You are on page 1of 8

PENGARUH PEMANFAATAN TEH BUNGA ROSELA TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI


Widhi Sumirat*, Kristyan Wijayanto.**
*) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri
**) Perawat RSUD Pare Kediri

Hypertension is a persistent increase in blood pressure above normal limits agreed upon, namely 90 mm
Hg diastolic or 140 mmHg systolic. Hypertension can be treated with modern medicine and traditional
medicine. One of the traditional medicine that can be used is rosella flower tea. Many people who believe that
the efficacious rosella flower tea to lower blood pressure, but the utilization of rosella flower tea for lowering
blood pressure in hypertensive patients in Indonesia is still lacking. The purpose of this study is to investigate
the influence utilization of rosella flower tea to the reduction of blood pressure in hypertensive patients.
This research design is experimental quasy two groups: the study group and control group, using the
approach of the pre and post. Hypertensive population is all degree one. The sample of this research are about
18 people, nine were treated and 9 control. Data analysis was done by comparing the blood pressure level
before and after treatment, inferential analyzed to determine the mean and standard defiasi.
Results from the study showed that the treatment group decreased from 143.89 mmHg systole pressure
to 128.78 mm Hg or a decrease of 10.5%. While the diastole pressure from 93.89 mmHg to 81.22, down 13.5%.
From the description above we can conclude that there is a decrease in blood pressure in the group given
rosella flower tea for 12 days in a row, means proven rosella flower tea can lower blood pressure in
hypertensive patients.
Keywords: Rosella Flower Tea, Hypertension

Latar Belakang Jumlah penderita hipertensi di Indonesia saat ini


Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah belum diketahui pasti. Survei Kesehatan Rumah
yang menetap di atas batas normal yang disepakati, Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi sebesar
yaitu diastolik 90 mmHg atau sistolik 140 mmHg 8,3%. Penelitian di kabupaten Sleman, Yogyakarta
(Silvia & Lorraine, 2006). Hipertensi dapat diobati pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita
dengan obat modern maupun dengan obat tradisional. hipertensi sebesar 2000 orang dari 7000 responden
Salah satu obat tradisional yang dapat digunakan (Yogi, 2009). Data dari jumlah penderia hipertensi
adalah teh bunga rosela. Di India, Afrika dan Meksiko yang periksa di Puskesmas Badas dari bulan Juli
penelitian tentang khasiat teh bunga rosela untuk sampai September tahun 2009 adalah sebanyak 111
menurunkan tekanan darah sudah terbukti sedangkan penderita, dan setiap bulannya selalu ada pasien baru
di Indonesia belum ada. Walaupun banyak kalangan yang menderita hipertensi. Sedangkan dari hasil studi
yang percaya bahwa teh bunga rosela berkhasiat untuk pendahuluan di Dusun Mulyorejo yang merupakan
menurunkan tekanan darah, tetapi pemanfaatan teh wilayah kerja puskesmas Badas, dari 5 penderita
bunga rosela untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi yang pernah mengkonsumsi bunga rosela
penderita hipertensi di Indonesia itu sendiri masih yang diseduh, hasilnya menunjukkan bahwa 60% dari
kurang. Menurut Mardiah dkk (2009), beberapa penderita mengatakan setelah minum air seduhan
masyarakat di Indonesia menjadikan bunga rosela kelopak rosela, gejala hipertensi seperti kepala pusing
sebagai tanaman hias. Sedangkan di luar negeri seperti dan pandangan tidak fokus berangsur berkurang, dan
Cina, India dan Taiwan, kelopak bunga rosela sudah 20% lainnya mengatakan tidak ada perubahan.
dimanfaatkan sebagai terapi untuk menurunkan Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
tekanan darah. yang menetap. Hipertensi dapat disebabkan karena

