You are on page 1of 7

TINDAKAN WASH OUT ( HUKNAH)

08.09 Alamsyah Aris


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

1. Pengertian :

Wash out adalah memasukan suatu larutan kedalam rectum dan kolon sigmoid

2. Tujuan :

Meningkatkan defekasi dengan merangsang peristaltik

Melunakan feses yang telah mengeras

Mengosongkan kolon bawah untuk prosedur diagnostic dan pembedahan

3. Dilakukan pada :

Klien konstipasi

Deficit perawatan diri, toileting

Nyeri BAB

4. Pengkajian :

Cek perencanaan keperawatan

Kaji ulang status klien apakah perlu tindakan wash out dan kontraindikasi pemberian tindakan
Kaji kemampuan kerja sama klien

5. Perencanaan :

a. Persiapan Pasien :

Informasikan kepada anak dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

Jaga privacy klien

b. Persiapan Alat :

Cairan hangat Na Cl 0,9 % dengan jumlah

- Pada infant 120-240 ml

- Anak kecil 240-360 ml

- Anak yang sudah agak besar 360-480 ml

- Dewasa 480-780 ml ( whaley and wong, 89 )

Irigator lengakap dengan selang canula recti dengan ukuran :

- Infant dan Toddler 10-20 fr

- Dewasa 22 fr

Perlak dan kain pengalas

Vasellin atau jelly

Sarung tangan

Bengkok

Pispot

Air cebok

Tissue

c. Persiapan Perawat :
Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan

Persiapkan peralatan yang akan digunakan.

6. PROTAP dan RASIONAL

IMPLEMENTASI RASIONAL

1. Siapkan alat dan dekatkan pada klien Mengurangi ansietas klien dan meningkatkan

kerja sama selama prosedur

2. Berikan privasi dengan menutup sampiran Memberikan privasi kepada klien

disekeliling tempat tidur atau menutup

pintu dan jendela ruangan

3. Pasang perlak dan pengalas dibawah

panggul dan bokong klien Mencegah basahnya linen tempat tidur


4. Atur posisi klien dengan poisis miring

(sims). Untuk anak-anak dapat diberikan


Memungkinkan larutan mengalir ke bawah
posisi dorsal recumbent.
dengan gravitasi sepanjang lengkung natural

kolon sigmoid dan rektum, sehingga


5. Selimuti tubuh klien dan ekstermitas klien
memperbaiki retensi larutan.
dengan selimut mandi, dan pakaian bagian
Mencegah pemajanan bagian tubuh yang tak
bawah klien di lepaskan
perlu dan mengurangi rasa malu klien
6. Letakan pispot/badpan dalam posisi yang

dapat dijangkau dengan mudah. Apabila


Agar mudah di ambil bila klien tidak mampu
klien akan bab.
menahan wash out.
7. Kenakan sarung tangan sekali pakai

8. Tuangkan NaCl 0,9 % yang hangat


kedalam irrigator, klem dibuka sehingga air

keluar kemudian klem ditutup kembali. Mengurangi transmisi infeksi.

9. Beri pelumas 3 sampai 4 inchi pada ujung Air panas dapat membakar mukosa usus. Air

selang kanula rekti dengan pelumas jelly. dingin dapat menyebabkan keram abdomen

10. Dengan perlahan regangkan bokong dan sulit untuk menahan air. Membuang

dengan tangan kiri membuka anus, tangan udara dari dalam selang.

kanan memasukkan canula yang sudah Memungkinkan insersi halus selang tanpa
diolesi vasellin/jelly. risiko iritasi atau trauma pada mukosa rektal.

Untuk memudahkan memasukan kanula

rektal kedalam anus. Insersi hati-hati

mencegah trauma pada mukosa rektal akibat


11. Minta anak untuk bernapas panjang selama
penusukan selang secara tak sengaja pada
memasukan canula rektal
dinding. Insersi melebihi batas yang tepat
12. Tahan selang selama 5-10 menit, tetap di
dapat menyebabkan perforasi usus.
rektum secara konstan sampai semua
Menghembuskan napas meningkatkan
larutan selesai dimasukan.
relaksasi sfingter anus eksternal
13. Buka klem pengatur dan biarkan larutan
Kontraksi usus dapat menyebabkan ekspulsi
masuk secara perlahan dengan wadah
selang rektal
berada pada ketinggian pinggul klien.

14. Pada anak yang dikolostomi klem

dimasukkan kedalam lubang kolostomi


Infusi larutan yang cepat dapat menstimulasi
15. Klem selang setelah semua larutan
keluarnya selang rektum
dimasukan.

16. Cabut dan lepaskan canula recti, anak tetap Untuk memudahkan tindakan.

miring dan disuruh menahan

17. Biarkan cairan keluar kembali dan

tampung Mencegah masuknya udara ke dalam rektum.

Memberikan kenyamanan klien dan

kebersihan.

Larutan akan mendesak usus. Lamanya

retensi beragam dengan tipe wash out dan

kemampuan klien untuk mengkontraksikan

sfingter ani. Makin ditahan akan lebih efektif


18. Masukkan cairan berulang ulang hingga
perangsangan peristaltik dan defekasi (bayi
bersih
dan anak-anak mempunyai kontrol sfingter
19. Penampung feces diangkat kemudian
yang buruk).
diganti dengan yang bersih untuk dicebok
Agar usus benar-benar bersih dari kotoran
dan keringkan daerah bokong dengan
Mengontrol transmisi dan pertumbuhan
handuk.
mikroorganisme.
20. Observasi karakteristik feses dan larutan.

Inspeksi karakter feses dan cairan yang

dikeluarkan

21. Lepaskan sarung tangan dengan cara


Menentukan apakah feses yang dikeluarkan
membalik bagian dalam keluar dan buang
atau apakah cairan.
ditempat sampah.

22. Anak kembali dirapihkan dan alat-alat Mencegah transmisi mikorganisme.

dibereskan ketempatnya semula.

23. Cuci tangan

24. Observasi klien untuk melihat adanya

tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan Kandungan feses dapat mengiritasi kulit,

dan elektrolit atau perubahan nadi klien hygiene dapat meningkatkan rasa nyaman.

25. Dokumentasikan tindakan, informasi yang Mengurangi penyebaran infeksi


berhubungan, termasuk tipe dan jumlah
Klien dapat mengalami kehilangan cairna
volume larutan yang diberikan serta
dan elektrolit akibat pemberian wash out
konsistensi feses klien.

Mengkomunikasikan informasi yang

berhubungan kepada semua anggota tim

perawatan kesehatan. Pencacatan segera

memperbaiki dokumentasi hasil tindakan

7. Kemungkinan yang terjadi

a. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan prosedur yang berulang.

b. Merusak refluks defekasi dan menimbulkan perubahan lanjut pada eliminasi usus.

8. Penyuluhan Klien :

Klien dan keluarga diingatkan untuk tidak mengandalakn wash out dalam keteraturan BAB.
9. Pertimbangan Pediatric :

Pada bayi dan anak kecil mungkin tidak mampu menahan masukan cairan karena kurangnya

control motorik pada rectum, sehingga air hangat biasanya jarang digunakan karena akan

menimbulkan rekasi hipotonik yang dapat mengakibatkan perpindahan cairan cepat dan

kelebihan cairan. mengontrol

You might also like