Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ukuran-ukuran epidemiologi.
2. Untuk mengetahui surveilen epidemiologi
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Ukuran-ukuran Epidemiologi
1. Ukuran Morbiditas
Ukuran atau angka morbiditas adalah jumlah penderita yang dicatat selama
1 tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun. Angka ini dapat
digunakan untuk menggambarakan keadaan kesehatan secara umum,
mengetahui keberahasilan program program pemberantasan penyakit, dan
sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk
terhadap pelayanan kesehatan. Secara umum, ukuran yang banyak
digunakan dalam menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan pororsi.
a. RATE
Rate atau angka merupakan proporsi dalam bentuk khusus
perbandingan antara pembilang dengan penyebut atau kejadian dalam
suatu populasi teterntu dengan jumlah penduduk dalam populasi
tersebut dalam batas waktu tertentu. Rate terdiri dari berbagai jenis
ukuran diataranya adalah :
2
Rumus:
P=(d/n)k
Dimana:
P= Estimasi incidence rate
2) PR ( Prevalence)
3
didiagnosanya suatu penyakit hingga berakhirnya penyakit
teresebut yaitu sembuh, kronis, atau mati
R = jumlah penduduk
R =jumlah penduduk
K = selama 1 perode
Imigrasi penderita
Emigrasi orang sehat
4
Imigrasi tersangka penderita atau mereka dengan risiko
tinggi untuk menderita
5) AR (Attack Rate)
SAR
CI (AAIR)
ID
5
b. RASIO
Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai
kuantittif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut
Contoh:
Kejadian Luar Biasa(KLB) diare sebanyak 30 orang di suatu daerah.
10 diantaranya adalah jenis kelamn pria. Maka rasio pria terhadap
wanita
adalah R=10/20=1/2
c. PROPORSI
Proporsi adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut
Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran persentasi yang meliputi
proporsi dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang
mengenai masing-masing kategori atau subkelompok dari kelompok
itu.
Pada contoh di atas, proporsi pria terhadap permapuan adalah
P= 10/30=1/3
2. UKURAN FERTILITAS
k = konstanta(1000)
6
Angka kelahiran kasar ini dapat digunakan untuk menggambarkan
tingkat fertilitas secara umum dalam waktu singkat tetapi kurang
sensitif untuk:
7
Rumus:
TFR = Jumlah angka fertilitas menurut umur X k
3. UKURAN MORTALITAS
8
Sebagai gambaran status kesehatan masyarakat
Sebagai gambaran tingkat permasalahan penyakit dalam
masyarakat
ASDR= (dx/px)k
k = Konstanta
9
Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di bebagai
wilayah
Rumus:
UFMR = (M/R)k
k = Konstanta
Rumus:
10
di = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
k = konstanta
PMR = (P+M/R)k
11
Faktor yang mempengaruhi tinggnya PMR adalah sebagai berikut:
Pertolongan persalinan
k = Konstanta
12
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) dan Program Keluaga berencana (KB)
MMR = (I/T)k
k = konstanta
Sosial ekonomi
Kesehatan ibu sebellum hamil, persalinan, dan masa nasa nifas
B. Surveilans Epidemiologi
1. Definisi Surveilans
13
Surveilans adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus
berupa pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data
mengenai suatu peristiwa yang terkait dengan kesehatan masyarakat
dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan kematian, dan
meningkatkan status kesehatan.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan informasi
secarra sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi,
penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan.
Sementara menurut pendapat lain dikemukakan, surveilans
merupakan sebuah istilah umum yang mengacu pada observasi yang
sedang berjalan, pengawasan berkelanjutan, pengawasan menyeluruh,
pemantauan konstan, serta pengkajian perubahan dalam populasi yang
berkaitan dengan penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, atau
kecenderungan kematian.
Sedangkan menurut WHO adalah Suatu proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis,
terus menerus dan penyebarluasan informasi kepada pihak terkait untuk
melakukan tindakan.
Menurut CDC (Center of Disease Control) adalah pengumpulan, analisis
dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus menerus, yang
diperlukan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya
kesehatan masyarakat, dipadukan dengan diseminasi data secara tepat
waktu kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya.
2. Tujuan surveilans
14
e. Monitoring kecenderungan (Tren) penyakit endemis dan
mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang.
f. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut.
5. Jenis Surveilans
a. Surveilans aktif
Pengamatan kasus dilakukan secara langsung kelapangan, Hasil yang
diperoleh lengkap dan jauh lebih baik, Dibutuhkannya dana dan
tenaga khusus.
b. Surveilans pasif
Pengamatan kasus dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui
laporan. Hasil yang diperoleh kurang lengkap.
