You are on page 1of 11

PERHITUNGAN UNIT COST TINDAKAN BEDAH APPENDIKTOMI

DI KAMAR OPERASI RSD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH


Yulianisel
(Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
This study aims to determine the unit cost of action appendectomy in hospital operating
rooms Madani area of Central Sulawesi Province by calculating the cost of direct and indirect
damages. This research is a descriptive operational research and analysis using secondary data
Hospitals in 2014 at the Regional Hospital Madani Central Sulawesi province. Method of
calculating the cost of using the ABC method (Activity Based Costing) and simple distribution. ABC
method for allocating direct costs by calculating the cost of activities that occur using cost driver
based time activities. Simple distribution method for allocating indirect costs distribution costs
from support units to units of production (operating room). The results showed appendectomy
actual unit cost of Rp. 2,376,419, and the normative unit cost of Rp. 2,347,847, -. The operational
costs of medical and paramedic services constitute the largest expense.
Keywords: Activity Based Costing and appendectomy

Rumah sakit merupakan suatu bentuk menerapkan standar profesi dalam memilih
organisasi yang unik dan kompleks dan alternatif untuk melakukan tindakan medis
mempunyai sifat serta ciri dan fungsi khusus dan juga harus menghormati hak pasien untuk
karena di dalamnya terdapat berbagai macam memutuskan tindakan yang akan dilakukan
profesi yang terlibat untuk menghasilkan karena keputusan pengobatan terletak pada
produk jasa pelayanan medis maka dalam persetujuan pasien. Dalam hal ini
perkembangannya baik ilmu dan teknologi mendorong pihak rumah sakit maupun
harus dapat melihat berbagai aspek yang stakeholder untuk menghitung secara riil
dapat mempengaruhi organisasi dalam berapa biaya pelayanan yang dibutuhkan
memberikan pelayanan kesehatan. sehingga dapat menjadi alat dalam
Peningkatan tuntutan masyarakat akan pembiayaan pelayanan kesehatan tanpa
mutu pelayanan maka fungsi pelayanan mengurangi mutu pelayanan yang diberikan.
rumah sakit secara bertahap perlu Dari hasil wawancara terhadap beberapa
ditingkatkan agar menjadi lebih efisien. pasien yang selesai dilakukan tindakan bedah
Peningkatan pelayanan rumah sakit appendiktomi yang dirawat dirumah sakit
cenderung mengakibatkan kenaikan biaya daerah madani, mengatakan bahwa tarif yang
dalam penanganan masalah kesehatan baik ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Sulawesi
secara kasus per kasus maupun secara umum Tengah Nomor 51 Tahun 2011 tidak sesuai
sehingga mengarah makin banyaknya biaya dengan pelayanan kesehatan berdasarkan
yang digunakan. perkembangan keadaan dan peningkatan
Tenaga kesehatan secara umum masih ada kebutuhan pelayanan.
yang beranggapan bahwa pembatasan biaya
merupakan pembatasan terhadap otonomi Akuntansi Biaya
profesi dalam pelayanan kesehatan, Sehingga Menurut Mulyadi (2012:1), akuntansi
hal tersebut mengakibatkan perhatian pada biaya adalah bagian dari 2 tipe akuntasi yaitu
upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya akutansi keuangan dan akuntansi manajemen.
tidak optimal. Hal ini karena dalam Akuntansi biaya dan akuntasi manajemen
menjalankan profesinya, harus mematuhi dan memiliki dua kesamaan. Yang pertama, kedua

