Professional Documents
Culture Documents
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
2. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak
dapat berjalan.
Perencanaan merupakan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan
dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
(Siagian, 1990).
1) Tujuan perencanaan:
d) Meningkatkan efesiensi.
2) Prinsip perencanaan:
a) Jelas tujuan.
c) Sederhana.
e) Prioritas.
f) Perlibatan aktif.
h) Fleksibel.
i) Berkesinambungan.
pelayanan keperawatan.
Opportunities, Threath).
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana
kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang
dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1) Prinsip pengorganisasian:
4) Spesialisasi.
1) Pola strutur berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara efektif.
3) Strutur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama pola hubungan antara
kegiatan yang tepat dan pembinaan cara komunikasi yang efektif antara perawat.
3) Aktifitas pengorganisasian:
4) Strutur organisasi:
b) Adhocracy.
5) Kegunaan pengorganisasian:
a) Penjabaran secara rinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
c) Mengatur mekanisme kerja antar masing-masing anggota kelompok untuk hubungan dan
organisasi.
c. Pengarahan (directing)
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Pengarah merupakan suatu upaya menggerakkan kegiatan staf untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Douglas (1984) mendefinisikan pengarah sebagai suatu penyampaian pesan dan
instruksi yang menyebabkan staf mengerti apa yang diharapkan sehingga dapat membantu
3) Manajemen konflik yaitu kemampuan dalam mengatasi konflik baik dengan atasan
arah yang direncanakan yang merupakan aktifitas berkesinambungan dan di buat berdasarkan
PrinsipControlling:
3) Principle of Exception : tidak sesempurna dari perencanaan, tetapi ada umpan balik untuk
perbaikan
3) Ronde keperawatan
Tipe Controlling:
1) Input control
2) Proses control
3) Output control
1) Pasien
c) Lingkungan
2) Ketenagaan
c) Prestasi kerja
a) Penggunaan
c) Inventaris
B. Manajemen Keperawatan
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan produktif dalam menjalankan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
atau staf keperawatan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai secara efektif (Gillies,
1986).
Filosofi dalam manajemen keperawatan adalah keyakinan yang dimiliki oleh tim
meliputi:
perawat agar mempunyai sikap professional dan bertanggunmg jawab terhadap pekerjaan.
pasien.
a. Manajemen Operasional/Pelayanan
1) Planning
2) Organization
3) Staffing
4) Directing
5) Controling
1) Pengkajian
2) Perencanaan
3) Pelaksanaan
4) Evaluasi
4. Ketenagaan (Staffing).
a. Definisi
Mendayagunakan tenaga keperawatan yang efektif dan produktif yang dapat memberikan
tergantung pada kuantitas tenaga keperawatan yang bertugas selama 24 jam yang dibagi
keperawatan. Untuk itu selain kuantitas tenaga diperlukan juga pengembangan karir bagi
lain-lain.
1) Kategori klien:
Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan.
Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu
Memerlukan bantuan secara penuh dalam perawatan diri dan memerlukan observasi ketat.
2) Metoda penugasan:Cara untuk membagi pekerjaan yang ada di satu unit perawatan kepada
tenaga yang ada di unit tersebut. Metode penugasan dalam memberikan asuhan keperawatan
proses memperkirakan secara kuantitatif dan kualitatif tenaga keperawatan yang diperlukan.
Hal ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam
mendatang.
