You are on page 1of 7

Mechanic Development Section

Resume discussion
24 April 06
Resume discussion Remove & Install Electric System
Big Digger, Drilling, Dump Truck, Excavator, Light truck

I. STRUCTURE & FUNCTION

1. Battery
Battery pada bagian dalamnya terdiri dari Plat positif terbuat dari material PbO2 ( Lead
Peroxide ) dan Plat negatif yang terbuat dari material Pb ( spongy lead ). Sedangkan pada
bagian luarnya terdapat 2 buah terminal yaitu + (positif) dan (negatif) yang dihubungkan
dengan system kelistrikan unit sebagai sumber tenaganya, karena battery mampu mengubah
reaksi (energi) kimia menjadi energi listrik.
2. Starting Motor
Suatu komponen elektrik yang dipasang pada flywheel engine, terdiri dari solenoid (magnetic
switch) dan motor, yang berfungsi merubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanis (putar)
untuk memutar flywheel dan menghidupkan engine.
3. Alternator
Suatu komponen elektrik yang dipasang pada bagian front cover engine dan dihubungkan drive
pulley dengan menggunakan V belt, sehingga saat engine hidup, alternator langsung ikut
berputar. Putaran atau tenaga mekanis tersebut akan dirubah menjadi tenaga listrik untuk
mengisi tegangan (charging) battery, Arus yang dihasilkan adalah Arus DC (direct current),
sehingga tegangan battery dapat selalu dipertahankan saat unit operasi.
4. Battery relay
Suatu komponen elektrik berupa relay yang mempunyai coil untuk menimbulkan medan
magnet pada saat starting switch diposisikan ON. Medan magnet tersebut digunakan untuk
menarik kontaktor dan menghubungkan salah satu terminal battery (+ atau ) dengan chasis
atau starting motor (tergantung type battery relaynya). Sehingga pada dasarnya battery relay
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan battery (sumber tenaga listrik) dengan
sistem kelistrikan utama pada unit.
5. Starting switch
Suatu komponen elektrik berupa switch dan digerakkan secara manual dengan cara memutar
kuncinya, untuk memposisikan ON, Start, Preheat atau OFF dengan cara menghubungkan
terminal didalamnya, B, BR, C, R1, R2, ACC sesuai posisi switchnya. Pada dasarnya starting
switch berfungsi untuk mengalirkan arus listrik penggerak relay utama (battery relay, safety
relay), sehingga tegangan dari battery dapat mengalir ke system kelistrikan unit sesuai posisi
Starting Switch.
6. Safety relay
Suatu komponen electric yang didalam system dipasang (optional untuk non komatsu)
diantara starting switch dan starting motor. Saat starting switch diposisikan start, akan
menghubungkan terminal B battery dan terminal C starting motor, jika engine sudah hidup, dan
alternator bekerja, maka secara otomatis memutus hubungan terminal B dan C, akibatnya
meskipun starting switch tetap di posisikan START, starting motor tidak bisa bekerja.
7. Wiring harness
Rangkaian kabel yang digunakan dalam system kelistrikan unit untuk menghubungkan arus
listrik dari satu komponen ke komponen lainnya. Diameter kabel yang digunakan sesuai
dengan besar arus yang mengalir, sedangkan untuk mempermudah menelusuri jalur kabel,
maka warna kabel dibedakan sesuai systemnya masing2 atau pemberian nomor pada kabel.

