Professional Documents
Culture Documents
1 - 71
PENELITIAN
Eko Julianto 1)
2)Akper Yakpermas Banyumas
18
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
suatu perlukaan pada kaki ( Erfandi, dan debris agar luka bersih.
2013). Kadar gula darah yang tidak Makrofag juga diperlukan dalam
terkontrol dan baik buruknya pera- penyembuhan luka untuk
watan luka akan membuat luka menstimulasi sel fibroblastik untuk
diabetik mudah mengalami infeksi. membuat kolagen. Angiogenesis
Bakteri yang paling sering ditemukan terjadi untuk membuat jaringan
pada luka diabetik adalah Pseu- vaskuler baru. Angiogenesis terjadi
domonas aeruginosa. Perawatan luka untuk membuat jaringan vaskuler
tehnik lembab terbukti mampu menu- baru. Migrasi sel-sel epitel diatas
runkan tingkat infeksi dan mencegah dasar luka yang bergranulasi.
terjadinya amputasi organ. Kontraksi luka terjadi selama fase
proliferasi. Fase ini berlangsung
Proses penyembuhan luka meru- mulai hari ke-2 sampai dengan hari
pakan suatu yang kompleks karena ke -24.
berbagai kegiatan bioseluler dan
biokimia yang saling-berkesinam- c) Fase Maturasi
bungan (Maryunani, 2013) .Proses Merupakan fase remodeling, dmana
penyembuhan luka merupakan suatu fungsi utamanya untuk mening-
proses yang normal karena tubuh katkan kekuatan daya regang luka.
mempunyai kemampuan alami untuk Selama fase maturasi, secara
melindungi dan memulihkan dirinya. perlahan kolagen menempatkan diri
Fase fase penyembuhan luka adalah pada daerah yang lebih terorganisir
sebagai berikut : dan menambah kekuatan daya
a) Fase Inflamasi regang luka. Fase ini berlangsung
Fase ini dimulai dari hari pertama mulai hari ke -24 dan sampai
dengan 1 tahun.
kali terjadi trauma ketika pembuluh
kapiler berkontraksi dan trombosit Perawatan luka yang profesional
memfasiltasi hemostasis. Respon diperlukan untuk mengurangi tim-
pertahanan melawan bakteri bulnya masalah yang diakibatkan
patogen yang berasal dari polymor- oleh luka. Prinsip perawatan luka
phonuclear leukocytes dan makro- saat ini erat hubunganya dengan
fag. Polymorphs melindungi luka material perawatan luka yang
dari invansi bakteri saat makrofag dikembangkan serta adanya peru-
membersihkan diri dari debris. Fase bahan konsep perawatan luka
ini berlangsung mulai hari ke -0 dalam tata laksana pencucian,
sampai dengan hari ke-3. pembalutan, dan perlindungan luka.
Hal hal yang dipertimbangkan
b) Fase Proliferasi dalam menentukan material pera-
Fase ini dibagi menjadi fase de- watan luka, diantaranya adalah :
struktif dan fibroblastik. Polimorphs mencegah dan mengatasi infeksi,
bersama makrofag membunuh membersihkan luka, mengangkat
bakteri patogen dengan cara fago- jaringan nekrotik, mempertahankan
sitik, memakan bakteri yang mati kelembaban, mengisi rongga ko-
19
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
20
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
IMPLEMENTASI
c) M (moisture balance and ephi-
a) T (tissue management) : dengan telization advancement) meng-
autolytic debridement mengguna- gunakan hydrokoloid pasta
kan hydrokoloid pasta kunyit. kunyit sebagai primary dressing
b) I (inflammation and infection untuk mempertahankan kelem-
control) : infeksi dicegah dengan baban.
EVALUASI
KESIMPULAN
21
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
Dalimartha, S.,2008 Atlas Tumbuhan Obat Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB., 2014,
Indonesia Jilid 3, Jakarta. Sehat Alami dengan Herbal, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Deni,R.,2007, Menyembuhkan Kanker
dengan Kunyit, Bogor : Jurnal Priyambodo, S., 2005, Pengendalian
Nasional Hama Tikus Terpadu, Jakarta
22
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71
23