Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara sosiologis pengertian kelompok social adalah suatu kumpulan
orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama
lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu
terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial. Menurut
Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok social adalah suatu
kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka
terdapat beberapa pola interaksi yang dapatdipahami oleh para anggotanya
atau orang lain secara keseluruhan.
Di dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang
berbeda-beda. Hal itu tidak lain karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial.
Seorang sosiolog Pitiram A.osorkin, dalam bukunya yang berjudul social and
cultural mobility mengemukakan bahwa sistem berlapis-lapis itu merupakan
ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Ia
menyebut sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu dengan istilah social
stratification. Selanjutnya, dikatakan bahwa social stratification adalah
penggolongan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat dan wujudnya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tipe-tipe kelompok sosial ?
2. Apa yang dimaksud dengan masyarakat pedesaan dan perkotaan ?
3. Apa yang dimaksud dengan dinamika kelompok sosial ?
4. Apa saja dasar lapisan masyarakat ?
5. Apa saja unsur-unsur lapisan masyarakat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tipe-tipe kelompok sosial
2. Untuk mengetahui definisi dari masyarakat pedesaan dan perkotaan
3. Untuk mengetahui definisi dinamika kelompok sosial
4. Untuk mengetahui macam-macam dari dasar lapisan masyarakat
5. Untuk mengetahui unsur-unsur lapisan masyarakat
2
BAB II
ISI
3
anggotanya saling mengenal dengan baik (face-to-face
groupings). Hal ini berbeda dengan kelompok social seperti
masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di mana anggota-
anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.
c. Berdasarkan kepentingan dan wilayah
Sebuah masyarakat setempat (community) merupakan suatu
kelompok social atas dasar wilayah yang tidak mempunyai
kepentingan-kepentingan tertentu. Sedangkan asosiasi
(association) adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk
memenuhi kepentingan tertentu.
d. Berdasarkan kelangsungan kepentingan
Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial.Suatu
kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang keberadaannya
hanya sebentar karena kepentingannya juga tidak berlangsung
lama.Namun, sebuah asosiasi mempunyai kepentingan yang
tetap.
e. Berdasarkan derajat organisasi
Kelompok social terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang
terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI, perusahaan dan
sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hamper tidak
terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan.
Secara umum tipe-tipe kelompok social adalah sebagai berikut.
4
Kelompok tidak teratur, yaitu perkumpulan orang-orang di
suatu tempat pada waktu yang sama karena adanya pusat
perhatian yang sama. Misalnya, orang yang sedang
menonton sepak bola.
Organisasi Formal, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan
terlebih dahulu, misalnya perusahaan.
5
Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu
penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang
tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta
kepuasan yang dihasilkannya.Contoh : orang yang
berpesta, berdansa, dansebagainya.
6
Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menggunakan kekuatan fisik yang
brlawanan dengan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Immoral crowds (kerumunan yang bersifat
immoral)
Hampir sama dengan kelompok ekspresif.
Bedanya adalah kerumunan yang bersifat immoral
bertentangan dengannorma-norma masyarakat.
Contoh : orang-orang mabuk.
b. Publik
Berbeda dengan kerumunan, public lebih merupakan
kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi
secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti
misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus,
surat kabar, radio, televisi, film, dsb. Setiap aksi public
diprakarsai oleh keinginan individual (ex :pemungutan
suara dalam pemilihan umum), dan ternyata individu-
individu dalam suatu public masih mempunyai kesadaran
akan kedudukan sosial yang sesungguhnya dan juga masih
lebih mementingkan kepentingan-kepentingan pribadi dari
pada mereka yang tergabung dalam kerumunan. Dengan
demikian, tingkah laku pribadi kelakuan public didasarkan
pada tingkahlaku atau perilaku individu.
7
jauh berbeda dengan masyarakat pedesaan. Perhatian khusus
masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti
pakaian, makanan, dan perumahan tetapi mempunyai perhatian
lebih luas lagi untuk memenuhi kehidupannya atau
kehidupannya bisa dikatakan dengan serba teknologi.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota,
antara lain:
8
kota sehingga dalam masyarakat kota sering dikenal
dengan istilah time is money babbbyyyyyyyy.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata
dikota-kota bila dibandingkan dengan di desa
karena informasi dikota bisa dengan mudah tersebar
karena teknologi yang canggih.
