oelifera) TERHADAP SISTEM SARAF PUSAT MENCIT DENGAN UJI
LOKOMOTOR DAN KATALEPSI DITINJAU DARI ILMU KEDOKTERAN DAN PANDANGAN ISLAM
Astrindita Ayu Wirasti1, Juniarti2
1. Mahasiswa Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 2. Pendidik, Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI
ABSTRAK
Latar Belakang: Sekitar 14 juta penduduk di Indonesia mengalami gangguan
kecemasan. Sehingga penggunaan obat depresan meningkat dan dapat menimbulkan efek samping. Menurut beberapa penelitian, daun kelor (Moringa oelifera) memberi efek depresan terhadap sistem saraf pusat dan dapat menjadi alternatif dari permasalahan ini. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol daun kelor pada sistem saraf pusat mencit. Metode : Penelitian ini menggunakan dua model eksperimental, yaitu uji lokomotor dan katalepsi. Total mencit yang digunakan adalah 48 ekor yang dibagi secara acak kedalam enam kelompok dengan masing-masing kelompok terdapat 4 ekor. Kelompok I: Kontrol negatif (air); Kelompok II: kontrol positif (diazepam 10 mg/kg oral); kelompok III, IV, V dan VI (ekstrak etanol daun kelor 50, 100, 200, 400 mg/kg). Ekstrak etanol daun kelor dan diazepam diberikan secara oral 1 jam sebelum dilakukan eksperimen. Hasil : Hasil pengujian katalepsi yang dianalisis menggunakan one-way ANOVA dan Duncan adalah ekstrak dengan dosis 400 mg/kgBB memiliki efek yang berbeda nyata (p<0.05) dalam mempengaruhi sistem saraf pusat mencit, dengan munculnya gejala katalepsi. Hasil pengujian lokomotor yang dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney adalah ekstrak dengan dosis 100 dan 400 mg/kgBB memberikan efek penurunan aktivitas lokomotor yang berbeda nyata (p<0,05) dibanding kontrol negatif. Kesimpulan : Ekstrak etanol daun kelor memiliki efek terhadap sistem saraf pusat mencit ditinjau dari uji lokomotor dan uji katalepsi. Kata Kunci : Moringa oelifera, daun kelor, ekstrak etanol, sistem saraf pusat, aktivitas lokomotor, gejala katalepsi.