Professional Documents
Culture Documents
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik VIII
dengan dosen mata kuliah: Ns. Emy Wuri W, M.Kep.,Sp.Kep.J.
Oleh :
Kelompok 2
3. Teori perilaku
Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan hasil frustasi.
Ketidakmampuan atau kegagalan dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan
akan menimbulkan keputusasaan. Keputusasaan yang menyebabkan seseorang
menjadi ansietas.
B. Tanda dan Gejala
Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami ansietas
(Hawari, 2008), antara lain sebagai berikut:
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,
pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.
C. Faktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini
membantu mengatur ansietas. Penghambat aminobutirik-gamma
neroregulator (GABA) juga berperan utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin.
Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya
menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
b. Psikologis
Konflik emosional antara 2 elemen yaitu: id (dorongan insting atau
impuls primitif) dan superego (hati nurani). Ego berfungsi menengahi
tuntutan dari 2 elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas
mengingatkan ego bahwa ada bahaya yang mengancam.
c. Sosiokultural
Merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Faktor ekonomi,
latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
2. Faktor Presipitasi
a. Ancaman terhadap integritas biologi
Merupakan ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia, seperti
kebutuhan akan makanan, minuman, dan perumahan. Hal ini merupakan
faktor umum penyebab ansietas.
b. Ancaman terhadap rasa aman
Hal ini sulit digolongkan karena manusia unik. Ancaman keamanan
diri meliputi; tidak tercapainya harapan, tidak terpenuhinya kebutuhan
akan status, rasa bersalah atau pertentangan antara keyakinan diri dan
prilaku, tidak mampu untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.
D. Rentang Respon
F. Penentuan Diagnosa
1. Batasan Karakteristik (NANDA)
2. Tanda Mayor (CARPENITO)
Dimanifestasikan oleh gejala-gejala dari tiga kategori: fisiologis, emosional,
dan kognitif. Gejala bervariasi sesuai dengan tingkat ansietas.
3. Tanda Minor (CARPENITO):-
III. Perumusan Diagnosis Keperawatan
1. Batasan Karakteristik (NANDA 2012-2014, NIC NOC 2007)
a) Data Subjektif
1) Mengungkapkan merasa ketakutan
2) Mengungkapkan perasaan tidak berdaya dan gugup
3) Mengungkapkan tidak sabar dan mudah marah
4) Mengungkapkan sering merasa pusing dan gelisah
5) Mengungkapkan kehilangan percaya diri
b) Data Objektif
1) Mengalami penurunan dalam berkonsentrasi
2) Mengalami penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
3) Melaporkan tantangan situasional saat ini terhadap harga diri
4) Perilaku melamun dan cemas
5) Perilaku cenderung menyalahkan orang lain
IV. Perumusan Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA 2012-2014, diagnosa tunggal yang dapat dirumuskan
yaitu Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam pola interaksi yang ditandai
dengan:
DS:
a. Klien menganggap dirinya mudah gelisah dan tidak berdaya
b. Klien mengatakan takut dan cemas
DO:
a. Klien terlihat sering melamun
b. Klien cenderung menyalahkan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Hawari, D. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
NANDA.2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Kalsifikasi 2012-2014. Jakarta:
EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGC
STRATEGI PELAKSANAAN KLIEN KE-1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien: Saat ini klien berada di ruang perawatan karena akan menjalani
operasi mastektomi pada malam harinya. Klien mengatakan tidak bisa tidur,
bingung tidak karuan dan terlihat gelisah. Klien hanya memikirkan tentang
operasi pengangkatan payudara yang akan dijalaninya. Meskipun begitu, klien
masih dapat melakukan pemenuhan kebutuhannya seperti makan dan toiletting
jika diarahkan oleh keluarga atau perawat.
2. Diagnosis keperawatan: ansietas (sedang)
3. Tujuan Khusus (TUK):
1. Klien mampu membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu mengenal ansietas
3. Klien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi napas dalam
4. Klien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi napas dalam
untuk mengatasi ansietas yang dirasakannya
4. Tindakan keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya
antara lain:
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Berjabat tangan
c. Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan)
d. Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
e. Menjelaskan tujuan interaksi
f. Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu klien
2. Bantu klien mengenal ansietas
a. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mengutarakan perasaannya
b. Bantu klien untuk menjelaskan kondisi dan situasi yang menimbulkan
ansietas bagi dirinya
c. Bantu klien mengenal penyebab ansietas
d. Bantu klien untuk menyadari perilaku akibat ansietas
3. Ajarkan klien teknik relaksasi napas dalam untuk meningkatkan ventilasi
alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah stress baik stress fisik maupun
emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan
2. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? O, jadi ibu semalam gelisah, tidak bisa
tidur?
3. Kontrak
Topik : Baiklah, bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang ibu rasakan?
Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?