Created by langdaddy0189167 Page 1 of 7


Mechanic Development Section
Resume discussion

8. Speed sensor
Suatu sensor yang biasanya dipasang pada housing flywheel atau transmisi dan terdapat dua
buah kabel sebagai outputnya. Didalam speed sensor terdapat satu magnet tetap, sehingga
ketika ujung teeth gear melintas didepannya, akan memotong medan magnet, akibatnya timbul
garis gaya listrik yang akan dialirkan melalui kedua kabel outputnya. Arus yang mengalir
adalah Alternating Current (AC), sehingga frekwensinya akan bervariasi sesuai dengan
kecepatan lintas teeth gear (putaran shaft).
9. Solenoid valve
Suatu komponen electrik yang merupakan actutor dan akan bekerja saat arus listrik mengalir ke
coil didalam solenoid valve, sehingga akan timbul medan magnet yang digunakan untuk
menggerakkan push pin atau plunger (tergantung konstruksinya). Pada solenoid type plunger,
biasanya juga berfungsi sebagai switch valve (pengarah aliran), yang bekerja untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran dari port input ke port outputnya. (tergantung
konstruksinya).
10. Engine controller
Suatu komponen electrik yang bekerja berdasarkan input sinyal dari berbagai macam sensor
dan switch yang terpasang pada engine ataupun komponen sistem lainnya, sedangkan output
sinyalnya (command current) akan dikirimkan ke solenoid valve untuk mengatur fuel system
engine. Pada dasarnya engine controller akan mengatur jumlah fuel yang akan diinjeksikan
(Quantity fuel injection) dan ketepatan waktu penyemprotan (Timing Injection).
11. Prolix switch
Terdapat dua buah Prolix switch : Swing prolix switch dan TVC prolix switch yang digunakan
saat kondisi emergency dengan memposisikan ON (prolix) kedua switch saat terjadi kerusakan
pada pump controller , sehingga swing brake akan selalu release dan unit dapat digerakkan
swing, sedangkan TVC solenoid akan mendapat mendapat arus yang konstan, yang besarnya
sebanding dengan pada saat working mode posisi G, sehingga TVC valve mengatur torque
pump absorption berdasarkan Torque Constant Control.
12. Pressure switch
Suatu komponen electrik yang dipasang pada jalur output PPC valve, sehingga saat PPC valve
digerakkan dan pressure oli ( + 4 kg/cm2) bekerja pada switch, pressure switch menjadi ON
dan mengirimkan input sinyal menuju Pump Controller, yang selanjutnya akan mengatur kerja
sistem.
13. Fusible Link
Sebuah fuse dengan kapasitas Arus yang besar (30 100A) dan dalam sirkuit dipasang diantara
terminal B(+) output battery relay dengan fuse box, dan berfungsi sebagai pengaman battery
agar tidak meledak jika terjadi short circuit pada sistem secara menyeluruh karena suatu kasus
yang luar biasa terjadi, misalnya terjadi misconnection ataupun harness terjepit frame.
14. Fuel control dial
Suatu komponen electrik yang pada dasarnya berupa variable potentiometer, sehingga saat dial
diputar, nilai resistance akan berubah sesuai dengan sudut putarnya, dan dikirimkan ke engine
controller sebagai throttle input signal, sehingga controller akan mengirimkan output signal ke
governor motor untuk mengatur putaran engine sesuai dengan putaran fuel control dial dan
besar beban yang terjadi. Saat posisi Low Idle, nilai resistance fuel control dial adalah besar,
sedangkan saat High idle, nilai resistance adalah kecil.
15. Monitor panel
Monitor panel terdiri dari switch untuk fungsi monitor display, mode selector, dan komponen
elektrik. Juga menpunyai CPU (Central Processing Unit) bulit in, yang memproses,
menampilkan dan mengeluarkan semua informasi. Display monitor panel menggunakan liquid
crystal display (LCD). Mode switch bertipe switch datar berlapis (flat sheet switch).Yang
memberikan tanda bahaya atau alarm jika terjadi keabnormalan pada unit.

Created by langdaddy0189167 Page 2 of 7


Mechanic Development Section
Resume discussion

16. Pressure switch


Suatu komponen electrik yang bekerja berdasarkan pressure angin ataupun pressure oli,
sehingga kontaktor akan menghubungkan atau memutus hubungan kedua pin terminalnya
(tergantung konstruksinya), saat pressure menekan diaphramnya, dan input sinyal akan
dikirimkan ke controller ataupun monitor panel, sehingga kerja sistem dapat dimonitor dan
diatur.
17. Fuse
Suatu komponen electrik yang mempunyai kapasitas alir kuat tertentu (5-30A) dan dalam
sirkuit dipasang diantara fusible link dan sistem. Fuse akan putus saat arus yang melewatinya
melebihi kapasitasnya, saat terjadi short circuit ataupun Overload sehingga berfungsi sebagai
pengaman sistem.
18. Level sensor
Terdapat beberapa tipe level sensor yang digunakan dalam sistem monitoring unit, antara lain
level sensor resistance type yang antara lain digunakan pada Fuel gauge, dan level sensor
switch type yang antara lain digunakan pada radiator collant level atau engine oil level.
19. Governor motor (PC 750)
Motor electric type step motor yang digunakan untuk menggerakkan linkage throttle FIP,
sesuai arus perintah (command current ) dari Engine controller, sehingga putaran engine dapat
diposisikan mati, low dan high idle ataupun menyesuaikan putaran dengan beban yang terjadi.