Penyusunan program bidang sumber daya manusia dalam manajemen strategi suatu pasien
dirawat. Metode pendekatan primer ini mendorong kemandirian perawat, ada kejelasan antara
d) Penetapan jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia yang benar-benar dibutuhkan
a) Identifikasi jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia yang ada di rumah sakit
c) Penetapan jumlah kebutuhan sumber daya manusia yang diisi dari dalam organisasi
Langkah-langkah perencanaan tenaga menurut Drucker (1989) dan Gillies (1989) antara lain:
f) Menentukan tenaga perawat dalam konfigurasi sesuai unit kerja dan jadwal yang tertuang
dalam shift
4) Penghitungan Tenaga:
a) Rumus Gillies
Catatan:
b) Rumus Douglas
Depkes 2003
Berdasarkan:
Cara perhitungan:
1. Hitung jumlah perawat yang tersedia
2. Tambahkan dengan faktor koreksi hari libur / cuti / hari besar dan tugas-tugas non
Sebagai bagian internal dari rumah sakit diciptakan sedemikian rupa untuk memenuhi
a. Bagan dan struktur organisasi ruangan yang jelas dan lengkap sehingga tercermin
hubungan kerjasama antar staf, dijabarkan uraian tugas dan ada evaluasi pelaksaan berkala
dan catatan individual staf. Struktur organisasi ruangan disahkan oleh Dirut Rumah sakiT
b. Hak dan kewajiban staf dan ruangan dijabarkan dalam uraian tugas.
a. Kepala ruangan sebagai pimpinan dalam level manajemen keperawatan pertama memiliki
tanggungjawab:
1) Mengatur Staf perawatan/ bawahannya untuk memberikan perawatan agar efektif dan
keterampilan yang berhubungan dengan ruangan rawat inap tertentu dan sikap sesuai dengan
persyaratan
kegiatan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta tanggungjawab yang telah
ditentukan.
a. Desain ruangan harus dapat menunjang pelayanan yang aman, nyaman, efisien dan efektif
Kebijaksanaan dan prosedur dibuat tertulis dan disahkan dengan surat SK Direktur RS
ditempatkan pada tempat yang sudah dibaca. Untuk itu perlu dilakukan:
a. Kebijaksanaan dan prosedur (termasuk tata tertib) yang ada sesuai dengan perkembangan
rumah sakit.
c. Adanya program dan prosedur pengadaan dan pengendalian logistik secara tertulis.
Perlu rencana tertulis dan hasil evaluasi pelaksanaan pendidikanyang berkelanjutan untuk staf
a. Tersusun program kerja diruangan jangka panjang,menengah, dan pendek yang saling
berhubungan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang mengacu
kepada visi, misi dan tujuan rumah sakit, sedangkan pelayanan keperawatan di ruangan
dipimpin oleh seorang kepala ruangan, dimana pelaksanaannya mengacu kepada visi, misi
a. Man
(perawat, dokter dan tenaga non perawat) dan menentukan jumlah tenaga perawat yang di
butuhkan setiap harinya sesuai dengan identifikasi jenis kebutuhan perawatan pasien
Untuk alat ukur dibuat berdasarkan rata-rata klien membutuhkan perawatan sehari :
Pagi : 47 %
Sore : 36 %
Malam : 17 %
55% : 45%
2. Tambahkan dengan faktor koreksi hari libur / cuti / hari besar dan tugas-tugas non
b. Money
program, insentif perawat, rincian harga pelayanan jasa pengobatan dan lain- lain.
c. Metode/model
Menjelaskan tentang metode keperawatan yang ada dalam sebuah manajemen, terdiri dari
MAKP menurut Grant dan Massey (1997) dan Marquis & Huston (1998) sebagai berikut :
Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
menjadi 2 3 tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu tim
kecil yang saling membantu. Pembagian tugas di dalam kelompok atau grup dilakukan oleh
ketua kelompok. Selain itu, ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim
sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan perawatan klien, serta membantu
anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan, selanjutnya ketua tim
terhadap klien.
