You are on page 1of 6

Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal.

1 - 71

PENELITIAN

EFEKTIFITAS HIDROKOLOID KUNYIT (Curcuma domestika)


TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA DIABETIK
STADIUM IPADA TIKUS (Rattus novergitus)

Eko Julianto 1)
2)Akper Yakpermas Banyumas

Abstract Turmeric ( Curcuma domestika ) is a spice plant with native habitats in


Southeast Asia , is a plant that contains primary metabolites and secondary
metabolites. s the main content of curcumin . The benefits of turmeric as an
antioxidant , antimicrobial , antifungal and anti- inflammatory. This paper is a
laboratory study conducted on rats wound ( Rattus novergitus ) were made into
hyperglycemia using alloxan. Wound care using turmeric paste and hydrocolloid
wound care management using the TIME. Evaluation results show perfomed
turmeric paste hydrocolloid wound is able to retain moisture and reduce the
inflammation that accelerate wound healing .

Keywords : wound care , TIME , humidity , hydrocolloid turmeric paste

Abstrak. Kunyit ( Curcuma domestika ) adalah tanaman rempah dengan habitat


asli di Asia Tenggara, merupakan tanaman yang banyak mengandung metabolit
primer maupun metabolit sekunder. Kandungan utamanya adalah kurkumin.
Manfaat kunyit adalah sebagai antioksidan, antimikrobial, antifungal dan anti
inflamsi. Tulisan ini merupakan studi laboratorium yang dilakukan pada luka tikus
(Rattus novergitus) yang dibuat menjadi hiperglikemia dengan menggunakan
aloksan. Perawatan luka menggunakan hidrokoloid pasta kunyit dan manajemen
perawatan lukanya menggunakan metode TIME. Hasil evaluasi menunjukkan
sedian hidrokoloid pasta kunyit mampu mempertahankan kelembaban luka dan
menurunkan inflamasi sehingga mempercepat penyembuhan luka.

Kata kunci : perawatan luka, TIME, kelembaban, hidrokoloid pasta kunyit.

PENDAHULUAN Luka diabetik adalah luka yang


terjadi pada pasien diabetik yang
Kandungan gizi kunyit antara lain melibatkan gangguan saraf peripheral
kurkumin, desmetoksikurkumin, dan dan autonomik. Menurut Carville
bides-metoksikurkumin dan juga ter- (2012) dua kondisiyang terjadi pada
dapat minyak esensial berupa ar- pasien diabetes adalah : kaki
tumeron, turmeron, kurlon, dan arku- neurophati dan kaki neuro-ischaemic.
kurkumin. Pada pengobatan tradisional Kaki diabetik adalah istilah yang
kunyit digunakan sebagai anti- digunakan untuk menyebut sekelom-
inflamasi, antiseptik, antiiritasi, pok sindrom, yaitu gangguan vaskuler,
anoreksia, luka diabetik dan gangguan saraf, atau kombinasi yang juga
hati. merupakan dua dari tiga faktor pre-
disposisi yang mengancam timbulnya

18
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

suatu perlukaan pada kaki ( Erfandi, dan debris agar luka bersih.
2013). Kadar gula darah yang tidak Makrofag juga diperlukan dalam
terkontrol dan baik buruknya pera- penyembuhan luka untuk
watan luka akan membuat luka menstimulasi sel fibroblastik untuk
diabetik mudah mengalami infeksi. membuat kolagen. Angiogenesis
Bakteri yang paling sering ditemukan terjadi untuk membuat jaringan
pada luka diabetik adalah Pseu- vaskuler baru. Angiogenesis terjadi
domonas aeruginosa. Perawatan luka untuk membuat jaringan vaskuler
tehnik lembab terbukti mampu menu- baru. Migrasi sel-sel epitel diatas
runkan tingkat infeksi dan mencegah dasar luka yang bergranulasi.
terjadinya amputasi organ. Kontraksi luka terjadi selama fase
proliferasi. Fase ini berlangsung
Proses penyembuhan luka meru- mulai hari ke-2 sampai dengan hari
pakan suatu yang kompleks karena ke -24.
berbagai kegiatan bioseluler dan
biokimia yang saling-berkesinam- c) Fase Maturasi
bungan (Maryunani, 2013) .Proses Merupakan fase remodeling, dmana
penyembuhan luka merupakan suatu fungsi utamanya untuk mening-
proses yang normal karena tubuh katkan kekuatan daya regang luka.
mempunyai kemampuan alami untuk Selama fase maturasi, secara
melindungi dan memulihkan dirinya. perlahan kolagen menempatkan diri
Fase fase penyembuhan luka adalah pada daerah yang lebih terorganisir
sebagai berikut : dan menambah kekuatan daya
a) Fase Inflamasi regang luka. Fase ini berlangsung
Fase ini dimulai dari hari pertama mulai hari ke -24 dan sampai
dengan 1 tahun.
kali terjadi trauma ketika pembuluh
kapiler berkontraksi dan trombosit Perawatan luka yang profesional
memfasiltasi hemostasis. Respon diperlukan untuk mengurangi tim-
pertahanan melawan bakteri bulnya masalah yang diakibatkan
patogen yang berasal dari polymor- oleh luka. Prinsip perawatan luka
phonuclear leukocytes dan makro- saat ini erat hubunganya dengan
fag. Polymorphs melindungi luka material perawatan luka yang
dari invansi bakteri saat makrofag dikembangkan serta adanya peru-
membersihkan diri dari debris. Fase bahan konsep perawatan luka
ini berlangsung mulai hari ke -0 dalam tata laksana pencucian,
sampai dengan hari ke-3. pembalutan, dan perlindungan luka.
Hal hal yang dipertimbangkan
b) Fase Proliferasi dalam menentukan material pera-
Fase ini dibagi menjadi fase de- watan luka, diantaranya adalah :
struktif dan fibroblastik. Polimorphs mencegah dan mengatasi infeksi,
bersama makrofag membunuh membersihkan luka, mengangkat
bakteri patogen dengan cara fago- jaringan nekrotik, mempertahankan
sitik, memakan bakteri yang mati kelembaban, mengisi rongga ko-

