Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk keperluan metabolisme jaringan, penyakit ini merupakan salah satu penyakit
jantung yang banyak terjadi di masyarakat dan waktu ini terus digalakkan
pencegahannya. Penyakit ini dapat menyerang pada usia muda maupun pada usia
lansia.
karena kecenderungan untuk kambuh sangat besar. Di samping itu pada pasien
Decompensasi Cordis bila tidak mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat maka
1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari asuhan keperawatan ini adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
proses keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1994)
B. Etiologi
adalah keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal, beban akhir atau yang
seperti regurgitasi aorta, dan cacat septumventrikel. Beban akhir meningkat pada
miokardium dapat menurun pada infark miokard atau kardiomyopati. Faktor lain yang
tersebut diduga yang paling mungkin terjadi adalah pada setiap kondisi tersebut
3
Penyebab gagal jantung digolongkan menurut apakah gagal jantung tersebut
menimbulkan gagal yang dominan sisi kiri atau dominan sisi kanan. Dominan sisi kiri
jantung kiri, penyakit paru kronis, stenosis katup pulmonal, penyakit katup trikuspid,
4
C. Patofisiologi
D. Manifestasi Klinis
kongesti dapat berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi .
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri krn ventrikel kiri tak mampu
memompa darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu :
Dispnoe
5
ortopnu pda malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea (
PND)
Mudah lelah
dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
bernafas dan insomnia yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk.
Batuk
Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi
Anorexia dan mual. Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam
rongga abdomen.
Nokturia
Kelemahan.
6
E. Pemeriksaan Diagnistik
Kenaikan segmen ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah imfark miokard
dinding.
membedakan gagal jantung sisi kanan verus sisi kiri, dan stenosi katup atau
hasil hemodilusi darah dari adanya kelebihan retensi air. (Nursalam M, 2002)
7
F. Penatalaksanaan Medis
Terapi Farmakologis :
Glikosida jantung.
Terapi diuretik.
hipokalemia.
Terapi vasodilator.
8
1. Antagonis kalsium, untuk memperbaiki relaksasi miokard dan menimbulkan
vasodilatasi koroner.
ventrikel.
diastolik. Bila tanda udem paru sudah hilang, maka pemberian diuretika
kegagalan jantung.
Dukungan diet:
edema.
9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Aktivitas / Istirahat
Insomnia.
Sirkulasi
syok septik.
sekuncup.
prematur/takikardia, blokjantung.
10
Nadi apikal: PMI mungkin menyebar dan berubah posisi secara
inferior ke kiri.
dapat terjadi; nadi sentral mungkin kuat mis., nadi jugularis, karotis,
abdominal terlihat.
lambat.
ekstremitas; D V J.
INTEGRITAS EGO
11
Diare/konstipasi.
MAKANAN/ CAIRAN
Gejala : Kehilangan napsu makan.
Mual/muntah.
Penambahan berat badan signifikan.
Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Pakaian/sepatu terasa sesak.
Diet tinggi garam/makanan yang telah diproses, lemak, gula, dan
kafein.
Penggunaan diuretik.
Tanda : Penambahan berat badan cepat.
Distensi abdomen (asites); edema (umum, dependen, tekanan,
pitting).
HIGIENE
Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas perawatan diri.
Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.
NEUROSENSORI
Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
Tanda : Letargi, kusul pikir, disorientasi.
Perubahan perilaku, mudah tersinggung.
NYERI/ KENYAMANAN
Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis.
Nyeri abdomen kanan atas (AKaA).
Sakit pada otot.
Tanda : Tidak tenang, gelisah.
Fokus menyempit (menarik diri).
Perilaku melindungi diri.
12
PERNAPASAN
Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk, atau dengan beberapa
bantal.
Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
Riwayat penyakit paru kronis.
Penggunaan bantuan pernapasan, misal oksigen atau medikasi.
Pernapasan: Takipnea. napas dangkal, pernapa.san labored;
pengunanan otot aksesori pernapasan, nasal flaring.
Batuk: Kering/nyaring/nonproduktif atau mungkin batuk terus
menerus dengan/tanpa pembentukan sputum.
Sputurn: Mungkin bersemu darah,merah muda/berbuih (edema
pulmonal).
Bunyi napas: Mungkin tidak terdengar, dengan krakles basilar dan
mengi.
Fungsi mental: Mungkin menurun, letargi, kegelisahan.
Warna kulit: Pucat atau sianosis.
KEAMANAN
Gejala : Perubahan dalam fungsi mental.
Kehilangan kekuatan/tonus otot.
Kulit lecet.
INTERAKSI SOSIAL
Gejala : Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa
dilakukan.
PEMBELAJARAN/PENGAJARAN
Gejala : Menggunakan/lupa menggunakan obat-obat jantung, mis., penyekat
saluran kalsium.
