Professional Documents
Culture Documents
KALA I
1. Ibu mengatakn ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah abortuis sebelumnya
(GIP0A0)
2. Ibu mangatakan HPHT tanggal 08 juli 2009
7. Selama hamil nafsu makan ibu baik dan tidak ada makanan pantangan
1. Ibu mengeluh sakit perut bagian bawah tembus belakang sejak tanggal 19 april 2010 jam
12.55 wita
5. Ibu mengatakan ada pelepasan lendir dan darah sejak 11.00 wita
D. Riwayat Reproduksi
Riwayat Haid
Menarche 15 tahun
Lamanya 7 hari
E. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran komposmentif
N : 80 x / menit
S : 36,5 C
P : 20 / menit
Head to toe
a. Kepala
b. Muka
c. Mata
e. Leher
f. Payudara
g. Abdomen
Pemerikasaan Leopold
Leopold II : PU-KI
Leopold IV : BDP
i. Vulva
Porsio tebal
Pembukaan 4 cm
Persentase kepala
Penurunan hodge II
Molase (-)
F. Data Psikososial
Diagnosa : GIP0A0, gestasi 39 minggu 1 hari , BDP , intra uterin, tunggal, hidup, inpartu kala 1 fase
aktif, keadaan ibu dan janin baik, nyeri karena kontraksi uterus.
1. GIP0A0
menyebabkan robeknya serabut elastis dibawah kulit ( synopsis obstetric jilid 1 hal 36 ).
- Jarak fundus 28 cm
- Dari HPHT tanggal 08 juli 2009 sampai tanggal 19 april 2010 maka gestasi 39 minggu I hari
- Pergerakan janin mulai dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 20-24 minggu, ibu
mulai merasakan pergerakan janin pada akhir bulan desember sampai sekarang yaitu 24
3. Situs Memanjang
- Leopold II : PU-KI
- Leopold IV : BDP
- DJJ terdengar jelas dan teratut di kuadran kanan bawah perut ibu
- Leopold I teraba bokong di daerah fundus dan pada Leopold III teraba bagian kepala, kedua
- Leopold II perut ibu sebelah kiri teraba tekanan keras dan lebar yang menandakan punggung
- DJJ terdengar jelas pada daerah pungung janin yang terletak disebelah kiri ibu.
4. Persentase Kepala
DS :-
DO : Leopold III teraba bagian terendah janin, teraba bulat , keras dan melenting yang
5. BDP
DS : -
- Penurunan kepala 3 / 5
- Leopold IV untuk menentukan seberapa jauh bagian bawah janin tersebut masuk dalam PAP
dalam Leopold ini didpat kepala tidak mudah digerakkan dan kedua tagan tidak bertemu lagi
- Pada palpasi perlimaan didapatkan 3/5 yang berarti sebagian kepala sudang masuk dalam
6. Tunggal
Leopold II : PU-KI
DJJ terdengar jelas dan teratur di kuadran kanan bawah dengan frekuensi 130 x/ menit
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan dan pergerakan janin hanya pada satu tempat.
Aukultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran perut ibu sebelah kanan bawah.
Pada palpasi teraba satu bokong, satu kepala, manandakan kehamilan tunggal (Obstetri
7. Hidup
DO : DJJ terdengar jelas dan teratur di kuadran kanan bawah dengan frekuensi 130x/menit
Adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu, serta DJJ terdengar jelas dengan
frekuensi 130x/ menit yang menandakan janin hidup (Machtar, R. synopsis Obstetri Hal 23,
8. Intra Uteri
DS : ibu tidak pernah merakan nyri perut yang hebat selama hamil
Pada kehamilan ekstra uteri perut menjadi kembung ( adanya cairan intra abdomen ) dan
nyeri tekan, nyeri perut bagian bawah makin hebat apabila tubuh digerakkan dan jika umur
Tidak adanya nyeri saat dipalpasi dan tidak pernah merasakan nyeri kehamilan, menandakan
intra uteri ( Bagus Ade Manuaba, Ilmu Kebidanann dan Penyakit Kandungan hal 232-233).
DS : ibu mengatakan sakit perut tembus belakang disertai pelepasan lendir dan darah
DO : 1. Vulva normal
2. Portio Lunak
3. Pembukaan 4 cm
4. Ketuban (+)
5. Persentasi kepala
6. Penurunan Hodge II
7. Molase (-)
Fungsi progesteron untuk merelaksasi otot-otot rahim 1-2 minggu sebelum partus kadar
hormone estrogen dan progesterone mulai menurun sehingga fungsi progesterone sebagai
penenang akan berkurng yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang
menyebabkan nyeri.
Pelepasan lendir berasal dari canalis servikalis mulai membuka dan mendatar sedangkan
pelepasan darah berasal dari pembuluh kapiler yang pecah disertai canalis servikalis karena
Fase aktif dimana dengan dilatasi serviks 6-10 cm dengan fase dilatasi maksimal yaitu waktu
a. Tujuan
b. Kriteria
TTV
Nadi : 77 80 x/ menit
Pernapasan : 18 24 x/ menit
c. Intervensi
rasional : agar ibu tahu dalam menerima asuhan yang diberikan dan koooperatif tentang hasil
pemeriksaan.
2. Anjurksn ibu tehnik relaksasi yaitu nafas panjang melalui hidung dan menghembuskannya
suplai oksigen yang cukup pada kontraksi terjadi ketegangan yang hebat , ketegangan ini
3. Anjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang menyenangkan dan menguntungkan bagi ibu
rasional : tidur miring kesalah satu sisi sesuai yang diinginkan dapat meningkatkan oksigenasi janin,
karena tidur miring dapat mencegah penekanan vena cava inferior yang membesar yang dapat
Rasional : dalam intake dan adekuat dapat member energy bagi tubuh agar dapat memudahkan dalam
proses persalinan.
