You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
kekeadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih sepertikeadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu membutuhkan kebutuhan dasar pada
masa nifas, seperti membutuhkan nutrisi dan mineral, istirahat yang cukup, pola eliminasi,
cara menjaga kebersihan diri dan sebagainya. Selama kehamilan dan persalinan ibu
banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya
liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal
dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu
setelah melahirkan.Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi
dini (bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim
untuk kembali kebentuk semula.Berhasil atau tidaknya periode post partum ini tergantung
oleh asuhan yang bidan berikan, disinilah peran bidan sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan dasar pada masa nifas yaitu kebutuhan nutrisi dan cairan, kebutuhan ambulasi,
kebutuhan eliminasi, kebutuhan menjaga kebersihan diri dan perineum, kebutuhan
istirahat, kebutuhan seksual dan kebutuhan latihan senam nifas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan kebutuhan nutrisi dan cairan pada masa nifas
2. Menjelaskan kebutuhan ambulasi pada masa nifas
3. Menjelaskan kebutuhan eliminasi BAB/BAK pada masa nifas
4. Menjelaskan kebutuhan kebersihan diri dan perineum pada masa nifas
5. Menjelaskan kebutuhan istirahat pada masa nifas
6. Menjelaskan kebutuhan seksual pada masa nifas
7. Menjelaskan kebutuhan latihan senam nifas pada masa nifas

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan cairan pada masa nifas
2. Untuk mengetahui kebutuhan ambulasi pada masa nifas
3. Untuk mengetahui kebutuhan eliminasi BAB/BAK pada masa nifas

1
4. Untuk mengetahui kebutuhan kebersihan diri dan perineum pada masa nifas
5. Untuk mengetahui kebutuhan istirahat pada masa nifas
6. Untuk mengetahui kebutuhan seksual pada masa nifas
7. Untuk mengetahui kebutuhan latihan senam nifas pada masa nifas

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Kebutuhan Dasar Masa Nifas :


A. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan

Nurtisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme.
Kebutuhan gizi/nutrisi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%
semua kebutuhan akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Bagi ibu yang menyusui
harus mendapatkan gizi/nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayinya. Untuk itu, Ibu
yang menyusui harus:

Mengkonsumsi tambahan 500 - 800 kalori tiap hari (ibu harus mengkonsumsi 3
sampai 4 porsi setiap hari)
Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan karbohidrat, protein, mineral,
dan vitamin yang cukup
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui)
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin
Minum kapsul vitamin A (200.000 iu) agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI nya. Pemberian vitA dalam bentuk suplementasi dapat
meningkatkan kualitas asi, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
kelangsungan hidup anak.pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi bergantung
pada vitA yang terkandung dalam asi.

Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas, metabolisme cadangan


dalam tubuh. Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi yang cukup
dan teratur,tidak terlalu asin,pedas atau berlemak ,disamping itu harus mengandung :

1. Sumber tenaga (energi)

Untuk pembakaran tubuh, pembentuk jaringan baru, penghematan protein. zat gizi
sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras,sagu,jagung ,tepung terigu dan ubi dan
lemak diperoleh dari hewani dan nabati

3
2. Sumber pembangun (Protein)

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.
sumber protein hewani di dapat dari ikan, udang, kerang, daging ayam, hati, telur, susu
sedangkan protein nabati diperoleh dari kacang-kacangan

3. Sumber pengatur dan pelindung (mineral,vitamin dan air)

Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan
pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh,sumber zat pengatur dan pelindung biasa
diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.

Jenis-jenis mineral penting:

a. Zat kapur
untuk pembentukan tulang,sumbernya: susu,keju,kacang-kacangan dan sayuran
berwarna hijau.
b. Fosfor

untuk pembentukan kerangka dan gigi,sumbernya: susu,keju dan daging

c. Zat besi
untuk meningkatkan sel darah merah,sumbernya: kuning
telur,hati,daging,ikan,kacang-kacangan dan sayuran hijau
d. Yodium
mencegah kekerdilan fisik yang serius,sumber : minyak ikan,ikan laut dan garam
beryodium
e. Kalsium

untuk pertumbuhan gigi,sumbernya: susu dan keju

Jenis-jenis vitamin yang dibutuhkan ibu pada masa nifas:

a. Vitamin A

untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang dan perkembangan syaraf
penglihatan. Sumber: kuning telur, hati, mentega, sayuran hijau dan buah berwarna
kuning (wortel, tomat dan nangka ). Selain itu ibu menyusui mendapatkan tanbahan
kapsul vit.A (200.000 IU).

