
menyebutkan - Tanda gejala
cara secar
mencegah intelektual
atau 6. Diskusikan
mengontrol bersama klien
PK PK yang biasa
7. Klien dapat dilakukan:
mencegah - Verbal
atau - Terhadap
mengontrol orang lain
perilaku - Terhadap
kekerasannya diri sendiri
secara fisik, - Terhadap
spiritual, lingkungan
sosial, dan 7. Diskusikan
terapi psiko akibat PK
farmako 8. Diskusikan cara
mengontrol PK:
- Fisik : pukul
kasur dan
bantal, tarik
nafas dalam
- Sosial atau
verbal
- Spiritual
- Minum obat
2. Gangguan Tujuan umum : 1. Bina hubungan 1. Hubungan
konsep klien dapat saling percaya saling percaya
diri : harga meningkatkan - Mengucapka sebai dasar
diri rendah harga dirinya n salam, interaksi dengan
Tujuan khususnya berkenalan, klien
: setelah menjelaskan 2. Klien
dilakukan tujuan, menyadari
tindakan membuat masih memiliki
keperawatan 3x kontrak banyak
15 menit klien topik, waktu kemampuan lain
diharapkan dan tempat 3. Klien
mampu : 2. Mengidentifikasi mengidentifikas
1. Jalin BHSP kemampuan dan i kemampuan
dengan klien aspek positif yang dapat
2. Klien yang masih digunakan
mengidentifika dimiliki sehingga
si kemampuan 3. Membantu klien kemampuan
dan aspek menilai tersebut dapat
positif yang kemampuan diaplikasikan
dimiliki yang dapat 4. Klien mampu
3. Menilai digunakan mengidentifikas
kemampuan - Mendiskusik i kemampuan
yang an yang dapat
digunakan kemampuan digunakan
4. Memilih yang dapat sehingga
kegiatan yang digunakan kemampuan
sesuai - Bantu klien tersebut dapat
kemampuan menyebutny diaplikasikan
5. Melatih a dan 5. Klien
kegiatan yang memberi mengaplikasika
sudah dipilih penguatan n kemampuan
6. Menyusun terhadap tersebut untuk
jadwal untuk kemampuan mengisi waktu
melakukan diri luang
kegiatan yang - Perlihatkan 6. Klien dapat
sudah respon melanjutkan
dilakukan kondusif kegiatan yang
4. Membantu klien ditentukan
memilih secara rutin
kemampuan dengan pembuat
yang akan jadwal yang
dilatih harus diisi klien
- Mendiskusik
an dengan
klien
beberapa
kegiatan
yang akan
dilatih
- Bantu klien
menetapkan
kegiatan
yang dapat
dilakukan
5. Melatih
kemampuan
yang dipilih
klien
- Mendiskusik
an dengan
klien untuk
melatih
kemampuan
yang dipilih
- Bersama
klien
memperagak
an kegiatan
yang
ditetapkan
- Beri
dukungan
dan pujian
6. Membantu
menysusun
jadwal
pelaksanaan
kemampuan
yang dilatih
untuk mencapai
tujuan
- Memberi
kesempatan
pada klien
untuk
mencoba
kegiatan
yang telah
dilatih
- Beri pujian
atas kegiatan
sesuai
tingkat
toleransi dan
perubahan
setiap
kegiatan
- Sesuai
jadwal untuk
melksanakan
kegiatan

N. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama Klien : Tn. S Diagnosa Medis : Skizofren tidak terinci
Ruang : Hudowo No. CM :

Tgl No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf


25/04/2016 (RPK) SP 1 S:
(09.30) 1. Membina hubungan - Klien
saling percaya memperkenalkan
2. Mengidentifikasi diri
penyebab perasaan - Klien
marah mengatakan hari
3. Mengidentifikasi tanda ini kabarnya
gejala marah yang baik-baik saja
dirasakan - Klien
4. Mengidentifikasi mengatakan tidak
perilaku kekerasan yang marah hari ini
dilakukan - Klien
5. Menjelasakan akibat mengatakan klien
serta kontrol fisik napas kalau bicara
dalam lantang
- Klien
mengatakan saat
marah klien tidak
sadar melempar
barang dan
memukul orang
O:
- Klien bersedia
mengobrol
- Emosi klien telah
stabil, tampak
tenang
- Klien kooperatif
- Belum terdapat
tanda gejala
marah pada klien
saat ini
- Klien tampak
mempraktekan
napas dalam yang
telah diajarkan
A: SP 1 optimal dan
tercapai
P : Lanjutkan
tindakan SP 2 dan SP
3
26/04/2016 (RPK) SP 2 S:
(10.05) 1. Melatih mengontrol - Klien
perilaku kekerasan mengatakan hari
dengan fisik ke 2 ini sempat beradu
a. Evaluasi latihan mulut ejek-
napas dalam ejekan dengan
b. Pukul bantal dan temannya
kasur - Klien
c. Susun jadwal menngatakan
kegiatan harian rileks ketika
melakukan teknik
nafas dalam saat
emosi
- Klien
mengatakan akan
memukul bantal
jika muncul rasa
marah
- Klein
mengatakan akan
menyusun jadwal
kegiatan setiap
harinya
O:
- Klien tampak
napas dalam saat
mulai marah
karena ejek-
ejekan dengan
temannya
- Klien tampak
lebih rileks
setelah napas
dalam
- Klien
mendemonstrasik
an memukul
bantal
- Klien kooperatif
- Klien mampu
mengungkapkan
rasa marah dan
melampiaskanny
a dengan
memukul bantal
A: SP 2 optimal dan
tercapai
P : Lanjutkan
tindakan SP 3

