You are on page 1of 9

LAPORAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN

HIPERTENSI
DESA KREBET KECAMATAN MASARAN
KABUPATEN SRAGEN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :
Yuni Asnaini
12712195

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013

1
I. Latar Belakang
Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan penduduk di suatu negara dapat dinilai
dengan Human Developement Indeks (HDI). HDI dapat ditentukan berdasarkan aspek
ekonomi, kesehatan serta pendidikan. Indikator-indikator yang sering dipakai untuk
mengukur derajat kesehatan yaitu angka kesakitan (morbidity), angka kematian
(mortality), dan status gizi. Peralihan epidemiologi yang terjadi secara paralel
bersamaan dengan transisi demografi dan teknologi di Indonesia telah menimbulkan
perubahan pola penyakit, dari penyakit infeksi yang beralih ke penyakit tidak menular
(PTM). Penyebab terjadinya transisi epidemiologi adalah perubahan sosial ekonomi,
lingkungan dan struktur penduduk, serta masyarakat yang telah mengikuti gaya hidup
tidak sehat, seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, makanan yang tinggi lemak dan
kalori, serta konsumsi alkohol yang dianggap menjadi faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM).
Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian penting untuk masalah
kesehatan saat ini adalah hipertensi yang biasa dikenal juga dengan the silent killer.
Apabila penyakit hipertensi ini tidak dikontrol, maka dapat menyerang organ target
sehinga dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Menurut WHO, pada tahun
2005 penyakit ini telah menyumbangkan angka kematian sebesar 28% dari seluruh
kematian yang terjadi di kawasan Asia Tenggara. Uuntuk Negara Indonesia, penyakit
tidak menular (PMT) khususnya hipertensi telah menyebabkan 3 juta kematian.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang diadakan oleh
Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia
(berdasarkan pengukuran tekanan darah) sangat tinggi, yaitu 31,7% dari total penduduk
dewasa dan 7 dari 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat.
Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat diiringi oleh pola hidup sehat
yang semakin tidak dijalankan.
Dengan pembuatan dan pengadaan promosi kesehatan ini diharapkan masyarakat
lebih dapat mengenali dan memahami tentang hipertensi sehingga dapat melakukan
upaya pencegahan karena mengingat semakin meningkatnya angka kejadian hipertensi
di Indonesia.

2
II. Tujuan Promosi Kesehatan
A. Tujuan Jangka Pendek :
1. Meningkatkan pengetahuan warga Desa Krebet tentang hipertensi.
2. Memberikan penjelasan tentang bahaya hipertensi.
3. Meningkatkan pengetahuan warga tentang pentingnya pencegahan dan
pengobatan terhadap hipertensi.
B. Tujuan Jangka Panjang :
1. Terwujudnya masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan.
2. Terwujudnya pola hidup yang baik dan sehat pada masyarakat Desa Krebet.

III. Analisis SWOT


Analisis SWOT akan membantu menentukan keberhasilan dalam upaya
penyelesaian masalah. Analisis SWOT perlu dilakukan sebelum melakukan
tindakan karena membantu untuk mencari solusi terbaik dari suatu masalah.
Analisis SWOT dibagi seperti sebagai berikut ini:
A. Analisis Internal, yaitu :
1. Strength (kekuatan)
- Puskesmas Kecamatan Masaran mempunyai unit promosi kesehatan
yang dapat membantu promosi tentang hipertensi.
- Kegiatan posyandu di wilayah Puskesmas Masaran berjalan dengan baik
dan lancar.
- Perangkat desa di wilayah Puskesmas Masaran cukup aktif dalam
kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, hal ini terlihat dalam antusias
mereka membantu untuk promosi kesehatan tentang hipertensi.
2. Weakness (kelemahan)
- Terbatasnya tenaga kesehatan di unit promosi kesehatan.
- Terbatasnya media promosi kesehatan yang diberikan kepada warga
desa.
- Terbatasnya kader kesehatan yang membantu promosi kesehatan di desa
Krebet.

3
B. Analisis eksternal, yaitu :
1. Opportunity (kesempatan)
- Sasaran promosi kesehatan cukup antusias dalam kegiatan promosi
kesehatan yang akan dilakukan.
2. Threat (hambatan)
- Kendala bahasa dan pemahaman warga selama penyampaian promosi
kesehatan itu diberikan.
- Waktu untuk penyampaian promosi kesehatan harus menyesuaikan
waktu warga desa karena beberapa kegiatan warga tidak bisa
ditinggalkan.

IV. Sasaran Promosi


Sasaran promosi kesehatan adalah:
Seluruh warga Desa Krebet terutama lanjut usia.

V. Tahap-Tahap Promosi Kesehatan


1. Perencanaan
Pencarian referensi lalu persiapan pembuatan media promosi kesehatan.
Melakukan promosi kesehatan tentang hipertensi.
2. Pelaksanaan
Memberi pengetahuan tentang hipertensi.
Melakukan pengukuran tekanan darah.
3. Evaluasi
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman warga tentang hipertensi.

VI. Isi Pesan


Pengertian hipertensi
Penyebab hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi.
Bahaya hipertensi
Pencegahan hipertensi

4
VII. Bentuk Media Promosi
Dokter muda menetapkan cara promosi kesehatan, seperti dalam bentuk
memberi pengetahuan tentang bahaya hipertensi (penyuluhan), pengukuran
tekanan darah dan pembagian media promosi kesehatan kepada puskesmas dengan
alasan sebagai berikut :
1. Banner
A. Keunggulan
Langsung dibaca oleh sasaran promosi kesehatan
Tahan lama
Lebih berwarna karena desain dapat dibuat semenarik mungkin disertai
gambar dan tulisan sehingga sasaran promosi kesehatan menarik untuk
membacanya
Fleksibilitas, dapat dipasang dimana saja baik indoor atau outdoor
Tahan terhadap cuaca
B. Keterbatasan
Tidak tahan terhadap terpaan angin, sehingga mudah jatuh
Penempatan yang kurang tepat akan berdampak terhadap cepat rusaknya
banner
2. Penyuluhan
A. Keuntungan
Dapat terjalin komunikasi dua arah antara pemberi promosi dengan
target sasaran
Informasi yang disampaikan dapat lebih lengkap dan mudah dipahami
B. Keterbatasan
Perlu penggunaan bahasa yang sesuai dengan masyarakat Desa Krebet
agar dapat langsung mengenai sasaran dan mudah dipahami.
Dibutuhkan alat untuk media penyuluhan agar menarik dan komunikatif

5
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Saat ini transisi epidemiologi beralih menjadi penyakit tidak menular,
salah satunya adalah hipertensi. Semakin banyaknya penderita hipertensi di
Indonesia, diperlukan strategi untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman
dan kewaspadaan masyarakat Indonesia tentang bahaya hipertensi. Salah satu
cara untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
hipertensi yaitu promosi kesehatan dengan menggunakan media promosi.
B. Saran
Perlu dibentuknya kader kesehatan atau kader posyandu yang dapat
melanjutkan promosi kesehatan dan menjadi fasilitator bagi warga desa yang
ingin mengetahui lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang kemudian
dapat disampaikan ke tenaga kesehatan atau puskesmas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)


Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Balitbangkes-Depkes RI.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes. Depkes RI. Hipertensi penyebab


kematian nomor tiga di Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2007.

WHO-ISH Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the management of


hypertension. J Hypertension. 2003; 21(11): 1983-92.

Departemen Kesehatan. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI.


Jakarta. 2008.

7
LAMPIRAN

Banner

8
Dokumentasi

Pengukuran tekanan darah

You might also like