4
b. Vitamin B1 (Thiamin)

Untuk membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan
yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh dan
mengurangi kelelahan. Sumber: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk,
nanas dan kentang bakar.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)

untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf,


jaringan kulit dan mata. Sumber: hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan
sayuran berwarna hijau.

d. Vitamin B3 (Niacin)

dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan


pertumbuhan. Sumber: susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam,
kacang-kacangan, beras merah, jamur dan tomat.

e. Vitamin B6 (Pyridoksin)

untuk pertumbuhan sel darah merah, kesehatan gigi dan gusi. Sumber: gandum,
jagung, hati dan daging.

f. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumber: telur,
daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.

g. Folic acid

untuk pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber: hati, daging,
ikan, jeroan dan sayuran hijau.

h. Vitamin C

untuk pembentukan jaringan ikat, penyembuhan luka, pertumbuhan tulang, gigi


dan gusi, daya tahan terhadap infeksi. Sumber: jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji,
mangga, pepaya dan sayuran.

5
i. Vitamin D

untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan
fosfor. Sumber: minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari
pagi (sebelum pukul 09.00).

j. Vitamin K

untuk mencegah perdarahan. Sumber: kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan
bayam.

Tabel penambahan makanan pada wanita hamil dan menyusui :

Zat makanan Wanita hamil 20 minggu Wanita menyusui


terakhir
Kalori 3000 kalori 500 - 800 kalori
Protein 20 gram 40 gram
Calsium 0,6 gram 0,6 gram
Ferrum 5 mg 5 mg
Vit A 1000 iu 2000 iu
Thamin 0,2 mg 0,5 mg
Riboflavin 0,2 mg 0,5 mg
Niacin 2 mg 5 mg
Vit C 30 mg 30 mg

B. Kebutuhan Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) adalah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan membimbing
ibu post partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan
(saleha, 2013). Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah
persalinan usai.Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi
usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru.Hal tersebut juga membantu mencegah
thrombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat.

6
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu postparum terlentang di tempat tidurnya selama 7-
14 hari setelah melahirkan. Ibu postpartum sudah diperbolehkaan bangun dan tempat tidur
dalam 24-48 jam postpartum.
Keuntungan early ambulation adalah sebagai berikut:
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
2. Faal usu dan kandung kemih lebih baik.
3. Early ambulation memungkinkan kita mengajarkan ibu cara merawat anaknya selama ibu
masih dirumah sakit. Misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makan.
4. Lebih sesuai dengan keadaan indonesia (sosial ekonomis). Menurut penelitia-penelitian
yang seksama, early ambulation tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau
luka di perut, seta tidak memperbesar kemungkinan prolapsus atau retrotexto uteri.
Early ambulation tidak dibenarkan pada ibu postpartum dengan penyulit, misalnya
anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam dan sebagainya.

C. KebutuhanEliminasi BAK/BAB

Miksi

Pada persalinan normal masalah berkemih dan buang air besar tidak mengalami
hambatan apapun. Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan
dalam 8 jam setelah melahirkan.
Miksi hendaknya dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita mengalami
sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh
iritasi musculus spinchter ani selama persalinan, juga karena adanya edema
kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
Bila dalam 3 hari ibu tidak dapat berkemih, dapat dilakukan rangsangan untuk
berkemih dengan mengkompres vesica urinaria dengan air hangat, jika ibu belum
bisa melakukan maka ajarkan ibu untuk berkemih sambil membuka kran air, jika
tetap belum bisa melakukan juga maka dapat dilakukan kateterisasi.

Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih(retensio urine) pada ibu


postpartum:

a. Berkurangnya tekanan intraabdominal.


b. Otot-otot perut masih lemah.
c. Edema dan uretra.

7
d. Dinding kandung kemih kurang sensitif.

Defekasi

Buang air besar akan biasa setelah sehari, kecuali bila ibu takut dengan luka
episiotomi.
Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Agar dapat buang air
besar secara teratur dapat dilakukan dengan diit teratur,pemberian cairan yang
banyak atau perbanyak minum air putih, dan makanan cukup serat.
Bila sampai 3-4 hari belum buang air besar, sebaiknya dilakukan diberikan obat
ransangan per oral atau per rektal, jika masih belum bisa dilakukan klisma untuk
merangsang buang air besar sehingga tidak mengalami sembelit dan menyebabkan
jahitan terbuka.

