Professional Documents
Culture Documents
menstruasi harus dilakukan secara cermat agar diperoleh gambaran yang tepat apakah
menstruasi atau tidak. Apabila diperoleh kepastian bahwa serangan epilepsi berkaitan
erat dengan menstruasi, maka dapat segera disusun strategi penanganannya agar
Namun demikian belum pernah dilakukan evaluasi yang cermat terhadap efektivitas
terapi yang bersifat spesifik. Dari berbagai penelitian tentang strategi terapi terhadap
epilepsi katamenial dapat ditarik simpulan bahwa strategi terapi yang paling penting
tetap sama dengan kaidah lama, yaitu memberi Obat Anti Epilepsi (OAE) yang sesuai
dengan jenis serangan epilepsi yang ada. Tingkat kendalinya serangan sehubungan
dengan terapi dan efek samping yang terjadi merupakan penuntun untuk penyesuaian
penderita mengalami menstruasi, bila perlu sampai dengan dosis maksimal. Startegi
serangan epilepsi. Dalam langkah pertama ini dapat dipertimbangkan untuk memberi
Apabila langkah pertama kurang memberi hasil yang bermakna maka dapat
tindakan inkonvensional tetapi dapat merupakan suplemen OAE yang telah diberikan
epilepsi. Efek samping yang ditimbulkan meliputi wajah yang terasa hangat dan
kemerahan (mungkin aksi estrogen di kulit terhambat oleh antagonis estrogen), nyeri
kepala, nyeri payudara, nyeri dan kejang otot perut dan depresi. Efek samping jangka
panjang adalah kanker ovarium dan kista ovarium. Klomifen sitrat diberikan secara
intermitten dengan dosis 25-100 mg/hari, dari hari ke 5 sampai ke 9 setiap siklus.
alamiah mauoun sintetis yang mempunyai efek samping minimal bila dibandingkan
terapi hormonal. Namun, bukti untuk efektivitas pengobatan terrsebut belum adekuat.
- Terapi hormonal
1. Progesterone
Progesteron terutama telah terbukti memiliki efek antikonvulsan, dan karena
epilepsi katamenial dan siklus fase luteal gangguan. Hal ini biasanya
diberikan dalam bentuk siklik selama fase luteal, diambil secara oral pada
dosis 100-200 mg, dua kali sehari atau tiga kali sehari. Bahkan, progesteron
kurang diserap secara lisan dan memiliki paruh pendek, sehingga harus
diberikan beberapa kali per hari. Selama periode 3 bulan, 72% dari wanita
acetazolamide. Oleh karena itu, obat ini hanya dapat diberikan secara
KOMPLIKASI
1. Aspirasi atau muntah
2. Fraktur vertebra atau dislokasi bahu
3. Luka pada lidah, bibir atau pipi karena tergigit
4. Status epileptikus
PROGNOSIS
211.
4. Reddy DS, Castaneda DC, OMalley BW, Rogawski MA. 2004.