You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal,
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa di mana ibu dan keluarga menantikannya ,
peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi, di samping itu
bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
( Stoppard 2007 : 197 )
Sebelum tahun 1974 ikatan para ahli bidan dan ahli kandungan dari
Perguruan tinggi amerika bersepakat dan mendukung kehadiran suami
Pada waktu istrinya akan melakukan persalinan , pada tahun 1980 , kira 80 % rumah sakit di
amerika serikat sudah memberlakukan peraturan , mengijinkan suami hadir di saat istrinya
melakukan persalinan. Suami tidak perlu duduk termenung di ruangan tunggu lagi .
Menurut data WHO sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan atau
kelahiran yang di rujuk oleh tenaga kesehatan ( Bidan),terjadi di Negara berkembang ,
sehingga ibu hamil sering merasa cemas terhadap kehamilannya . ( Laksono, 2008 )
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tindakan pada proses persalinan ( periode intra natal ) dan resiko yang
terjadi sebelum dan sesudah pada proses persalinan
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada ibu dan keluarga dalam proses persalinan
b. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu dan keluarga dalam proses persalinan
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan terhadap ibu pada proses persalinan
3. Mampu menyusun rencana keperawatan pada ibu saat melakukan proses persalinan
4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada ibu saat proses persalinan
5. Dapat melakukan pembahasan asuhan keperawatan pada ibu dan kelurga dalam proses
persalinan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai proses persalinan.
2. Bagi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam memberikan informasi dalam memahami penatalaksanaan
keperawatan pada proses persalinan dan meningkatkan motifasi serta strategi pada ibu dalam
proses persalinan.

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kulia
komunikasi dalam keperawatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Proses Persalinan
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa akper pembina
palembang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
PALEMBANG,Oktober 2013
PENULIS

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan ( 37 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
2.2 Etiologi
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh
factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan
nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron
2.3 Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang Dilahirkan
a.Abortus
Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan
Umur hamil sebelum 28 minggu
Berat janin kurang dari 1000 gram
b.Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
Berat janin kurang dari 2.449 gram
c.Persalinan Aterm
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
Berat janin diatas 2500 gram
d.Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur 42 minggu
Pada janin terdapat tanda postmaturitas
e.Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam
2.4 Bentuk Persalinan
1. Persalinan Spontan : Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui
jalan lahir.
2. Persalinan Bantuan : Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar,
ekstraksi dengan forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.
3. Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung
setelah pemecahan ketuban.
2.5 Penyebab Mulainya Persalinan
a. Perubahan Kadar Hormon
- Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)
- Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
- Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon ini akan
disupresi)

b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :

- Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan
mengadakan kontraksi
- Produksi dan pelepasan prostaglandin
- Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal

c. Tekanan Janin

- Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia akan
menyebabkan:
Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.
2.6 Tanda-Tanda Persalinan
Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat
perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi sekitar 2-4
minggu sebelum persalinan. Kepal janin mulai menetap lebih jauh kedalam pelviks. Tekanan
pada diafragma berkurang seperti memperingan berat badan bayi dan memungkinkan ibu
untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan lebih bertekan pada
pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1. Persalinan Palsu
Terjadi lightening
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala
bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :
o Kontraksi Braxton hicks
o Ketegangan dinding perut
o Ketegangan ligamentum rotandum
o Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
o Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
o Dibagian bawah terasa sesak
o Terjadi kesulitan saat berjalan
o Sering miksi ( beser kencing )
Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi
keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan keseimbangan
estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga
oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )
o Rasa nyeri ringan di bagian bawah
o Datangnya tidak teratur
o Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
o Durasinya pendek
o Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Persalinan Sejati
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan
pada serviks yang menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan .
Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban
diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
2.7 Tahap-Tahap Persalinan
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi
dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam)
serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
2. Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari
30 menit.
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan
retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebalotot-otot rahim yang terjadi
sementara waktu disebut kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi
mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam kala II
persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi
yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu.