D. Kebersihan Diri atau Personal Hygiene dan Perineum

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan


perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta
lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat
perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat
bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.

Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.

Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna
untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak
longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian
juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah
sekitarnya akibat lochea.
Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda

8
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang
cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.

Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.
Kebersihan vulva dan sekitarnya.
Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa
nyaman dan mempercepat penyembuhan.

E. Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas
sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Hal-hal yang bisa dilakukan
pada ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur adalah sebagai berikut:

a) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

b) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan.

9
c) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi


Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya.

F. Kebutuhan Seksual

aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut
ini:

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai,
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan
bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telahsembuh
dan lokea telah berhenti.Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda
sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan
organ-organtubuh telah pulih kembali.Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami
kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah persalinan.Untuk itu bila senggama
tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40, suami/istri perlu melakukan usaha
untuk mencegah kehamilan.Pada saat inilah waktu yang tepat untuk memberikan
konseling tentang pelayanan KB.

Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang juga orgasme pun akan menurun,
berdasarken teori coitus dilakukan setelah masa nifas 6 minggu.

G. Latihan dan Senam Nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari
sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk
mempercepat pemulihan keadaan ibu, pengembalian otot perut dan panggul agar kembali

10
normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih kuat dan ini juga menjadikan otot
perutnya menjadi kuat, sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.

Beberapa faktor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas antara lain:

1. Tingkat kebugaran tubuh ibu


2. Riwayat persalinan
3. Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan
4. Kesulitan adaptasi post partum

Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :

a. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu


b. Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan
c. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan
pirenium terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
d. Memperlancar pengeluaran lochea
e. Membantu mengurangi rasa sakiit pada otot-otot setelah melahirkan
f. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan
g. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli,
trombosia dan lain-lain.

Manfaat senam nifas:

Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan
punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot
abdomen, memperbaiki juga memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih
relaks dan segar pasca melahirkan.

Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi
obstetrik atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik merupakan
kontraindikasi dilakukannya senam nifas misalnya hipertensi, pasca kejang,
demam.Untuk itu bila senam nifas didampingi oleh bidan/tenaga kesehatan sebelumnya
dilakukan senam nifas sebaiknya perikasa dulu tanda-tanda vitalnya dan memastikan
bahwa kondisi ibu baik dan bisa melakukan geraakan-gerakan senam nifas. Akan tetapi
tidak menutup kemumgkinan ibu melakukan sendiri gerakan senam nifas di rumah
setelah kondisi ibu pulih.

11
Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan.Melakukan senam nifas setelah
makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih penuh.Sebaliknya jika
dilakukan disaat lapar, ibu tidak mempunyai tenaga dan lemas.Senam nifas bisa
dilakukan pagi atau sore hari.

Ada berbagaai versi gerakan senam nifas. Meskipun demikian tujuan dan manfaatnya
sama. Perkembangan dunia oleh tubuh sudah menciptakan berbagai pilihan bagi ibu
untuk berolahraga seperti pilates, yoga, body language.

Persiapan senam nifas:

Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu
sebagaiberikut:

a. Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga.


b. Persiapkan minum, sebaiknya air putih.
c. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
d. Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut nadinya
dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi
kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi yang normal
adalah 60-90 kali per menit.
e. Boleh di iringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan.
f. Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendapingi ibu untuk
melakukan senam nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-
keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontraindiksi dan periksa tanda
vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan
darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Hal tersebut dilakukan sebelum dan
sesudah senam nifas. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam.
Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan
untuk minum air putih jika diperlukan.

Latihan senam nifas

Hari pertama :

12
Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali
dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan
ke-5 kemudian keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontrasikan otot
perut ulangi sebanyak 8 kali.

Hari kedua :

Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan.Angkat kedua tangan lurus
keatas sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua
tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu.Lakukan gerakan dengan mantap hingga
terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang.Ulangi sebanyak 8 kali.

Hari ketiga :

13
Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk.Angkat
pantat perlahan kemudian diturunkan kembali.Ingat jangan menghentak ketika
menurunkan pantat.Gerakan dilakukan 8 kali.

