Professional Documents
Culture Documents
TITRASI POTENSIOMETRI
CAMPURAN ASAM
OLEH
JUDUL
TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan molaritas NaOH dari standarisasi.
Mahasiswa dapat menentukan molaritas penyusun larutan campuran asam (HCl +
H3PO4).
Mahasiswa dapat menentukan nilai pKa 1,2,dan 3 serta titik ekuivalen pada masing-
masing titrasi.
PENDAHULUAN
Asam kuat seperti asam klorida (HCl) dapat terdisosiasi sempurna dalam air. Namun
asam lemah seperti asam asetat (CH3COOH) terdisosiasi sebagian dalam air. Besarnya
disosiasi dapat dihitung dari nilai ekuilibrium konstan dan banyaknya asam lemah dan basa
kuat yang ditambahkan dalam larutan. Keasaman relatif dari asam dan basa biasanya
dinyatakan dalam pKa = -log10 Ka, dimana Ka merupakan nilai disosiasi konstan untuk reaksi
dibawah ini.
HA H+ + A-
Jika,
aA- = aktivitas
[A-] = konsentrasi basa konjugasi
A = koefisien aktivitas
Maka,
[aH + ] + [aA ] [H + ] + [A ] [H + ] + [A ]
Ka = = =
[aHA] [HA] [HA]
Dan persamaan Henderson-Hasselbalch
[A ]
pH = pKa log ( )
[HA]
Persamaan ini sangat berguna pada daerah buffer dari titrasi sebuah asam lemah. pKa
merupakan log Ka pada kekuatan ionik dari larutan. Tepatlah jika nilai dari Ka yang
diperoleh akan sedikit menyimpang dari nilai yang terdapat pada literatur standar, karena
pada literatur menunjukan nilai termodinamika pada kekuatan ionik = 0.
pKa merupakan nilai pH dimana aktivitas asam HA dan basa konjugasinya A - adalah
sama. Untuk asam bervalensi 3 berturut turut nilai disosiasi konstan didefinisikan sebagai
berikut :
H3A H2A- + H+ K1=[H2A-][H+]/[H3A]
H2A- HA- + H+ K1=[HA2-][H+]/[H2A-]
HA2- A3- + H+ K1=[A3-][H+]/[HA2-]
Nilai normalitas dari sebuah larutan asam merupakan jumlah ekuivalen per liter
(mol/liter) dari proton yang dapat mengalami disosiasi. Normalitas suatu larutan basa adalah
sama dengan jumlah ekuivalen dari asam yang dinetralkannya. Normalitas asam bervalensi 3
adalah 3 kali molaritas asam bervalensi 1. Pada titrasi larutan asam dan basa, nilai-nilai ini
sering dipakai untuk menyatakan dalam miliekuivalen.
Metode:
Pembuatan larutan NaOH 0,05M
1. Ditimbang NaOH padat sebanyak 1 gram dengan menggunakan neraca 2 digit.
2. Dimasukan kedalam beaker glass, kemudian dilarutkan menggunakan akuades
secukupnya.
3. Dimasukan kedalam labu ukur 500 ml untuk dihomogenisasikan.
Standarisasi NaOH
1. Ditimbang H2C2O4.2H2O sebanyak 0,1 gram menggunakan neraca mettler.
2. Dilarutkan dengan 10 ml akuades kedalam erlenmeyer.
3. Ditambahkan 2 tetes indikator PP.
4. Diulangi 2 kali untuk langkah diatas.
5. Dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan NaOH yang sudah dibuat hingga
warna berubah menjadi tepat merah muda.
6. Dilakukan titrasi secara triplo
HASIL PENGAMATAN
Standarisasi NaOH
VNaOH 0,05M (ml) I II III
Awal 0 0 0
Akhir 39,7 38,8 40,7
Ditambahkan 39,7 38,8 40,7
JAWAB PERTANYAAN
1. Grafik hubungan pH dengan penambahan volume NaOH (terlampir)
2. Titik ekuivalen (terlampir)
3. Perhitungan pKa2 dari H3PO4 dan pengujian persamaan Henderso-Hasselbalch.
a.