Jurnal AKP 1 Vol. 5 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2012


banyak hal, salah satunya adalah karena viskositas penderita hipertensi di Dusun Mulyorejo wilayah
darah yang kental atau tinggi, yang membuat jantung kerja Puskesmas Badas.
bekerja lebih keras untuk memompa, sehingga tekanan 2. Tujuan Khusus
darah akan naik. Hipertensi jika tidak segera diatasi a. Mengidentifikasi tekanan darah pada
maka akan menyebabkan komplikasi seperti stroke, penderita hipertensi sebelum diberikan teh
penyakit jantung, ginjal dan lain-lain, bahkan yang bunga rosela di Dusun Mulyorejo wilayah
paling parah adalah kematian. Hipertensi dapat diobati kerja Puskesmas Badas.
dengan obat modern maupun dengan obat tradisional. b. Mengidentifikasi tekanan darah pada
Teh bunga rosela adalah salah satu obat tradisional penderita hipertensi sesudah diberikan teh
yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan bunga rosela di Dusun Mulyorejo wilayah
darah. Dalam kelopak bunga rosela terkandung kerja Puskesmas Badas.
senyawa aktif asam organik dan flavonoid yang dapat c. Mengidentifikasi rentang penurunan tekanan
menurunkan viskositas darah. Jika viskositas darah darah pada penderita hipertensi yang
menurun maka kerja jantung juga bisa lebih ringan diberikan teh bunga rosela di Dusun
sehingga tekanan darahpun akan turun. Menurut Mulyorejo wilayah kerja Puskesmas Badas
Maryani dan Kristiana (2009), sudah banyak buku atau d. Menganalisis pengaruh pemanfaatan teh
media yang mengupas tentang tanaman rosela untuk bunga rosela terhadap penurunan tekanan
menurunkan tekanan darah, tetapi pemanfaatan bunga darah antara penderita hipertensi yang
rosela untuk penurunan tekanan darah masih belum diberikan teh bunga rosela dengan penderita
banyak. hipertensi yang tidak diberikan teh bunga
Akhir-akhir ini rosela telah mulai banyak rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja
dikembangkan di perkebunan-perkebunan dalam skala Puskesmas Badas.
yang cukup besar. Di Indonesia telah ada beberapa
perusahaan yang membudidayakan dan Desain Penelitian
memasarkannya dalam bentuk teh celup atau teh Desain penelitian yang akan digunakan dalam
tubruk bunga kering (Zuardi, 2009). Tetapi walaupun penelitian ini adalah desain eksperimental semu
upaya pembudidayaan dan pemasaran rosela sudah (quasy eksperimental) dengan rancangan rangkaian
berkembang, masyarakat belum banyak waktu dengan kelompok pembanding (control time
memanfaatkannya untuk terapi menurunkan tekanan series design).
darah pada hipertensi. Maka peneliti ingin Variabel penelitian ini adalah pemanfaatan teh
membuktikan kebenaran dari khasiat rosela untuk bunga rosela sebagai variabel independen dan variabel
menurunkan tekanan darah, dan diharapkan dengan dependen adalah penurunan tekanan darah.
adanya penelitian ini masyarakat akan tahu khasiat dari Penelitian diselenggarakan di Dusun Mulyorejo,
teh rosela sehingga mau memanfatkannya sebagai wilayah kerja Puskesmas Badas Kabupaten Kediri,
terapi pada kasus hipertensi. adapun waktu penyelesaian penelitian yaitu mulai
tanggal 15 Maret sampai dengan tanggal 22 Mei
Rumusan Masalah 2010.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: hipertensi primer derajat 1 antara usia 40 sampai
Apakah ada pengaruh pemanfaatan teh bunga rosela dengan 60 tahun di Dusun Mulyorejo sejumlah 21
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita orang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil
hipertensi yang ada di Dusun Mulyorejo wilayah kerja adalah sebagian populasi sejumlah 20 orang, dimana
Puskesmas Badas? jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus
dengan tingkat kesalahan 0,05. Jumlah sampel
Tujuan Penelitian dikelompokkan dalam kelompok studi sebanyak 10
1. Tujuan Umum orang dan kelompok kontrol 10 orang. Pada penelitian
Mengetahui pengaruh pemanfaatan teh bunga ini tekhnik sampling yang digunakan adalah random
rosela terhadap penurunan tekanan darah pada simple sampling.