b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum dilahirkan
untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resisten yang ditimbulkan
oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling penting
(karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai dengan plasenta
selaput dan cairan ketuban atau amnion.
d. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi paling
tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita tersebut yang
berkenan dengan kehadiran anaknya terkena akibat yang merugikan.
2.9 Langkah- Langkah Pertolongan Persalinan Normal
1) Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6 cm
peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan
episiotomi median,mediolateral atau lateral.
2) Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan
episiotomi
adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan
adaptasi.
3) Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan
baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi.
4) Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari
lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput
kearah punggung.
5) Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah untuk
melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu
lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi.
6) Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi
dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan.
7) Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan
sempurna
Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm
sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc
Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang masuk
ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus hemolitik dan
kern ikterus
8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya.
9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan.
Kateterisasi kandung kemih
Menjahit luka spontan atau luka episiotomi
2.10 Komplikasi Dalam Persalinan
- Persalinan lama
- Perdarahan pasca persalinan
- Malpresentasi dan malposisi
- Distosia bahu
- Distensi uterus
- Persalinan dengan parut uterus
- Gawat janin
- Prolapsus tali pusat
- Demam dalam persalinan
- Demam pasca persalinan
2.11 Penatalaksanaan

1. Kala I
Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi
terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
Penanganan
O Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
O Jika ibu tsb tampak kesakitan,dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan
posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.
O Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
O Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
O Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air
besar/.kecil.
O Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan kipas
angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
O Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minum
O Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan
setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
Warna cairan amnion
Dilatasi serviks
Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in
partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb
setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis
dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan maka
diagnosanya adalah persalinan palsu.
Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam
Kemajuan Persalinan dalam Kala I
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :
Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi
Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan
Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :
Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten
Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase aktif
Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Kamajuan pada kondisi janin
Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180 denyut
permenit ) curigai adanya gawat janin
Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna digolongkan
kedalam malposisi atau malpresentasi
Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani penyebab
tersebut.
Kemajuan pada kondisi Ibu
Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :
Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan.
Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.
Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan
Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera berikan
dektrose I.V.
2.Kala II
Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 6
cm.
Penanganan
o Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar merasa
nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu
o Menjaga kebersihan diri
o Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
o Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu
o Mengatur posisi ibu
o Menjaga kandung kemih tetap kosong
o Memberikan cukup minum
Posisi saat meneran
o Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
o Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambik nafas
o Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak
mengalami bradikardi ( < 120 )
Kemajuan persalinan dalam Kala II
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:
Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir
Dimulainya fase pengeluaran
Temuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua
Tidak turunnya janin dijalan lahir
Gagalnya pengeluaran pada fase akhir
Kelahiran kepala Bayi
Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat kepala bayi lahir
Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat
Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan
Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah
Periksa tali pusat:
Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui kepala
bayi
Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting diantara
kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.
Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya
Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan
Lakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu belakang
Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga
kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi
seluruhnya
Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya
Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi
Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m )
tinggalkan bayi tsb bersama ibunya
Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai resusitasi
bayi
Klem dan potong tali pusat
Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.
Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan kepala bayi
terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.
3.Kala III
Manajemen Aktif Kala III
Pemberian oksitosin dengan segera
Pengendalian tarikan tali pusat
Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat
pelepasan plasenta :
Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi
Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna
menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi
tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial kearah belakang dan kearah
kepala ibu.
Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )
Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus dalam
tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali
pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai
dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta
searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar
menimbulkan kontraksi.
Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit
berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian
oksitosin dosis pertama.
Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau
perbaiki episotomi.
4.Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi.
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa sio ibu melahirkan bayi dari
perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.
Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua.
Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi
otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .
Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan
setiap 30 menit selama jam II
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman
yang disukainya.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Biarkan ibu beristirahat
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam
keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
Ajari ibu atau keluarga tentang :
Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Kala I :
1).Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian
presentasi,dilatasi/regangan, tegangan emosional.
2).Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan asupan cairan
3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan
4).Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan dengan pernapasan melalui mulut
5).Perubahan perfusi jaringan : plasenta yang berhubungan dengan akibat sekunder dari
posisi maternal
6). Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan
vagina berulang.
Kala II :
1.Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi,
dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif
2.Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan.
3. Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam Proses persalinan .
4.Ketidakefektifan koping individu dsn keluarga berhubungan dengan hospitalisasi selama
menunggu persalinan.
5.Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan, pola
kontraksi hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.
6.Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi,pencetusan
kelahiran disproporsi, sefalopelvik ( CPD ).