II. TECHNICAL TERMINOLOGI


1. Parallel circuit
Paralel circuit battery adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk menggabungkan beberapa
battery pada terminal yang sama menjadi satu sumber tegangan, sehingga total arus menjadi
besar (penjumlahan kuat arus [I] ) tanpa terjadi kenaikan tegangan [V].
Paralel circuit resistor adalah suatu rangkaian dengan titik percabangan yang dibagi menjadi
beberapa jalur resistor, sehingga kuat arus total [Itotal] yang mengalir menjadi besar
(penjumlahan arus [I] yang mengalir pada masing masing resistor [R] ) pada tegangan [V]
yang tetap.
2. Series circuit
Series circuit battery adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk mengabungkan beberapa
battery pada terminal yang berlawanan menjadi satu sumber tegangan, sehingga total tegangan
[Vtotal] menjadi lebih besar (penjumlahan tegangan [V] ) tanpa terjadi kenaikan arus [I].
Series circuit resistor adalah suatu rangkaian beberapa resistor [R] secara berurutan, karena
total resistance [Rtotal] menjadi lebih besar (penjumlahan nilai resistor [R], sehingga kuat arus
[I] yang mengalir menjadi lebih kecil, pada tegangan [V] yang tetap.
3. Grounding
Menghubungkan terminal negatif (-) dengan chasis atau body, sehingga pada sistem kelistrikan
unit, untuk mengalirkan arus listrik (setelah melalui, lampu, solenoid valve, relay, sensor dsb)
hanya tinggal menghubungkan ke chasis, karena semua body unit sudah menjadi terminal
negatif.
4. Continuity
Suatu rangkaian terhubung yang bisa mengalirkan arus listrik, pada kondisi terhubung maka
nilai resistancenya max. 1
5. Alternating current (AC)
Alternating current (Arus bolak balik) adalah arus yang mengalir dalam arah yang berubah -
ubah. Dimana masing - masing terminal polaritasnya selalu berubah - ubah. Pada selang waktu
tertentu menjadi positif dan bisa berubah lagi menjadi negatif. Contoh sumber arus yang
menghasilkan arus bolak balik adalah alternator ( AC generator ), PLN dan lain - lain.

Created by langdaddy0189167 Page 3 of 7


Mechanic Development Section
Resume discussion

6. Direct current (DC)


Direct current (Arus searah) adalah arus yang mengalir dengan arah yang tetap (konstan),
dimana masing - masing terminal selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu
menghasilkan polaritas positif dan pada kutub (-) akan selalu menghasilkan polaritas negatif.
7. Normally open circuit
Suatu rangkaian listrik yang menggunakan switch (manual, pressure, level, electromagnetic
/coil) dan pada kondisi normal atau tidak bekerja, kontaktor akan terbuka sehingga kedua
terminalnya tidak saling berhubungan (min. 1M).
8. Normally closed circuit
Suatu rangkaian listrik yang menggunakan switch (manual, pressure, level, electromagnetic
/coil) dan pada kondisi normal atau tidak bekerja, kontaktor akan tertutup sehingga kedua
terminalnya saling berhubungan (max. 1).
9. Overcharge
Suatu kondisi dimana besarnya tegangan pengisian (charging voltage [V]) melebihi dari
standart, hal ini dapat disebabkan kerusakan pada alternator.
10. User code
Saat terjadi keabnormalan pada control system unit dan terdeteksi oleh controller, maka
controller akan menampilkan User code pada monitor panel untuk memberitahukan kepada
operator jika terjadi keabnormalan pada unitnya. Untuk HD series dan Buldozer, user code
menunjukkan hal yang harus dilakukan operator saat terjadi keabnormalan, sedangkan pada PC
series, user code menunjukkan telah terjadi kerusakan pada Main System.
11. Service code
Setelah user code ditampilkan, maka untuk mengetahui detail kerusakan system, mekanik
dapat masuk ke menu Service code, sehingga mengetahui detail kerusakan dan dapat
melakukan langkah troubleshooting dan repair dengan tepat.
12. Disconnection
Suatu kondisi dimana arus tidak dapat mengalir karena terlepasnya sambungan conncetor
antara male dan femalenya, terutama karena goncangan atau clamping harness tidak kuat, atau
lock connector sudah rusak, sehingga terjadi keabnormalan pada system unit.
13. Short circuit
Jenis kerusakan pada system kelistrikan unit, dikarenakan adanya hubungan singkat antara arus
positif dengan chasis, sehingga terjadi over capacity pada fuse dan fuse menjadi putus, hal ini
dapat disebabkan adanya kabel yang terkelupas karena gesekan atau terjadi penyimpangan
langkah repair : mengelupas kabel atau menyambung tanpa isolator yang baik.