Hari keempat :

Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan
diatas perut dan lutut di tekuk.Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil
mengerut otot sekitar anus dan mengkontrasikan otot perut.Kepala turun pelan-pelan
keposisi semula sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot
perut.Jangan lupa untuk mengatur pernafasan.Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.

Hari kelima :

Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu
menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang
sebaliknya.Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika
mengangkat kepala.Lakukan perlahan dan atur pernafasan saat melakukan
gerakan.Lakukan gerakansebanyak 8 kali.

14
Hari keenam :

Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian
lutut ditekuk ke arah perut 90 secara bergantian antara kaki kiri dan kaki
kanan.Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perrlahan tapi
bertenaga.Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.

Hari ketujuh :

Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan di samping badan.Angkat kedua kaki
secara bersama dalam keadaan lurus sambil mengkontrasikan perut kemudian
turunkan perlahan.Atur pernafasan, lakukan sesuai kemampuan, tidak usah
memaksakandiri.Gerakan dapat diulang 8 kali.

Hari kedelapan :

15
Posisi nungging, nafas melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-
10detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil
mengendurkan anus.Lakukan sebanyak 8 kali.

Hari kesembilan :

Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan di samping badan, angkat kedua kaki
dalam keadaan lurus sampai 90 kemudian turunkan kembali pelan-pelan.Jangan
menghentak ketika menurunkan kaki.Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan
kaki.Gerakan dapat diulang sebanyak 8 kali.

Hari kesepuluh :

Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakan di belakang kepala
kemudian bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali (sit
up). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan
menggunakan kedua tangan yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh
untuk duduk karena akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak
menghentak dan memaksakan

16
Latihan Otot-Otot Dasar Panggul(Pelvic Floor Muscle Training)

1. Seputar Otot-otot Dasar Panggul

Bagian dasar panggul terdiri dari lapisan-lapisan otot dan jaringan lain.
Lapisan-lapisan ini merentang seperti tempat tidur gantung dari tulang ekor di
belakang, sampai ke tulang kemaluan di depan.Otot-otot dasar panggul seorang
wanita menyanggah kandung kemih, rahim (uterus) dan usus (kolon). Saluran air seni
(saluran di bagian depan), vagina dan saluran buang air besar semuanya melewati
otot-otot dasar panggul. Otot-otot dasar panggul menolong untuk mengendalikan
kandung kemih dan usus. Otot-otot tersebut juga membantu fungsi seksual. Penting
sekali menjaga otot-otot dasar panggul tetap kuat.

2. Tujuan Melatih Otot Dasar Panggul

Otot-otot dasar panggul dapat menjadilemah karena:

tidak digunakan secara aktif;


hamil dan melahirkan;
konstipasi/sembelit;
kelebihan berat badan;
mengangkat barang berat;
batuk-batuk yang berlangsung lama (misalnya batuk seorang perokok, bronkitis
atau asma); atau
bertambah usia.

Wanita yang menderita inkontinensia karena tekanan (stress incontinence)


yaitu wanita yang mengompol ketika batuk, bersin atau ketika melakukan kegiatan
akan merasa bahwa latihan otot dasar panggul dapat menolong dalam mengatasi

17
masalah ini.Latihan otot dasar panggul dapat pula menolong para wanita yang
merasa ada desakan harus kencing lebih sering (disebut pula inkontinensia karena
desakan atau urgensi).

Setelah melahirkan bayi, sebaiknya mulai latihan otot dasar panggul sesegera
mungkin. Selalu coba untuk menjepit otot-otot dasar panggul (kencangkan dan
tahan) setiap kali sebelum batuk, bersin atau mengangkat bayi. Inilah yang dimaksud
dengan menguasai "trik nya.

3. Otot-otot yang Perlu Dilatih

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan otot mana yang perlu
dilatih.

1. Duduk atau berbaringlah dengan mengendurkan otot paha, pantat dan perut.
2. Kencangkan lingkaran otot di sekeliling saluran buang air besar seolah-olah
sedang berusaha untuk menahan kentut. Sekarang kendurkan otot ini.
Kencangkan dan kendurkan beberapa kali sampai yakin sudah menemukan otot
yang tepat. Coba kencangkan pantat.
3. Ketika duduk di toilet untuk mengosongkan kandung kemih, coba hentikan
aliran air kencing, kemudian lepaskan lagi. Lakukan hal ini untuk mempelajari
otot-otot mana yang tepat untuk digunakan tapi hanya sekali seminggu.
Kandung kemih bisa saja tidak kosong sebagaimana mestinya jika menghentikan
dan melepaskan aliran air kencing lebih sering dari itu.