Kala III :
1.Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
2.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan
3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan
secara tidak disadari, atonia uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta.
4.Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi).
5.Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis situasi.

Kala IV :
1.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek-efek obat-obatan , trauma mekanis/ jaringan,
edema jaringan, kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.
2.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan
anggota keluarga.
3.Prilaku sehat yang berhubungan dengan peran perawatan bayi baru lahir, perilaku bayi baru
lahir, peristiwa fisiologis paca partum normal.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE INTRANATAL
DATA UMUM
Nama : Ny. TW Nama Suami : Tn D
Umur : 30 Tahun Umur : 32 Tahun
Alamat : Palembang Pekerjaan : Swasta
Pekerjaan : Swasta Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : D3
Tanggal Masuk RS : 3 Oktober 2013
NO. RM : 17-91-37
DATA UMUM KESEHATAN
1. Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg
2. Berat badan sebelum Hamil :(-)
3. Masalah kesehatan khusus :(-)
4. Obat-obatan :(-)
5. Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu ) :(-)
6. Diet Khusus :(-)
7. Menggunakan alat bantu : gigi tiruan/kaca mata/alat dengar,lain-lain : ( - )
8. Frekuensi BAB 1 x / hari, Masalah :(-)
9. Frekuensi BAK > 3x / hari, Masalah :(-)
10. Kebiasaan waktu tidur : Tidur Malam 7 jam, Tidur siang 2-3
jam
11. Masalah gangguan tidur :(-)

DATA UMUM MATERNITAS


1. Kehamilan ini direncanakan : Ya
2. Status Obstetricus : G2 P1 A0
3. Usia Kehamilan : 38-39 minggu
4. HPHT : 09 Januari 2012
5. Tafsiran Partus : 16 Oktober 2013
6. Jumlah anak di rumah :

No. Jenis Cara Tempat BB Komplikasi Keadaan Umur


kelamin Lahir Persalinan lahir Selama saat ini
Dan proses
penolong persalinan
1. Laki-laki Spontan Di RS 2700gr (-) Sehat 4 thn
2. Hamil ini.

7. Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji


8. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali
9. Masalah kehamilan yang lain :
1. Trimester I : mual ( + ),muntah ( + ),tekanan darah tinggi ( - ),oedema tungkai
(-)
2. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( - )
3. Trimester III : ( - )
10. Masalah Kehamilan Sekarang

Keluhan : merasa mules mulai jam 00.00, disertai flek kontraksi belum teratur, lendir darah
sudah keluar, air ketuban ( - ).

9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami selama
penggunaan alat kontrasepsi : tak terkaji
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan ASI sampai usia 2
tahun dan disertai PASI .
11. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan : ( - )
12. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orang tua serta
keluarga lainnya.
13. Masalah persalinan yang lalu : ( - )

RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )
Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 3 Oktober 2013, kontraksi belum
teratur,lendir darah sudah keluar, air ketuban ( - ). Selanjutnya pagi harinya tanggal 3Okt dari
IGDober 2013 masuk di ruang VK jam 06.00 dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah
( + ) , air ketuban ( - ), lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut dan terus
meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112 X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2 C, pasien
mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada oedema, dilakukan palpasi : Janin
tunggal, letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk panggul , Tinggi fundus uteri :
3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.
2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) : His 3 kali dalam 10
menit lamanya 40 70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30 Wib).
3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup kuat.
4. Pemeriksaan fisik:
Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 C , P =
20 x/m
Kepala/ Leher : Oedema (-),kelenjar tiroid (-),vena jugularis(-),bekas operasi
(-)
Mata : conjungtiva anemis (-),sclera (-)
Dada ( Jantung ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2 reguler.
Paru-paru : Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
Payudara : Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.
Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.
Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
Refleks : ( + /+ )