15
6. Alasan Dilaksanakan Surveilans
Surveilans beralasan untuk dilakukan jika dilatari kondisi :
a. Beban penyakit (burden of disease) tinggi, sehingga merupakan
masalah penting kesehatan masyarakat.
b. Terdapat tindakan kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
c. Data relevan mudah diperoleh
d. Hasil yang diperoleh sepadan dengan upaya yang dilakukan
(pertimbangan efisien).
16
sebagai tanggal 1 bulan kehamilan Anda, jadi bulan November tanggal 22
merupakan tanggal umur kehamilan Anda yang ke 1 bulan.
7. Dasar Pemikiran
Salah satu unsur dari program pencegahan yang melaksanakan secara
terencana dan terprogram adalah epidemiologi surveilans.
Yang dimaksud dengan epidemiologi surveilans adalah pengumpulan dan
pengamatan secara sistematis dan berkesinambungan, analisis, dan
interpretasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan memantau
(memonitor) peristiwa kesehatan.
Informasi hasil surveilans digunakan untuk perencanaan, penetapan
(implementasi), evaluasi tindakan (intervensi), program kesehatan
masyarakat, atau dengan kata lain ,epidemiologi surveilands merupakan
kegiatan pengamatan secara teratur dan terus-menerus terhadap semua
aspek kejadian penyakit dan kematian akibat panyakit tertentu, baik
keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk
kepentinganpencegahan dan penanggulangannya.
8. Tujuan Surveilans
Tujuan epidemiologi surveilans Untuk memperoleh gambaran kejadian
morbilitas serta kejadian peristiwa vitar secara teratur sehingga dapat
digunakan dalam berbagai kepentingan perencanaan dan tindakan yang
berkaitan dengan kesehatan dalam masyarakat.
Secara rinci tujuan tersebut dapat meliputi hal berikut ini.
a. Identifikasi , investigasi dan penanggulangan situasi luar biasa atau
wabah yang terjadi dalam masyarakat sedini mungkin.
b. Identifikasi kelompok penduduk tertentu dengan resiko tinggi.
c. Untuk menentukan penyakit dengan prioritas penanggulangannya
17
d. Untuk bahan evaluasi antara input pada berbagai program kesehatan
dengan hasil luarannya berupa insiden dan prevalensi penyakit dalam
masyarakat.
e. Untuk memonitoring kecenderungan (tren) perkembangan situasi
kesehatan
18
e. Pengamatan dan mengawasan pemakaian zat tertetu seperti insektisida
, vaksin, obat-obat yang bersifat keras dan zat lainnya yang dianggap
berbahaya.
f. Pencatatan dan pelaporan peristiwa vital yang meliputi kelahiran,
perkawinan, perceraian dan kematiaan. Pada umumnya pelaksanaan
surveilans yang bersifat rutin ini dilakukan secara terprogram melalui
pusat- pusat pelayanan kesehatan pada tingkatan tertentu.
19
e. Hasil evaluasi data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan
untuk perencanaan penanggulangan khusus dan program
pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk
melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan korban dan pelaksanaan
program, serta untuk kepentingan evaluasi atau penilaian hasil
kegiatan.
20
memperhatikan penyakit-penyakit yang mempunyai pentesi untuk timbul
dan akan merupakan msalah yang berat dalam masyarakat. Untuk
menentukan pentingnya suatu peristiwa kesehatan yang perlu mengalami
surveilens,dapat dianalisis berdasarkan beberapa hal berikut ini:
1) Jumlah kasus yang ada yang meliputi besarnya insiden atau
prevalensi gangguan kesehatan.
2) Berat ringannya akibat penyakit atau gangguan kesehata tersebut
seperti angka case fatality rate maupun angka kematian secara
umum
3) Angkapenurunan produktivitas atau angka lamanya perawatan.
4) Angka kematian umur muda umpamanya angka kehilangan umur
poensial
5) Besarnya biaya perawatan dan pengobatan
6) Kemungkinannya untuk dapat dicegah dalam berbagai tingkat
pencegahan.
b. Kejelasan dari sistem surveilans Uraian ini akak meliputi berbagai hal
sebagai berikut:
1) Uraian tentang tujuan (objektif) dari sistem tersebut.objektif ini
meliputi pemantauan terhadap keadaan luar biasa (wabah),
pemantauan kecendrungan , identifikasi usaha pencegahan dan
lain-lain
2) Uraian tentang peristiwa kesehatan yang mengalami surveilans.
Dalam hal ini harus dijelaskan definisi kasus dari setiap peristiwa
kesehatan tersebut.
3) Uraikan tentang komponen dari sistem surveilans yang
dikembangkan meliputi:
Populasi yang menjalani surveilans Waktu pengumpulan data Bentuk
dan jenis data atau informasi yang d kumpulkan Sumber informasi atau
yang menyapkan informsi tersebut Cara pengiriman dan penyimpanan
informasi Bagaimana cara dan siapa yang menganalisis data Sistem
penyebarluasan laporan termasuk caranya sasaran yang diberi
informasi.