Jika tidak merasakan perbedaan ketika otot-otot dasar panggul kencang dan
terangkat, atau jika tidak dapat memperlambat aliran air seni seperti yang dijelaskan
pada Poin 3, mintalah bantuan dari dokter, fisioterapis atau perawat khusus
kontinensia. Mereka akan menolong supaya otot-otot dasar panggul bekerja dengan
baik.Para wanita yang memiliki otot-otot dasar panggul yang sangat lemah dapat
memetik manfaat dari latihan otot dasar panggul.

4. Cara Melakukan Latihan Otot-Otot Dasar Panggul

18
Mengencangkan dan menarik masuk otot-otot di sekeliling saluran urin dan
saluran buang air besar pada saat yang sama. Angkat keduanya ke ATAS ke arah
dalam. Seharusnya dapat merasakan rasa "mengangkat setiap kali Anda
mengencangkan otot-otot dasar panggul. Cobalah untuk menahan kedua otot
tersebut sekuat dan sekencangnya sambil menghitung sampai angka 8. Lalu,
lepaskan dan kendurkan. Semestinya dapat merasakan rasa "lepas yang
berbeda.
Ulangi kencangkan dan angkat dan lepaskan. Sangat baik jika istirahat selama
sekitar 8 detik antara setiap kali anda mengangkat otot-otot tersebut. Jika tidak
bisa menahan sampai angka 8, tahan sebisanya saja.
Ulangi latihan kencangkan dan angkat ini sebanyak yang sanggup, paling
banyak 8 sampai 12 pengencangan.
Coba lakukan tiga set, masing-masing 8-12 pengencangan, dengan ada istirahat
di antaranya.
Lakukan semua rencana latihan ini (tiga set yang terdiri dari 8-12 pengencangan)
setiap hari sambil berbaring, duduk atau berdiri.

Saat melakukan latihan otot dasar panggul:

terus bernapas;
hanya kencangkan dan angkat;
JANGAN mengencangkan pantat; danpastikan paha rileks.

5. Melakukan latihan otot dasar panggul dengan baik

Mengencangkan otot dengan benar beberapa kali masih lebih baik daripada
melakukan banyak tapi dilakukan setengah hati! Jika tidak yakin apakah
mengencangkan dengan benar, atau apakah tidak merasa ada perubahan gejala
setelah 3 bulan, minta bantuan dokter, fisioterapis atau perawat khusus kontinensia.

6. JadikanLatihan Ini Bagian Dari Kehidupan Sehari-Hari

Begitu sudah belajar bagaimana mengencangkan otot dasar panggul,


sebaiknya sering melakukannya. Paling baik kalau dilakukan setiap hari. Harus
berfokus penuh pada setiap set. Luangkan waktu rutin untuk melakukan
pengencangan otot dasar panggul ini. Ini bisa dilakukan setelah pergi ke kamar kecil,
ketika minum, atau ketika berbaring di ranjang.

19
7. Hal-hal lain yang dapat Anda lakukan untuk membantu otot dasar panggul:

Gunakan trik"nya yaitu selalu coba untuk menjepit otot-otot dasar panggul
(dengan mengencangkan dan menahan) setiap kali sebelum batuk, bersin atau
mengangkat barang.
Membagi-bagi beban ketika mengangkat barang berat.
Makan buah dan sayuran dan minum 1,5 - 2 liter cairan setiap harinya.
Jangan menegang ketika buang air besar.
Tanya pada dokter tentang alergi serbuk bunga (hay fever), asma dan bronkitis
untuk meredakan bersin dan batuk.

Jaga berat badan agar tetap berada pada rentang yang tepat sesuai tinggi
dan umur.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang dan memenuhi
kebutuhan ibu pada masa nifas.Peran bidan dapat membantu ibu dalam memenuhi
kebutuhannya dengan baik. Kebutuhan pada masa nifas yaitu: kebutuhan nutrisi dan
cairan pada masa nifas, ambulasi, eliminasi BAB/BAK , kebersihan diri dan perineum,
istirahat, seksual,dan latihan senam nifas pada masa nifas.

3.2 Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini.Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebihbaik dan bermanfaat
untuk di aplikasikan.

21

You might also like