5. Pemeriksaan Dalam

Jam Dilakukan Oleh Hasil


Pemeriksaan
06.30 Bidan R KU : Tenang, Pembukaan 2 3 cm,portio
lunak, selaput ketuban ( + ), presentasi kepala ,
kepala masuk panggul, H1 H2,lendir darah ( +
), Air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, aterm dlm
persalinan kala I fase laten
10.30 Dokter His kuat, DJJ ( + ) , portio tipis , pembukaan
8cm, ketuban ( + ), presentasi kepala, H2,
lender darah
( + ), air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, hamil aterm,dlm
persalinan kala I fase aktif.
6. Ketuban Utuh, pecah ( - )
7. Laboratorium

Tanggal dan jenis Hasil pemeriksaan Interpretasi


pemeriksaan normal
Tidak dilakukan ( - ) (-)
pemeriksaan

8.Therapi yang diberikan

Tanggal Jenis therapi Rute therapi Dosis Indikasi therapy


3 Oktober 2013 Pospargin IM 1 amp kontraksi His
PP IM 1 juta Ui Mencegah infeksi

DATA PSIKOSOSIAL

1. Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak dikaji.


2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan bahwa
kehamilan ini memang direncanakan, dan merasa bahagia akan kelahiran putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang : Tidak dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji

LAPORAN PERSALINAN
1. Kala I
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40 detik,
2013 Jam 09.00 kekuatan sedang, air ketuban ( - ),DJJ 147 X/mnt,
Jam 10.30 lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut
Jam 11.45 dan terus meningkat, pasien mengeluh nyeri ,
merintih dan tampak kesakitan, kepala turun di H1
H2, Vital Sign : TD : 110/80 mmHg, N : 100 x/m, R :
24 x/m, SB : 36,5 C.
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 - 40
detik.
Kekuatan his : semakin Kuat, air ketuban ( - ), Vital
sign : TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/m, R : 24x/m, SB
: 36,4C, DJJ : ( + ), 148 X/mnt, teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 100
mmHg, kekuatan His : cukup kuat, pembukaan 8 cm,
selaput ketuban ( +), DJJ ( + ), portio tipis ,
pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi kepala, H
2, lender darah ( + ), air ketuban ( - ).
His ( + ) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40-45
detik,kekuatan His : kuat, ibu tampak ingin
mengejan , pembukaan lengkap, selaput ketuban ( +),
pecah sendiri, DJJ ( + ), pimpin persalinan.
Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kenceng-kenceng, rasa tak nyaman pada pinggang,
menjalar keperut dan terus meningkat
DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi
2. DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.
DS : Ibu mengatakan tidak mengerti adanya resiko infeksi
DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina berulang.
2. Kala II
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
2013 Jam 11.50 perineum menonjol, His ( + ), frekuensinya 2 3
menit, lamanya 45 -50 detik, kekuatan His ; Kuat, VT
: Pembukaan lengkap, kepala turun di H 3- H4 ,
presentasi kepala, urine ( - ) Ibu dipimpin untuk
mengejan.
Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855 gr,PBL : 50
cm, LK/LD : 30/ 30 cm, A/S : 8 9 , Bayi Normal ,
tidak ada cacat bawaan.

Keadaan Umum Bayi baru Lahir :


Berat badan : 2855 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar perut : 28 cm
APGAR SCORE ;
NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5 menit
1. Tgl 3 Oktober Denyut jantung 2 2
2013
,jam 11.50
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : ( - )
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama Proses
persalinan
3. Kala III
Tanggal Jam Hasil Observasi
31 Maret Jam.10.30 Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta dilahirkan
2008 secara spontan lengkap, bentuk oval, insersi sentral,
perdarahan 100 cc,selaput ketuban utuh, Vital sign :
TD : 120/80 mmHg,N : 94 x/m.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan Fisiologis: Involusi uterus, luka
episiotomi.
2. DO : terdapat luka episiotomi
DS : -
DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka
episiotomi)
4. Kala IV :