9
Marga, unsur ini merupakan ruang perkotaan yang
berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara
suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta
hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah
lainnya.
Suka, unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan
untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas
hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan
kesenian sebagai tempat menghilangkan kepenatan
yang sering dialami oleh masyarakat kota dalam
pekerjaannya dan menyisahkan hari weekend untuk
berlibur bersama keluarga seperti mall.
Penyempurna, unsur ini merupakan bagian yang penting
bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke
dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan
kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan
jaringan utilitas kota.
10
Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus
regional/global
d. Pengertian Desa
11
Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari
Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan,
tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang
yang berbeda pendapat, intinya semua harus
memperlihatkan keseragaman persamaan.
Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang
ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk
suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya
berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya
Universalisme)
Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat
khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha
yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan
yang sudah merupakan kebiasaan atau
keturunan.(lawanya prestasi).
Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas
terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa
ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa
menggunakan bahasa tidak langsung, untuk
menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat
Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang
masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
12
Penduduk yang tinggal didesa akan banyak
ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-
hukum alam. Tentu berbeda dengan penduduk kota
yang kehidupannya bebas dari realitas alam. Padahal
mata pencaharian juga menetukan relasi dan reaksi
sosial.
Ukuran Komunitas
Kepadatan Penduduk
13
subkultur dan kesenangan, kebudayaan dan mata
pencaharian.
Diferensiasi Sosial
Pelapisan Sosial
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial tidak
resmi antara masyarakat desa dan kota, antara lain:
Pada masyarakat kota aspek kehidupan
pekerjaan, ekonomi, atau sosial politik lebih
banyak sistem pelapisannya dibanding
didesa.
Pada masyarakat desa kesenjangan antara
kelas ekstern dalam piramida sosial terlalu
besar sedangkan pada masyarakat kota jarak
antara kals ekstern yang kaya dan miskin
cukup besar.
Pada umumnya masyarakat pedesaan
cenderung berada pada klas menengah
menurut ukuran desa
Mobilitas Sosial
14
Banyak penduduk yang pindah rumah ke
rumah lain
Waktu yang tersedia bagi penduduk kota
untuk bepergian pe satuan penduduk lebih
banyak dibandingkan dengan orang-orang
desa
Bepergian setiap hari didalam atau diluar
dari pusat penduduk
Waktu luang dikota lebih sedikit
dibandingkan didesa
Interaksi Sosial
Pengawasan Sosial
Tekanan sosial oleh masyarakat pedesaan lebih
kuat karena kontaknya yang bersifat pribadi dan ramah
tamah(informal) sedangkan dkota pengawasan sosial
lebih bersifat formal, pribadi, dan peraturan lebih
menyangkut masalah pelanggaran.
Pola Kepemimpinan
kepemimpinan didaerah pedesaan cenderung
banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu
dibandingkan dengan dikota.
15
Standar Kehidupan
Dikota, dengan konsentrasin dan jumlah
penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan
dalam menyediakan kebutuhan tersebut dengakan
didesa terkadang tida demikian.
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial atau kepaduan dan
kesatuan pada masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing
faktor yang berbeda.
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan sitem nilai didesa dnegan dikota
berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara, dan
norma yang berlaku.
f. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua
komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lainnya.
Bahkan dalam kedaan yang wajar diantara keduanya terdapat
hubungan yang erat, bersifat ketergantungan karena diantara
mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam
memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan.
Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis
pekerjaan tertentu dikota. Mereka ini biasanya adalah pekerja-
pekerja musiman. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-
barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-
bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian,
minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan
alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang
melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa
tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri. Tetapi dalam
16
kenyataannya, hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud
karena adanya beberapa pembatas. Jadi bisa dikatakan
hubungan antara kota dan desa menjalin hubungan yang
simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan satu sama
lainnya. dan satu sisi jiga orang kota yang tinggal dikota itu
tidak semuanya asli lahir dikota tapi ada juga yang merupakan
kaum urban dari desa untuk pindah ke kota karena mendapat
pekerjaan dikota, jadi hubungan yang lain adalah adanya istilah
mudik ke kampung halaman yang dilakukan oleh masyarakat
dari kota ke desa.
