You are on page 1of 3

Miopia patologis

Definisi
Miopia patologis menurut American Academy of Ophtalmology (AAO) disebutkan
dengan istilah miopia tinggi atau miopia degeneratif.
Miopia patologis adalah miopia dengan ukuran lebih dari 6 dioptri (D) disertai kelainan
pada fundus okuli dan pada panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum
yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.

Klasifikasi miopia berdasarkan ukuran dioptri lensa yang dibutuhkan untuk


mengkoreksikannya :
1. Ringan : lensa koreksinya 0,25 s/d 3,00 Dioptri
2. Sedang : lensa koreksinya 3,25 s/d 6,00 Dioptri.
3. Berat : lensa koreksinya > 6,00 Dioptri

Etiologi
Faktor Keturunan
Cara transmisi dari miopia patologis adalah autosomal resesif, autosomal dominan,
sex linked dan derajat miopia yang diturunkan ternyata bervariasi.
Faktor Perkembangan
Faktor prenatal: penyakit ibu yang dikaitkan dengan penderita miopia kongenital adalah
hipertensi sistemik, toksemia, dan penyakit retina.
Faktor perinatal: kelahiran prematur yakni berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Brain
menyebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan defek mesodermal yang berkaitan dengan
prematuritas

Patogenesis
Teori Mekanik
Terjadinya miopia degeneratif disebabkan karena peregangan sklera. Peregangan ini
dapat terjadi pada sklera yang normal ataupun yang sudah lemah. Perlemahan sklera
diduga juga menjadi penyebab membesarnya bola mata. Perlemahan ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu: - Kongesti sklera - Inflamasi sklera - Malnutrisi - Endokrin -
Keadaan umum - Skleromalasia

Teori Biologi
Faktor timbulnya miopia terdapat pada jaringan ektodermal yaitu retina, sedangkan
jaringan mesodermal di sekitarnya tetap normal. Retina tumbuh lebih menonjol dibanding
dengan koroid dan sklera. Pertumbuhan retina yang abnormal ini diikuti dengan
penipisan sklera dan peregangan koroid. Koroid yang peka terhadap regangan akan
menjadi atrofi. Seperti diketahui pertumbuhan sklera berhenti pada janin berumur 5 bulan
sedangkan bagian posterior retina masih tumbuh terus sehingga bagian posterior sklera
menjadi paling tipis

Gejala Klinis
- Penurunan tajam penglihatan (visus)
- Floaters
- Asthenopia
- Cephalgia
- Fotopsia
- Metamorfopsia
- Diplopia
- Penurunan rigiditas okular

Diagnosis Banding
- Age
-Related Macular Degeneration
- Ocular Histoplasmosis (pada umumnya tersebar pada fundus)
- Tilted Disc
- Gyrate Atrophy
- Toxoplasmosis

Diagnosis
- Status Refraksi > 6 dioptri
- Status Okulomotor strabismus, nistagmus
- Segmen Anterior mata lebih besar, kornea lebih datar dan tipis, pupil dilatasi, bilik mata
depan lebih dalam.
- Lensa prevalensi katarak tinggi
- Vitreous vitreous floaters
- Perubahan diskus optikus Myopic Crescents
- Perubahan retina perifer Lattice Degeneration
- Sklera Stafiloma posterior
- Koroid Lacquer cracks
- Perubahan area makula Fuch spot Myopic Crescents pada miopia. Latice
Degeneration pada miopia tinggi. Stafiloma posterior pada miopia. Lacquer cracks di
dekat makula pada miopia. Gambaran Fuchs'spot di daerah makula pada myopia.

Penatalaksanaan
- Koreksi refraksi
- Modifikasi lingkungan
- Tindakan operatif
- Fotokoagulasi laser
- Pengawasan TIO
- Pendidikan penderita/edukasi

Komplikasi
- Floaters
- Skotoma
- Trombosis koroid dan perdarahan koroid
- Ablasio retina
- Glaukoma simpel
- Katarak
Prognosis
Prognosis pasien dengan miopia patologis bervariasi dilihat dari perubahan yang muncul
pada retina dan okular.

Pemeriksaan retina, pemeriksaan yang penting untuk dilakukan

You might also like