21
c. Kegunaan dari sistem surveilans Suatu sistem surveilans dikatakan
berguna bila dapat membantu mencegah dan menanggulangi penyakit
atau peristiwa kesehatan yang mengganggu termasuk meningkatkan
pengertian masyarakat tentang akibat dari keadaan tersebut. Sistem ini
akan berguna bila dapat membantu untuk menentukan dan menjelaskan
suatu penyakit atau peristiwa kesehatan yang sebelumnya tampak
kurang penting menjadi peristiwa kesehatan yang sangat penting.
Tergantung daripada tujun suatu sistem surveilans tertentu, maka suatu
sistem surveilans dapat dikatakan berguna bila memenuhi satu dari
berbagai hal berikut ini.
1) Dapat mendeteksi kecendrungan (tren) perubahan kejadian
penyakit tertentu.
2) Dapat mendeteksi kejadian luar biasa (epidemi)
3) Dapat memberikan perkiraan tentang besarnya morbiditas dan
mortalitas sehubungan dengan masalah kesehatan yang
menjalani surveilans tersebut.
4) Dapat merangsang dan mendorong untuk diadakannya penelitian
epidemiologi tentang kemungkinan pencegahan dan
penaggulangannya.
5) Dapat mengidentifikasi faktor resiko yang berkaitan dengan
kejadiaan penyakit.
6) Dapat memperhitungkan kemungkinan tentang adanya pengaruh
atau efek upaya penanggulangan kejadiaan penyakit atau gangguan
kesehatan.
7) Dapat memberikan perbaikan d bidang klinis bagi pelaksanaan
pelayanan kesehatan (heath care provider) yang juga merupakan
bagian dari unsur pokok sistem surveilans. Kegunaan suatu sistem
surveilans mungkin saja dipengaruhi oleh semua atribut surveilans.
Dalam hal ini peningkatan nilai sensitivitas dapat memberikan
kemungkinan yang lebih besar terhadap identifikasi keadaan luar biasa
serta pengertian tentang riwayat peristiwa kesehatan yang mengganggu
komunikasi . juga dengan perbaikan ketetapan waktu memungkinkan
kegiatan penanggulangan serta kegiatan pencegahan dilakukan lebih
dini. Disamping itu dengan penngkatan nilai ramalan positif
22
memungkinkan petugas kesehatan untuk bekerja lebih terarah pada
kegiatan yang produktif.
Sistem surveilans yang tepat lebih mampu menggambarkan
karakteristik dari peristiwa kesehatan dalam suatu populasi tertentu dan
sitem surveilans yang sederhana (simple) fleksibel serta mudah
dilaksanakan juga cenderung untuk lebih berguna.
d. Beberapa sifat utama dari suatu sistem surveilans untuk penilaian dari
suatu sistem surveilans, dapat dilakukan penilaian terhadap beberapa
sifat utama sistem yang meliputi
1) Kesederhanaan Kesederhanaan suatu sistem surveilans berarti
stuktur yang sederhana dan mudah dioperasikan, suatu sistem
surveilans harus sesederhana mungkin, tetapi tetap dapat mancapai
tujuan. Suatu kerangka yang menggambarkan alur informasi dan
hubungannya dalam sistem surveilans dapat menolong untuk menilai
kesederhanaan atau kemajemukan suatu sistem surveilans.
Untuk menilai tingkat kesederhanaan suatu sistem surveilans dapat
dipertimbangkan beberapa ukuran berikut ini. Banyak dan jenis
informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa.
Banyaknya serta jenis sumber pelaporan Cara penyajian data /
informasi Banyaknya organsasi yang terlibat dalam penerimaan
laporan kasus Tingkat latihan staf yang dibutuhkan Bentuk analisis
data Banyaknya serta jenis pemakaian jenis pemakaian data Waktu
yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan,penyaluran dan
analisis data serta penyiapan dan penyebaran laporan surveilans.
Kesederhanaan sistem mempunyai arti yang erat dengan ketetapan
waktu dan dapat mempengaruhi besernya biaya operasional yang
dibutuhkan untuk melaksanakan sistem tersebut.
2) Fleksibilitas Yang dimaksud dengan sitem surveilans yang fleksibel
adalah suatu sistem yang mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan informasi yang dibutuhkan atau keadaan lapangan dengan
terbatasnya waktu, personal dan anggaran.juga sistem yang fleksibel
23
dapat ditetapkan terhadap keadaan seperti penyakit yang baru atau
masalah kesehatan yang baru, adanya perubahan defenisi kasus atau
perubahan dari sumber pelaporan.
Fleksibel adalah perkiraan terbaik secara retrospektif dengan
mengamati bagaimana sistem tersebut menghadapi kebutuhan baru.
