Professional Documents
Culture Documents
2 Th 1992[2]
Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua
pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut
"penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang
menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada
"penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung"
untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Contohnya: seorang pasangan membeli rumah seharga Rp100 juta. Mengetahui bahwa kehilangan rumah
mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi
dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau
perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1
juta per tahun.Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.
Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi atau
pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246:[3]
"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan
diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
Penanggung menggunakan ilmu aktuaria untuk menghitung risiko yang mereka perkirakan.Ilmu aktuaria
menggunakan matematika, terutama statistika dan probabilitas, yang dapat digunakan untuk melindungi
risiko untuk memperkirakan klaim di kemudian hari dengan ketepatan yang dapat diandalkan.
Contohnya, banyak orang membeli kebijakan asuransi kepemilikan rumah dan kemudian mereka
membayar premi kepada perusahaan asuransi.Bila kehilangan yang dilindungi terjadi, penanggung harus
membayar klaim.Bagi beberapa tertanggung, keuntungan asuransi yang mereka terima jauh lebih besar
dari uang yang mereka telah bayarkan kepada penanggung.Lainnya mungkin tidak membuat klaim. Kalau
dirata-ratakan dari seluruh kebijakan yang dijual, total klaim yang dibayar keluar lebih rendah dibanding
total premi yang dibayar kepada tertanggung, dengan perbedaannya adalah biaya dan keuntungan.
Perusahaan asuransi juga mendapatkan keuntungan investasi.Ini diperoleh dari investasi premi yang
diterima sampai mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut "float".[butuh rujukan] Penanggung bisa
mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan float dan juga suku bunga atau deviden di
float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang tercatat oleh perusahaan asuransi
adalah US$142,3 miliar dalam waktu lima tahun yang berakhir pada 2003. Tetapi keuntungan total di
periode yang sama adalah US$68,4 miliar, sebagai hasil dari float.[butuh rujukan]
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
*Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
*Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya
adalah: si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar
atas objek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
*Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan
suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan
independen.
*Indemnity Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya
menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian
(KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
*Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
*Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,
tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Penolakan asuransi
Beberapa orang menganggap asuransi sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode
kebijakan. Perusahaan asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika pembeli
membayarkan uangnya. Perbedaan di biaya yang dibayar kepada perusahaan asuransi melawan dengan
jumlah yang dapat mereka terima bila kecelakaan terjadi hampir sama dengan bila seseorang bertaruh di
balap kuda (misalnya, 10 banding 1). Karena alasan ini, beberapa kelompok agama termasuk Amish
menghindari asuransi dan bergantung kepada dukungan yang diterima oleh komunitas mereka ketika
bencana terjadi.Di komunitas yang hubungan erat dan mendukung di mana orang-orangnya dapat saling
membantu untuk membangun kembali properti yang hilang, rencana ini dapat bekerja. Kebanyakan
masyarakat tidak dapat secara efektif mendukung sistem seperti di atas dan sistem ini tidak akan bekerja
untuk risiko besar.[butuh rujukan]
Pengertian Definisi.
Asuransi berasal dari kata insurance yang artinya pertanggungan.Asuransi merupakan suatu perjanjian
antara tertanggung atau nasabah dengan penanggung atau perusahaan asuransi.Pihak penanggung
bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang setelah
tertanggung menyepakati pembayaran uang yang disebut premi. Premi merupakan uang yang dikeluarkan
oleh tertanggung sebagai imbalan kepada penanggung.
Secara formal, dalam undang-undang, Asuransi didefinisikan sebagai suatu perjanjian antara dua pihak
atau lebih, yang mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Asuransi atau Pertanggungan didefinisikan
sebagai suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tertentu.
Syarat-syarat perjanjian asuransi serta hak dan kewajiban kedua belah pihak tertuang dalam sebuah polis
asuransi.Contoh-contoh asuransi di antaranya adalah asuransi jiwa, kecelakaan, kehilangan, kesehatan dan
asuransi kebakaran.
Pihak yang menyalurkan risiko disebut sebagai tertanggung, ini adalah nasabah atau masyarakat yang
melimpahkan atau mentransfer resiko yang akan diterimanya, sedangkan pihak yang menerima risiko
disebut sebagai penanggung adalah perusahaan asuransi yang menanggung atau mengganti kerugian
dari pihak nasabah.
Perjanjian antara kedua pihak ini disebut kebijakan.Kebijakan ini merupakan sebuah kontrak legal yang
menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi.biaya yang dibayar oleh tertanggung kepada
penanggung untuk risiko yang ditanggungnya disebut sebagai premi. Besar nilai premi Ini umumnya
ditentukan oleh penanggung yang terdiri dari dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya
administratif, dan keuntungan.
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme pengalihan/transfer resiko atau risk transfer
mechanism, yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak yaitu tertanggung kepada pihak lain yaitu
penanggung. Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan
pihak penanggung menyediakan fasilitas pengamanan keuangan atau financial security serta ketenangan
atau peace of mind bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, maka tertanggung wajib membayarkan premi
dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin akan alaminya.
Prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi oleh lembaga atau perusahaan yang bergerak di bisnis asuransi
adalah:
1. Insurable interest adalah Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Utmost good faith adalah Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua fakta yang material atau material fact mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik
diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan
jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus
memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
3. Proximate cause adalah Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber
yang baru dan independen.
4. Indemnity adalah Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial
dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum
terjadinya kerugian.
5. Subrogation adalah Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim
dibayar.
