You are on page 1of 13

AYU SAFITRI_ASFI

JUMAT, 28 NOVEMBER 2014

PROSEDUR TINDAKAN MOBILISASI

PROSEDUR TINDAKAN MOBILISASI

Disusun Oleh:
NAMA : AYU SAFITRI
KELAS : X PERAWAT 1
NIS : 9986538004

SMKN 1 MURUNG PUDAK


PROGRAM KEAHLIAN PERAWAT KESEHATAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata Pengantar
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan
makalah Prosedur Tindakan Mobilisasidapat saya selesaikan dengan tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti.
Makalah disusun berdasarkan kebutuhan siswa-siswi SMKN 1 Murung Pudak. Dengan demikian, materi yang
dibahas dalam makalah ini sudah sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi dalam ilmu Kesehatan.dan juga saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk siswa-siswi SMKN 1 Murung Pudak.
Akhir kata, saya menyadari tak ada gading yang tak retak juga makalah ini tidak lepas dari kekurangan.
Oleh karena itu,saya mengharapkan kritik dan saran dari guru dan pembaca makalah ini terutama rekan -
rekan sekalian demi tercapainya pembelajaran kesehatan.sayajuga mengucapkan terima kasih atas kesediaan
ibu/bapak guru dalam menerima makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... iv
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1v
Bab II Pembahasan
1. Teknik Ambulasi....................................................................................................... 1
2. Penguran Posisi Diatas Tempat Tidur....................................................................... 6
Bab III penutup........................................................................................................ 19
Daftar Pusaka........................................................................................................... 20

Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia memerlukan kemampuan untuk bergerak.Ketika orang dapat berdiri dan bergerak,mereka
lebih sehat.Paru-paru mereka mengembang lebih mudah. Mereka mencerna makanan secara seksama

lebih baik.Mereka mampu berde


fekas idengan baik, fungsi ginjalmereka lebih baik dan tulang sertaotot

merekalebih sehat.Dan sebaliknya, jika sedang sakit mereka sering tidak dapat bergerak atau hanya dapat
bergerak sedikit.

Untuk mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat harus dengan tepat mengangkat

klien, menggunakan teknik pemberian posisi yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman.Banyak
kondisi patologi yang memengaruhi kesejajaran dan mobilitas tubuh.Abnormalitas postur kongenital atau

didapat memengaruhi efisiensi sistem muskuloskeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan
tubuh.Selama pengkajian fisik, perawat mengobservasi kesejajaran tubuh dan rentang
gerak.Abnormalitas postur dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, atau keduanya sehingga membatasi

rentang gerak pada beberapa sendi, perawat mempertahankan rentang gerak maksimum pada sendi yang

tidak sakit.
Sebelum melakukan semua tindakan yang berkenaan dengan mobilitas, perawat harus

melakukan persiapan termasuk mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi pasien, adanya paralisis atau

paresis, hipotensi ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan, dan kemampuan
untuk mengikuti instruksi. Selain itu menyiapkan alat yang diperlukan untuk melakukan mobilitas ( kursi

roda, kruk, tongkat, dll ). Perawat juga harus memahami prinsip mekanika tubuh dalam membantu pasien

bermobilisasi.Ini diperlukan untuk mempertahankan fungsi sendi dan muskuloskeletal perawat.


Kebanyakanorang menggantiposisimerekasecarakonstandanbergerakmeskipundiatastempattidur.

Namun, ketika klien lemah atau nyeri, atau mengalami fraktur, atau paralisis atau tidak sadar, mereka

tidak dapat mengubah posisi seperti orang normal.Mereka memerlukan bantuan untuk mengubah posisi
seperti posisi sims , semi fowler, miring, dorsal recumbent dan lithomi.

B. Rumusan Masalah

1. bagaimana teknik mobilisasi?