Keuntungan
3) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi
Kelemahan
Komunikasi antara anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang
biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
d. Material
1) Lingkungan Fisik
Lokasi unit ini harus dekat dengan fasilitas radiology dan ruang laboratorium untuk
Lokasi juga harus berdekatan dengan ruang emergensi dan dekat dengan unit perawatan
Ukuran ruangan ditentukan berdasarkan beban kasus dan kompleksitas rumah sakit. menurut
standar Gudelines for Contraction and Equipment for Hospital and Medical Vasilities (1992-
1993)
Ruangan
Kapasitas ruangan untuk kelas satu maksimum dua pasien, catatan: dalam konstruksi baru
kapasitas ruangan maksimum seharusnya dapat menampung dua pasien. peraturan sekarang,
Dalam konstruksi baru ruang pasien harus mempunyai luas minimal 9,2 m2, ukuran lantai
perbed dan luas area tergantung dari kebijakan RS setempat dan lahan yang ada, ukuran
lantai perbed sama dengan ruas area single bed. Ruang toilet, kloset, loker, gudang, ruang
depan, susunan ruangan seharusnya berukuran minimal 0,91 m2 termasuk dari sisi dan kaki
tempat tidur dan dinding. diruang multiple bed ukuran lantai minimal 1,22 m2, dalam area
multiple bed ruangan pasien berukuran minimal 80 kaki sama dengan ukuran single bed yaitu
9,29 m2
Dalam konstruksi baru, wastapel harus disediakan di setiap ruangan pasien. letak wastapel
harus berdekatan dengan tempat tidur dan tempat menyuci peralatan. Toilet harus dirancang
Setiap pasien harus dekat dengan toilet tanpa harus keluar ruangan. satu toilet
diperuntukkan untuk empat tempat tidur atau lebih dari ruang pasien. Toilet memiliki water
Jika dalam ruangan terdapat banyak tempat tidur diperlukan penghalang untuk menjaga
privasi
Untuk ventilasi, ruang oksigen, ruang oksigen, vakum udara dan listrik harus sesuai dengan
standar
Desain Ruangan
Tata letak ruang rawat inap harus disesuaikan dengan struktur yang telah ada, tetapi unit
berbentuk melingkar atau persegi empat mungkin yang paling efisien dengan menempatkan
stasiun perawatan di tengah. Desain seperti ini akan memberikan pengamatan yang maksimal
kepada klien. selain itu harus mempunyai washtafel dan dapat dikombinasikan menjadi ruang
a) Alat Tenun
Alas baki
Alas Brankar
Bantal
Barak Short
Duk Bolong
Gorden Tebal
Gorden Vitrase
Handuk
Kelambu
Laken Dewasa
Selimut Wool
Stik Laken
Sarung Bantal
Sarung Penderita
Sampiran
Tutup Mayat
Waslap
Alat oksigenasi : monometer oksigen, roda oksigen besar , kunci nggris, ambu bag
Lain-lain : vena seksi set, dresing card, perlak, buli-buli panas, standar infus , standar BSE,
Dressing set : pinset anatomis, pinset chirerurgis, gunting benang, gunting jaringan, kom
besar tertutup, kom sedang, kom kecil, korentang, gunting verban, bak instrument besar, bak
instrument sedang, bak instrument kecil, baki besar, bengkok besar, bengkok sedang, gunting
e. Marketing
Marketing diartikan sebagai pemasaran, sebagai indikator bagi pemanfaatan rumah sakit dan
peningkatan mutu pelayanan bagi para konsumen, indikator dari tingginya nilai jual rumah
sakit dapat dilihat dari peningkatan konsumen dalam pemanfaatan pelayanan rumah sakit,
Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemnafaatan tempat tidur rumah sakit (Muninjaya
Rumus:
Jumlah TT x 365
Jumlah TT tersedia
Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator ini dapat menggambarkan tingkat
efisiensi managemen pasien di sebuah rumah sakit, untuk mengukur mutu pelayanan apabila
diagnosis penyakit tertentu dijadikan tracernya (sesuatu yang perlu diamati lebih lanjut)
Rumus:
Merupakan hal penting dalam pemasaran sebuah manajemen rumah sakit, hal ini dilihat dari
pelayanan keperawatan yang ada dalam sebuah rumah sakit apakah pelayanan keperawatan
nya sudah memenuhi standar operasional atau masih belum mencapai standar. Mutu
pelayanan menjadi pilihan utama para konsumen untuk menentukan pemanfaatan rumah
sakit. Sebuah rumah sakit dikatakan memiliki kualitas dan pelayanan keperawatan yang
c) angka kematian, angka kematian yang tinggi merupakan indikator pelayanan yang buruk,
sehingga sebuah rumah sakit tentunya bisa menurunkan angka kematian akibat penyakit.