Contoh yang paling jelas adalah ketika penyakit AIDS muncul pada
80-an yang lalu maka sitem pelaporan penyakit yang telah berjalan
pada departemen kesehaan dapat secara langsung digunakan untuk
pelaporan kejadian atau kasus, doagnosis serta faktor risikonya.
Pada umumnya sistem yang lebih sederhana akan lebih fleksibel
pula karena kurang komponen dalam sistem tersebut yang
memerlukan perubahan dan penyesuaian untuk digunakan pada
penyakit lain.
3) Kemampuan untuk dapat diterima Adanya penerimaan sistem
surveilans tertentu dapat dilihat dari keinginan individu maupun
organisasi tertentu untuk ikut serta dalam sistem tersebut. Keinginan
menggunakan sistem tersebut oleh Orang-orang di luar organisasi
pelaksana sistem sistem surveilans, umpamanya mereka yang oleh
organisasi pelaksana diminta ikut serta melakukan sesuatu untuk
sistem tersebut, dan Mereka yang memang merupakan petugas dari
organisasi pelaksana sistem tersebut. Tingkat penerimaan suatu
surveilans dapat dilihat berdasarkan berbagai indikator berikut ini:
Tingkat partisipasi subjek dan pelaksana surveilans. Bagaimana
cepatnya tercapai tingkat pertisipasi yang tinggi tersebut Tingkat
kelengkapan hasil wawancara dan besarnya penolakan menjawab
pertanyaan (bila sistem menggunakan cara wawancara pada subjek)
Kelengkapan bentuk pelaporan Tingkat kelengkapan laporan,
termasuk laporan dokter,praktik umum, rumah sakit,
laboratorium,serta berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Ketepatan waktu pelaporan
4) Sensitifitas Sensitifitas sistem surveilans dimaksudkan dengan tingkat
kemampuan sistem tersebut untuk mendapatkan menjaring data
informasi yang akurat. Sensitifitas sistem surveilans dapat di nilai
pada dua tingkatan.
24
Pertama pada tingkat pelaporan kasus, proporsi kasus atau masalah
kesehatan yang mampu dideteksi oleh sistem superlans.
Kedua, sistem surveilans dapat diketahui tingkat sensitifitasnya
dari kemampuannya untuk mendeteksi kejadian luar biasa (epidemi).
Sensitifitas dari suatu sistem surveilans dapat dipengaruhi oleh
berbagai kemungkinan. Orang-orang dengan penyakit tertentu atau
masalah kesehatan tertentu dengan mencapai pengobatan medis.
Jenis penyakit atau keadaan gangguan kesehatan yang akan
didiagnossis, keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan
diagnosis serta tingkat sensitifitas tes diagnostik.
Jenis kasus yang akan dilaporkan kepada sistem serta cara pemberian
diagnosisnya.
5) Nilai ramal positif
6) Representatif
7) Ketepatan waktu Karena sistem surveilans sangat luas dalam
metodologi, cakupan dan tujuan maka kemungkinan suatu
karakteristik yang penting untuk suatu sistem akan kurang penting
untuk sistem yang lain.upaya untuk meningkatkan suatu sifat,
misalnya kemampuan sistem untuk mendeteksi peristiwa kesehatan
(sensitifitas), kemungkinan akan mengurangi sifat yang lain,
umpamanya kesederhanaan dan ketepatan waktu.
Oleh sebab itu keberhasilan suatu sistem surveilans akan banyak
tergantung pada keseimbangan sifat- sifat tersebut. Disamping itu
kekuatan penilaian suatu sistem sangat tergantung kepada
kesanggupan penilai untuk menilai sifat-sifat mana yang dibutuhkan
oleh suatu sistem sehingga setiap pendekatan penilaian haruslah
cukup fleksibel.
25
d. SE Masalah Kesehatan (mendukung program-program kesehatan
tertentu)
e. SE Kesehatan Matra (kesh haji, udara, keracunan, pelabuhan, laut,
KLB)
26
f. Usaha penemuan kasus tambahan
g. Analisis data
h. Menegakkan hipotesis
i. Tindakan pemadaman wabah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ukuran-ukuran epidemiologi
a. Ukuran morbiditas
RATE
RASIO
PROPORSI
b. ukuran fertilitas
c. ukuran mortalitas
27
Case Fatality Rate (CFR) Angka kefatalan kasus
2. Surveilans epidemiologi
28
Monitoring kecenderungan (Tren) penyakit endemis dan
mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang.
Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih
lanjut.
Jenis surveilans :
1. Surveilans aktif
2. Surveilans pasif
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN
1. Jenis-jenis surveilans yang mana yang lebih baik digunakan? Pasif atau
aktif? (Penanya : Renda Pramesti, Penjawab : Alyxia Gita Stellata)
30
membuat pengamatan kurang menyeluruh dan tidak memperoleh
varian data yang dapat mendukung pengamatan.
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
31