2. bagaimana pengaturan posisi ditas tempat tidur?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui teknik mobilisasi


2. untuk mengetahui pengaturan posisi ditas tempat tidur

Bab II
PEMBAHASAN

1. TEKNIK AMBULASI
A. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KEKURSI RODA
a) PENGERTIAN:
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan fungsional untuk

berpindah dari tempat tidur kekursi roda

b) PERSIAPAN

1. Persiapan Alat :

Kursi roda dan handscun atau sarung tangan (jika perlu)

2. Persiapan Pasien :

Pasien berada di tempat tidur

Jelaskan prosedur pada pasien

3. Persiapan Tempat :

Atur posisi tempat tidur pada posisi paling rendah, sampai kaki pasien bias menyentu pasien, kunci semua

roda ban

Letakkan kursi roda sejajar atau sedekat mungkin dengan tempat tidur, kunci semua roda kursi

c) PROSEDUR KERJA:

1. Bantu pasien di tempat duduk di tepi tempat tidur

2. kaji postural hipotensi

3. itruksikan pasien untuk bergerak ke depan dan duduk di tepi bed

4. intruksikan mencondongkan tubuh ke depan mulai dari pinggul

5. intruksikan meletakkan kaki yang kuat di bawah tepi bed, sedangkan kaki yang lemah berada di depannya

6. meletakkan tangan pasien di atas permukaan bed atau diatas kedua bahu perawat

7. berdiri tepat di depan pasien, condogkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki.

Lebarkan kaki dengan salah satu di depan dan yang lainnya di belakang

8. lingkari punggung pasien dengan kedua tangan perawat

9. tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan otot lengan anda. Siap untuk melakukan gerakan

10.Bantu pasien untuk berdiri, kemudian bergerak-gerak bersama menuju korsi roda

11.Bantu pasien untuk duduk, minta pasien untuk membelakangi kursi roda, meletakkan kedua tangan di atas

lengan kursi roda atau tetap pada bahu perawat

12.minta pasien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi yang paling aman

13. turunkan tatakan kaki, dan letakkan kedua kaki pasien di atasnya

d) EVALUASI

1.dokumentasikan hasil tindakan

2. pastikan posisi pasien berada pada posisi yang paling aman dan nyaman

3. mencuci tangan

B. MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KETEMPAT TIDUR

a) PENGERTIAN:
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan fungsional untuk
berpindah dari kursi roda ke tempat tidur.

b) PERSIAPAN

1. Persiapan Alat :

Kursi roda dan handscun atau sarung tangan (jika perlu)

2. Persiapan Pasien :

Pasien berada di kursi roda

Jelaskan prosedur pada pasien

3. Persiapan Tempat :

Atur posisi kursi roda pada posisi yang tepat,

Letakkan kursi roda sejajar atau sedekat mungkin dengan tempat tidur, kunci semua roda kursi

c) PROSEDUR KERJA
1. jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. cuci tangan
3. minta pasien untuk meletakkan tangan disamping badan atau memegang telapak tangan perawat
4. berdiri disamping pasien berpegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien

5. bantu pasien untuk jalan ketempat tidur


6. observasi respon pasien saat berdiri dari kursi roda
7. cuci tangan setelah prosedur dilakukan

8. catat tindakan dan respon pasien

C. MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR KEBRANKART


a) PENGERTIAN:

Adalah memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh


melakkukan sendiri, atau tidak sadar dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan oleh dua atau tiga
orang perawat.

b) PERSIAPAN

1. Persiapan Alat :

brankart dan handscun atau sarung tangan (jika perlu)

2. Persiapan Pasien :

Pasien berada di tempt tidur

Jelaskan prosedur pada pasien

3. Persiapan Tempat :

Atur posisi tempat tidur pada posisi yang tepat,

Letakkan brankart sejajar atau sedekat mungkin dengan tempat tidur,

c) PROSEDUR KERJA:
1. Ikuti protokol standar
2. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat tidur

3. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien


4. Silangkan tangan pasien ke depan dad
5. Tekuk lutut anda , kemudian masukkan tangan anda ke bawah tubuh pasien

6. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah


pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang danpanggulpasien, sedangkan perawat
ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.

7. Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar


8. Atur posisi pasien, dan pasang pengaman.

9. Lengkapi akhir protocol

D. MEMINDHKAN KLIEN DARI BRANKART KE TEMPAT TIDUR


a) PENGERTIAN:

Adalah memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh

melakkukan sendiri, atau tidak sadar dari brankar ke tempat tidur Letakkan kursi roda sejajar atau
sedekat mungkin dengan tempat tidur, kunci semua roda kursi

b) PERSIAPAN

1. Persiapan Alat :

brankart dan handscun atau sarung tangan (jika perlu)

2. Persiapan Pasien :

Pasien berada di brankart

Jelaskan prosedur pada pasien

3. Persiapan Tempat :

Atur posisi brankart pada posisi yang tepat,

Letakkan brankart sejajar atau sedekat mungkin dengan tempat tidur,

c) PROSEDUR KERJA:
1. Ikuti protokol standar

2. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat tidur

3. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien


4. Silangkan tangan pasien ke depan dada

5. Tekuk lutut anda , kemudian masukkan tangan anda ke bawah tubuh pasien

6. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah


pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan

panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.

7. Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar


8. Atur posisi pasien, dan pasang pengaman.

9. Lengkapi akhir protocol


2. PENGATURAN POSISI DIATAS TEMPAT TIDUR
A. Posisi Fowler

a) Pengertian

Posisi powler adalah posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi
atau dinaikkan.Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi

pernapasan pasien.

b) Tujuan
a. Mempertahankankenyaman

b. Memfasilitasifungsipernapasan

(A. AzisAlimutHidayat, 2005 : 122)


c. Untuk memudahkan pasien ketika minum obat

d. Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan

e.Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca atau menonton)


c) Alat dan bahan

a. Tempat tidur khusus

b. Selimut
c. Bantal kecil

d. Bantalan kaki

e. Sarung tangan (bila diperlukan)


d) Pelaksanaan

a. Untuk pasien yang mengalamimasalahpernapasan (sesaknapas)

b. Untukpasiengangguanjantung
c. Pasien pasca operasi struma dan hidung

e) Cara Kerja

No. Prosedur Tindakan Rasional

Cuci tangan sebelum Menurunkantransmisi mikroorganisme


1.
melakukan pemeriksaan

Jelaskan prosedur yang akan Agar pasien mengerti bahwa tindakan


2. dilakukan kepada pasien yang kita lakukan sesuai prosedur yang

berlaku

3. Dudukkan pasien Menyiapkanpasienpadaposisi yang tepat.

Berikan sandaran atau bantal Untukmenyanggaposisipasien agar


4. pada tempat tidur pasien atau tetapdanuntukmemberikan rasa

atur tempat tidur nyamanpadapasien.

Untuk posisi semifowler (30- Agar pasienmudahbernapas.


5.
45) dan untuk powler (90)

Anjurkan pasien untuk tetap Agar

6. berbaring setengah duduk pernapasanpasienlancardanmemberikan


rasa nyaman

Cuci tangan sesudah prosedur Menurunkantransmisi mikroorganisme


7.
selesai dilakukan

Dokumentasikan tindakan Untuk memudahkan jika nanti data


8.
diperlukan

B. Posisi Sim

a) Pengertian

Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan
dan memberikan obat melalui anus (supositoria)

b) Tujuan

a. Cairan pasca operasi tonsil dapat mengalir keluar dengan lancar


b. Memudahkan perawatan dan pemeriksaan pada area perineal

c. Untuk memfasilitasi drainase dari mulut pasien yang tidak sadar

d. Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada pasien yang
mengalami paralisis.

e. Untuk tindakan pemberian enema.