III. TOOL
1. MultiTester (AVO)
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan [V], arus [I], dan hambatan [R] pada system
kelistrikan. Pada jenis yang lebih canggih, juga dilengkapi untuk mengukur Frequency (Hz).
2. Hydrotester
Alat yang digunakan untuk mengetahui berat jenis suatu liquid, biasanya untuk elektrolit
battery.
3. Refractometer
Alat yang digunakan untuk mengetahui berat jenis suatu liquid, biasanya untuk elektrolit
battery tetapi teknologinya lebih canggih.
4. Harness checker
Alat yang digunakan untuk mempermudah pengukuran tegangan [V] dan hambatan [R] pada
wiring harness unit. Pada prinsipnya, alat ini hanya menghubungkan kabel secara paralel sesuai
jumlah pin connectornya dan menghubungkannya dengan T- adapter . Pada T-adapter terdapat
sejumlah lubang test pin dengan nomor urut yang mewakili nomor urut pin pada connector.

Created by langdaddy0189167 Page 4 of 7


Mechanic Development Section
Resume discussion

5. Contact cleaner
Suatu liquid (bahan kimia) yang digunakan untuk membersihkan pin connector dari karat dan
kotoran lainnya, sehingga kontak antara pin menjadi bersih dan arus listrik dapat mengalir
dengan lebih baik karena tidak ada resistance. Pemakaian contact cleaner dengan cara
menyemprotkannya pada permukaan pin connector.
6. Electrical tool kits
Seperangkat tools yang khusus digunakan untuk melakukan pekerjaan repair sistem kelistrikan
unit : memotong dan menyambung kabel, mengganti connector dan crimping, mengukur
Tegangan, Arus, Resistance dsb, sehingga kwalitas pekerjaan sesuai standard.
7. Cable jumper (battery booster)
Sepasang kabel yang digunakan untuk menghubungkan secara paralel kedua terminal battery
yang kondisinya baik (Tegangan dan kuat arus mencukupi) dengan terminal battery yang
tegangannya turun, sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan start battery.

IV. INSPECTION MEASUREMENT

1. Monitor panel
Visual check : Pastikan semua check lamp, caution lamp ataupun warning lamp OFF, saat
engine hidup, sebagai indikasi semua system monitoring bekerja normal.
Manual check : Operasikan semua switch, dan pastikan semua system bekerja normal dan
tidak muncul user ataupun service code.
Measurement : Ukur voltage pada Fuse untuk monitor panel, pastikan voltage normal.
2. Voltage battery
Visual check : Pastikan kondisi terminal, pole dan cable crimp bersih dan bolt tidak
kendor. Tidak ada keretakan ataupun pecah pada case battery.
Pastikan electrolyte battery pada range levelnya, dan vent plug tidak buntu
Measurement : Ukur voltage battery menggunakan multitester
3. Prolix switch
Visual check : Pastikan kondisi connector dan pin tidak ada yang rusak
Manual check : Gerakkan bolak balik, untuk memastikan switch tidak jammed.
Measurement : Ukur continuity switch dengan menggunakan Multimeter
4. Continuity
Measurement : Gunakan multitester: jika resistance menunjuk max. 1 berarti
sambungan normal, tepati jika menunjuk Min.1M, maka kabel putus.
5. Relay
Visual check : Pastikan kondisi connector dan pin tidak ada yang rusak
Measurement : Ukur resistance magnetic coil dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart. Ukur continuity antar pin input
dengan kedua pin output
6. Solenoid valve
Visual check : Pastikan kondisi connector dan pin tidak ada yang rusak, kabel tidak
terkelupas
Manual check : Goyangkan solenoid, dan perhatikan bunyi pergerakan plunger atau
pushpin.
Measurement : Ukur resistance magnetic coil dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.