Rasional : pada partograf sudah tercatat apa yang diobservasi serta batas-batas normalnya yaitu keadaan
janin, kemajuan persalinan dan kondisi ibu sehingga apabila terdapat kesenjangan dalam
Rasional : dengan ibu mengetahui cara mengedan yang baik diharapkan dapat mempercepat kelahiran
Rasional : persiapan diri penolong dapat mencegah terjadinya infeksi, alat partus merupakan salah satu
Rasional : diharapkan ibu tetap optimis dan bersemnagat dlam menghadapi persalinan dan kelahiran
bayinya.
Rasional : keluarga adalah orang yang paling dekat dengan ibu yang dapat menjadi tempat
berbagi rasa, sehingga ibu merasa aman dan optimis dalam menghadapi persalinan.
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa untuk sementara proses persalinan akan
berlangsung normal dan kurang lebih 3 jam apabila his teratur dan pembukaan diharapkan
sudah lengkap
2. Menganjurkan pada ibu tehknik relaksasi yaitu nafas panjang melalui hidung dan
3. Menganjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang menyenangkan dan menguntungkan pada
ibu dan janinny, ibu memilih posisi miring kesalah satu sisi.
4. Memberikan intake nutrisi dan cairan adekuat, ibu makan nasi, sayur serta lauk porsi dan
5. Mamantau kaadaan janin, kemajuan persalinan dan keadaan ibu dengan menggunakan
partograf
HIS : 3 x 10 ( 20-30 )
3. Pembukaan 8 cm
4. Ketuban (+ )
5. Persentase kepala
6. Penurunan Hodge II
7. Molase (-)
3. Pembukaan 10 cm
4. Ketuban jernih
5. Persentase kepala
6. Penurunan hodge II
7. Molase (-)
1. Kala 1 berlangsung normal pembukaan lengkap jam 23.00 wita ditandai dengan
DJJ terdengar kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 130
x/menit.
TD : 120/9O mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,5 C
P : 20 x/ menit
KALA 1 PERSALINAN
1. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah keguguran
aktivitas
7. Tanggal 18 april 2010 jam 12.35 wita ada pengeluaran darah dan lendir dari jalan lahir serta
4. Tidak ada pembasaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
5. Simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk dan tampak colostrums saat putting susu
dipencet
6. Pemeriksaan Leopold
Leopold I : 3 jrBpx
Leopold II : PU KI
Leopold IV : BDP
7. DJJ terdengar jelas dan kuat pada kuadran kanan bawah dan frekuensi 130 x/ menit
2. Portio tipis
3. Pembukaan 8 cm
4. Ketuban (+)
5. Persentase kepala
6. Penurunan Hodge II
ASESSMENT (A)
GIP0A0 , gestasi 39 minngu 1 hari, situs memanjang, PU-KI, persentase kepala, BDP,
PLANNNING (P)
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa untuk sementara proses persalinanakan
berlangsung normal dan kurang lebih 3 jam apabila his teratur dan pembukaan diharapkan
sudah lengkap.
2. Menganjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang menyenangkan dan menguntungkan bagi
ibu dan janinnya ibu memilih posisi miring kesalah satu sisi
3. Menganjurkan pada ibu tehnik relaksasi yaitu nafas panjang melalui hidung dan
4. Memberikan intake nutrisi dan cairan adekuat, ibu makan nasi, sayur serta lauk porsi dan
5. Memantau keadaan janin, kemajuan persalinan dan keadaan ibu dengan menggunakan
partograf.
6. Menyiapkan diri dan alat partus
KALA II PERSALINAN
2. Perlimaan 0/5
4. Perineum menonjol
5. Vulva membuka
Pembukaan 10 cm
Ketuban (-)
Persentase kepala
Penurunan Hodge II
Molage (-)
ASESSMENT (A)
PLANNING (P)
6. Memimpin ibu untuk meneran jika ada his dan member ibu minum jika tidak ada his.
7. Menolong persalinan
c. Perineum menonjol
4. Menggulung lengan baju kemudian melepaskan semua perhiasaan yang dikenakan lalu
6. Mengisi spoit dengan oxy 1 ampul dengan tehknik 1 tangan lalu spoit di simpan dalam bak
partus
11. Memberitahukan pada ibu bahwa keluarga / suami untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran
12. Membimbing ibu meneran
13. Pada saat kepala membuka vulva 5-6 cm, pasang handuk bersih di atas perut ibu
17. Saat sub occiput tampak di vulva tangan menahan perineum dengan di alasi duk steril dan
PLANNING (P)
1. Periksa fundus untuk mengetahui tunggal atau ganda dan memberitahu ibu bahwa akan
disuntik
5. Meletakkan tangan kiri di atas sympisis menahan bagian bawah, tangan kanan memegang
6. Saat uterus berkontraksi tangan kiri menahan uterus dengan hati-hati kea rah dorso cranial
7. Setelah plasenta tampak pada vulva, pegang placenta dengan kedua tangan dan lakukan
putaran searah jarum jam untuk membantu mengeluarkan placenta dan mencegah robeknya
selaput.
8. Segera placenta lahir, memelakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok secara
10. Memeriksa kemungkinan adanya robekan introitus vagina dan perineum, ada rupture tingkat
II
KALA IV PERSALINAN
DATA SUBYEKTIF ( S )
2. Ibu kelelahan
DATA OBYEKTIF ( O )
3. TFU 2 JrBpx
N : 80 x/ menit
S : 36, 5 C
P : 20 x/ menit
ASESSMENT ( A )
PLANNING ( P )
9. Celupkan tangan dalam larut clorin 0,5 % selam 10 menit dan melepaskan sarung tangan
secara terbalik