Tanggal Jam Hasil Observasi


3 Oktober Jam 13.35 Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat,
2013 perdarahan pervagina 50 CC, luka epis baik. Vital
sign : TD : 120/80 mmHg,N : 84 x/m, R 24 x/m, SB
: 36,4 C.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
DX Keperawatan : Fatigue berhubungan dengan Proses persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL
KALA I
No Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 3-10- Nyeri b.d. Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri 07.30 Jam 11.30
2013 Fisiologis: tindakan - Lakukan pengkajian - Mengkaji nyeri Subyektif
07.00 his dan keperawatan nyeri secara klien: PQRST. - Ibu mengatakan
penurunan ibu mampu komprehensif yang - Mengatur nyeri semakin
kepala ke beradaptasi meliputi lokasi, lingkungan yang hebat
panggul. dengan karakteristik, awitan, nyaman: dibandingkan
DO : pasien nyerinya durasi, frekuensi, * Menyarankan beberapa jam
tampak Kriteria: kualitas, intensitas atau penunggu satu sebelumnya.
meringis dan Ibu mampu berat dan faktor orang - Ibu mengatakan
merintih saat melakukan presipitasi bergantian, meskipun
kontraksi. pursed lip - Ekspresikan membersihkan nyerinya terasa
DS : pasien breathing. penerimaan tentang tempat tidur ibu, tapi akan
mengatakan Tidak nyeri menjaga ibu berusaha untuk
nyeri pada mengejan - Kurangi rasa takut tetap kering. bertahan.
saat sebelum dengan meluruskan 10.00 Obyektif
kenceng- waktunya. setiap misinformasi - Mengajarkan -
kenceng, 2. Manajemen ibu untuk Ekspresi mering
rasa tak lingkungan melakukan nafas is menahan sakit.
nyaman - Implementasikan dalam ketika his - Tampak gelisah.
pada tindakan untuk timbul.
- Mampu
pinggang, kenyamanan fisik - Menganjurkan melakukan nafas
menjalar seperti menciptakan ibu untuk
keperut dan dalam ketika
suasana yang nyaman, merubah posisi timbul his.
terus meminimalkan tidur miring-
meningkat - Tidak mengejan
stimulasi lingkungan miring.
sebelum
- Ibu bersalin biasanya - Menganjurkan pembukaan
merasa panas dan ibu untuk tidak lengkap.
banyak keringat atasi mengejan
- Sering
dengan cara: gunakan sebelum
mengubah posisi
kipas angin/AC, Kipas dianjurkan.
tidur.
biasa dan
Tanda vital: TD:
menganjurkan ibu
110/80 mmHg,
mandi sebelumnya
N: 98 x/mnt, R:
3. Edukasi
24 x/mnt, S: 36,2
prosedur/perawatan o
C.
- Demonstrasikan
Assesment
pereda nyeri non
Rasa nyeri
invasif/ non
semakin kuat
farmakologis :
dan sering, ibu
massage,
mampu
distraksi/imajinasi,
beradaptasi
relaksasi, pengaturan
dengan
posisi yang nyaman.
kondisinya.
* Jika ibu tsb tampak
Planing
kesakitan
dukungan/asuhan yang - Berikan support
dapat diberikan; ibu untuk tidak
- lakukan perubahan mengejan
posisi, sarankan ia sebelum
waktunya.
untuk berjalan, dll. - Dampingi ibu
- Anjurkan ibu untuk sampai
tidak mengejan pembukaan
sebelum pembukaan lengkap.
lengkap - Evaluasi nyeri
- Anjurkan ke keluarga his.
untuk mendampingi
dan melakukan
massage pada
punggung atau paha
ibu
2 3-10- Resiko Setelah 3 jam1. 1.Kontrol infeksi 08.00 Jam 11.00
2013 infeksi b.d. tindakan, ibu - Terapkan pencegahan - Mengukur tanda Subjektif
07.30 pemeriksaan menunjukkan universal vital.
dalam kontrol - Berikan hygiene yang - Mencuci tangan - Ibu mengatakan
berulang. terhadap baik. sebelum dan mengerti adanya