Created by langdaddy0189167 Page 5 of 7


Mechanic Development Section
Resume discussion
7. Alternator
Visual check : Pastikan kondisi terminal tidak ada yang rusak, pulley dapat berputar
ringan.
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.
8. Starting motor
Visual check : Pastikan kondisi terminal tidak ada yang rusak,
Manual check : Putar dan gerakkan overrun clutch, untuk memastikan masih normal.
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.
9. Battery relay
Visual check : Pastikan kondisi terminal tidak ada yang rusak
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.
10. Speed sensor
Visual check : Pastikan kondisi connector, pin dan ulir body tidak ada yang rusak, kabel
tidak terkelupas
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.
11. Governor motor
Visual check : Pastikan kondisi connector dan pin tidak ada yang rusak, kabel tidak
terkelupas
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.
Catatan, jangan menggerakkan lever saat connector masih tersambung.
12. Fuel control dial
Visual check : Pastikan kondisi connector dan pin tidak ada yang rusak, kabel tidak
terkelupas
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan nilainya dalam range standart.
13. Diode
Visual check : Pastikan pin tidak rusak, body diode tidak menggembung
Measurement : Ukur resistance antar terminal dengan menggunakan Multimeter dan
pastikan hanya pada salah satu arah arus dapat mengalir.
14. Voltage
Measurement : Ukur voltage menggunakan Multimeter (V AC atau V DC) sesuai type
arusnya dan hubungkan secara paralel pin multitester dengan system yang
diukur dengan sumber tenaga battery terpasang (starting switch posisi ON)
15. Resistance
Measurement : Ukur resistance menggunakan Multimeter (, K, M sesuai besar
resistance dan hubungkan paralel pin multitester dengan system yang
diukur tanpa sumber tenaga battery (starting switch posisi OFF).
16. Current
Measurement : Ukur kuat arus menggunakan Multimeter (A) dan hubungkan secara serie
pin multitester dengan system yang diukur dengan sumber tenaga battery
terpasang (starting switch posisi ON). Pastikan arus yang mengalir tidak
melibihi kapasitas multimeter.

Created by langdaddy0189167 Page 6 of 7


Mechanic Development Section
Resume discussion
V. PART RECOMMENDATION
1. PNPB (Publication Number of Part Book)
Suatu angka yang tertera pada cover part book (pojok kanan atas) yang menunjukkan aplikasi
part book tersebut sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit.
2. SPO (Standard Part Overhaul)
Daftar part yang dibutuhkan untuk overhaul normal sesuai umur yang direkomendasikan
factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal pada komponen.
APL (Application Cart List) (Remove & Install)
Daftar part yang dibutuhkan untuk Remove dan Install komponen sesuai umur yang
direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal.
3. PSN (Part & Service News)
Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau improvement
pada komponen, system atau technical instruction (Prosedur Repair, Testing Adjusting) dengan
tujuan untuk meningkatkan performance atau memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Setiap
PSN hanya berlaku untuk Serial Number tertentu yang sesuai.
4. Kode kode pada part book (symbol)
Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkan symbol berupa gambar yang ditunjukkan
pada part book, dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part yang akan diorder,
sehingga dapat mencegah kesalahan order atau double order (karena komponen ass"y dan
separated diorder secara bersamaan). Dan juga mempermudah pencarian komponen yang
berkaitan atau saling berhubungan.
5. Reusable part
Part yang masih dapat digunakan lagi setelah dilakukan visual check dengan membandingkan
dengan reusable book, dan hasil pengukuran masih dalam range yang diijinkan sesuai
maintenance standart atau Quality Assurance.
6. Quality Assurance
Prosedur dan urutan langkah kerja yang harus dilakukan saat melakukan suatu pekerjaan
Overhaul atau Remove Install, dimana didalamnya terdapat Critical Point dan Item
Measurement yang harus diperhatikan dan dilakukan, sehingga dapat mencegah Redo ataupun
premature damage
7. Job Schedule Sheet
Suatu rencana urutan pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan estimasi waktu pengerjaan,
sehingga progress atau tingkat penyelesaian satu tahap pekerjaan dapat diketahui, dengan
demikian kendala selama tahap pengerjaan dapat diminimalkan.
8. Panduan Kwalitas Kerja
Suatu buku panduan kerja yang disusun berdasarkan pengalaman yang pernah dilakukan,
sehingga didapatkan cara penanganan suatu pekerjaan dengan lebih efektif dan efesien.

VI. TESTING AND ADJUSTING (untuk detail lihat shop manual)


Peserta :
1. Eko AP ( )
2. Herman Mido ( )
3. Suhadi
4. Sunarno
5. Bustanurdin
6. Asep Dwi Surahyo
Note : (sorry, kurang komplit dan nggak sempat lagi ngedit sesuai spesialisasi, semoga dapat
membantu kelancaran belajar dan meca , gunakan sebagai wacana, sangat perlu ditambah
referensi yang lain : shop manual, omm dsb. Keepsmile : langdaddy)

Created by langdaddy0189167 Page 7 of 7

You might also like