Pengaruh Pemanfaatan Teh Bunga Rosela Terhadap


Penurunan Tekanan darah Pada Penderita Hipertensi
2
Analisis data dilakukan setelah data pengukuran 2. Hasil Analisis Mean Tingkat Tekanan Darah Post
tekanan darah dilakukan pada kelompok studi maupun Test Observasi ke 3
kelompok kontrol, melalui tahapan pemeriksaan data
(editing), proses pemberian identitas data (coding),
tabulating dan scoring. Analisis statistik pretest TD Post Test
menggunakan analisis statistik Uji T Dua Sampel
Bebas, sedangkan untuk analisis statistik posttest Sistole Diastole
menggunakan Uji T Dua Sampel Berpasangan. Alat 128,78 144
81,22 94,33
Bantu yang digunakan software computer program
SPSS. Jika Ho ditolak maka dapat disimpulkan ada
pengaruh dan sebaliknya jika Ho diterima maka tidak Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
ada pengaruh.

Diagram 4.36: Mean tekanan darah post test observasi ke 3


Hasil Penelitian pada responden di Dusun Mulyorejo,
wilayah kerja Puskesmas Badas tanggal 22
1. Hasil Analisis Mean Tingkat Tekanan Darah Pre April 2010 9 Mei 2010.
Test Observasi ke 3
Diagram di atas menunjukkan besar mean tekanan
TD Pre Test darah post test pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan tekanan
darah rata-rata pada observasi ke 3 adalah sebesar
Sistole Diastole 128,78/81,22 mmHg. Sedangkan pada kelompok
143,89 143,11
93,89 91,67 kontrol sebesar 144/94,33 mmHg.

3. Hasil Analisis Pre dan Post Kelompok Perlakuan


Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
3
2,267
2
1
Diagram 4.35: Mean tekanan darah pre test observasi ke 3
0 -0,176
pada responden di Dusun Mulyorejo, wilayah
kerja Puskesmas Badas tanggal 22 April 2010 -1
Upper
9 Mei 2010. -2
Lower
-3
-4 -4,045
Diagram di atas menunjukkan besar mean -5 -5,157
tekanan darah pre test pada kelompok perlakuan -6
dan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan Sistole Diastole
tekanan darah rata-rata pada observasi ke 3 adalah
sebesar 143,89/93,89 mmHg. Sedangkan pada Diagram 4.37: Besar pengaruh Teh Bunga Rosela pada
kelompok perlakuan di Dusun Mulyorejo,
kelompok kontrol sebesar 143,11/91,67 mmHg. wilayah kerja Puskesmas Badas tanggal 22
April 2010 9 Mei 2010.

Diagram di atas menunjukkan rentang


penurunan tekanan darah sistole pada kelompok
perlakuan yaitu antara -4,045 (batas atas) sampai
dengan 2,267 (batas bawah). Sedangkan pada
tekanan diastole yaitu antara -0,176 (batas atas)

