You are on page 1of 7

I.

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan
setiap orang. Karena dengan kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan
garis keturunan mereka. Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan
yang tinggi kepada kedua ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam
merawat bayi mereka.
Untuk menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk
memberikan ASI (Air Susu Ibu) sebagai sumber makanan yang utama seelum
meraka diperbolehkan untuk mendapatkan sumber makanan yang lainnya. Dalam
prosese pemberian ASI tersebut, seorang ibu harus memperhatikan gizinya dan
harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang bayi dan cara/teknik
menyusui bayi yang baik dan benar. Sehingga bayi mereka bisa tumbuh dengan
baik dan sehat. Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas. Pengetahuan
tentang teknik menyusui bayi yang baik dan benar tidak hanya berguna bagi ibu-
ibu yang telah berkeluarga. Tapi juga berguna bagi remaja putri agar kelak mereka
bisa menyusui anak-anak mereka dengan baik dan benar.

B. Tujuan

Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang baik dan
benar, diharapkan ibu menyusui memahami tentang cara menyusui yang baik dan
benar dari seorang ibu kepada anaknya. Dan juga sebagai persiapan untuk
kelahiran putrinya kelak.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang baik dan
benar diharapkan peserta didik mampu:

1. Menentukan bagaimana posisi yang baik bagi ibu menyusui

2. Menjelaskan cara memasukan puting yang baik dan benar

3. Mengetahui cara melepaskan hisapan bayi

4. Menjelaskan cara menyendawakan bayi

1
5. Mengetahui apakah tanda-tanda menyusui telah baik dan benar

6. Mengetahui hal-hal yang perlu diingat pada ibu menyusui.

II. SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Teknik Menyusui yang Benar


Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian teknik menyusui yang benar
b. Posisi dan perlekatan menyusui
c. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
d. Langkah-langkah menyusui yang benar
e. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Hari/Tanggal : Jumat, 03 Juni 2016
Waktu : 30 menit
Tempat : Jln. Veteran NO. 2A
Sasaran : Ibu menyusui

A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui yang
benar.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
C. Materi
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.

2
D. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab.
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik.
F. Kegiatan Penyuluhan
N TAHAP / WAKTU KEGIATAN KEGIATAN SASARAN
O PENYULUHAN
1. Pembukaan : - Memberi salam pembuka Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
3 MENIT
- Menjelaskan pokok
Memperhatikan
bahasan dan tujuan
Memperhatikan
penyuluhan
- Membagi leaflet
Memperhatikan
2. Pelaksanaan : - Menjelaskan pengertian Memperhatikan
20 menit teknik menyusui yang
benar
- Menjelaskan posisi dan
Memperhatikan
perlekatan menyusui
- Menjelaskan persiapan
memperlancar pengeluaran
Memperhatikan
ASI
- Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang
benar Memperhatikan
- Menjelaskan cara
pengamatan teknik
menyusui yang benar.
Memperhatikan
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
5 menit peserta tentang materi yang
telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. Terminasi : - Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
2 menit atas peran serta peserta

3
- Mengucapkan salam
penutup Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN
CARA MENYUSUI YANG BENAR

A. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar


Teknik Menyusui yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui yang benar adalah
untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap bayi
Menyusui adalah sebuah pokok bahasan yang bermuatan emosional: sangatlah sulit
untuk tidak beraksi ketika anda mendengar kata ini. Kata ini memunculkan respon
emosional yang kuat dari wanita yang sedang hamil dan memikirkan cara memberi
makanan bayinya ; dari para bidan dan dokter yang merawat wanita ini, yang
mungkin mempunyai pandangan dan pendapat yang sama kuatnya.
Menyusui adalah salah satu komponen dari proses reproduksi yang terdiri atas
haid, konsepsi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan penyapihan (Prawirohardjo,
2009).
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus
memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2010).
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi dan pengeluaran
(Perinasia, 2004).

B. Posisi dan Perlekatan Menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Contoh cara menyusui yang
benar sebagai berikut:
a. Breast-feeding positions
b. Cara menyusui yang baik dengan posisi rebahan
c. Cara menyusui yang baik dengan posisi duduk
d. Cara menyusui yang baik dengan posisi berdiri
e. Cara menyusui yang baik untuk bayi kembar

4
C. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas
tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan
isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan
operasi.

D. Langkah-langkah menyusui yang benar


1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar
puting, duduk dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi
ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan
badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
kapas yang telah direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa
susu.

E. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI

5
selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar
maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI.
2. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama.
3. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri.
4. Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui.
5. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya
6. Bayi tidak rewel.
7. Bayi tampak tenang.
8. Badan bayi menempel pada perut ibu.
9. Mulut bayi terbuka lebar.
10. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
11. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang
masuk.
12. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
13. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
14. Kepala bayi agak menengadah.

III. DOKUMENTASI PENYULUHAN


A. EVALUASI
1. Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang menyusui
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, leaflet, lembar balik)

2. Proses
a. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
secara benar

3. Hasil
6
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan

You might also like