170
171 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019

akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah Pengertian Biaya


informasi yang menghasilkan sistem informasi
keuangan. Meskipun akutansi non keuangan Menurut Horngren (2008:12), biaya
merupakan informasi penting yang digunakan adalah suatu sumber daya yang dikorbankan
oleh manajemen dalam pengolahan perusahaan, (sacrifice) atau dilepaskan (forgoe) untuk
namun hampir seluruh informasi non keuangan mencapai tujuan tertentu. Semua pengorbanan
tersebut berada diluar ruang lingkup akuntansi. tersebut baru bisa diukur kalau sudah
Kesamaan lainnya adalah dua tipe akuntansi dikonversi ke dalam nilai uang.
tersebut berfungsi sebagai penyedia informasi Menurut Mulyadi (2012:3), dalam arti luas
keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis,
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang diukur dalam satuan uang yang terjadi
memerlukan informasi untuk pemilihan atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
alternatif yang dihadapinya, diantaranya adalah mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit
informasi keuangan. Informasi keuangan ini diartikan sebagai pengorbanan sumber
dihasilkan oleh akuntansi. Namun karena ekonomi untuk memperoleh aktiva yang
berbagai pengambilan keputusan melakukan disebut dengan istilah harga pokok, atau
berbagai macam pengambilan keputusan yang dalam pengertian lain biaya merupakan
berbeda, maka informasi keuangan yang bagian dari harga pokok yang dikorbankan di
diperlukan pun berbeda pula, sehingga dalam suatu usaha untuk memperoleh
diperlukan tipe akuntansi yang berbeda pula penghasilan.
untuk memenuhi pengambilan keputusan Mulyadi (1993:2), untuk menghasilkan
tersebut. Tugas akuntan adalah menyediakan pelayanan pengobatan di rumah sakit
informasi keuangan yang relevan dan andal misalnya, diperlukan sejumlah input (faktor
untuk memenuhi berbagai keperluan yang produksi) yang antara lain berupa obat, alat
berbeda tersebut. kedokteran, tenaga dokter, tenaga perawat,
Menurut Mulyadi (2012:7), akuntansi listrik, gedung dan sebagainya yang
biaya adalah proses pencatatan, peringkasan, digunakan untuk menghasilkan pelayanan
dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan kesehatan. Biaya juga sering diartikan sebagai
produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta nilai dari suatu pengorbanan untuk
penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan memperoleh suatu output tertentu.
akuntansi biaya adalah biaya. Proses akuntansi Pengorbanan itu bisa berupa uang, barang,
biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi tenaga, waktu dan kesempatan. Menurut Gani
kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam (2001), dalam analisis ekonomi nilai
hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang
karakteristik akuntansi manajemen. Dengan hilang karena melakukan suatu kegiatan juga
demikian akuntansi biaya merupakan bagian dihitung sebagai biaya yang disebut dengan
dari akuntansi manajemen. kesempatan (opportunity cost). Apapun wujud
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat pengorbanan tersebut, dalam perhitungan
disimpulkan akuntansi biaya adalah proses biaya semuanya harus ditransformasikan
pencatatan, peringkasan, dan penyajian biaya kedalam nilai uang.
pembuatan dan penjualan produk atau jasa,
dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran a. Jenis Biaya
terhadapnya dan dalam rumah sakit proses (1) Biaya langsung (Direct cost) diartikan
penentuan biaya penuh maupun biaya tambahan sebagai biaya yang langsung digunakan pada
bagi penyediaan layanan serta barang untuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan suatu
pasien dan masyarakat. unit pelayanan. Didalamnya termasuk obat-
obatan, biaya gaji dan tunjangan staf ruangan
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 172

keperawatan dan biaya komponen bahan a. Biaya langsung (direct cost), biaya yang
dalam melaksanakan proses perawatan terjadi, yang penyebab satu-satunya
pasien. adalah karena adanya sesuatu yang
(2) Biaya tidak langsung (indirect cost) berasal dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
dari beberapa yunit pelayanan fasilitas tersebut tidak ada, maka biaya langsung
pelayanan rumah sakit yang saling terkait ini tidak akan terjadi. Dengan demikian
tetapi penggunaannya tidak langsung biaya langsung akan dengan mudah
digunakan. Dalam jenis biaya ini termasuk diidentifikasi dengan sesuatu yang
catering, linen, laundry, dan berbagai dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri
program pelatihan bagi staf rumah sakit. dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
b. Cara penggolongan biaya b. Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya
Menurut Mulyadi (2012:13) penggolongan tidak langsung adalah biaya yang terjadi
biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut ini: tidak hanya disebabkan oleh suatu yang
1) Penggolongan biaya menurut objek biaya. Biaya tidak langsung dalam
pengeluaran hubungannya produksi tersebut dengan
Dalam cara penggolongan ini, nama objek istilah biaya produksi tidak langsung atau
pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak
biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah mudah diidentifikasi dengan produksi
bahan bakar, maka semua pengeluaran yang tertentu.
berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya 4) Penggolongan biaya menurut perilakukanya
bahan bakar dalam hubungannya dengan perubahan
2) Penggolongan biaya menurut fungsi pokok volume aktivitas
perusahan
Dalam perusahan manufaktur, ada tiga Cost Recovery Rate (CRR)
fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi Cost recovery rate adalah nilai dalam
pemasaran, dan fungsi administasi dan umum. persen yang menunjukkan besarnya
Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, kemampuan rumah sakit untuk menutupi
biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga biayanya dengan penerimaan dari
kelompok: pembayaran pasien. Perhitungannya adalah
a). Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang perbandingan hasil pendapatan yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi diperoleh dari pasien dengan biaya total yang
produksi jadi yang siap dijual. telah dikeluarkan.
b). Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya CRR Total = TR RS/ TC RS x 100%
yang terjadi untusk melaksanakan kegiatan CRR per unit = TR unit bersangkutan / TC
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya unit bersangkutan x 100%
iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari CRR per pasien= Tarif unit tertentu / UC unit
gudang perusahan ke gudang pembeli. tersebut x 100%
c). Biaya administrasi dan umum merupakan Cost Recovery Rate (CRR) juga bisa
biaya-biaya untuk mengkordinasikan dinyatakan sebagai selisih pendapatan dengan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran biaya (bisa surplus, deficit, dan subsidi)
produk. Contohnya adalah biaya gaji dalam persen, bila tingkat CRR lebih dari
karyawan bagian keuangan, akuntansi dan 100% berarti rumah sakit beroperasi pada
personalia bagian hubungan masyarakat, keadaan surplus atau mempunyai keuntungan
biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy. dan bila tingka CRR dibawah 100% berarti
3) Penggolongan biaya menurut hubungan rumah sakit beroperasi dalam keadaan deficit.
biaya dengan sesuatu yang dibiayai
173 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019