Jurnal AKP 3 Vol. 5 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2012


sampai dengan -5,157 (batas bawah), dengan katekolamin, katekolamin meningkat akan
tingkat kepercayaan sampai 95% ( = 5%). menyebabkan tekanan darah meningkat.
Sedangkan untuk garam, jika kandungan garam
Pembahasan
dalam tubuh tinggi maka garam tersebut akan
1. Identifikasi tingkat tekanan darah pada
semakin banyak mengikat air, sehingga tekanan
penderita hipertensi sebelum diberikan teh
darahpun akan meningkat. Faktor yang lain adalah
bunga rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja
usia, rata-rata usia responden berkisar antara 40
Puskesmas Badas
tahum sampai 58 tahun, dimana pada usia tersebut
Berdasarkan pada diagram 4.35 menunjukkan
elastisitas pembuluh darah sudah menurun,
besar mean atau rata-rata tekanan darah pre test
sehingga aliran darahpun akan tidak lancar, dan
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
pada akhirnya tekanan darahpun akan meningkat.
Pada kelompok perlakuan tekanan darah rata-rata
Sedangkan untuk jenis kelamin, wanita lebih
pada observasi ke 3 adalah sebesar 143,89/93,89
cenderung terkena hipertensi dibandingkan dengan
mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
laki-laki, hal tersebut kemungkinan karena faktor
143,11/91,67 mmHg.
hormonal.
Silvia & Lorraine (2006) menyatakan hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah yang menetap di
2. Identifikasi tingkat tekanan darah pada
atas batas normal yang disepakati, yaitu diastolik 90
penderita hipertensi sesudah diberikan teh
mmHg atau sistolik 140 mmHg. Sedangkan
bunga rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja
menurut Ganong (2008) hipertensi adalah
Puskesmas Badas
peningkatan menetap tekanan arteri sistemik. Pada
Berdasarkan pada diagram 4.36 menunjukkan
setiap individu besar tekanan darah bervariasi,
besar rata-rata tekanan darah post test pada
tergantung pada usia, jenis kelamin, kebiasaan
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pada
merokok, maupun gaya hidup yang lain seperti
kelompok perlakuan tekanan darah rata-rata pada
misalnya tingkat mengkonsumsi garam yang dapat
observasi ke 3 adalah sebesar 128,78/81,22
memicu terjadinya hipertensi. Menurut Mardiah
mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
dkk (2009), dalam teh bunga rosela terdapat
144/94,33 mmHg. Data tersebut di atas
kandungan yang dapat menurunkan viskositas darah
menunjukkan adanya penurunan tekanan darah
maupun LDL. Hipertensi dapat disebabkan karena
pada kelompok perlakuan, baik tekanan sistole
viskositas darah yang tinggi, yang mengakibatkan
maupun diastole. Salah satu cara untuk
jantung bekerja semakin keras sehingga tekanan
menurunkan tekanan darah adalah dengan cara
darahpun akan menjadi meningkat. Begitu juga
menurunkan viskositas darah.
dengan LDL yang tinggi, yang dapat menyebabkan
Menurut Admin (2009), penyakit hipertensi
lumen pembuluh darah menebal sehingga akan
cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin
terjadi penyempitan pembuluh darah dan pada
perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
akhirnya tekanan darahpun akan meningkat. Pada
Umumnya berkembang pada saat umur seseorang
penderita hipertensi jika tidak mau berobat ataupun
mencapai paruh baya yaitu cenderung meningkat
tidak memanfaatkan teh bunga rosela, otomatis
khususnya yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan
tekanan darahnya akan tetap tinggi.
pada usia lebih dari 60 tahun. Hal tersebut adalah
Hasil tingkat tekanan darah rata-rata pre test
salah satu yang mempengaruhi perbedaan
pada penderita hipertensi kelompok perlakuan dan
perubahan tekanan darah pada masing-masing
kelompok kontrol menunjukkan bahwa dari kedua
individu. Menurut Poppy & Anne (2009),
kelompok terbukti menderita hipertensi derajat 1.
penderita hipertensi yang mengkonsumsi teh
Menurut peneliti hal tersebut disebabkan karena
bunga rosela secara rutin sesuai dengan dosis maka
kebiasaan beberapa responden yang hampir sama,
akan mengalami penurunan tekanan darah. Hal
yaitu seperti kebiasaan merokok maupun
tersebut disebabkan karena kandungan dari teh
mengkonsumsi garam. Rokok mengandung nikotin
bunga rosela yaitu flavonoid dan senyawa aktif
yang tinggi. Sifat dari nikotin jika berada dalam
asam organik membuat viskositas darah menjadi
tubuh manusia akan meningkatkan kadar
rendah sehingga tekanan darahpun juga akan