26/042016 (RPK) SP 3 S:
(10.15) 1. Melatih klien - Klien
mengontrol perilaku mengatakan akan
kekerasan secara sosial : mengontrol
a. Mengungkapkan amarahnya jika
rasa marah secara ada tetangganya
verbal : menolak yang
dengan baik mengejeknya
mengungkapkan - Klien
perasaan dnegan mengatakan akan
baik menceritakan
b. Susun jadwal latihan masalahnya
dengan keluarga
atau ibunya dan
tidak
memendamnya
sendiri
- Klien
mengatakan akan
menolak sesuatu
hal dengan baik
tanpa
menimbulkan
rasa marah dan
menyakiti orang
lain atau diri
sendiri
O:
- Klien kooperatif
- Klien masih
tampak tidak
sabaran
- Klien tampak
mendorong
temannya saat
senam pagi
- Klien mampu
mengungkapkan
rasa marah
- Klien tampak
memahami
bagaimana cara
menolak dan
meminta dengan
baik
A: SP 3 optimal dan
tercapai
P : Lanjutkan
tindakan SP 4 dan 5
25/04/2016 (RHDR) SP 1 S:
( 10.30 ) 1. Menjalin BHSP dengan - Klien
klien mengatakan
2. Mendiskusikan senang bisa
kemampuan klien bertemu dan
3. Membantu klien menilai berkenalan
kemampuan yang masih dengan
dapat digunakan mahasiswa dan
4. Membantu memilih bercerita
kemampuan yang akan - Klien
dilatih mengatakan
5. Melatih kemampuan mengingat nama
yang sudah dipilih dan perawat yang
menyusun jadwal kemarin shift
pelaksanaan - Klien
mengatakan
keadaanya hari
ini baik- baik saja
- Klien
mengatakan
mampu
membersihkan
tempat tidurnya
sendiri
- Klien
mengatakan akan
melakukan
kegiatan
membereskan
tempat tidur
setelah bangun
tidur
- Klien
mengatakan
tubuhnya masih
sehat dan masih
bisa bekerja
- Klien
mengatakan akan
lebih rajin
bekerja
- Klien bercerita
rehab hari ini
diajarin mengecet
lukisan burung
- Klien berkata
temannya banyak
ketika di tempat
rehab
O:
- Klien terlihat
senang
- Klien mampu
kegiatan yang
dipilih
- Klien dapat
menyusun jadwal
kegiatan
A:
- SP 1 optimal dan
tercapai
P:
- lanjutkan
tindakan SP 2

26/04/2016 (RHDR) SP 2 S:
09:00 1. Salam terapeutik - Klien
2. Melatih klien melakukan mengatakan
kegiatan lain yang melakukan
sesuai dengan kegiatan secara
kemampuan klien rutin yang
diajarkan perawat
kemarin
- Klien
mengatakan akan
melakukan
kegiatan
membersihkan
kamar setelah
bangun tidur,
senam pagi,
jalan-jalan pagi,
membersihkan
tempat makan
setelah selesai
makan
- Klien bercerita
rehab hari ini
diajari bertani
O:
- Klien mengikuti
instruksi perawat
- Klien kooperatif
- Klien mengikuti
kegiatan rehab
dengan penuh
semangat
- Klien tampak
sangat senang
selesai rehab
A:
- SP 2 tercapai
(menyiapkan
minum dan
membereskan
tempat makan
setelah makan
siang)
P:
- Lanjutkan
tindakan SP 2
(kemampuan lain
yang dimiliki
klien)
27/04/2016 (RHDR) SP 2 S:
10:30 WIB 1. Salam terapeutik - Klien
2. Melatih klien melakukan mengatakan
kegiatan lain yang dirinya masih
sesuai dengan berguna
kemampuan klien - Klien
mengatakan akan
melakukan
kegiatan yang
telah
direncanakan
- Klien
mengatakan
setelah keluar
dari RSJ ingin
segera bekerja
kembali
- Klien
mengatakan
sudah ingin
pulang dan
berkumpul
bersama keluarga
O:
- Klien mengikuti
senam pagi
dengan antusias
- Klien terlihat
antusias saat
diajak jalan-jalan
pagi di
lingkungan
rumah sakit
- Klien terlihat
kooperatif
- Klien tampak
menulis setiap
kegiatan yang
dilakukan pada
hari ini
A:
- SP 2 tercapai
(mengikuti
senam pagi)
P:
- Lanjutkan
tindakan motivasi
klien melakukan
kegiatan sesuai
jadwal dan rutin

You might also like