DO : pasien infeksi. 2. - Proteksi infeksi sesudah resiko infeksi
dilakukan Kriteria: - Monitor tanda dan melakukan karena ketuban
pemeriksaan Ibu bebas gejala infeksi tindakan sudah pecah.
dalam (VT) dari tanda lokal/sistemik - Menganjurkan Objektif
stiap 4 jam. dan gejala - Cuci tangan sebelum agar orang - Tanda vital:
DS : Ibu infeksi. dan sesudah terdekat saja TD: 110/80
mengatakan Ibu mampu melakukan tindakan. yang menunggui mmHg,
tidak menjelaskan - Gunakan sarung ibu N: 98 x/mnt,
mengerti tanda dan tangan steril dalam 11.00 R: 24 x/mnt,
adanya gejala tindakan pemeriksaan - Mengukur tanda S: 36,4 oC.
resiko infeksi. dalam. vital. - Tidak terdapat
infeksi - Pertahankan kesterilan - Mencuci tangan tanda-tanda
selama melakukan sebelum dan infeksi.
tindakan sesudah Assessment
3. - Monitor tanda vital melakukan Tidak ada tanda-
tindakan.
- Pantau suhu tubuh dan tanda infeksi
- Menggunakan Planning
denyut nadi tiap 8 jam
sarung tangan - Pertahankan
4. - Managemen
steril saat kesterilan saat
lingkungan
melakukan
- Jaga kebersihan melakukan
pemeriksaan tindakan.
tempat tidur,
dalam. - Pantau tanda-
lingkungan
5. - Pendidikan kesehatan tanda infeksi.
- Berikan penjelasan - Anjurkan ibu
tentang mengapa klien dan keluarga
menghadapi risiko untuk menjaga
infeksi, tanda dan kebersihan diri
gejala infeksi dan lingkungan
6. - Administrasi sekitarnya.
medikasi
- Berikan antibiotik
sesuai program
KALA II
No Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 31- Nyeri b.d. Setelah 15 1. Managemen nyeri 11.45 12.00
03- Fisiologis: menit - Kurangi rasa takut - Membantu ibu Subjektif
08 Proses tindakan dengan meluruskan mensupport - Ibu
Jam persalinan. keperawatan setiap misinformasi tungkai. mengatakan
11.45 DO : ibu mampu - Berikan bantal pada - Membantu sakit ketika
Pasien beradaptasi bawah punggung dan memimpin meneran.
tampak dengan Bantu support kedua meneran. Objektif
merintih dan nyerinya tungkai ibu. - Menganjurksn - Ibu tampak
menangis Kriteria: - Bantu memimpin pola ibu untuk meringis
saat Ibu mampu nafas ibu. merilekskan otot menahan
mengejan. mengatur - Anjurkan ibu utk dasar pelvis sakit.
DS : ( - ) pola nafas merilekskan otot dasar - Memberikan - Pola nafas
ketika pelvis. dukungan pada ibu teratur.
meneran. 2. Manajemen ibu dengan - Ibu mampu
Ibu mampu lingkungan memberikan meneran
meneran - Implementasikan semangat. dengan tepat.
dengan tepat tindakan untuk - Melibatkan suami Assesment
dan benar. kenyamanan fisik dalam proses
Tidak terjadi - Ibu mampu
seperti menciptakan kelahiran beradaptasi
ruptur di suasana yang nyaman, (menemani ibu).
perineum. dengan
meminimalkan stimulasi Menganjurkan ibu nyerinya.
lingkungan mengatur Planing
3. Edukasi nafasnya: selalu - Monitor
*prosedur/perawatan mengambil nafas nyeri ibu.
- Demonstrasikan pereda dalam untuk - Anjurkan ibu
nyeri non invasif/ non mengisi awal dan untuk tetap
farmakologis : massage, akhir kontraksi mengatur pola
distraksi/imajinasi, dan keluarkan nafas dan
relaksasi, pengaturan perlahan-lahan, minta suami
posisi yang nyaman. mengejan panjang terus
- Anjurkan ibu mengatur dan kuat, ketika memberikan
pola nafas :sebelum diminta menahan dukungan.
meneran tarik dua kali tidak mengejan - Berikan
nafas dlm lalu baru dulu informasi