Pengaruh Pemanfaatan Teh Bunga Rosela Terhadap


Penurunan Tekanan darah Pada Penderita Hipertensi
4
turun. Selain itu kandungan teh bunga rosela juga Sedangkan tekanan diastole pre test dan post test
membuat kadar LDL dalam tubuh menjadi menurun dengan Confidence Interval Lower sebesar -5,157
sehingga penumpukan LDL pada lumen pembuluh dan Upper sebesar -0,176 ( antara -5,157 sampai -
darah berkurang, peredaran darah menjadi lebih 0,176), dengan tingkat kepercayaan sampai 95% (
lancar sehingga tekanan darahpun akan turun. = 5%).
Tekanan darah pada kelompok perlakuan Menurut Maryani dan Kristiana (2009) jika
terbukti mengalami penurunan setelah diberikan teh viskositas darah menurun maka kerja jantung akan
bunga rosela. Sedangkan pada kelompok kontrol menjadi lebih ringan sehingga tekanan darah juga
tidak mengalami penurunan. Menurut peneliti hal akan turun. Poppy & Anne (2009), menyatakan
tersebut disebabkan karena di dalam kelopak bunga bahwa dalam kelopak bunga rosela terkandung
rosela terdapat senyawa aktif asam organik dan juga senyawa aktif asam organik dan flavonoid yang
flavonoid yang menyebabkan terjadinya penurunan dapat menurunkan viskositas darah. Jika
LDL dan juga viskositas darah pada kelompok dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat maka
perlakuan, sehingga tekanan darahnya menurun. kelopak bunga rosela ini dapat digunakan sebagai
Selain itu teh bunga rosela bersifat diuresis, yang terapi untuk menurunkan tekanan darah,
artinya merangsang pengeluaran urin. Jika urin khususnya pada penderita hipertensi. Perbedaan
semakin banyak keluar otomatis kandungan cairan rentang tekanan darah pada masing masing
tubuh yang tinggi akibat terikat oleh garam dalam individu berbeda beda, hal tersebut dikarenakan
tubuh akan menjadi berkurang. Aliran darah akan banyak faktor. Salah satu faktor yang berperan
lebih ringan dan pada akhirnya tekanan darah akan dalam meningkatnya tekanan darah adalah
turun pula. Sedangkan pada kelompok kontrol yang viskositas darah. Pada tiap individu viskositas
tidak diberikan teh bunga rosela, tekanan darahnya darahnya berbeda beda, sehingga tekanan
tidak mengalami penurunan. Penurunan tekanan darahpun akan berbeda. Faktor lainnya adalah
darah terjadi karena konsumsi teh rosela oleh kadar LDL, kadar LDL yang tinggi akan
kelompok perlakuan dilakukan secara teratur sesuai menyebabkan penebalan pada lumen pembuluh
dengan dosis yang telah ditetapkan oleh peneliti. darah, sehingga aliran darah akan menjadi
terhambat. Jika terus dibiarkan akan terjadi
3. Identifikasi rentang penurunan tekanan darah peningkatan kerja jantung yang menyebabkan
pada penderita hipertensi yang diberikan teh tekanan darah akan meningkat. Selain kedua faktor
bunga rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja tersebut ada faktor lain yang berpengaruh, antara
dari Puskesmas Badas lain adalah usia dan jenis kelamin.
Terapi teh bunga rosela diberikan pada 9 Besar penurunan tekanan darah pada
responden (kelompok perlakuan) sesuai dengan kelompok perlakuan setelah diberikan teh bunga
kriteria ditetapkan peneliti dari populasi sejumlah rosela pada penelitian ini tidak jauh berbeda
21 penderita hipertensi di Dusun Mulyorejo, dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
wilayah kerja Puskesmas Badas tanggal 22 April dilakukan di luar negeri. Rentang penurunan
2010 sampai dengan 9 Mei 2010. Dapat dilihat tekanan sistole dapat dipersentasikan menjadi
pada diagram 4.35 dan diagram 4.36, dimana terjadi sebesar 10,5% sedangkan rentang penurunan
penurunan tekanan darah pada kelompok perlakuan, tekanan diastole adalah sebesar 13,5%. Hal
baik tekanan sistole maupun diastole, yaitu dari tersebut karena pengaruh dari pemanfaatan teh
143,89/93,89 mmHg (pre test) menjadi bunga rosela pada kelompok perlakuan yang
128,78/81,22 mmHg (post test). Analisis yang diberikan sesuai dengan dosis yang sama dengan
digunakan untuk mengetahui rentang penurunan dosis pada penelitian sebelumnya, yaitu diberikan
tekanan darah pada kelompok perlakuan adalah selama 12 hari berturut-turut, dengan dosis 3
dengan menggunakan analisis Uji T Dua Sampel kuntum bunga rosela yang diseduh dengan air
Berpasangan. Didapatkan hasil untuk rentang mendidih sebanyak 200cc dan diminum 2 kali
tekanan sistole pre test dan post test dengan sehari. Kandungan dalam teh bunga rosela
Confidence Interval Lower sebesar -4,045 dan membuat viskositas darah menjadi menurun, jika
Upper sebesar 2,267 (antara -4,045 sampai 2,267). viskositas darah menurun maka kerja jantung akan

