Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Dalam Rheumatologi, seperti halnya bagian subspesialis lain seperti
kardiologi dan gastroenterology, memiliki kopetensi prosedural diagnostik dan
terapeutik yang bersifat invasif. Prosedur itu meliputi injeksi obat-obatan
intraartikular, aspirasi cairan sendi untuk diagnostik, biopsi sinovium dan biopsi
otot. Intervensi terbaru yang bisa dikerjakan oleh seorang rheumatologis adalah
tindakan Artroskopi. Prosedur artroskopi adalah suatu prosedur menggunakan
sebuah kamera (scope) yang diinsersi ke dalam kavum sendi untuk visualisasi
langsung . Tindakan ini sebelumnya biasa dikerjakan oleh bedah ortopedi untuk
keperluan operasi. Namun dalam 1 dekade terakhir tindakan ini mulai bisa
dikerjakan rheumatologis. Tindakan arthroskopi yang dilakukan oleh
rheumatologis disebut medikal arthroskopi. Perbedaannya adalah pada medikal
artroskopi penggunaannya adalah sebatas untuk diagnostik sementara pada
surgikal artroskopi digunakan untuk repair ligamen atau tindakan intervensi lain.
Sejarah Artroskopi
Pada 1877, seorang dokter berkebangsaan jerman, Max Nitze
menggunakan sitoskopi yang menggunakan loop platinum untuk melihat bagian
dalam kandung kemih. Kemuadian teknologi endoskopi ini berkembang sehingga
pada 1912, dr Severdin Nordenthof menggunakan endoskopi untuk melihat ke
dalam cavum sendi lutut. Dr Kenji Takagi pada 1918 mengemukaan bahwa alat
yang digunakan saat itu (endoskopi) terlalu besar sehingga dimodifikasi sesuai
dengan ukuran sendi, Tahun 1921, dr eugene beucher menyempurnakan ukuran
tersebut hingga lahirlah istilah atroskopi. Sejak 1921 artroskopi mulai rutin
digunakan sebagai alat diagnostik dan terapeutik.
1
2
Lapisan intimal dari sinovium normal yang baik untuk spesimen biopsi
adalah 2-3 lapisan dan harus meliputi jaringan ikat dan lemak, pembuluh darah,
infiltrat inflamasi dengan hanya sedikit makrofag yang tersebardan sel
mononuklear tanpa sel plasma. Histopatologi dari jaringan normal ini akan
ditunjukkan bahwa normal sinovium sedikit mengandung sitokin proinflamasi
namun jumlah sitokin reseptor antagonis IL1, suatu antagonis alami dari sitokin
IL-1 terdapat dalam jumlah yang cukup banyak.
Prosedur Artroskopi
Instrument
Artroskopi adalah prinsipnya suatu sistem optik. Tiga dasar sistem optik yang
digunakan pada artroskopi : (i) sistem lensa klasik tipis, (ii) sistem lensa batang
dan (iii) Sistem graded index lens. Artroskopi fiber optik biasanya terdiri dari
sistem lensa batang yang dikelilingi oleh konduktor cahaya multipel glass fiber
6
yang dilapisi metal padat. Karakteristik optikal paling utama dari artroskopi
adalah arah pencitraan obyek.
Lutut merupakan sendi yang paling umum untuk dikerjakan artroskopi. Prosedur
dilakukan dalam kondisi asepsis yang ketat. Alat untuk menyangga paha dan lutut
untuk memfiksasi area infiltrasi. Setelah kulit lutut dilakukan prosedur aseptik,
anestesi lokal diinjeksikan dan artroskopi diinsersikan melalui sisi anterolateral.
Lutut diobservasi secara sistematik mulai dari kantung suprapatelar, patela,
paracondilar, nodus intracondilar, meniskus dan permukaan tibial. Perhatian
khusus untuk pemeriksaan permukaan sinovium dan iregularitas kartilago. Pada
akhir inspeksi, biopsi sinovium bisa dikerjakan. Dilakukan irigasi pada sendi,
setelah artroskopi di angkat, luka incisi ditutup oleh perban tipis. Pasien bisa
pulang di hari yang samapasca tindakan. Latihan isometrik dan latihan ROM
ringan bisa dilakukan segera.
7
Kontraindikasi Artroskopi
Kontraindikasi artroskopi meliputi infeksi lokal pada kulit dan ankilosis komplit
sendi, sehingga sulit untuk dilakukan manuver. Pasien dengn koagulopati
hemofilia atau yan sedang mendapat terapi antikoagulan juga merupakan
kontraindikasi.
Komplikasi Artroskopi
Kesimpulan
Perbedaan utama antara artroskopi medis dan surgikal adalah pada tujuan
tindakan. Bila seorang ortopedist melakukan artroskopi surgikal untuk tindakan,
sementara rheumatologist melakukan medikal artroskopi untuk diagnostik dan
penelitian. Meskipun banyak penyakit sendi bisa dievaluasi secara klinis dan
laboratorium, medikal artroskopi bisa memberuiakan solusi diagnostik pada kasus
yang masih belum jelas, karena memberikan visualisasi sinovium langsung dan
bisa membantu untuk pengambilan biopsi. Artroskopi medis merupakan suatu
prosedur yang aman dengan aplikasi asepsis yang ketat. Tindakan ini akan
menjadi penunjang yang sangat berguna pada praktisi rheumatologist.
Daftar Pustaka