meneran, ulangi lagi menganjurkan ibu mengenai
sampai berakhirnya untuk berusaha keadaan
kontraksi dan berhenti rileks kepala bayinya.
meneran bagian belakang
- Anjurkan pada ibu bersandar.
untuk konsentrasi saat
meneran
4. *proses penyakit
- Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri
KALA III
No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 3-10- Nyeri b.d.Setelah 1. Managemen 12.00 12.15
2013 Fisiologis: tindakan 15 nyeri - Melakukan Subjektif
11.55 Involusi menit ibu - Monitor pelepasan monitor pelepasan - Ibu mengatakan
uterus, luka mampu plasenta. plasenta. perutnya terasa
episiotomi. beradaptasi - Lakukan pemijatan Memberitahu ibu
- melilit dan mules
DO : Pasien dengan pada fundus uteri. jenis kelamin dan juga terasa nyeri
tampak nyerinya. - Lakukan keadaan bayinya. pada jalan
meringis Kriteria: perawatan/memper - Melakukan lahirnya.
Tampak baiki perineum. masase fundus Objektif
DS : Pasien tenang. - Anjurkan ibu untuk uteri. - Tanda vital:
mengatakan Menyatakan menggunakan - Melakukan TD:
nyeri pada dapat tehnik nafas dalam observasi 120/84 mmHg,
bagian menahan untuk mengurangi perineum. N: 94 x/m,
pinggang,perut nyeri. rasa nyeri - Memimpin ibu R: 24 x/mnt,
dan vagina - Anjurkan melakukan nafas S: 36,4 oC.
suami/keluarga dalam. - TFU 2 jari di
untuk menemani - Menganjurkan bawah pusat.
ibu. keluarga untuk - Ekspresi
2. Manajemen menemani ibu. menahan nyeri.
lingkungan - Menganjurkan - Dilakukan
- Implementasikan suami untuk kateterisasi urine
tindakan untuk melakukan keluar.
kenyamanan fisik masase pada - Kontraksi uterus
seperti putting ibu. (+), kuat.
menciptakan - Mengatur suhu - Plasenta lahir
suasana yang ruangan spontan lengkap,
nyaman, (menghidupkan Perdarahan 50 cc.
meminimalkan kipas angin) dan Assesment
stimulasi membatasi - Nyeri masih
lingkungan penunggu ibu. aktual.
Planning
3. Edukasi : - Mengukur tanda-
prosedur/perawatan tanda vital. - Monitor tanda
vital.
- Demonstrasikan
- Lakukan
pereda nyeri non
pengkajian nyeri.
invasif/ non
- Anjurkan
farmakologis :
penggunaan nafas
massage,
dalam dan
distraksi/imajinasi,
distraksi (diajak
relaksasi,
bicara).
pengaturan posisi
yang nyaman
- Anjurkan pada ibu
untuk
konsentrasi saat
meneran
- Beri dukungan
pada ibu untuk
beradaptasi dengan
bayi.
2 11.55 Risiko infeksi Kontrol 7. 1.Infection 12.00 12.15
b.d. Trauma infeksi control - Melakukan Subjektif
jalan lahir selama - Terapkan toileting luka
(luka perawatan 3 pencegahan sebelum menjahit. -
episiotomi). hari. universal. - Melakukan Objektif
Kriteria: - Berikan hygiene observasi luka - Luka episiotomi
Tidak yang baik. episiotomi. sepanjang 3 cm.
terdapat - Jahit luka dengan - Menjahit luka - Dilakukan
tanda-tanda teknik aseptic dengan teknik jahitan dengan
infeksi. - Jaga kesterilan alat aseptik. cat gut dan zide
yang digunakan. - Menjaga sebanyak 4.
- Gunakan kesterilan alat. - Tanda vital:
sarungtangan steril - Memakai sarung TD: 120/84
dalam melakukan tangan streril. mmHg,
rindakan. - Mengukur tanda N: 90 x/mnt,
8. 2.Infection vital. R: 22 x/mnt,
S: Afebris.
protection - Menjaga
- Monitor tanda dan kebersihan luka - Tidak terdapat
gejala infeksi dan tempat tidur tanda-tanda
lokal/sistemik ibu. infeksi.
- Amati faktor- - Luka tampak