Jurnal AKP 5 Vol. 5 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2012


menjadi lebih ringan sehingga tekanan darah membuat volume darah sentral akan turun
menjadi menurun. Selain itu kandungan dalam teh sehingga tekanan darah juga akan turun. Hal lain
bunga rosela menurunkan kadar LDL dalam darah, yang dapat terjadi adalah terjadinya resistensi
penumpukan LDL pada lumen pembuluh darah vaskular menjadi menurun dan kompensasi dari
perlahan akan menjadi berkurang. Pembuluh darah sistem autoregulasi akan menurunkan
akan menjadi lebih lebar, aliran darahpun akan hiperaktivitas vaskular, pembuluh darah akan
menjadi lebih lancar sehingga tekanan darah akan vasodilatasi dan resistensi perifer total akan turun,
menurun. aliran darah lancar dan tekanan darah juga akan
turun
4. Menganalisis pengaruh pemanfaatan teh bunga Peneliti berpendapat bahwa tekanan darah
rosela terhadap penurunan tekanan darah pada responden mengalami penurunan bukan
antara penderita hipertensi yang diberikan hanya karena menurunnya viskositas darah karena
terapi teh bunga rosela dengan penderita pengaruh dari pemberian teh bunga rosela.
hipertensi yang tidak diberikan terapi teh bunga Menurut peneliti selain dapat menurunkan
rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja dari viskositas darah, kandungan dari teh bunga rosela
Puskesmas Badas juga dapat menurunkan LDL, sehingga
Berdasarkan uji statistik Uji T Dua Sampel penyempitan pembuluh darah oleh plak karena
Bebas untuk analisis sistole pre test antara adanya penumpukan LDL yang tinggi akan
kelompok studi dan kelompok kontrol dengan dua berkurang. Lumen pembuluh darah yang tadinya
arah dengan tingkat signifikan 0,5/2 (P < 0,025), menyempit, perlahan akan kembali melebar, aliran
diperoleh hasil P = 0,590 yang berarti Ho diterima darah lancar dan tekanan darah pun akan turun.
(T - tidak ada pengaruh). Analisis diastole pre test Tingginya angka keberhasilan dari pemberian teh
dengan tingkat signifikan 0,5/2 (P < 0,025), bunga rosela pada penderita hipertensi dipengaruhi
diperoleh hasil P = 0,042 yang berarti Ho diterima oleh banyak faktor. Faktor yang dapat
(T - tidak ada pengaruh). Sedangkan untuk post test mempengaruhi antara lain adalah ketaatan dari
menggunakan uji statistik Uji T Dua Sampel para responden dalam mengkonsumsi teh bunga
Berpasangan. Sistole dengan uji dua arah dengan rosela sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan.
tingkat signifikan 0,05/2 (P < 0,025), diperoleh P = Akan tetapi selain faktor tersebut ada lagi faktor
0,000 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. yang lain, yaitu usia dari masing masing
Diastole juga dengan dua arah, dengan tingkat responden dan juga jenis kelamin. Pada usia
signifikan 0,05/2 (P < 0,025), diperoleh P = 0,000 sekitar lebih dari 40 tahun, elastisitas pembuluh
yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. darah akan menurun yang menyebabkan aliran
Menurut Stefan (2006), viskositas darah yang darah dalam tubuh menjadi tidak lancar. Jika aliran
tinggi akan memicu terjadinya resistensi aliran darah tidak lancar maka kompensasi dari jantung
cairan dalam tubuh akan meningkat kemudian adalah bekerja semakin keras, sehingga
kecepatan aliran akan menurun sehingga tekanan menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.
darah akan naik karena kompensasi untuk Begitu juga dengan jenis kelamin, pada wanita
menghindari kegagalan sirkulasi. Akibat lain saat lebih cenderung menderita hipertensi dibandingkan
viskositas darah meningkat maka volume sentral dengan laki laki, hal tersebut disebabkan karena
juga akan meningkat yang akhirnya menyebabkan adanya faktor hormonal.
gagguan hemodinamik, gangguan hemodinamik ini
akan menyebabkan hipertrofi otot pembuluh darah Kesimpulan
dan kerusakan pembuluh darah, sehingga akan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan
terjadi hipertensi menetap. Menurut Mardiah dkk
hasil interpretasi dari seluruh data maka dapat
(2009), penelitian penelitian yang ada
disimpulkan sebagai berikut :
menunjukkan bahwa zat yang terkandung dalam
bunga rosela dapat memicu terjadinya penurunan 1. Identifikasi tekanan darah pada penderita
viskositas darah. Jika viskositas darah turun maka hipertensi sebelum diberikan teh bunga rosela di
volume ekstra sel akan menurun juga yang Dusun Mulyorejo wilayah kerja dari Puskesmas

Pengaruh Pemanfaatan Teh Bunga Rosela Terhadap


Penurunan Tekanan darah Pada Penderita Hipertensi
6
Badas didapatkan hasil dari masing-masing untuk memanfaatkan bunga rosela sebagai
responden baik kelompok perlakuan maupun penurun tekanan darah.
kelompok kontrol adalah seseorang yang 2. Bagi Masyarakat
menderita hipertensi derajat 1, dengan tekanan Jangan salah dalam memilih obat herbal untuk
darah rata-rata pada kelompok perlakuan adalah terapi pada penyakit yang diderita. Pastikan obat
sebesar 143,89/93,89 mmHg. Sedangkan pada yang dipilih benar-benar aman dan sudah terbukti
kelompok kontrol adalah sebesar 143,11/91,67 khasiatnya, salah satunya alternatif adalah teh
mmHg. bunga rosela yang memang sudah terbukti dapat
2. Identifikasi tekanan darah pada penderita menurunkan tekanan darah. Budidayakan bunga
hipertensi sesudah diberikan teh bunga rosela di rosela karena selain mudah juga banyak
Dusun Mulyorejo wilayah kerja dari Puskesmas manfaatnya dan untuk bisnis juga menjajikan.
Badas dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan 3. Bagi Institusi Kesehatan
teh bunga rosela selama 12 hari berturut-turut, Adakan penyuluhan tentang pengobatan herbal
tekanan darah pada kelompok perlakuan agar masyarakat lebih mengenalnya dan dapat
mengalami penurunan rata-rata adalah menjadi mau mencobanya. Kalau memungkinkan di
sebesar 128,78/81,22 mmHg. setiap sarana kesehatan ada seorang ahli
3. Identifikasi rentang penurunan tekanan darah pada pengobatan herbal, sehingga masyarakat ada
penderita hipertensi yang diberikan teh bunga alternatif lain dalam memilih pengobatan yang
rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja dari akan dijalani.
Puskesmas Badas diketahui bahwa rentang 4. Bagi Institusi Pendidikan
penurunan tekanan sistole adalah dari 143,89 Pengobatan herbal dapat dimasukkan ke dalam
mmHg menjadi 128,78 mmHg dengan kata lain kurikulum akademik agar mahasiswa bisa lebih
tekanan sistole mengalami penurunan sebesar berkembang. Laboratorium lebih dilengkapi lagi,
10,5%. Tekanan diastole dari 93,89 mmHg turun khususnya dengan alat-alat yang mendukung
menjadi 81,22 atau mengalami penurunan sebesar untuk mengadakan riset yang mengarah pada
13,5%. eksperimen pengobatan herbal.
4. Analisis pengaruh pemanfaatan teh bunga rosela
terhadap penurunan tekanan darah antara penderita
hipertensi yang diberikan teh bunga rosela dengan
penderita hipertensi yang tidak diberikan teh bunga DAFTAR PUSTAKA
rosela di Dusun Mulyorejo wilayah kerja dari
Puskesmas Badas didapatkan hasil bahwa teh
Admin. (2009). Meningkat, Penderita Hipertensi dan
bunga rosela terbukti dapat menurunkan tekanan
Gagal Ginjal.
darah pada penderita hipertensi. Dengan
http://www.litbang.depkes.go.id/lokabaturaj
menggunakan uji statistik Uji T Dua Sampel
a/index.php. (download: 7 September 2009)
Berpasangan yang menggunakan uji dua arah
didapatkan nilai sistole dengan tingkat signifikan Alimul, A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik
0,05/2 (P < 0,025), diperoleh P = 0,000 yang Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Diastole juga
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu
dengan uji dua arah, dengan tingkat signifikan
Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta :
0,05/2 (P < 0,025), diperoleh P = 0,000 yang
Rhineka Cipta.
berarti Ho ditolak dan H1 diterima.
Arum. (2010). Khasiat Teh Merah. Jawa Pos, 18
Saran Ayi. (2008).Diare, Terbanyak Kedua Setelah Lebaran.
1. Bagi Responden http://www.jawapos.co.id
Gunakan bunga rosela untuk terapi pengobatan /halaman/index.php. (download: 7
hipertensi dan anjurkan juga keluarga, teman atau September 2009)
orang terdekat lainnya yang menderita hipertensi