Mr H2C2O4.2H2O = 126,06 g/mol
m H2C2O4.2H2O = 0,1 g
massa 1000 0,1 1000
M= = = 0,0793 M
Mr V 126,06 10
Standarisasi NaOH
1 [NaOH] VNaOH = 2 [asam oksalat] Vasam oksalat
[NaOH] 39,73 ml = 2 0,0793 M 10 ml
[NaOH] = 0,0399 M
Persamaan reaksi:
H3PO4 + 3NaOH Na3PO4 + 3H2O
Persamaan bersih:
H3PO4 + OH- H2PO4- + H2O
Perhitungan I
V campuran = 20 ml
EQ1 V= 6 ml pH= 5,4
EQ2 V= 7,5 ml pH = 8,1
VNaOH EQ1 6
[camp asam] = [NaOH] = 0,0399 M = 0,012 M
V camp asam 20
VEQ1 VEQ
[H3PO4] = [NaOH]
VCamp Asam
6 1,5
[H3PO4] = 0,0399 = 0,009 M
20
[HCl] = 0,012 M 0,009 M
[HCl] = 0,003 M
pKa1
H3PO4 + OH- H2PO4- + H2O
M 0,012 0,0399
R 0,012 0,012 0,012 0,012
Perhitungan II
V campuran = 20 ml
EQ1 V=4 ml pH= 5,1
EQ2 V=5,5 ml pH= 9
VNaOH EQ1 4
[camp asam] = [NaOH] = 0,0399 M = 0,008 M
V camp asam 20
VEQ1 VEQ
[H3PO4] = [NaOH]
VCamp Asam
4 1,5
[H3PO4] = 0,0399 = 0,005 M
20
[HCl] = 0,008M 0,005 M
[HCl] = 0,003 M
pH1= 2,3 pOH= 11,7
pH2= 6,2 pOH= 7,8
pKw= 14
pKa1
H3PO4 + OH- H2PO4- + H2O
M 0,005 0,0399
R 0,005 0,005 0,005 0,005
Perhitungan III
V campuran = 20 ml
EQ1 V=4 ml pH= 6,5
EQ2 V=6 ml pH= 9
VNaOH EQ1 4
[camp asam] = [NaOH] = 0,0399 M = 0,008M
V camp asam 20
VEQ1 VEQ
[H3PO4] = [NaOH]
VCamp Asam
42
[H3PO4] = 0,0399 = 0,004 M
20
[HCl] = 0,008 M 0,004 M
[HCl] = 0,004M
pH1= 3,9 pOH= 10,1
pH2= 6,4 pOH= 7,6
pKw= 14
pKa1
H3PO4 + OH- H2PO4- + H2O
M 0,004 0,0399
R 0,004 0,004 0,004 0,004
pKa2
H2PO4- + OH- HPO42- + H2O
M 0,004 0,0359
R 0,004 0,004 0,004 0,004
Perhitungan II
VNaOH EQ1 4
[camp asam] = [NaOH] = 0,0399 M = 0,008 M
V camp asam 20
VEQ1 VEQ
[H3PO4] = [NaOH]
VCamp Asam
4 1,5
[H3PO4] = 0,0399 = 0,005 M
20
[HCl] = 0,008M 0,005 M
[HCl] = 0,003 M
Perhitungan III
VNaOH EQ1 4
[camp asam] = [NaOH] = 0,0399 M = 0,008 M
V camp asam 20
VEQ1 VEQ
[H3PO4] = [NaOH]
VCamp Asam
42
[H3PO4] = 0,0399 = 0,004 M
20
[HCl] = 0,008 M 0,004 M
[HCl] = 0,004 M
PEMBAHASAN
Pada percobaan standarisasi NaOH, didapat molaritas dari larutan NaOH adalah
sebesar 0,0399 M. Angka yang diperoleh dari percobaan, berbeda dengan molaritas pada
literatur, yakni 0,05 M. Hal ini dikarenakan, pada saat menimbang NaOH padatan tidak
menggunakan neraca dengan ketelitian 4 angka dibelakang koma. Sehingga massa yang ada
menjadi berkurang dari seharusnya, dan membuat molaritasnya juga ikut berkurang.
Sebelum melakukan titrasi, dilakukan pengkalibarsian pH meter terlebih dulu. Hal ini
dilakukan agar pH meter yang digunakan dapat mengukur pH larutan dengan tepat dan baik.
Pada titrasi campuran asam (H3PO4 + HCl) didapat 2 titik ekuivalen pada masing-
masing titrasi yang telah dilakukan, yakni seabanyak 3 kali. Terdapatnya 2 titik ini
membuktikan, bahwa untuk titrasi asam kuat dengan basa kuat, dimana pada percobaan ini
digunakan 2 asam kuat, sehingga diperoleh 2 titik, yakni 1 titik untuk terjadi kesetimbangan
asam pertama, dan yang kedua untuk kesetimbangan asam yang kedua. Dan setelah terjadi 2
titik ekuivalen, pH larutan menunjukan kestabilan, dimana hal ini menunjukan bahwa titrasi
yang dilakukan sudah mencapai titik setimbang diantara kedua asam kuat yang digunakan.
Pada titrasi campuran asam digunakan asam fosfat (H3PO4) yang memiliki sifat
poliprotik, yakni yang mampu melepaskan lebih dari 1 proton, dalam hal ini ialaha H+ jika
bereaksi dengan air. Oleh sebabnya sebelum dilakukan titrasi, campuran asam ditambahkan 1
ml akuades. Sehingga pada perhitungan didapat nilai pKa1, pKa2, dan pKa3.
Untuk masing-masing titrasi didapat nilai pKa sebagai berikut:
Titrasi pKa1 pKa2 pKa3
1 4,75 7,9 8,94
2 4 8,55 8,91
KESIMPULAN
Didapat molaritas NaOH pada standarisasi sebesar 0,0425 M
[HCl] adalah 0,0036 M dan [H3PO4] adalah 0,0025 M
Titik ekuivalen 1 dan 2 untuk titrasi pertama adalah 6,6 dan 9,8. Titik ekuivalen 1 dan
2 untuk titrasi kedua adalah 5,7 dan 10,3. Titik ekuivalen 1 dan 2 untuk titrasi ketiga
adalah 5,1 dan 7,5.
Nilai pKa masing-masing titrasi
Titrasi pKa1 pKa2 pKa3
1 4,75 7,9 8,94
2 4 8,55 8,91
DAFTAR PUSTAKA
Smith Henk, 2000, Petunjuk Praktikum Kimia Fisika 1, Suliyono, UKSW
LAMPIRAN
Grafik
Laporan sementara
Tugas awal 5