6. Contribution adalah Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity.
Berikut ini akan dijelaskan Pengertian Asuransi, Fungsi dan Manfaat Asuransi, Jenis Risiko yang
Dapat di Asurasi, Istilah-Istilah dalam Asuransi, serta Perencanaan Program Asuransi yang bisa
menjadi referensi anda dalam memilih program asuransi.
Asuransi pada hakikatnya adalah cara yang paling efisien dan efektif untuk mengganti penghasilan
seseorang yang kehilangan penghasilannya. Asuransi Jiwa mengganti pendapatan yang hilang pada saat
kematian atau seseorang tidak mampu bekerja secara normal.
Asuransi kesehatan digunakan sebagai cadangan untuk persiapan mengganti biaya pengobatan atau rawat
inap di rumah sakit.Asuransi kerugian, seperti halnya asuransi properti, yaitu membayar kehilangan yang
disebabkan oleh, kebakaran, pencurian dan kecelakaan.
Dengan begitu banyaknya bermacam jenis asuransi yang ada di pasaran, maka sejumlah keputusan dan
perencanaan harus dibuat semaksimal mungkin untuk menentukan pilihan jenis asuransi yang akan
dipilih.
Pengertian Asuransi
Pengertian asuransi telah tertuang dalam UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
Obyek Asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta
semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya
Penjelasan definisi yang cukup panjang, namun secara lebih sederhana asuransi dapat diartikan sebagai
suatu bentuk kesepakatan kerjasama atau kontrak pengalihan risiko atas kehilangan jiwa atau harta dan
kemudian risiko tersebut diambil alih oleh individu atau perusahaan lain, dengan pembayaran premi yang
dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Artikel lainnya :Investasi Reksadana Pilihan Jitu para Investor Cerdas
Ada beberapa manfaat jika kita mengikuti program asuransi, diantaranya adalah sebagai berikut:
6. Jaminan Kredit
Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman kredit, biasanya hanya untuk asuransi jiwa dan
sangat selektif untuk jenis kredit dan bank tertentu.
Dalam kehidupan ini sebuah risiko merupakan hal yang tidak bisa kita hindari, namun bisa diminimalisir
dengan mengurangi atau memindahkan risiko tersebut kepada pihak lain.
Namun tidak semua risiko dapat diasuransikan, risiko yang dapat diasuransikan harus memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
1. Kerugian bersifat pasti (definitive), seperti meninggal, sakit, cacat, dan usia tua, termasuk
didalamnya kondisi yang bisa diidentifikasikan, seperti gedung hancur, tenggelammnya kapal
laut, atau jatuhnya kapal terbang.
2. Kerugian terjadi karena faktor ketidaksengajaan, seperti menderita penyakit kritis tahap akhir,
kecelakaan, atau bencana alam.
3. Kerugian bersifat meyakinkan, seperti seseorang yang tidak mampu lagi bekerja karena suatu
kecelakaan kerja, mesin tidak berfungsi lagi karena rusak berat.
4. Objek yang diasuransikan dapat dinilai dan dikonversi dengan nilai uang.
5. Risiko yang terjadi harus bersifat alami, terjadi karena ketidaksengajaan dan tidak direncanakan
sebelumnya.
6. Risiko yang terjadi tidak melanggar kepentingan umum.
7. Premi asuransi yang dibebankan nilainya cukup wajar.
8. Pihak yang mengajukan asuransi harus memiliki kepentingan yang dapat diasuransikan.
1. Polis Asuransi : Surat Perjanjian yang berisi perjanjian asuransi antara Penanggung dengan
Pemegang Polis.
2. Pemohon (Applicant): Orang yang mengajukan permohonan sebuah asuransi. Apabila asuransi
telah disetujui maka pemohon akan menjadi Pemegang Polis.
3. Pemegang Polis (Policy Owner): Pemegang polis asuransi.
4. Tertanggung (Insured): Seseorang yang menjadi objek pertanggungan atau diasuransikan.
5. Penerima Uang Pertangungan (Beneficiary): Orang atau terdiri dari beberapa orang yang
ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi atau uang pertanggungan
6. Uang Pertanggungan : Nilai uang yang tercantum dalam polis asuransi yang akan dibayarkan
oleh penanggung kepada Pemegang.
7. Premi : Sejumlah uang yang menjadi beban pihak Tertanggung dan tercantum dalam polis dan
telah disetujui untuk dibayarkan kepada Penanggung sesuai dengan yang diperjanjikan.
8. Nilai Tunai : Sejumlah uang yang tercantum di polis yang akan dibayarkan kepada Pemegang
Polis jika polis tersebut dibatalkan sebelum masa asuransi berakhir atau pada saat tertanggung
meninggal dunia.
9. Insurable Interest : Hubungan antara Tertanggung dan objek yang diasuransikan oleh
perusahaan, menyangkut hal-hal yang sangat berpotensi besar menyebabkan bahaya yang dapat
menyebabkan kerugian finansial bagi Tertanggung.
Perubahan yang terjadi dalam fase kehidupan harus bisa disesuaikan dengan program asuransi yang akan
direncanakan seperti jumlah anggota keluarga atau tanggungan yang terus bertambah, adanya
penambahan aset berupa tempat tinggal, mobil, dan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga .
Hal tersebut diatas merupakan keadaan yang membutuhkan penyesuaian dalam program asuransi yang
anda pilih. Berikut akan dijelaskan strategi perencanaan yang dapat Anda lakukan dalam program
asuransi antara lain:
ASURANSI adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara
mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.