c) Alat dan bahan


a. Tempat tidur khusus

b. Selimut

c. 3 buah bantal kecil\Gulungan handuk / bantalpasir


d. Sarung tangan ( bila diperlukan)

d) Pelaksanaan

a. Pada pasien dengan pemeriksaan rectalataudaerah anus


b. Untuk pasien yang akan di huknah

c. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus

d. Tindakaninjeksi IM (intra muskular)


e) Cara kerja

No. Prosedur Tindakan Rasional

Cuci tangan sebelum Menurunkantransmisi mikroorganisme


1.
melakukan tindakan

Jelaskan prosedur yang Agar pasien mengerti bahwa tindakan yang kita lakukan
2. akan dilakukan kepada sesuai prosedur yang berlaku

pasien

Pasien dalam keadaan Menempatkanklienpadaposisisims yang benar,


berbaring, kemudian untukmempermudahpemeriksamelihatdaerahrektalatau

miringkan kekiri dengan anus.

posisi badan setengah


3.
telungkup dan kaki kiri

lurus lutut, paha kanan


ditekuk diarahkan ke

dada.

Tempatkan bantal kecil di Mencegahketidaknyamananpadaotot ototleher.


4.
bawah kepala

Tangan kiri diatas kepala Agar tangantidakmenopangtubuh.

atau dibelakang punggung


5.
dan tangan kanan diatas

tempat tidur.

Letakkanbantal di Mencegahterjadinyapenekanansecaralangsung abdomen

ruangantara dada, dengantempattidur.


6.
abdomen,

lenganatasdantempattidur.

Letakkanbantal di Mencegahterjadinyapenekananlangsungdengantempattidur.

7. antararuang pelvis,
pahaatasdantempattidur.

Cuci tangan sesudah Menurunkantransmisi mikroorganisme


9.
prosedur selesai dilakukan

10. Dokumentasikan tindakan Untuk memudahkan jika nanti data diperlukan

C. Posisi Trendelenburg

a) Pengertian:
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari

padabagian kaki.

b) Tujuan:
Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak, dan pada pasien shock danpada

pasien yang dipasang skin traksi pada kakinya.

c) Cara Pelaksanaan :
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

b. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang. Letakkan bantal di antara kepala dan ujung

tempattidur pasien, serta berikan bantal dibawah lipatan lutut


c. Pada bagian kaki tempat tidur, berikan balok penopang atau atur tempat tidur secara

khususdengan meninggikan bagian kaki pasien.

D. Posisi Dorsal Recumbent


a) Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarikataudirenggangkan) di

atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta pada proses
persalinan. (A. AzisAlimut H, 2009 : 186).
Area yang dikajiadalahkepaladanleher, punggung, toraks anterior danparu paru, payudara, aksila,

jantung, abdomen.(Patricia A. Potter, 2005 : 823)

b) Tujuan
a. Perawatan daerah genetalia

b. Pemeriksaan daerah genetalia

c. Posisi pada proses persalinan


c) Alat dan bahan

a. Tempat tidur khusus

b. Selimut
c. Bantal

d) Pelaksanaan

a. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia


b. Untuk persalinan

c. Untukmemudahkanpemeriksaandanmelakukantindakan, seperti :

Pemasangankateter
Pembersihan vulva (vulva hygiene)

Pemeriksaanginekologi/urologi

Pengobatanuretradankandungkemih
Pemeriksaan vagina (vaginal touch)

Melahirkan

e) Cara kerja

No Prosedur Tindakan Rasional

Cuci tangan sebelum melakukan Menurunkantransmisi mikroorganisme


1
pemeriksaan

Jelaskan prosedur yang akan Agar pasien mengerti bahwa tindakan yang kita lakukan sesuai
2
dilakukan kepada pasien prosedur yang berlaku

Pasien dalam keadaan berbaring Pakaian di bukauntukmempermudah proses


3
telentang, pakaian bawah dibuka pemeriksaanatauperawatanataupersalinan.

Tekuk lutut, renggangkan paha, Kliendengangangguannyerimerasalebihnyamandenganfleksilutut.

4 telapak kaki menghadap ketempat (Patricia A. Potter, 2005 : 823)

tidur dan renggangkan kedua kaki.