Tarif makin besar juga jumlah Q dan makin kecil


Tarif adalah harga komponen atau jumlah biaya satuan suatu pelayanan.
kegiatan yang dibebankan kepada masyarakat Sebaliknya makin rendah tingkat utilisasi-nya
sebagai imbalan atas pelayanan yang diterima maka makin kecil jumlah Q dan akan semakin
dari rumah sakit. (SK Menkes no. 282, 1993). besar jumlah biaya satuan suatu pelayanan.
Perhitungan tarif merupakan kegiatan setelah Menurut Gani (1997), Perhitungan biaya satuan
diperoleh informasi biaya satuan rumah sakit. pada unit produksi yang bersifat heterogen,
Informasi biaya satuan adalah informasi yang maka masing-masing jenis pelayanan pada unit
menggambarkan besarnya biaya pelayanan tersebut perlu diberikan nilai bobot tertentu yang
bagi tiap pasien dan dapat digunakan untuk disebut sebagai relative value unit (RVU).
penetapan tarif bagi rumah sakit. Dengan Perhitungan nilai RVU yaitu total biaya pada
diketahuinya biaya satuan maka dapat unit bersangkutan dialokasikan kemasing-
diketahui apakah tari yang ada sekarang masing jenis pelayanan proporsional terhadap
merugi, tetap atau menguntungkan dan juga RVU dan jumlah pelayanan bersangkutan.
dapat diketahui berapa besar rumah sakit Setelah diperoleh hasilnya maka biaya satuan
dapat menutupi biaya yang telah dikeluarkan. untuk jenis pelayanan tersebut dapat dihitung.
(Nadjib, M 1997).
Activity Based Costing (ABC)
Biaya Satuan (Unit Cost) Activity Based Costing (ABC) digunakan
Menurut Pena dan Ndiaye (2002), unit untuk meningkatkan akurasi analisis biaya
cost adalah hasil dari total biaya dibagi jumlah dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke
unit pelayanan. Agar perbandingan dapat objek biaya. ABC digunakan untuk berbagai
dilakukan, ukuran efisiensi harus sebagai unit obyek biaya yang berbeda-beda, yaitu produk
cost. Biaya satuan adalah biaya yang diperlukan secara individual, kelompok produk yang saling
atau yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu berhubungan dengan pelanggan secara
satuan produk (barang atau jasa). Dalam analisis individual.
biaya rumah sakit untuk perhitungan biaya Widjaja (2011:4), Activity Based Costing
satuan perlu diketahui secara rinci jenis-jenis (ABC) menggunakan analisis aktivitas untuk
produk/jenis pelayanan yang dihasilkan oleh meningkatkan pengendalian operasional dan
unit-unit produksi. Dalam hal ini ada unit-unit pengendalian manajemen. Activity Based
produksi yang produknya bersifat homogen Costing (ABC) sangat bermanfaat jika operasi
misalnya; unit rawat jalan, unit rawat inap. Ada perusahaan bersifat kompleks dengan jenis
pula yang unit produksinya bersifat heterogen produk banyak dan proses pemfakturan atau
misalnya: unit kamar operasi, unit laboratorium, tahap-tahap dan penyediaan jasa kompleks,
unit radiologi, dan lain-lain. Dengan identifikasi dan penelusuran terhadap biaya
diketahuinya biaya satuan menggambarkan aktivitas dapat mengarahkan pada pemahaman
besarnya biaya pelayanan yang dikeluarkan yang baik tentang apa yang menyebabkan
secara nyata untuk menghasikan suatu produk timbulnya pemicu biaya, yang disebut pemicu
pelayanan yang diberikan kepada pasien. biaya (cost driver).
Biaya satuan diperoleh dengan cara Activity Based Costing pada dasarnya
membagi biaya total (Total cost=TC) dengan merupakan penentuan harga pokok produk
jumlah output atau total produksi (Quantity=Q) yang ditujukan untuk menyajikan informasi
atau TC/Q. Dari pengertian ini biaya satuan harga pokok produk secara cermat untuk
dipengaruhi oleh besarnya biaya total yang kepentingan manajemen, dengan mengukur
mencerminkan tinggi rendahnya fungsi produksi secara cermat konsumsi sumber daya dalam
diunit pelayanan tersebut serta tingkat utilisasi- setiap aktivitas yang digunakan untuk
nya. Makin tinggi tingkat utilisasinya maka menghasilkan produk.
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 174