Tempat : Kita berbincang-bincang dimana bu? Baiklah kita akan berbincang-
bincang di ruang ini
1. Ibu, coba sekarang ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini? Saya akan
mendengarkan ceita ibu
2. jika bolehsaya tahu, apakah sebelumnya ibu pernah mengalami perasaan cemas
seperti sekarang yang ibu rasakan dan bagaimana cara ibu mengatasinya?
3. Saya mengerti bagaimana perasaan ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi ibu. Tapi saya sangat kagum pada ibu karena ibu
mampu menahan semua cobaan ini. Jadi saat ini mba ibu pada tingkat
kecemasan yang sedang. Kalau masalah ini tidak diatasi, dapat mengganggu
kondisi ibu nantinya. Untuk itu, ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan
perasaan cemas. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan ibu.
Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibudengan latihan
relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk
mengurangi kecemasan yang ibu rasakan
4. Bagaimana kalau sekarang kita latihan bu. Saya akan lakukan terlebih dahulu,
ibu perhatikan saya. Lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita
mulai ya bu. Silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik
nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah
itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Sekarang coba ibu lakukan ya
5. Bagus sekali, Ibu sudah mampu melakukannya. Ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai Ibu merasa relaks atau santai. Selain cara
tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihan yaitu dengan melepas kecemasan dengan tertawa, menulis
kecemasan Ibu disebuah kertas, bersantai atau Ibu juga bisa mengatasinya
dengan mendengarkan musik.
TERMINASI
2. Tindak lanjut
a. Kapan ibu akan berlatih lagi untuk melakukan teknik relaksasi napas
dalam?
b. Mari kita masukan dalam jadwal harian ya ibu. Jadi, setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung mempraktikan teknik relaksasi napas dalam yang
sudah kita pelajari tadi
3. Kontrak yang akan datang
Topik: Cara yang sudah kita praktikan tadi dapat mengurangi sedikit
kecemasan yang ibu rasakan. Jika ibu masih merasakan cemas, ibu dapat
menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi cemas yang ibu
rasakan
Waktu: Jika hari ini ibu merasakan cemas lagi, maka kita dapat mengulangi
teknik relaksasi napas dalam sebanyak 5-10 kali dalam waktu 30 menit
Tempat: Dimana nanti ibu akan latihan dengan saya? Ya sudah, kita dapat
melakukan latihan ini disini saja lagi
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Saat ini klien berada di ruang perawatan karena akan menjalani operasi
mastektomi pada malam harinya. Klien mengatakan tidak bisa tidur, bingung
tidak karuan dan terlihat gelisah. Klien hanya memikirkan tentang operasi
pengangkatan payudara yang akan dijalaninya. Meskipun begitu, klien masih
dapat melakukan pemenuhan kebutuhannya seperti makan dan toiletting jika
diarahkan oleh keluarga atau perawat.
2. Diagnosis keperawatan:
Ansietas (sedang)
3. Tujuan Khusus (TUK):
Klien dapat melakukan tekhnik hypnosis lima jari untuk mengurangi ansietas
yang dialaminya.
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan tentang pengertian, manfaat, dan cara melakukan tekhnik
hypnosis lima jari
c. Memberikan contoh cara melakukan tekhnik hypnosis lima jari
d. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengulang kembali tekhnik
hypnosis lima jari yang telah dicontohkan
e. Menganjurkan klien memasukkan tekhnik distraksi lima jari dalam jadwal
kegiatan harian klien.
ORIENTASI
1. Salam terapeutik: Selamat pagi Ibu. Masih ingat saya kan?
2. Evaluasi/validasi:
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa
tidur? Apakah yang kemarin saya ajarkan sudah di coba? Nah kalau sudah coba
di praktikkan dulu. Bagus ibu
3. Kontrak :
a. Topik:
Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan ibu? saya akan mengajarkan ibu teknik hipnosis 5 jari. Nah
tindakan ini bertujuan menghilangkan rasa gelisah ibu.
b. Waktu:
Ibu, kita akan berbincang-bincang kira-kira selama 30 menit ya
c. Tempat: kita akan lakukan disini saja ya Bu? (di ruang perawatan).
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif: Ibu setelah kita berbincang-bincang mengenai hypnosis 5
jari bagaimana perasaan ibu apa ibu merasa cemasnya
berkurang ?
Evaluasi Objektif: Ibu coba tolong sebutkan cara apalagi yang dapat ibu
lakukan untuk mengatasi rasa cemas ibu ? (mengajarkan
tindak lanjut klien dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan)
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih pada klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat
mempraktekkan kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal
kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.
3. Kontrak yang akan datang
Topik: ibu tidak terasa ternyata waktu sudah menunjukkan 15 menit berlalu.
Besok saya akan kesini lagi ya bu untuk melihat perkembangan
kondisi kesehatan ibu.
Waktu: ibu tidak terasa ternyata waktu sudah menunjukkan 15 menit berlalu.
Besok saya akan kesini lagi ya bu untuk melihat perkembangan
kondisi kesehatan ibu.