Pasang selimut untuk menutupi Untukmengurangi rasa malupadakliendanmemberikan rasa


5
daerah genetalia nyamansaatpemeriksaan

Pada proses melahirkan, Untukmempermudahpasiendalam proses pemeriksaan.

keduatangandiletakkan di
6 sampingkepala. Pada proses

pemeriksaankeduatanggandiletakkan

di sampingpinggulpasien

Menurunkantransmisi mikroorganisme
7 Cuci tangan setelah prosedur

dilakukan
8 Dokumentasikan tindakan Untuk memudahkan jika nanti data diperlukan

Posisi Litotomi

a) Pengertian

Pada posisi ini pasien ditempatkan pada posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya keatas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan

dan memasang alat kontrasepsi.

b) Tujuan
a. Memudahkanpemeriksaandaerahronggapanggul, misalnyapemeriksaan vagina/vaginal touch,

cystoscopy, rectoscopy.Atau curettage.

b. Memudahkanpelaksanaantindakan, misalnyamenolongpersalinan/pratus, operasihemoroid,


pemasangan IUD, atau curettage.(YuliaSuparmi, dkk. 2010 : 34)

c) Alat dan bahan


a. Bantal

b. Tempat tidur khusus


c. Selimut / kain penutup
d) Pelaksanaan

a. Untuk ibu hamil


b. Untuk persalinan
c. Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

e) Cara kerja

No. Prosedur Tindakan Rasional

Jelaskan prosedur yang akan Agar pasien mengerti bahwa tindakan yang kita
1.
dilakukan lakukan sesuai prosedur yang berlaku

Cuci tangan sebelum Menurunkantransmisi mikroorganisme


2.
melakukan pemeriksaan

Pasien dalam keadaan Memudahkanpemeriksaan, proses


berbaring telentang, kemudian persalinandanpemasanganalatkontrasepsi.
3.
angkat kedua paha dan tarik
kearah perut

Tungkai bawah membentk Mempermudahpemeriksauntukmelihatdaerah yang


4.
sudut 90 terhadap paha akandiberikantindakan.

Letakkan bagian lutut/kaki Agar

pada penyangga kaki di klientidakusahmenopangkakinyapadaposisimenekuk


5. tempat tidur khusus untuk dank lien dapatmerasanyaman
posisi litotomi

Pasang selimut Untukmengurangi rasa malukliendanmemberikan


6.
rasa nyamansaatpemeriksaan

Cuci tangan setelah prosedur Menurunkantransmisi mikroorganisme


7.
dilakukan

8. Dokumentasikan tindakan Untuk memudahkan jika nanti data diperlukan

f) Posisi Genu Pektoral


a) Pengertian :
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian

atastempat tidur.
b) Tujuan :
Dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid dan untuk membantumerubah

letak kepala janin pada bayi yang sungsang.


c) Cara kerja :
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

b. Anjurkan pasien untuk berada dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
c. menempel pada kasur tempat tidurPasang selimut pada pasien

Bab III

Penutup

KESIMPULAN
Ada berbagai macam teknik ambulasi salah satu nya memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda,hal
yang harus diperhatikan ketika ingin memindahkan pasien adalah ksiapan alat dan perawat itu sendiri dan ada

berbagai macam mobilisasi diatas tempat tidur antara lain : posisi fowler,sims,tronde burg,dorsal
recumbent,litotomi,genopectoral
Daftar Pusaka

Marizkaa.2013.pemberian posisi pada klien.pada:


Http://rifayanie.fileswordspress.com/2012
diaksespadatanggal 01 November 2013 pukul 01:23

Marlisa.2013.prosedur tindakan mobilisasi.pada:


Marlisanurse.blogspot.com
Anonym.2013.memindahkan pasien dari tempat tidur
11:54:00http://skepalir2010.blogspot.com/2011/10/memindahkan-pasien-dari-tempat-tidur-ke.html
diakses pada tanggal 01 November 2013 pukul 12:59

Ayu SafitriASfi di 20.03

Berbagi 2

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda
Lihat versi web

MENGENAI SAYA
Ayu SafitriASfi
Ikuti 0

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like