Professional Documents
Culture Documents
Survey dari 1116 anak, pada semua usia dan jenis kelamin
prevalensi dari dermatitis seboroik adalah 10% pada laki-laki
dan 9,5% pada perempuan.
ETIOLOGI DAN
PATOGENESIS
Dermatitis seboroik lebih umum terjadi pada laki-laki,
kecuali pada saat bayi dan mulai berkembang saat
remaja (puber) diperkirakan pengaruh dari hormon
spesifik, terutama androgen.
Teori Teori
Malassezia Hiperproliferasi
Teori
Imunologi
TEORI MALASSEZIA
Teori
Hiperproliferasi
Teori
Imunologi
Metabolit dari
malassezia yang Reaksi inflamasi
bersifat mengiritasi yang melibatkan
kulit dan memicu sitokin, IL-1, IL-2,
proses IL-4, intrferon
peradangan gamma
GEJALA KLINIS
Dermatitis Impetigo
Otomikosis Demodikosis Tinea kruris
kontak krustosa
Psoriasis
Rosasea
inversa
PENATALAKSANAAN
Edukasi kepada pasien bahwa penyakit ini tidak dapat
sembuh total dan mudah kambuh
Krim Ketoconazole 2%
Wajah Krim Hydrocortisone 1%
Krim Ketoconazole 2%
Intertriginosa Krim Pimecrolimus 1%
Tacrolimus ointment 0,03% atau 0,1%
PENATALAKSANAAN
Sistemik
Asam retinoat
Kapsul Itrakonazol
Tablet Kortikosteroid
Tablet Ketokonazol
PROGNOSIS
Kondisi pasien dengan dermatitis seboroik membaik
pada musim panas dan memburuk pada musim
gugur. Kekambuhan dermatitis seboroik dengan
kasus yang berat, terutama pada kulit kepala
memungkinkan terjadi alopesia. Dermatitis seboroik
pada anak-anak dan remaja menghilang seiring
berjalannya waktu, namun dapat terjadi eritroderma
seboroik.
TERIMA KASIH