Jadi Kesimpulannya adalah masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
yaitu Allah SWT, untuk saling membutuhkan dan terciptanya
rasa saling ketergantungan satu sama lain. Jangan sampai
terjadi kesenjangan sosial yaitu yang kaya semakin kaya dan
yang miskin semakin miskin antara masyarakat kota dengan
masyarakat desa karena justru itu akan membuat kerugian
tersendiri karena masyarakat desa tidak lepas dari masyarakat
kota begitupun sebaliknya masyarakat kota tidak bisa lepas
dari masyarakat desa dalam kehidupannya.
4. Kelompok-kelompok kecil
Small group adalah suatu kelompok yang kecil/yang secara
teoritis terdiri paling dari dua orang, dimana orang saling
berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang
menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Biasanya
small group ini adalah hubungan-persahabatan (Soerjono
Soekanto:146).
5. Dinamika kelompok social
Jika dilihati asal katanya, dinamika memiliki arti
tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat
17
menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan
keadaan. Sedangkan kelompok merupakan kumpulan orang-orang
yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang
intensif dan mempunyai tujuan bersama
Dengan demikian dinamika kelompok merupakan sebuah
konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu
bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah
Selain itu dinamika kelompok dapat juga diartikan sebagai
suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki
hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang
lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika kelompok pada
dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang
menggambarkan semua hal yang terjadi dalam kelompok akibat
adanya interaksi individu-individu yang ada dalam kelompok itu.
18
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya
masing-masing / sesuai keahlian)
Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan
masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan
berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat)
Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial akan
menyebabkan konflik antar kelompok sosial maupun sesame
anggota kelompok sosial. Di dalam dinamika kelompok sosial
mungkin terjadi perbedaan pendapat hingga menjurus pada sikap
etnosentrisme antar kelompok atau anggota (internet).
19
lapisan masyarakat yang mempunyaikedudukan yang bertingkat-
tingkat dari yang bawah sampai yang atas.
Barang siapa yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah
yang banyak, dianggap masyarakat berkedudukan dikalngan atas.
Mereka yang sedikit sekali atau bahkan yang tidak sesuatu yang
berharga dalm pandangan masyarakat mempunyai kedudukan
yang rendah. Di antara lapisan yang atasan dan rendah itu, ada
lapisan jumlahnya dapat ditentukan sendiri olah mereka yang
hendak mempelajari system lapisan masyarakat itu.
Biasanya golongan lapisan masyarakat atas tifak hanya memiliki
satu macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi
kedudukannya yang tinggi itu bersifat komulatif. Mereka yang
memilki uang banyak, akan mudah sekali mendapatkan tanah,
kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedang mereka yang
mempunyai kekuasaan besar mudah menjadi kaya dan
mengusahakan ilmu pengetahuan.System lapisan dalam
masyarakat tersebut, dalam sosiologi ddikenal dengan social
stratification. Kata stratification berasal dari stratum, jamaknya
strata yang berarti lapisan. Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa
social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat
kedalam kelas yang bertingkat-tingkat (hirarkis).
Perwujudannya adalah kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
Selanjutnya menrut Sorokin, dasar dan inti lapisan masyarakat
tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban,
kewajiban dan tangggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya
diantara anggota-anggota masyarakt. Masyarakat yang
berstratifikasi sering dikiaskan dengan gambar sebuah limas yang
berlapis-lapis. Lapisan bawah adalh yang paling besar dan lapisan
berikutnya menjadi lebih sempit. Terdapat pendapat yang
menyamakan antara lapisan dengan kelas.
20
Namun sebenarnya terdapat perbedaan antara keduanya. Marx
berpendapat bahwa kelas adalah suatu lapisan masyarakat yang
orangnya mempunyai kedudukan dan peran yang sama terhadap
alat-alat produksi dan peredaran barang. Karena mereka
mempunyai kepentingan ekonomi yang sama, menghadapi nasib
dan masalah kehidupan yang sama, dan harapan serta cita-cita
yang sama pula.
21
kepada setiap anggota masyarakat untuk dijadikan landasan
pembangunan masyarakat dari ada system yang tertutup.System tertutup
jelas terlihat pada masyarakat India yang berkasta. Atau didalam
masyarakat yang feodal, atau di dalam masyarakatnya yang mana
lapisannya tergantung pada perbedaan rasial. Apabila ditelaah pada
masyarakat India, system lapisan disana sangat kaku dan menjelma dalam
diri kasta-kasta. Kasta di India mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:
22
hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan dalam proses produksi.Istilah
kelas terkadang tidak selalu mempunyai arti yang sama. Ada kalanya
yang dimaksud dengan kelas ialah semua orang dan keluarga ynag sadar
akan kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedangkan kedudkan mereka
itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum.