faktor yang basah.
menaikkan Assessment
infeksi/memperlam - Tidak terjadi
bat penyembuhan infeksi.
luka : infeksi luka, Planning
nutrisi dan hidrasi - Gunakan teknik
tidak adekuat, aseptic dalam
penurunan suplai perawatan luka.
darah. - Berikan
- Monitor tanda antibiotik sesuai
vital. order.
10. 3.Incision site care - Anjurkan ibu
- Rawat luka post untuk menjaga
episiotomi dengan hygiene.
cara steril.
- Pantau kondisi
luka, waspadai
tanda-tanda infeksi
11. 4.Health
Education
- Berikan penjelasan
tentang mengapa
klien menghadapi
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi
12. 5.Administrasi
medikasi
- Berikan antibiotik
sesuai program
KALA IV
No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 3-10- Fatigue b.d. Ibu mampu 1.Konservasi 12.30 13.45
2013 Proses melakukan energi - Mengukur tanda Subjektif
12.30 persalinan. konservasi - Monitor tingkat vital. - Ibu mengatakan
DO : energi stelah kelemahan ibu. - Memonitor tingkat masih merasa
Pasien tindakan 6 - Monitor tanda- kelemahan. lungkrah, rasanya
tampak jam. Kriteria: tanda vital ibu. - Membersihkan ibu ingin tidur.
lemes Ibu - Berikan periode dan Objektif
DS : pasien menyatakan istirahat yang mengembalikan ke - Tampak lemah.
mengatakan lelah cukup. ruang istirahat. Tanda vital:
badan berkurang. - Fasilitasi ibu - Menganjurkan ibu TD: 120/80 mmHg,
terasa Ibu mampu untuk istirahat. untuk mencona N: 90 x/mnt,
lemes mengatur - Berikan istirahat. R: 22 x/mnt,
pola istirahat- makanan/nutrisi - Menganjurkan ibu S: 36,7 oC.
aktivitas. pada ibu. untuk makan dan - Mau makan dan
- Berikan minum. minum.
tambahan 13.35 - Tampak tenang,
minuman peroral - Menjaga tidur bersama
pada ibu ketenangan bayinya.
ruangan.
- Berikan suplai Asessment
- Menganjurkan - Tujuan belum
oksigen yang
kepada ibu untuk tercapai.
cukup bagi ibu.
tidak banyak
- Ciptakan Planing
bergerak dulu. - Lanjutkan
lingkungan yang
tenang. intervensi.
- Batasi aktivitas * Fasilitasi ibu
ibu. untuk beristirahat:
- Libatkan Jaga ketenangan
keluarga untuk ruangan, kebiasaan
memberikan sebelum istirahat.
support.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan
Tanda tanda permulaan persalinan
~ lightening
~ terjadi his permulaan
Tahap tahap persalinan

1. Kala I (pembukaan)

Partus di mulai bila timbul his dan pengeluaran lender berserta darah yang terjadi 2 fase
yaitu fase laten dan fase aktif
2. Kala II ( pengeluaran bayi )

His menjadi lebih kuat dan cepat kira dua sampai tiga menit sekali. His mulai
mengeluarkan anggota badan bayi .

3. Kala III ( pelapasan plasenta )

Waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta .


Proses pelepasan plasenta :
~ Duncan
~ Schultz
~ postpartum , diharapkan pendarahan postpartum dapat di kurangi terjadi serempak /
kombinasi dari keduanya

4. Kala IV ( Observasi )

1 jam setelah plasenta lahir lengkap sekurang kurangnya 1 jam


Factor factor yang mempengaruhi proses persalinan
~ power ( kekuatan ibu )
~ passage ( jalan lahir )
~ passanger ( janin )

DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta
4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
5. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga
berencana, EGC, Jakarta
6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta

You might also like