Bukti tentang ketidakberhasilan untuk meningkatkan
13
Pertimbangan Rencana
Pemulangan : DRG menunjukkan rerata lamanya di rawat: hari.
Bantuan untuk berbelanja, transportasi, kebutuhan perawatan diri.
tugas-tugas pemeliharaan/pengaturan rumah
Perubahan dalam terapi/penggunaan Obat.
Perubahan dalam tatanan fisik rumah.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
EKG: Hipertrofi atrial atau ventrikular, penyimpangan aksis, iskemia, dan kerusakan
pola mungkin terlihat. Disritmia, misal takikardia, fibrilasi atrial, mungkin sering
terdapat K V P. Kenaikan segmen ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah infark
gagal/disfungsi jantung).
kontraktilitas ventrikular.
membedakan gagal jantung Sisi kanan versus Sisi kiri, dan stenosis katup atau
insufisiensi. Juga mengkaji patensi arteri koroner. Zat kontras disuntikan ke dalam
14
peningkatan tekanan pulmonal. Kontur abnormal, miss, bulging pada perbatasan
diuretik.
AGD: Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik ringan (dini) atau
protein atau penurunan sistesis protein dalam hepar yang mengalami kongesti.
akut.
15
PRIORITAS KEPERAWATAN
3. Mencegah komplikasi.
pcncegahan kekambuhan.
TUJUAN PEMULANGAN
2. Komplikasi teratasi/tercegah.
Diagnosa Keperawatan
1. Curah jantung menurun berhungan dengan perubahan Perubahan frekuensi, irama,
konduksi listrik
/ kebutuhan
glomerulus
16
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Curah jantung - Curah jantung - Auskultasi - Biasanya terjadi
menurun dapat nadi apikal, takikardi untuk
berhubungan meningkat kaji frekuensi, mengkompensasi
dengan perubahan - Tanda vital irama j antung penurunan
Perubahan dalam batas - Catat bunyi kontraktilitas
frekuensi, irama, dapat diterima jantung ventrikuler.
konduksi listrik - Bebas gejala - Palpasi nadi - SI dan S2
gagal jantung perifer mungkin lemah
- Pantau TD karena
- Kaji kulit menurunnya kerja
terhadap pucat pompa.
dan sianosis - Penurunan curah
jantung dapat
menunjukkan
menurunnya nadi
radial, popliteal,
dorsalis pedis dan
postibial.
- Pada GJK dini, se
dang, atau kronis
TD dapat
meningkat
sehubungan
dengan SVR.
Pada HCF lanjut
tubuh tidak
mampu lagi
mengkompensasi
dan hipotensi
17
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
tidak dapat
normal lagi.
2 Intoleransi aktivitas Mencapai - Catat repon - Penurunan /
berhubungan peningkatan kardiopulmunal ketidakmampuan
dengan toleransi aktivitas terhadap miokardium untuk
ketidakseimbangan yang dapat di aktivitas, catat meningkatkan
antara suplai ukur, dibuktikan takikardi, volume sekuncup
oksigen / oleh menurunnya distrimia, selama aktivitas
kebutuhan kelemahan dan dispnea, dapat menyebabkan
kelelahan dan berkeringat dan peningkatan segera
tanda vital DBN pucat. pada frekuensi
selama aktivitas - Kaji jantung dan
presipitator / kebutuhan oksigen,
penyebab juga peningkatan
contoh kelelahan dan
pengobatan, kelemahan.
nyeri, obat - Kelemahan adalah
- Evaluasi efek samping
peningkatan beberapa obat (beta
intoleransi bloker)
aktivitas. - Dapat
menunjukkan
peningkatan
dekompensasi
jantung dari pada
kelebihan aktivitas.
3 Kelebihan volume Menyatakan - Pantau haluaran - Haluran urine
cairan berhubungan pemahaman urine, catat mungkin sedikit
dengan tentang/ jumlah dan dan pekat karena
18
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
menurunnya laju pembatasan cairan warna saat hari penurunan perfusi
filtrasi glomerulus individual. dimana diuresis ginjal.
terjadi. - Terapi diuretik
- Pantau dapat disebabkan
keseimbangan oleh kehilangan
pemasukan dan cairan tiba-tiba.
pengeluaran - Positi telentang
selama 24 jam meningkatkan
- Pertahankan filtrasi ginjal dan
posisi duduk menurunkan
atau tirah produksi A DH
baring dengan sehingga
posisi semi meningkatkan
fowler selama diuresis.
fase akut. - Untuk mengetahui
- Timbang berat berat badan pasien
badan setiap dan dapat dilakukan
hari. tindakan.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan, penyakit ini merupakan salah satu
penyakit jantung yang banyak terjadi di masyarakat dan waktu ini terus
B. Saran
susun bukanlah suatu bentuk makalah yang sempurna, baik dari segi penyusunan
dan pembahasan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 2000, EGC, Jakarta
21