METODE gedung, alat medis dan non medis selama satu


tahun.
Jenis penelitian ini adalah operational d. Biaya total tindakan apedektomi adalah total
research dan bersifat deskriptif memakai biaya yang dikeluarkan untuk tindakan
pendekatan kuantitatif, menggunakan data apendiktomi. Pengukurannya menggunakan
sekunder dari rumah sakit tahun 2014. penjumlahan biaya investasi, biaya
Bertujuan untuk mendapatkan perhitungan operasional, dan biaya pemeliharaan
biaya satuan pelayanan tindakan bedah apendiktomi selama satu tahun.
appendiktomi di kamar operasi. Data e. Jumlah tindakan apendiktomi.
sekunder yang diambil berupa biaya investasi, Pengukurannya dengan menghitung jumlah
biaya operasional dan biaya pemeliharaan tindakan apendiktomi selama satu tahun.
tahun 2014 yang dapat dipakai untuk f. Biaya satuan aktual tindakan apendiktomi
perhitungan biaya satuan aktual dan satuan adalah biaya hasil pembagian total biaya
normatif dalam tindakan appendiktomi. tindakan apendiktomi dengan jumlah
a. Biaya investasi adalah biaya yang digunakan tindakan selama setahun. Pengukurannya
untuk pengadaan barang atau sarana yang yaitu dengan membagi biaya total tindakan
digunakannya dalam waktu relatif lama apendiktomi dengan jumlah tindakan dalam
(lebih dari satu tahun) seperti gedung, alat satu tahun.
medis, inventaris, kendaraan. Pengukurannya g. Biaya satuan normatif tindakan apendiktomi
menggunakan nilai yang disetahunkan adalah total biaya tindakan apendiktomi
dengan mempertimbangkan harga beli, masa dibagi dengan kapasitas kamar operasi
pakai, laju inflasi/suku bunga dan umur melakukan apendiktomi selama setahun.
barang saat ini. Dengan menggunakan Pengukurannya menggunakan penjumlahan
rumus: dari pembagian biaya tetap dengan kapasitas
AIC = IIC (1+1)t dan biaya tidak tetap dengan tindakan
L apendiktomi dalam satu tahun.
Dimana:
AIC = Annualized Investment Cost HASIL DAN PEMBAHASAN
IIC = InnitializedInvestment Cost
I = Laju Inflasi 1. Biaya Investasi
t = Masa pakai Biaya investasi tindakan appendiktomi
L = Masa hidup investasi yang bersangkutan dengan jenis investasi yaitu gedung, alat
medis dan alat non medis dimana total biaya
b. Biaya operasional adalah biaya yang investasi yaitu 1.620.779. Dalam perusahaan
digunakan untuk menghasilkan suatu jenis yang menggunakan tekhnologi modern pada
tindakan seperti pengadaan alat habis pakai, pengolahan produknya, biaya overhead
gaji, makan, laundry dan biaya umum yang menduduki proporsi yang besar dibandingkan
digunakan dalam waktu kurang atau satu dalam total biaya produksi. Oleh karena itu
tahun. Pengukurannya dengan ABC memfokuskan akuntansi pada biaya
menjumlahkan biaya-biaya yang dikeluarkan overhead untuk memungkinkan manajemen
dalam setahun untuk alat habis pakai, gaji, melakukan pengelolaan berbagai kegiatan
makan, laundry dan biaya umum. yang menggunakan biaya overhead (Ikhsan et
c. Biaya pemeliharaan adalah biaya yang digunakan al, 2010).
untuk pemeliharaan dan perawatan gedung, alat Menurut penelitian terdahulu yang
medis dan non medis, yang bertujuan untuk dilakukan oleh Virna Wita (2012),
memperpanjang masa pakai dari barang tersebut. memperoleh hasil perhitungan depresiasi
Pengukurannya dihitung dari biaya yang biaya investasi appendiktomi sebesar Rp
dikeluarkan untuk pemeliharaan dan perawatan
175 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019

1.098.376,- dari total biaya appendiktomi penyususutan dilakukan karena nilai investasi
sedangkan biaya investasi appendiktomi Pada akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
Rumah sakit Daerah Madani Palu setelah 2. Biaya operasional
dilakukan perhitungan depresiasi pada Biaya operasional tindkaan appendiktomi
tindakan appendiktomi sebesar Rp. dimana biaya ini terdiri dari biaya gaji
1.433.269,- dari total biaya appendiktomi. pegawai, jasa medis/paramedic, makan,
Dari hasil ini, maka dapat diketahui bahwa laundry, BHP/Alkes, listrik, air dan telepon
Rumah Sakit Daerah Madani Palu serta oabat dan bahan medis hasbis pakai dan
menggunakan biaya investasi untuk membeli ATK sehingga dapat diketahui total biaya
barang modal yang pemanfaatannya dapat operasional yaitu 39.127.789.
berlangsung selama satu tahun atau lebih. Ascobat Gani (1997) Biaya operasional
Sehingga pada Rumah Sakit Daerah Madani merupakan biaya tidak tetap yang dipengaruhi
Palu lebih tinggi biaya investasi dibandingkan oleh jumlah output dalam hal ini tindakan
Rumah Sakit X yang dilakukan oleh Virna appendiktomi yang dilakukan di kamar
Wita. Dari biaya investasi ini terlihat bahwa operasi sedangkan menurut Menurut Adila
biaya investasi alat medis setelah Kasni dalam Laksono (2004), biaya operasional
diperhitungkan depresiasi adalah yang adalah biaya yang diperlukan untuk
terbesar yaitu Rp. 733.040-, hal ini menjalankan atau melaksanakan kegiatan
disebabkan biaya pengadaan untuk alat medis barang modal dalam suatu proses produksi
yang jumlahnya besar Rp. 190.385.553. dan sehingga menghasilkan produk yang diinginkan.
usia pakai yang relatif singkat. Investasi alat Biaya operasional merupakan komponen
medis jumlahnya sangat kecil dibandingkan terbesar pembiayaan dikeluarkan dan sangat
dengan jumlah pengadaan barang tersebut, hal tergantung pada banyaknya kegiatan atau output
ini disebabkan alat-alat medis yang dipakai yang dihasilkan. Artinya, semakin banyak
sudah banyak yang melewati usia pakainya. produksi/kegiatan akan mengakibatkan semakin
Untuk itu perlu bagi pihak rumah sakit meningkatnya kebutuhan biaya operasional.
untuk mempertimbangkan pemakaian alat-alat Biaya gaji dan jasa medis/paramedis
medis tersebut agar pelayanan dapat menjadi merupakan biaya yang tertinggi hal ini
efektif dan aman bagi pasien. Alat non medis disebakan sebagian dokter operator adalah
mendapat porsi terkecil hal ini disebabkan bukan dokter pegawai tetap yang tidak dapat
karena alat non medis banyak sudah melewati dijadwalkan secara tetap untuk melakukan
usia pakai sehingga dapat menjadi perhatian tindakan operasi di umah sakit Daerah
khusus terutama dalam mempertimbangkan Madani sehingga jasa yang diterima
tingkat utilisasi dari alat non medis tersebut. merupakan kesepakatan antara dokter dengan
Hal ini didukung oleh Nydia Maya Putri dalam pihak rumah sakit.
(Sabarguna : 2007), menjelaskan bahwa biaya Biaya Listrik, Air dan Telepon merupakan
investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya terbesar kedua, hal ini disebabkan
barang atau modal yang berhubungan dengan penggunaan listrik alat-alat yang digunakan
pembangunan maupun pengembangan fisik dan pada kamar operasi cukup tinggi, sehingga
kapasitas produksi yang kegunaan atau perlu dilakukan intervensi untuk
manfaatnya bisa berlangsung satu tahun atau mengendalikan biaya listrik tersebut dengan
lebih. Yang termasuk dalam biaya investasi tujuan untuk peningkatan efisiensi. Hal ini
meliputi pembiayaan untuk tanah, gedung, alat dapat dikendalikan dengan mengurangi
dan profesional. Setiap tahun dilakukan pemakaian AC apabila tidak diperlukan
perhitungan biaya penyusutan investasi. Nadya terutama pada tempat dimana tidak terdapat
Maya Putri dalam Agastya (2009), mengatakan alat-alat medis. Sementara biaya operasional
BHP/alkes yang juga memiliki biaya yang
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 176

