4.1.

ANALISIS BIVARIAT

4.3.1. Hubungan tingkat pengetahuan PSN dengan kejadian DBD

Tabel 4.8 Tingkat pengetahuan PSN dengan kejadian DBD

No Tingkat Kasus Kontrol Total

pengetahuan Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1. Buruk 23 67,65 13 38,2 36 53

2. Baik 11 32,35 21 61,8 32 47

Total 34 100 34 100 68 100

Data penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden memiliki tingkat

pengetahuan baik sebanyak 32 responden (47%) dan tingkat pengetahuan buruk

sebanyak 36responden (53%).

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-

Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 5.903a 1 .015

Continuity Correctionb 4.781 1 .029

Likelihood Ratio 5.993 1 .014

Fisher's Exact Test .028 .014

Linear-by-Linear Association 5.816 1 .016

N of Valid Casesb 68

Tabel 4.9 Hasil analisis bivariat menunjukkan nila p = 0,015 atau p < 0,05 , dengan

confidence interfal 95%, analisis menunjukkan ada hubungan bermakna antara tingkat

pengetahuan responden tentang PSN dengan kejadian DBD.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Heri Supriyanto (2011) di

Wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Kota Semarang, diketahui bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang PSN dengan kejadian penyakit

DBD dengannilai p = 0,007.

 4.3.2. Tabel 4.6 Hubungan pengetahuan tentang PSN dengan keberadaan jentik

Pengetahuan Jentik Total

Ada Tidak

Buruk 23 13 36

Baik 14 18 32

Total 37 31 68

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa pada kelompok dengan pengetahuan baik

keberadaan jentik hanya ditemukan pada 14 responden, sedangkan kelompok dengan

pengetahuan buruk keberadaan jentik ditemukan pada 23 responden.

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-

Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 64.095a 1 .000

Continuity Correctionb 60.249 1 .000

Likelihood Ratio 84.838 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 63.152 1 .000

N of Valid Casesb 68

Tabel 4.7 Hasil analisis bivariat menunjukkan nila p = 0,000 atau p < 0,05 , dengan

confidence interfal 95%, analisis menunjukkan ada hubungan bermakna antara tingkat

pengetahuan responden tentang PSN dengan keberadaan jentik.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudhastuti,

(2005), yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan

responden dengan keberadaan jentik Aedes dengan hasil uji square menunjukka p =

0,001.
 4.3.3. Tabel 4.12 Hubungan keberadaan jentik dengan kejadian DBD

No Keberadaan Kasus Kontrol Total

jentik Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1. Ada 24 71 13 38 37 54

2. Tidak 10 29 21 62 31 46

Total 34 100 34 100 68 100

Data penelitian menunjukkan bahwa keberadaan jentik positif sebanyak 37

(54%) dan tidak ada jentik sebanyak 31 (46%).

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-

Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 56.973a 1 .000

Continuity Correctionb 53.357 1 .000

Likelihood Ratio 73.444 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 56.135 1 .000

N of Valid Casesb 68

Tabel 4.13 Hasil analisis bivariat menunjukkan nila p = 0,000 atau p < 0,05,

dengan confidence interfal 95%, analisis menunjukkan ada hubungan bermakna

antara keberadaan jentik dengan kejadian DBD.

Seuai dengan hasil analisis Sulina Farida (2012) menggunakan uji Exact

Fisher diperoleh nilai p sebesar 0,002 (nilai p<0,005), yang berarti bahwa

keberadaan jentik memiliki hubungan yang bermakna dengan terjadinya

penyakit DBD.