Pandangan lain terhadap kelas-kelas ada yang menggunakan
penilaian fungsional dan historis. Terbentuknya kelas-kelas menurut
aliran fungsional diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan
keperluan yang nyata dan gejalanya dimengerti apabila diketahui riwayat
terjadinya seprti dalam abad ke-19, yaitu sebagai berikut:
23
pemilik berganti, maka terbawa pula seluruh kuli yang ada di
dalam tata usaha pengolaan lahan itu.
prinsip kuli kontrak memberi kesempatan bagi tumbuhnya
benih-benih feodalisme, tata penguasaan di tangan minoritas
bangsawan. Buruh jadi bergantung pada lahan usaha tempat ia
mengandalkan hidupnya. Dirnya terikat kepada Aristrokrat.
Hak-hak yang dimilikinya baik hak sipil maupun hak sosial
tetap saja hilang.
struktur dasar bergeser kearah prinsip borjuis. Lapisan ini
bukan petani, bukan aristokrat melainkan kelas menengah.
Dengan memiliki alat dan sarana-sarana produksi, kelompok
ini mampu menguasai indusri dan mesin.
kini kaum borjuis memperoleh keuntungan yang besar. Maka
muncul gejala baru, yaitu lapisan ini menjadi embrio sebuah
kapitalisme industri. Perkembangan selanjutnya adalah
memberi peluang terhadap terjadinya pertentangan kelas.
24
umpamanya kera, ada lapisan pimpinan dan yang dipimpin, ada pula
perbedaan pekerjaan yang didasarkan perbedaan seks. Demikian juga
dikalangan dunia tumbuh-tumbuhan. Dikenal ada tubuhanan parasitis,
yang sanggup berdiri sendiri.
system kasta.
25
perhubungannya dibatasi sesuai dengan statusnya. System
kasta ini merupakan bentuk yang paling kaku dan mempunyai
garis batas yang paling jelas dari bentuk stratifikasi sosial.
System kelas.
26
stratifikasi sosial merupakan devinisi dari suatu populasi kedalam atau
lebih lapisan dan setiap lapisan itu relatif homogen.
27
Untuk meneliti terjadinya proses-proses lapisan masyarakat,
dapatlah pokok-poko sebagai berikut:
28
atau perkumpulan. Kekuasaan dan wewenang merupakan unsure-unsur
khusu dalam system lapisan.
29
kewajibannya. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat
seseorang dalam suatu pola tertentu.
Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua
macam kedudukan yaitu sebagai berikut:
Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam
masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-
perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan
tersebut memperoleh karena kelahiran. Pada
umumnya ascribed status di jumpai pada
masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang
tertutup, misalnya masyarakat fiodal, atau
masyarakat di mana sistem lapisan tergantung pada
perbedaan rasial. Namun demikian, ascribed status
tak hanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat
dengan sistem lapisan yang tertutup. Pada sistem
lapisan terbuka juga ada.
Achieved status adalah kedudukan yang di capai
oleh seseorang dengan usaha-usaha yang di sengaja.
Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran.
Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja,
tergantung pada kemampuan masing-masing dalam
mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.
Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim
asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam
kedudukan, yaitu assigned status, yang merupakan
kedudukan yang di berikan. Assigne-status tersebut
sering mempunyai hubungan yang erat dengan
achieved status, dalam arti bahwa suatu kelompok
atau golongan memberikan kedudukan yang lebih
30
tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah
memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Peranan ( role )
peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan (
status). Apabila seseorang meleksanakan hak dan kewajibanya
sesuai dengan kedudukanya, dia menjankan suatu peranan.
Pembeda antara kedudukan dengan peranan adalah untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.keduanya tidak dapat di pisah-
pisahkan karena yyang satu tergantung pada yang lain dan
sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan
tanpa peranan. Sabagai mana halnya dalam kedudukan,
peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai
macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan
hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan
apa yang perbuatnya bagi masyarakat serta kesempata-
kesempatan apa yang di berikan oleh masyarakat kepadanya.