cukup besar dapat dikendalikan dengan pemeliharaan alat non medis sebesar 288.827.
melakukan penghematan pada pemakaian Dengan biaya masing-masing jenis biaya
bahan-bahan untuk kebersihan seperti tissue, pemeliharaan maka dapat diketahui total
sabun dan sebagainya. Gas medis atau reagen biaya pemeliharaan sebesar 1.433.269.
yang digunakan dalam pelayanan digunakan Menurut penelitian terdahulu Nydia
secara hemat dan juga dengan penyimpanan Maya Putri (2010), diperoleh hasil penelitian
yang baik agar terhindar dari kerusakan. pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan
Biaya operasional merupakan biaya Payakumbuh yaitu Rp 415.795 sedangkan
yang besar bagi rumah sakit, hal yang sama pada penelitian Rumah sakit Daerah Madani
juga diperoleh pada penelitian oleh Ismail Palu yaitu sebesar Rp 288.827,-. Dan hal ini
(2011) tentang Analisis tarif pelayanan juga diungkapkan oleh Adila Kasni dalam
berdasarkan biaya satuan (unit cost) di Ruang Laksono (2004), biaya pemeliharaan adalah
Rawat Inap RSD Madani Propinsi Sulawesi biaya yang diperlukan untuk menjaga atau
Tengah dan beberapa penelitian tentang mempertahankan kapasitas barang investasi agar
analisis biaya juga memperlihatkan hal yang barang tersebut bertahan lama sehingga
sama sehingga komponen biaya operasional memperpanjang waktu untuk berproduksi.
sangat berpengaruh dalam menentukan Artinya, alat yang dipakai harus dilakukan
besarnya biaya satuan. Hal ini juga Menurut pemeliharaan. Menurut Adila Kasni dalam
Mulyadi (1993:2), untuk menghasilkan Sabarguna (2007), pentingnya biaya
pelayanan pengobatan di rumah sakit pemeliharaan karena bertujuan untuk menjamin
misalnya, diperlukan sejumlah input (faktor alat dan sarana siap pakai, biaya akan lebih
produksi) yang antara lain berupa obat, alat murah dibandingkan perbaikan yang terlalu
kedokteran, tenaga dokter, tenaga perawat, berat dan menunjang mutu keamanan dan
listrik, gedung dan sebagainya yang kepuasan pasien.
digunakan untuk menghasilkan pelayanan Menurut Gani Ascobat (1997), biaya
kesehatan. pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai untuk mempertahankan nilai dari suatu barang
dari suatu pengorbanan untuk memperoleh investasi agar barang tersebut terus berfungsi
suatu output tertentu. Pengorbanan itu bisa dengan baik, adapun contoh biaya pemeliharaan
berupa uang, barang, tenaga, waktu dan di rumah sakit yaitu biaya pemeliharaan gedung,
kesempatan. Hal ini juga didukung oleh biaya pemeliharaan alat non medis dan biaya
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh pemeliharaan alat medis.
Virna Wita (2012), diperoleh hasil biaya Biaya pemeliharaan dari bagian logistik
operasional biaya gaji pegawai Rp 43.887.512 secara keseluruhan karena biaya pemeliharaan
sedangkan penelitian Pada Rumah Sakit untuk unit kamar operasi tidak ada pencatatan
Daerah Madani diperoleh hasil biaya secara terpisah. Dari hasil perhitungan
operasional sebesar Rp 39.127.789,- sehingga diperoleh biaya pemeliharaan sebesar Rp.
dapat diketahui bahwa biaya operasional 288.827,- dan gedung mendapat porsi yang
Rumah Sakit Daerah Madani lebih kecil besar hal ini berhubungan dengan nilai
dibandingkan Penelitian terdahulu pada investasi gedung yang besar Rp167.311,-
Rumah Sakit X karena pada Rumah Sakit sehingga memerlukan biaya pemeliharaan
Daerah Madani biaya makan yang digunakan yang besar pula. Sedangkan biaya
sebesar Rp 2.397.600,- sedangkan pada pemeliharaan untuk alat medis dan non medis
Rumah Sakit X sebesar 7.704.850,-., memerlukan biaya pemeliharaan yang kecil
3. Biaya pemeliharaan hal ini karena masa pakai dari alat-alat
Jenis biaya pemeliharaan yaitu gedung tersebut sudah banyak yang melewati
sebesar 167.311, alat medis 91.722 dan biaya waktunya.
177 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019