d) Kepuasan pasien
keputusan dan mempunyai tujuan keterlibatan perawat dalam menagani pasien secara
mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan hal-hal yang
dasar tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Untuk itu diperlukan tenaga
keperawatan yang handal yang dilengkapi perangkat perundanga, peraturan dan bekerjas
harus sesuai dengan standar pelayanan asuhan keperawatan dan prosedur tindakan
kemampuan
a. Biologi
1. Oksigenasi
b) Membersihkan secret dari hidung, mulut, dan trakea (postural drainage, suction)
serta suara napas tambahan untuk menentukan perlu tidaknya klien mendapatkan terapi O2
2. Nutrisi
terlampir)
g) Memberi contoh dan mengajarkan cara pemberian makanan melalui sonde kepada
keluarga
4. Eliminasi
d) Memberikan laksatif
b) Mengganti linen
h) Wound care
i) Membantu dan menganjurkan klien untuk melakukan gerakan aktif atau pasif sesuai
6. Istirahat Tidur
kesulitan tidur
7. Mencegah infeksi
a) Precaution
b) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien atau melakukan tindakan
d) Menggunakan prinsip steril dalam melakukan prosedur invasif dan perawatan luka
8. Aktivitas
b. Psikososiospritual
1) Identitas sosiokultural
2) Kesehatan mental
4) Seksualitas
3. Proses keperawatan
Menggunakan format baku Asuhan, keperawatan paripurna memerlukan data lengkap dan
dikumpulkan secara terus menerus, tentang keadaannya untuk menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan. Data kesehatan harus bermanfaat bagi semua anggota team kesehatan.
a) Sistematis
c) Aktual
d) Absah
c) Perumusan masalah, kriteria : kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola
fungsi
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan klien, dianalisis, dan
kebutuhan klien
c) Komponennya terdiri dari masalah, etiologi, tanda gejala (P-E-S) atau terdiri dari masalah
d) Rjadi
e) Bersifat resiko apabila masalah kesehatan klien kemungkinan besar akan terjadi
Spesifik, bisa diukur, bisa dicapai, realistis, ada batas waktu (SMART)
f) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, lingkungan, sumber daya, dan
h) Kalimat instruksi : ringkas, tegas, dan dengan bahasa yang mudah dimengerti
maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara maksimal yang mencakup aspek peningkatan,
keluarganya, kriteria :
3) Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan kepada klien atau keluarga
kien
11) Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman kepada prosedur teknis yang telah
ditentukan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis, dan berencana untuk menilai
Pendokumentasian keperawatan
d) Penulisan harus jelas dan ringkas serta menggunakan istilah yang baku
b) Di nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji
secara komprehensif yang berkaitan dengan masalah keperawatan klien, rencana tindakan
yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting yang perlu dilaksanakan
c) Hal-hal lain yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat yanmg jaga
berikutnya
Masalah keperawatan
Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya, misalnya
e) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab, dan
E. ANALISI SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.
Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (strength), dan kelemahan
(weakness). Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang (oportunity) dan tantangan
(threaths).
8 kotak, yaitu 2 paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan
2 kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya
merupakan kotak isu isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor
EKSTERNAL
OPORTUNITY TREATHS
INTERNAL
Keterangan :
Sel ini merupakan pertemuan 2 elemen kekuatan dan peluang, sehingga kemungkinan bagi
Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. disini dilakukan upaya mobilisasi
sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar,
skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T ; Menghitung skor (a) masing-masing
point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang
besaranskor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang
paling tinggi.
saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya
b) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T
(e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara
c) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
1.
2. dst
Total kelemahan
1.
2.
Total Kelemahan
1.
2. dst
Total Peluang
1.
2.
dst
Total Tantangan
Opportunity
O
(-,+)
Ubah Strategi
(+,+)
Progresif
Kuadran III
Kuadran I
Weakness W
S Strength
Kuadran IV
(+,-)
Diversifikasi Strategi
Kuadran II
(-,-)
Strategi Bertahan
T
Threath
Keterangan :
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan
untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin