Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Bambang Apriyanto
UNIVERSITAS BATAM
DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
UUD 1945
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2)
Peraturan Pelaksanaan
Pasal 87 :
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang terintegrasi pada manajemen perusahaan
TUJUAN UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Secara Filosofi :
Secara Keilmuan :
Peraturan Pelaksanaan
Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan
untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Pasal 87
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sanksi Administratif
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15,
Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47
ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Pasal 190
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat
produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh
Menteri
TUJUAN
Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
RUANG LINGKUP
Pertimbangan dikeluarkannya
Landasan hukum UU No. 1 Tahun
1970
Batang Tubuh
Penjelasan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
Syarat-syarat K3
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 9 - Pembinaan
Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 Hak dan Kewajiban TK
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan
kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1
PERATURAN ORGANIK
secara sektoral
pembidangan teknis
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 2
MGT
SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN Prods
FAKTOR
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
PENYEBAB
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
Secara sektoral
- PP No. 19/1973
- PP No. 11/ 1979
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengaangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 4
Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat &
Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 5
Pembidangan Teknis
- Per.Menaker No. 04/1998 - PUIL
- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 6
Pendekatan SDM
- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes
Bagi Dokter Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi
Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan
Kwalifikasi Juru Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan
Kwalifikasi Oparetor Pesawat Uap
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 7
Pendekatan SDM
- Per.Menaker No. 01/1979 - Syarat dan
Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut
- Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3
- Kep.Menaker No. 407/1999 - Kompetensi
Tehnis Lif
- Kep.Menaker No. 186/1999 - Pengorganisasian
Penanggulangan Kebakaran
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 8
Pendekatan Kelembagaan
dan Sistem
- Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
- Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3
- Per.Menaker No. 186/1999 - Pelaporan Kecelakaan
K3 = SAVING PROFIT
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Secara Filosofi :
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil kary dan budayanya
menuju masyarakat adil dan makmur
Secara Keilmuan :
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Secara Praktis :
Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu
dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat
kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber
dan proses produksi secara aman dan efisien dalam pemakaiannya
ISTILAH-ISTILAH DALAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Potensi Bahaya (Hazard)
ialah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan
kecelakaan atau kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau
kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan
Tingkat Bahaya (Danger)
ialah merupakan ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif
Resiko (Risk)
ialah suatu ukuran menyatakan kemungkinan (probability) dan
Keparahan (severity) dari suatu kecelakaan atau kerugian pada yang
periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.
Insiden
ialah kejadian yang tidak diinginkanyang merupakan gejala atau telah
terjadi kontak dengan sumber energi melebihi ambang batas badan atau
struktur
Kecelakaan
ialah kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik korban manusia atau harta benda
ISTILAH-ISTILAH DALAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Sebab Dasar
(kebijakan / keputusan, manusia /
pribadi, lingkungan / pekerjaannya)
Insiden
Kecelakaan
USAHA PENCEGAHAN
KECELAKAAN
METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN
TIDAK 1 Hari
Apakah sudah efektif
?
YA
YMB Safety Officer
membuat laporan lengkap
TOTAL 4 Hari
SELESAI
KELEMBAGAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DASAR HUKUM :
(PERATURAN PELAKSANAAN)
UU No. 1 Tahun 1970 Kep. 125/Men/1984 (tentang DK3N dan P2K3)
Per. 04/Men/1987 (tentang P2K3 dan Ahli K3)
Per. 04/Men/1995 (tentang PJK3)
ASPEK - ASPEK K3
PP 50 tahun 2012
PEDOMAN DAN PENERAPAN SMK3
2. PERENCANAAN
- Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
- Peraturan Perundang-undangan lainnya
- Tujuan dan Sasaran
- Indikator Kinerja
- Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung
3. PENERAPAN
- Jaminan Kemampuan `
- Kegiatan Pendukung
4. PENGUKURAN DAN EVALUASI
- Inspeksi dan Pengujian
- Audit SMK3
- Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
5. PENINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN OLEH PIHAK MANAGEMEN
PRINSIP - PRINSIP (SMK3)
AUDIT K3 INSPEKSI K3
- Upaya pengukuran efektivitas dari - Upaya menemukan kesesuaian dari suatu
pelaksanaan suatu sistem obyek
- Fokus pada pemeriksaan sistem - Fokus pada pemeriksaan alat atau benda
managemen
KETUA
Safety Officer
KETUA
Secretary
Coordinator
Fire Warden
Floor Leader
STRATEGI DAN PENDEKATAN PROGRAM
KESELAMATAN KERJA
Telaahan Personal
Telaahan personal dimaksudkan untuk menentukan karakteristik karyawan tertentu yang
diperkirakan potensial berhubungan dengan kejadian keselamatan kerja:
faktor usia; apakah karyawan yang berusia lebih tua cenderung lebih lebih aman dibanding yang
lebih muda ataukah sebaliknya,
ciri-ciri fisik karyawan seperti potensi pendengaran dan penglihatan cenderung berhubungan
derajad kecelakaan karyawan yang kritis, dan
tingkat pengetahuan dan kesadaran karyawan tentang pentingnya pencegahan dan
penyelamatan dari kecelakaan kerja. Dengan mengetahui ciri-ciri personal itu maka perusahaan
dapat memprediksi siapa saja karyawan yang potensial untuk mengalami kecelakaan kerja. Lalu
sejak dini perusahaan dapat menyiapkan upaya-upaya pencegahannya.
Sistem Insentif
Insentif yang diberikan kepada karyawan dapat berupa uang dan bahkan karir. Dalam bentuk
uang dapat dilakukan melalui kompetisi antarunit tentang keselamatan kerja paling rendah dalam
kurun waktu tertentu, misalnya selama enam bulan sekali. Siapa yang mampu menekan
kecelakaan kerja sampai titik terendah akan diberikan penghargaan. Bentuk lain adalah berupa
peluang karir bagi para karyawan yang mampu menekan kecelakaan kerja bagi dirinya atau bagi
kelompok karyawan di unitnya.
Pelatihan Keselamatan Kerja
Pelatihan keselamatan kerja bagi karyawan biasa dilakukan oleh perusahaan. Fokus pelatihan
umumnya pada segi-segi bahaya atau resiko dari pekerjaan, aturan dan peraturan keselamatan
kerja, dan perilaku kerja yang aman dan berbahaya.
STRATEGI DAN PENDEKATAN PROGRAM
KESELAMATAN KERJA
Peraturan Keselamatan Kerja
Perusahaan perlu memiliki semacam panduan yang berisi peraturan dan aturan yang
menyangkut apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan di tempat kerja. Isinya
harus spesifik yang memberi petunjuk bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dengan hati-hati
untuk mencapai keselamatan kerja maksimum. Sekaligus dijelaskan beberapa kelalaian kerja
yang dapat menimbulkan bahaya individu dan kelompok karyawan serta tempat kerja. Dalam
pelaksanaannya perlu dilakukan melalui pemantauan, penumbuhan kedisiplinan dan tindakan
tegas kepada karyawan yang cenderung melakukan kelalaian berulang-ulang.
Untuk menerapkan strategi dan program di atas maka ada beberapa pendekatan sistematis
yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen program kesehatan dan keselamatan kerja
berjalan efektif berikut ini.
Pendekatan Keorganisasian
Merancang pekerjaan,
Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program,
Menggunakan komisi kesehatan dan keselamatan kerja,
Mengkoordinasi investigasi kecelakaan.
Pendekatan Teknis
Merancang kerja dan peralatan kerja,
Memeriksa peralatan kerja,
Menerapkan prinsip-prinsip ergonomi.
Pendekatan Individu
Memperkuat sikap dan motivasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja,
Menyediakan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja,
Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program insentif.
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
SAP 11 MSDM
FIA IISIP
2008
Pembahasan
Arti Safety and Health
Jenis Kecelakaan Fisik
UU ttg perlindungan
keselamatan/kesehatan
Job Hazard analysis&Ergonomics
Kekerasan dalam lingkungan kerja dan
tindakan pencegahan
Program Kesehatan Perusahaan
SAP 11 MSDM 2008 Ananda Sekarbumi 54
Keselamatan (Safety):Perlindungan
terhadap pekerja agar tidak terluka
akibat kecelakaan kerja
overexertion,
jatuh di tingkat yg sama,
reaksi tubuh krn jatuh dll,
jatuh ke level yg lebih bawah,
kejatuhan benda
Olahraga
Kebiasaan makan yang baik
Menempatkan stress dengan perspektif
bijaksana
Adanya kemampuan menerima curhat
Menasehatkan struktur dalam hidup,mampu
melihat keterbatasan diri
Keseimbangan kerja dan keluarga
Insentif bagi yang sehat
SAP 11 MSDM 2008 Ananda Sekarbumi 66
Subtance Abuse alkohol dan
obat2an
Cara penanganan:
-Pemeriksaan rutin tanpa pemberitahuan
- Tidak ada kompromi dengan hal2 yang
merusak dan penurunan
kinerja(absen,sering berubah mood,tidak
rapi,kurang koordinasi,psikomotor
berkurang)
2. Penilaian
(Evaluasi)
Identifikasi Bahaya
Apak yang akan terjadi, mengapa dan
bagaimana. Pertimbangkan:
Jenis pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
Pendekatan
- Didasari dengan penjualan
- Didasari dengan urutan kegiatan
2. Penilaian
(Evaluasi)
Evaluasi Resiko
Penentuan Level Resiko
Kemungkinan
Keterangan
Kejadian
Resiko
Major Resiko Tinggi Resiko Tinggi
Sedang
Resiko Resiko
Moderate Resiko Tinggi
Rendah Sedang
Resiko Resiko Resiko
Minor
Rendah Rendah Sedang
3. Tentukan cara penanggulangannya
(Pengaturannya)