4. Biaya tidak langsung 6. Biaya satuan actual dan biaya satuan


Biaya tidak langsung untuk tindakan normative
appendiktomi terdiri dari biaya unit penunjang Perhitungan biaya satuan aktual diperoleh
dan biaya overhead dimana masing masing dengan membagi jumlah biaya total dengan
biaya sebesar 17.642.352 dan 22.306.027 jumlah tindakan sebesar Rp. 2.376.419,53,-.
sehingga dapat diperoleh total untuk biaya Tarif kamar operasi untuk kelas III sampai
tidak langsung sebesar 39.948.379. dengan kelas VIP adalah sama besarnya yaitu
Menurut Mulyadi (2012:13) Biaya tidak berdasarkan tindakan operasi pada kategori
langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya sedang sebesar Rp. 2.700.000,- berdasarkan
disebabkan oleh suatu yang biaya. Biaya tidak hasil perhitungan dengan tarif yang berlaku
langsung dalam hubungannya produksi tersebut berarti rumah sakit mengalami keuntungan
dengan istilah biaya produksi tidak langsung untuk pelayanan tindakan appendiktomi di
atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak kamar operasi. Biaya satuan normatif sebesar
mudah diidentifikasi dengan produksi tertentu. Rp. 2.347.847,-
Dari perhitungan alokasi biaya dari unit 7. Cost Recovery Rate
penunjang dan biaya overhead diperoleh nilai Dari perhitungan diatas, maka dapat
sebesar Rp. 39.948.379,- dari total biaya diketahui total CRR yaitu 113,6% yang
appendiktomi. Biaya dari unit penunjang yang berarti CRR >100% yang berarti mengalami
dibebankan pada appendiktomi merupakan surplus. Surplus dalam hal ini, bahwa Rumah
biaya yang besar yang harus ditanggung oleh Sakit Daerah Madani dengan menggunakan
pasien. Untuk itu perlu dilakukan tarif yang ada mendapatkan keuntungan
penghematan biaya yang berada pada sehingga hal ini dapat dipertahankan tetapi
overhead seperti percetakan untuk formulir- harus dilakukan perbaikan dalam adanya tarif
formulir yang diperlukan dalam menjalankan yang ada agar antara kelas III dan VIP dapat
pelayanan, biaya untuk perlengkapan kantor dibedakan dan dapat terlayani dengan
sebaiknya dicetak sesuai dengan kebutuhan maksimal
yang sudah diperhitungkan.
5. Biaya total appendiktomi KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Biaya total appendiktomi diperoleh dengan
menjumlahkan komponen biaya investasi, Kesimpulan
biaya operasional dan biaya pemeliharaan dan
ditambah alokasi dari biaya penunjang Berdasarkan hasil penelitian dan
sebesar Rp. 80.798.264,-. Dari biaya tersebut pembahasan dengan menggunakan metode
biaya tidak langsung (biaya alokasi dari unit analisis regresi linier berganda, dapat
penunjang dan overhead) adalah biaya yang disimpulkan sebagai berikut:
terbesar dalam menyelenggarakan pelayanan (a) Komponen biaya yang terjadi dikamar
appendiktomi. Biaya penunjang operasi Rumah Sakit Daerah Madani
didistribusikan dengan memakai dasar alokasi Provinsi Sulawesi Tengah yaitu :
berdasarkan jumlah pegawai, jumlah porsi 1. Biaya investasi appendiktomi setelah
makan, jumlah kg laundry atau luas lantai dilakukan perhitungan dengan AFC
sesuai dengan yang diperlukan sedangkan (Annualized Fixed Cost) dan depresiasi
untuk biaya overhead atau biaya manajemen sebesar Rp. 1.620.779,- dari total biaya
dialokasikan dengan berdasarkan jumlah appendiktomi. Biaya investasi alat
pegawai. medis adalah yang terbesar yaitu Rp.
733.040,- investasi gedung sebesar Rp
576.512,-, dan alat non medis
mendapat porsi terkecil sebesar Rp.
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 178