Pentingnya peranan adalah karna ia mengatur prilaku
seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batass-batas
tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbutan orang lain
hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat
merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam
masyarakat. Peranan juga di atur oleh norma-norma yang
berlaku.
Peranan yang melekat pada seseorang harus di
bedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan.
Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu social position
merupakan unsur statis yang menunjukan tepat individu pada
organisasi masyarakat.
31
Peranan mencakup tiga hal, yaitu sebagai
berikut;
Peranan meliputi norma-norma yang di
hubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam
arti ini merupakan rangkaian peraturan-
peraturan yang membimbing seseorang
dalam kehidupan kemasyarakatan.
Peranan merupakan suatu konsep tentang
apa yang dapat di lakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
Peranan juga dapat di katakan sebagai
prilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
Sistem kasta di India telah ada sejak abad-abad yang lalu. Istilah
untuk kasta dalam bahasa India dinamakan yati; sedangkan sistemnya
disebut varna. Menurut kitab Rig-Veda dan kitab-kitab Brahmana, dalam
masyarakat India kuno dijumpai empat varna yang tersusun dari atas ke
bawah. Masing-masing adalah kasta Brahmana, Ksatria, Vaicya, Sudra.
Kasta Brahmana merupakan kasta para pendeta, yang dipandang sebagai
lapisan tertinggi. Ksatria merupakan kasta-kasta bangsawan dan tentara,
dipandang sebagai lapisan yang kedua. Kasta Vaicya merupakan kasta
para pedagang yang dianggap sebagai lapisan yang menengah (ketiga)
dan Sudra adalah kasta orang-orang biasa (jelata).
32
Sistem kasta semacam di India, juga dijumpai di Amerika Serikat,
dimana terdapat pemisahan yang tajam antara golongan kulit putih
dengan golongan kulit berwarna terutama oranr-orang Negro. Sistem
tersebut dikenal dengan segregation yang sebenarnya tidak berbeda jauh
dengan sistem apartheid yang memisahkan golongan kulit putih dengan
golongan asli di Uni Afrika Selatan.
7. Mobilitas sosial
33
kelompok orang dari strata sosial yang satu ke strata sosial
yang lain.sedangkan mobilitas geografik adalah perpindahan
orang atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain.
34
sosial kekedudukan lainnya, yang tidak sederajat.
Terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal, yaitu
yang naik (social climbing) dan yang turun (social
sinking).
Gerak sosial vertikal yang naik mempunyai 2
bentuk utama:
Masuknya individu-individu yang mempunyai
kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang
lebih tinggi,
Pembentukan suatu kelompok baru, yang
kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih
tinggi dari kedudukan individu-individu
pembentuk kelompok tersebut.
Gerak sosial vertikal yang menurun mempunyai 2
bentuk utama:
Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang
lebih rendah derajatnya,
Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat
berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
35
masyarakatnya tidak memberikan peluang untuk mengadakan
perubahan.
Dalam sistem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak
dicapai tergantung pada usaha dan kemampuan si individu.
Memang benar bahwa anak seorang pengusaha mempunyai
peluang yang lebih baik dan lebih besar daripada anak seorang
tukang sapu jalan. Akan tetapi, kebudayaan dalam masyarakat
tidak menutup kemungkinan bagi anak tukang sapu untuk
memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan yang
semula dipunyainya. Namun kenyataan tidaklah seideal itu.
Dalam masyarakat selalu ada hambatan dan kesulitan-
kesulitan, misalnya birokrasi (dalam arti yang kurang baik),
biaya, kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat,
dan lain sebagainya.
Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar
belakang sosial para individu berbeda, maka mereka tetap
dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai
kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas
sosial rendah, maka tentu saja kebanyakan orang akan
terkungkung dalam status para nenek moyang mereka.
36
bersifat menguntungkan. Akan tetapi masyarakat seperti itu
tetap memiliki konsekuensi negatif.
Konsekuensi negatif tersebut mencakup kecemasan
akan penurunan status bila terjadi mobilitas menurun;
ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan
yang ditingkatkan; keretakan antar anggota kelompok primer,
karena seseorang berpindah status yang lebih tinggi atau ke
status yang lebih rendah. Seseorang yang dinaikan jabatannya
mungkin saja merasa cemburu melihat ketenangan masyarakat
yang kurang mobil.orang tua dan putra-putrinya dapat saling
merasa sebagai orang asing.