19
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

song, mengotrol bau, meminimal- Produk material perawatan luka


kan nyeri, dan melindungi kulit saat ini diantaranya adalah : hydro-
sekitar luka. Perawatan luka pro- colloid, hydrogel, alginate, semi
fesional yang dimaksud disini permeable, foam, iodine, silver, non
adalah menggunakan tehnik lem- adherent and membran dressing,
bab yang menurut Gitarja (2002), honey dressing, protease modulating
tehnik lembab mampu memper- matrix dressing dan masih banyak
tahankan keadaan lingkungan op- lagi.Menurut Poerwantoro,(2013)
timal untuk penyembuhan luka. balutan hydrokoloid terbuat dari
Menurut Winter (1962) tehnik lem- suspensi mikrogranuler polimer seperti
bab mempunyai beberapa keung- gelatin atau pektin, dalam matriks
gulan, diantaranya adalah : perekat. Granul akan berubah dari
keadaan hydrated gel sehingga
a) Mempercepat fibrinolisis. Fibrin eksudat luka terserap. Sehingga
akan menjadi lebih cepat hilang balutan hydrokoloid mampu memper-
pada luka kronis oleh neutrofil tahankan luka dalam kondisi lembab.
dan sel endoteleal. Dalam tulisan ini penulis memaparkan
b) Mempercepat angiogenesis. Da- tentang penggunaan kurkumin dalam
lam keadaan hipoksia pada kunyit yang sebagai bahan aktif dalam
perawatan luka lembab akan sediaan hydrokoloid pasta.
menstimulasi pembentukan
pem-buluh darah baru lebih METODE
dini.
c) Menurunkan risiko infeksi. Insi- Metoda penulisan artikel ini adalah
den infeksi menjadi lebih studi laboratorium perawatan luka
rendah jika dibandingkan menggunakan hydrokoloid kunyit
dengaan tehnik terbuka. sebagai balutan primer yang digu-
d) Mempercepat pembentukan nakan untuk mempertahankan kelem-
growth factor. Faktor pertum- baban luka, mencegah infeksi serta
buhan mempunyai peran mencegah memanjangnya waktu infla-
dalam fase fase penyem- masi. Studi laboratorium dilakukan
buhan luka dalam pemben- luka sayatan pada tikus (Rattus
tukan stratum korneum dan novergicus) jantan yang diinduksi
pembuluh darah baru, dimana dengan aloksan. Luka sayatan se-
produksi komponen tersebut panjang 5 cm pada daerah punggung.
lebih cepat terbentuk. Kondisi hyperglikemia dipertahankan
e) Mempercepat terjadinya pem- pada 150. Berat badan tikus pada
bentukan sel aktif. Pada kea- kisaran 200 gram dan diberi makan
daan lembab, invansi netrofil secara et libitum .
yang diikuti oleh makrofag, PENGKAJIAN LUKA
monosit dan limfosit ke arah
luka berfungsi lebih dini. a) Ukuran luka : 5 cm
b) Gua : tidak ada
c) Stadium luka :1

20
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

d) Dasar luka : merah menggunakan kurkumin yang


e) Cairan luka : plasma 0,5 cc, terkandung dalam kunyit. Infla-
tidak berbau masi diperpendek dengan kurku-
f) Kulit sekitar : kering. min yang terkandung dalam
g) Nyeri : tidak ada kunyit.
h) Estimasi kesembuhan : 2 minggu