123.717. Alat medis dan alat non medis Rekomendasi


banyak yang sudah melewati usia Sebaiknya pihak rumah sakit menetapkan
pakainya sehingga perlu dilakukan tarif pelayanan kesehatan secara rasional
pemantauan dalam penggunaannya. Bila pada unit bedah untuk tiap jenis tindakan
perlu dilakukan penggantian dengan yang dilakukan dengan menggunakan analisis
yang baru. unit cost berdasarkan Relative Value Unit
2. Biaya operasional merupakan biaya (RVU) serta berdasarkan Ability To Pay dan
tidak tetap yang dipengaruhi oleh Willingness To Pay masyarakat tanpa
jumlah output dalam hal ini tindakan mengabaikan prinsip keadilan.
appendiktomi yang dilakukan di kamar (a) Untuk meningkatkan efisiensi biaya perlu
operasi. Biaya gaji dan jasa dilakukan penghematan pada biaya
medis/paramedis merupakan biaya yang operasional yang masih dimungkinkan
tertinggi. untuk dapat dikurangi seperti memakai
3. Dari hasil perhitungan diperoleh biaya obat-obatan sesuai dengan formularium
pemeliharaan sebesar Rp. 288.827,- dan rumah sakit yang sudah ada, menyalakan
gedung mendapat porsi yang besar hal AC pada saat dilakukan kegiatan operasi,
ini berhubungan dengan nilai investasi melakukan penghematan dalam pembelian
gedung yang besar Rp167.311,- alat-alat kebersihan seperti sabun,tissue.
sehingga memerlukan biaya (b)Perlu diperbaiki pencatatan inventarisasi
pemeliharaan yang besar pula. barang-barang yang ada di rumah sakit
4. Alokasi biaya dari unit penunjang dan mulai dari alat-alat medis dan non medis
biaya overhead diperoleh nilai sebesar agar diketahui berapa besar modal rumah
Rp. 39.948.379,- dari total biaya sakit yang ada saat ini dan juga untuk
appendiktomi. Biaya dari unit memudahkan bagi peneliti lain bila
penunjang yang dibebankan pada memerlukan data inventarisasi barang-
appendiktomi merupakan biaya yang barang yang ada di rumah sakit.
besar yang harus ditanggung oleh (c) Analisis unit cost idealnya berlaku untuk
pasien. satu tahun karena biaya operasioanal
5. Biaya total appendiktomi diperoleh dianggarkan dalam satu tahun anggaran.
dengan menjumlahkan komponen biaya Oleh sebab itu, disarankan kepada pihak
investasi, biaya operasional dan biaya rumah sakit agar setiap tahunnya
pemeliharaan dan ditambah alokasi dari melaksanakan analisis biaya satuan sebagai
biaya penunjang sebesar Rp. bahan perencanaan, pengawasan, dan
80.798.264,-. evaluasi bagi direktur rumah sakit,
(b)Biaya satuan layanan tindakan bedah manajemen rumah sakit dan pemerintah
appendiktomi dikamar operasi Rumah daerah setempat
Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi
Tengah yaitu biaya aktual sebesar Rp. UCAPAN TERIMA KASIH
2.376.419,53 dan biaya satuan normatif
sebesar Rp. 2.347.847,- . Selisih biaya Puji syukur penulis panjatkan panjatkan
satuan aktual dengan biaya satuan normatif kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
sebesar Rp. 28.572,53,-. Dengan bimbingannya, sehingga penulis dapat
perhitungan unit cost diharapkan dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis akui
memberi pedoman bagi rumah sakit dalam bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini,
menetapkan tarif yang wajar. penulis telah banyak mendapat bantuan,
petunjuk dan arahan dari berbagai pihak
terutama Bapak Prof. Dr. Andi Mattulada
179 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 5, Mei 2015 hlm 170-180 ISSN: 2302-2019

Amir, SE., M.Si dan Dr. Husnah, SE.,M.Si. Ismail, 2011, Analisis Tarif Pelayanan
Semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangan Berdasarkan Biaya Satuan (Unit Cost)
yang bermanfaat dan mendorong lahirnya di Ruang Rawat Inap RSD Madani
karya ilmiah yang lebih baik dikemudian hari. Propinsi Sulawesi Tengah. Tesis,
Perpustakaan Universitas Hasanuddin
DAFTAR RUJUKAN Makasar.
Ketut Anom Ratmaya, 2012, Perhitungan
Agastya dan Arifai (2009). Unit Cost dan Kamar Operasi Menggunakan Activity
Tarif Rumah Sakit, Universitas Gajah Based Consting di Rumah Sakit Umum
Mada. Yogyakarta. Puri Raharja, Tesis, Perpustakaan
Azca, M. Najib, dan Subando Agus Margono, Universitas Indonesia.
lalu Wildan (ed).20111997. social Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Research Methods : Qualitative and Indonesia Nomor
Quantitative. Approaches Third Edition. 983/MenKes/SK/XI/1992 Tentang
Bastian, 2008, Akuntansi Kesehatan. Edisi 1. Tugas Rumah Sakit.
Cetakan Pertama. Erlangga, Jakarta. Keputusan MenKes RI Nomor
Creese and parker, 1994. Journal Calculating 350/MenKes/SK/VII/084 Tentang
costs For Helath Care Programmers. Pembentukan Rumah Sakit Jiwa Pusat
Fenny Hamka, 2010, Analisis Biaya Satuan Kelas B di Palu.
Tindakan Sectio Caeseria Paket Hemat Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2007.
A di Rumah Sakit X tahun 2009. Tesis, Buku ajar patologi ed. 7. EGC. Jakarta.
Perpustakaan Universitas Indonesia. Laksono, 2004. Memahami Penggunaan Ilmu
Gani. A. 1996. Analisis Biaya Rumah Sakit, Ekonomi Dalam Manajemen Rumah
Makalah Seri Manajmen Keuangan Sakit. Gadjah Mada University Press,
Pelayanan Kesehatan. Jakarta. Yogyakarta.
Gani. A. 1997. Analisis Biaya Rumah Sakit Muhammad Fauzi makki, M. Muchlish
(Pedoman-pedoman Pokok Dalam Mustadjab, Nuhfil Hanani and Rini
Analisa Biaya Rumah Sakit). Disajikan Dwiastuti. 2013. Impact of Economic
Pada Pelatihan Penyusunan Pola Tarif Factors Changes on Paddy Farmers
Rumah Sakit Pemerintah Dilingkungan Houshold Income in Lebak Swampland
Ditjen Pelayanan Medik Tahun (Case of Swampland in Province-
Anggaran 1996/1997. Cisarua Bogor. Indonesia). Journal. Vol 4, No.6
Gani Ascobat, 1997. Mekanisme Cost and Mulyadi, 1993. Akuntansi Biaya, Bagian
Pricing Pelayanan Rumah Sakit Dalam Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Eraliberalisasi Pelayanan Kesehatan. Ekonomi. YKPN Yogyakarta.
Dalam Seminar Kompetensi Eksekutif , 2012, Sistem Akuntansi , Edisi
Rumah Sakit Dalam Era Liberalisasi Ketiga, CetakanKe-3, Salemba Empat,
Pelayanan Kesehatan. Jakarta.
Gani. A. 2000. Seminar Kesiapan Sektor Nydia Maya Putri, 2010, Analisis Tarif
Kesehatan Menyongsong Otonomi Instalasi Bedah Sentral Berdasarkan
Daerah. Semarang. Unit Cost Di RSUD Dr Adnaan WD
Hansen dan Mowen, 2004, Management Payakumbuh tahun 2010, Tesis,
accounting, Salemba Empat, Jakarta. Perpustakaan Universitas Diponegoro.
Horngren, 2008, Akuntansi Biaya. Jilid 1. Najib, M. 1997, Analisis Biaya dan
Penerbit Erlangga, Jakarta. Penetapan Tarif Rumah Sakit. Depok:
Indra Bastian,2008, Akuntansi Kesehatan. FKM, Universitas Indonesia.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Yulianisel, Perhitungan Unit Cost Tindakan Bedah Appendiktomi di Kamar Operasi RSD Madani 180

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Syamsuhidayat, 2010. Buku Ajar Bedah


Tahun 2007 Tentang Badan Layanan Bagian. EGC. Jakarta.
Umum Daerah (BLUD). Sjaaf, A. C. 2000. Analisis Biaya Layanan
Permenkes RI Nomor Kesehatan Rumah Sakit. Depok:
1045/MenKes/Per/XI/2006 Tentang Program Study Kajian Administrasi
Fungsi Rumah Sakit. Rumah Sakit, Program Pasca Sarjana
Permenkes RI Nomor 920/Menkes/Per/XII/86 Universitas Indonesia.
Tentang Fungsi Sosial Rumah Sakit. Syamsuhidayat dan Wim, 2010. Buku ajar
Pena, A. D, Ndiaye, M.2002. Developing ilmu bedah, EGC. Jakarta.
Hospital Efficiency Cost Control Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang
Measures. World Hospitals and Health Rumah Sakit.
Services Volume 38. No.3 IHF official Virna Wita, 2012, Perhitungan Biaya Satuan
journal. Tindakan Bedah Appendiktomi Akut Di
PP No 23 Tahun 2005 Tentang Badan Kamar Operasi Rumah Sakit X tahun
Layanan Umum (BLU). 2010. Tesis, Perpustakaan Universitas
Shanaan, 1999. The Infant Diet hygiene Indonesia.
Levels And Medication (Grondlund et Wilson dan Goldman,2009, patofisiologi :
al) Ancient Human Mikrobiomes. Jurnal Konsep Klinis proses-proses
Journal Of Humans Evolution. Penyakit Vol. 1, ed. 6. EGC. Jakarta.
Siregar, 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori Widjaja, 2011, Manajemen kualitas Jasa:
dan Penerapan. Cetakan. SK. Menkes Desain Servqual, QFD, dan Kano disertai
No. 282. 1993 Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian,
Supriyanto, 2000. Rekayasa Penilaian Jilid 1. PT. Indeks, Jakarta.
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia.
Supriyanto, S.,J.P.Widiada, N. Anita D,
Thinni NR. Djasiki.2000. Analisis
Biaya Satuan Dan Penyesuaian Tarif
Pelayanan Puskesmas, Bagian
Administrasi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga. Surabaya.

You might also like