Beberapa studi lainnya telah pula mengemukakan
bahwa mobilitas-menurun berkaitan dengan banyak hal yang
mencemaskan, seperti misalnya gangguan kesehatan, keretakan
keluarga, perasaan terasing (alienasi) dan keterpencilan sosial
(social distance). Namun demikian, penyebab dan akibatnya
tidak dapat diidentifikasi. Hal-hal yang mencemaskan seperti
itu dapat saja merupakan penyebab ataupun akibat dari
mobilitas menurun. Baik bagi individu maupun masyarakat,
manfaat dan kerugian mobilitas sosial, serta masyarakat
bersistem terbuka, masih dapat diperdebatkan.
37
Struktur Pekerjaan
Sebuah masyarakat yang kegiatan
ekonominya berbasis industri dengan teknologi
canggih, tentunya yang berstatus tinggi akan
lebih banyak dibandingkan dengan yang
berkedudukan rendah. Sehingga untuk itu yang
berkedudukan rendah akan terpacu untuk
menaikkan kedudukan sosial ekonominya.
Perbedaan Fertilitas
Setiap masyarakat memiliki tingkat
fertilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat
fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah
jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan
tinggi atau rendah. Hal ini tentu akan
berpengaruh terhadap proses mobilitas sosial
yang akan berlangsung.
Ekonomi Ganda
Setiap negara yang menerapkan sistem
ekonomi ganda (tradisional dan modern)
sebagaimana terjadi di negara-negara Eropa dan
Amerika, tentunya akan berdampak pada jumlah
pekerjaan, baik yang berstatus tinggi maupun
yang rendah. Bagi masyarakat yang berada
dalam tekanan sistem ekonomi ganda seperti
ini, mobilitasnya terrgantung pada keberhasilan
dalam melakukan pekerjaan di bidang yang
diminatinya karena dalam masyarakat seperti ini
(modern) kenaikan status sosial sangat
dipengaruhi oleh faktor prestasi.
Faktor Individu
38
Faktor individu ini lebih menekankan pada kualitas
dari orang perorang, baik dilihat dari tingkat pendidikan,
penampilan maupun keterampilan pribadinya.
Perbedaan Kemampuan
Setiap inidvidu memiliki kemampuan
yang berbeda-beda.
Orientasi Sikap Terhadap Mobilitas
Setiap individu memiliki cara yang
beragam dalam mengupayakan meningkatkan
prospek mobilias sosialnya.
Faktor Kemujuran
Usaha adalah sebagai proses untuk
meraih kesuksesan. Tetapi kemujuran tetap
berada pada posisi yang tidak bisa kita anggap
sepele.
Faktor Status Sosial
Status sosial orang tua akan terwarisi kepada anak-
anaknya.
Faktor Keadaan Ekonomi
Masyarakat desa yang melakukan urbanisasi karena
akibat himpitan ekonomi di desa. Masyarakat ini kemudian
bisa dikatakan sebagai masyarakat yang mengalami
mobilitas.
Faktor Situasi Politik
Kondisi politik suatu negara dapat menjadi
penyebab terjadinya mobilitas sosial. Karena dengan
kondisi politik yang tidak menentu akan sangat
berpengaruh terhadap struktur keamanan. Sehingga,
memunculkan sebuah keinginan masyarakat untuk pindah
ke daerah yang lebih aman.
39
Faktor Kependudukan (demografi)
pertambahan jumlah penduduk yang pesat dapat
mengakibatkan sempitnya lahan pemukiman dan
mewabahnya kemiskinan, sehingga menuntut masyarakat
untuk melakukan transmigrasi.
Keinginan melihat daerah lain
Apabila keinginan melihat daerah lain itu dikuasai
oleh jiwa (mentalitas) mengembara, biasanya kuantitas
mobilitas agak terbatas pada orang-orang atau suku bangsa
tertentu. Suku minangkabau dan suku Batak misalnya,
sering dikatakan memiliki jiwa petualang. Ada semacam
naluri yang hidup didalam jiwa pemuda Minang dan batak
untuk merantau ke daerah lain, atau melihat kehidupan di
kota lain, sebelum mereka menjalankan pekerjaannya
ditempat yang tetap.