Tempat: Tempatnya disini saja ya bu. Saya mohon pamit selamat pagi
wassalamualaikum wr.wb
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Data subjektif
Klien mengatakan tidak bisa tidur dan merasa bingung
Data objektif
Kebutuhan makan dan toileting diarahkan keluarga atau perawat
Klien tampak gelisah
2. Diagnosis keperawatan
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan (tindakan
mastektomi)
3. Tujuan khusus
TUK 1. Respon ansietas terkontrol dengan pasien mampu memasrahkan diri
kepada Tuhan untuk menjalani mastektominya
TUK 2. Pasien mampu tidur secara adekuat
4. Tindakan keperawatan
Anxiety reduction
a. Kaji tingkat kecemasan klien
b. Berusaha untuk memahami perspektif pasien dari situasi stress
c. Memberikan informasi faktual tentang diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
Spiritual support
a. Berbagi keyakinan sendiri tentang makna dan tujuan
b. Berbagi perspektif spiritual diri
c. Berdoa dengan individu
d. Gunakan teknik klarifikasi nilai untuk membantu individu memperjelas
keyakinan dan nilai-nilai yang sesuai keyakinan
e. Ajarkan klien teknik pengurangan kecemasan menggunakan teknik
spiritual: teknik spiritual emotional freedom
f. Menjelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
selama prosedur
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang dan latihan teknik
SEFT tadi?
Evaluasi objektif
Bisa Ibu praktekkan kembali teknik SEFT yang tadi sudah kita lakukan?
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatihkan kepada klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
Baiklah Ibu, mulai sekarang Ibu tidak perlu gelisah dan dapat memasrahkan
diri kepada Tuhan untuk menjalani operasi pada malam nanti. Jika Ibu masih
gelisah, Ibu dapat mempraktekkan kembali teknik SEFT yang sudah kita
praktekkan tadi sehingga Ibu dapat tidur sambil menunggu operasi pada nanti
malam.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Tidak terasa sudah 30 menit ya bu kita berbincang-bincang.
Besok kita akan bertemu lagi ya bu untuk mempraktekkan teknik
SEFT untuk mengurang kecemasan Ibu.
Waktu : Kira-kira besok saya akan mengunjungi Ibu pukul 10.00 pagi,
bagaimana bu?
Tempat : Bagaimana kalau tempatnya disini saja? Baiklah kalau begitu
saya permisi dulu ya bu. Selamat pagi.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
Saat ini klien berada di ruang perawatan karena akan menjalani operasi
mastektomi pada malam harinya. Klien mengatakan tidak bisa tidur, bingung tidak
karuan dan terlihat gelisah. Klien hanya memikirkan tentang operasi
pengangkatan payudara yang akan dijalaninya. Meskipun begitu, klien masih
dapat melakukan pemenuhan kebutuhannya seperti makan dan toiletting jika
diarahkan oleh keluarga atau perawat.
2. Diagnosis keperawatan: ansietas (sedang)
3. Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik Distraksi
d. Pasien mampu menggunakan teknik distraksi untuk mengurangi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.Tindakan yang harus dilakukan dalam
membina hubungan saling percaya adalah :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal institusi)
4) Menjelaskan tujuan interaksi
5) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
1) Pengalihan situasi
2) Penggunaan teknik distraki
c. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Selamat pagi Ibu. Masih ingat dengan saya bukan?
2. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan Ibu pagi ini? Bagaimana tidur Ibu tadi malam? Apakah
Ibu masih merasa cemas setelah kemarin memakai teknik spiritual?
3. Kontrak
Topik : Nah Ibu, melanjutkan pertemuan yang kemarin dan sesuai kesepakatan
kita, hari ini kita akan berbincang-bincang dan berlatih cara lain untuk
mengurangi rasa cemas Ibu. Tujuannya, agar Ibu lebih optimal dalam mengatasi
kecemasan Ibu. Bagaimana Bu, apakah Ibu bersedia?
Waktu : Tidak lama kok Bu, kurang lebih 15 menit.
Tempat : Baiklah, tempatnya di ruangan ini saja ya Bu.
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap dan berlatih teknik
lain untuk mengurangi rasa cemas?
b. Evaluasi objektif
Coba Ibu sebutkan cara apalagi yang dapat Ibu lakukan untuk mengatasi
rasa cemas Ibu?
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
Baiklah Bu, mulai sekarang jika Ibu merasa gelisah Ibu dapat melakukan teknik
napas dalam dan juga bisa melakukan hal-hal yang Ibu sukai untuk mengurangi
rasa cemas yang ibu rasakan.
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik: Baik, Besok saya akan kembali lagi untuk melihat perkembangan
kondisi kesehatan Ibu.
b. Waktu: Kira-kira saya akan mengunjungi Ibu sekitar jam 10 pagi ya bu
c. Tempat: Tempatnya disini saja ya, Bu. Kalau begitu saya permisi dulu.
Selamat pagi.