IMPLEMENTASI
c) M (moisture balance and ephi-
a) T (tissue management) : dengan telization advancement) meng-
autolytic debridement mengguna- gunakan hydrokoloid pasta
kan hydrokoloid pasta kunyit. kunyit sebagai primary dressing
b) I (inflammation and infection untuk mempertahankan kelem-
control) : infeksi dicegah dengan baban.
EVALUASI

Gambar 1. Luka hari ke-0 ,19 Oktober 2015

Gambar 2. Luka hari ke -14, 1 November 2015

KESIMPULAN

21
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Hidrokoloid pasta kunyit mampu


mempercepat proses penyembuhan luka Kristyaningrum, dkk., 2013, Efektivitas
dengan kemampuan melem-babkan luka, Penggunaan Larutan NaCl
Dibandingkan dengan D40%
mencegah infeksi dan mencegah
Terhadap Proses Penyembuhan Luka
memanjangnya inflamasi. Ulkus DM, JIKK Vol. 4, No. 2, Juli
2013:52 - 58

Inglis JK., 2000, Introduction To


DAFTAR PUSTAKA
Laboratory Animal Science And
Anief, Moh.,2002, Formulasi Obat Topikal, Technology, USA.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta Morison, Moya J.,2004, Manajemen Luka,
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
__________.,2006, Ilmu Meracik Obat Jakarta
Teori dan Praktek, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta Kim Y.C, Shin J.C., Park C.I .,et al.1996,
Efficacy of Hydrocolloid Occlusive
Arikunto, S., 2006., Prosedur Penelitian : Dressing Tehnique in Dekubitus Ulcer
Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Treament, Yonsei Med J ; 37 (3): 181
Cipta, Jakarta 185.

Carville, K., 2012,Wound Care Manual, Khalique,Muhamad Salman et al, 2013.


Silver Chain Foundation, Australia Comparison of Hidrocolloid With
Conventional Gauze Dressing In
Carrie Sussman, Barbara Bates Jensen., Prevention of Wound Infection After
2011, Wound Care, A Collaborative Clean Surgical Procedures, Pakistan
Practise Manual for Health
Professional, Lippincot William & Pagad S., 2011, Rattus Novergicus (
Wilkins. Mammal)

Dalimartha, S.,2008 Atlas Tumbuhan Obat Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB., 2014,
Indonesia Jilid 3, Jakarta. Sehat Alami dengan Herbal, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Deni,R.,2007, Menyembuhkan Kanker
dengan Kunyit, Bogor : Jurnal Priyambodo, S., 2005, Pengendalian
Nasional Hama Tikus Terpadu, Jakarta

Ekaputra, E, 2013, Evolusi Manajemen Robinson R, 1999, Taxonomy And


Luka, CV. Trans Info Media,Jakarta. Genetics, London

Hadi,Sutrisno, 2015, Metodologi Riset, Sastroasmoro, S & Ismael, 2002, Dasar


Pustaka Pelajar, Yogyakarta. dasar Metodologi Penelitian Klinis,
Sagung Seto, Jakarta
Hess, Cathy Thomas , When to Use
Hydrocolloid Dressing, Nursing Sasseville D, Allergic Contact Dermatitis
Assesment methods, Occlusive from Hydrocolloid Dressing, AM J
Dressings, Patient Selection, Wounds Contact Dermat 1997 Dec; 8 (4): 236-
& Injuries , Vol. 29, Pages 20, Nov 238.
1999.
Sirois, M., 2005, Laboratory Animal
Kar, Ashutosh, 2013, Farmakognosi & Medicine: Principles and Procedures,
Farmakobioteknologi Vol. 3, Penerbit Philadelphia
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

22
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Smith JB, Mangkoewidjojo S., The Care, Iodine, Jurnal Keperawatan


Breeding And Management Of Indonesia, Vol. 12, No. 1 Maret hal 34
Experimental Animal For Research In 49
The Tropics, Canbera
WHO., 1993, Research Guidelines for
Szkudelsi, Tomasz, 2012 , Streptozotocin Evaluating The Safety and Efficacy of
Nicotinamid- Induced Diabetes in Herbal Medicine, Manila.
the Rat. Characteritic of the
experimental model. Experimental Wientarsih,Ietje dkk., 2012, Aktivitas
Biology and Medicine, 237: 481 - 490 Penyembuhan Luka oleh Gel Fraksi
Etil Asetat Rimpang Kunyit pada
Utami, P., 2013, The Miracles of Herbs, Mencit Hiperglikemia . Jurnal
PT AgroMedia Pustaka, Jakarta Veteriner

Zulfa, dkk., 2008, Perbandingan


Penyembuhan Luka Terbuka Winarto, WP.,2005. Khasiat & Manfaat
Menggunakan Balutan Madu atau Kunyit, Agro Media Pustaka, Jakarta
Balutan Normal Saline Povidon

23

You might also like