40
8. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
Manusia pada umumnya bercita-cita agar ada perbedaan
kedudukan dan peranan dalam masyarakat itu tidak ada. Akan tetapi, cita-
cita tersebut selalu akan tertumbuk pada kenyataan yang berlainan. Setiap
masyarakat harus menempatkan individu-individu pada tempat-tempat
tertentu dalam struktur sosial dan mendorong mereka untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai akibat penempatan
tersebut. Dengan demikian, masyarakat menghadapi dua persoalan. yaitu,
menempatkan individu-indiiduu tersebut, dan mendorong agar mereka
melaksanakan kewajibannya.
Apabila semua kewajiban selalu sesuai dengan keinginan si
individu, dan sesuai pula dengan kemampuan-kemampuannya dan
seterusnya, persoalannya tak akan selalu sulit untuk di laksanakan. Akan
tetapi kenyataan bukanlah demikian. Kedudukan dan peranan tertentu
sering memerlukan kemampuan dan latihan-latihan tertentu. Pentingnya
kedudukann dan peranan tersebut juga tidak selalu sama. Maka, tak akan
dihindarkan bahwa masyarakat harus menyediakan beberapa macam
sistem pembalasan jasa sebagai pendorong agar individu mau
melaksanakan kewajiban-kewajjibannya yang sesuai dengan posisinya
dalam masyarakat.
Dengan demikian, mau tidak mau ada sistem lapisan
masyarakat karena gejala tersebut sekaligus memecahkan persoalan yang
di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam tempat-tempat
yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan
kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya.
Pengisian tempat-tempat tersebut merupakan daya pendorong agar
masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi, wujudnya
dalam setiap masyarakat juga berlainan karena tergantung pada bentuk
dan kebutuhan masing-masing masyarakat. Jelas bahwa kedudukan dan
peranan yang di anggap tertinggi oleh setiap masyarakat adalah
41
kedudukan dan peranan yang di anggap terpenting secara memerlukan
kemampuan dan latihan-latihan yang maksimal.
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok social adalah
suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka
terdapat beberapa pola interaksi yang dapatdipahami oleh para anggotanya atau
orang lain secara keseluruhan.
Berbagai macam tipe kelompok sosial dapat dilihat berdasarkan besar
kecilnya anggota kelompok, derajat interaksi dalam kelompok, kepentingan dan
wilayah, kelangsungan kepentingan, dan derajat organisasi.
Pengertian masyarakat kota lebih menekankan pada sifat-sifat kehidupannya
serta ciri-ciri kehidupannya yang jauh berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti
pakaian, makanan, dan perumahan tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi
untuk memenuhi kehidupannya atau kehidupannya bisa dikatakan dengan serba
teknologi. Sedangkan desa itu adalah suatu tempat dimana bertempat tinggal
suatu masyarakat yang jumlah penduduknya sedikit atau kurang dari 2.500 jiwa
dengan kesatuan hukum dan kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang masih erat yang terdapat disuatu daerah.
Dinamika kelompok pada dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang
menggambarkan semua hal yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi
individu-individu yang ada dalam kelompok itu
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
masyarakat adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ). Kedudukan dan
peranan merupakan unsur-unsur dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang
penting bagi sistem sosial.
43
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini begitu banyak kekuranagan dari segi
penulisan maupun materi yang disajikan, oleh karna itu kami mengharapkan
kritik dan sarannya agar makalah ini kedepan jauh lebih baik lagi. Dan harapan
kami makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
44
DAFTAR PUSTAKA
https://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/kelompok-sosial/
https://estuputri.wordpress.com/2010/05/19/kelompok-kelompok-sosial-yang-tidak-
teratur/
https://fadluridwanulhakim.wordpress.com/2013/11/22/masyarakat-pedesaan-dan-
masyarakat-perkotaan/
http://zakariazeky.wordpress.com/2012/02/02/bab-7-masyarakat-perkotaan-dan-
masyarakat-pedesaan/
http://manusiabudaya.blogspot.com/2012/06/perbedaan-masyarakat-desa-kota.html
http://dwiputry22.blogspot.com/2012/10/kelompok-kelompok-sosial-dalam.html
http://urlsriyuniati.blogspot.com/2013/08/lapisan-masyarakat_28.html
http://kedie-rambung.blogspot.com/2011/12/contoh-makalahlapisan.htmlshakary kedie
rambung
45