Jurnal AKP 7 Vol. 5 No. 1, 1 Januari 30 Juni 2012


Bangun, AP.(2002). Terapi Jus dan Ramuan Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi
Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: Agro Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Media Pustaka Salemba Medika
Brunner, Suddarth.(2001). Buku Ajar Keperawatan Silbernagl, Stefan. (2006). Color Atlas
Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Pathophysiology. Jakarta: EGC
Ganong, William F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Suyono, S. (2007). Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3 Jilid
Kedokteran. Jakarta : EGC 2. Jakarta: PKUI
Gardner, F Samuel.(2007). Smart Treatment for High Utaminingsih, Wahyu Rahayu. (2009). Mengenal dan
Blood Pressure. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Mencegah Penyakit Diabetes, Hipertensi,
Jantung dan Stroke Untuk Hidup Lebih
Ghusar (2009). Efek Samping
Berkualitas. Yogyakarta: Media Ilmu
Rosela.http://indonetwork.or.id/TK
AmanMaju/529667/efek-samping-rosela.htm Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi
(download: 13 Oktober 2009) Keperawatan. Jakarta : EGC
Hasan, Alwi (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Widyanto, Poppy dan Anne Nelistya. (2009). Rosela
Jakarta : Balai Pustaka. Aneka Olahan, Khasiat, & Ramuan. Jakarta:
Penebar Swadaya
Mansjoer, Arif (2007). Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta : Media Eusculapius FKUI. Wirawan, Ady. (2009). Pengukuran Tekanan Darah.
http://adywirawan.com
Mardiah dkk. (2009). Budi Daya dan Pengolahan
/2009/02/28/pengukuran-tekanan-darah-
Rosela Si Merah Segudang Manfaat. Jakarta:
video (download: 20 Nopember 2009)
Agro Media Pustaka
Yogi. (2008). Waspadai Hipertensi.
Maryani, Herti dan Kristiana, Lusi. (2009). Khasiat dan
http://www.surabaya-ehealth.org.
Manfaat Rosela. Jakarta: Agro Media
(download: 7 September 2009)
Pustaka
Zuardi. (2009). Produk Dari Bunga Rosela.
Notoatmodjo, Sukidjo. (2007). Metodologi Penelitian
http://indonetwork.or.id/TK
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
AmanMaju/529667/produk-dari-bumga-
rosela.htm (download: 13 Oktober 2009)

Pengaruh Pemanfaatan Teh Bunga Rosela Terhadap


Penurunan Tekanan darah Pada Penderita Hipertensi
8

You might also like